Senin, 21 Juni 2010

Termasuk Syirik, Mereka yang Mengharapkan Berkah kepada Pohon, Batu, dan Sejenisnya.

Bismillahirrahmanirrahim.

إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.(QS. An Nisaa: 48)

أَفَرَأَيْتُمُ اللاتَ وَالْعُزَّى وَمَنَاةَ الثَّالِثَةَ الأخْرَى أَلَكُمُ الذَّكَرُ وَلَهُ الأنْثَى تِلْكَ إِذًا قِسْمَةٌ ضِيزَى
إِنْ هِيَ إِلا أَسْمَاءٌ سَمَّيْتُمُوهَا أَنْتُمْ وَآبَاؤُكُمْ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ بِهَا مِنْ سُلْطَانٍ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلا الظَّنَّ وَمَا تَهْوَى الأنْفُسُ وَلَقَدْ جَاءَهُمْ مِنْ رَبِّهِمُ الْهُدَى

"Maka Apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) mengaggap Al Lata dan Al Uzza, dan Manah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah) [1431]?.Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan? Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil. Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengadakannya; Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk (menyembah) nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka". (QS. An Najm :19-23)

[1431] Al Lata, Al Uzza dan Manah adalah nama berhala-berhala yang disembah orang Arab Jahiliyah dan dianggapnya anak-anak perempuan tuhan.

Abu Waqid al Laitsi menuturkan :

"Suatu sa'at kami pergi keluar bersama Rasulullah ke Hunain, sedang kami baru saja lepas dari kekafiran (baru masuk Islam). Ketika itu orang-orang musyirik mempunyai sebatang pohon bidara yang disebut Dzat Anwath, mereka selalu mendatanginya dan menggantungkan senjata-senjata perang mereka pada pohon itu. Tatkala kami melewati sebatang pohon bidara, kamipun berkata:"Ya Rasulallah, buatkanlah untuk kami Dzat Anwath sebagaimana mereka mempunyai Dzat Anwath."

Maka Rasulullah bersabda:

(الله أكبر! إنها السنن، قلتم ـ والذي نفسي بيده ـ كما قالت بنو إسرائيل لموسى: اجعل لنا إلهاً كما لهم آلهة قال إنكم قوم تجهلون (لتركبن سنن من كان قبلكم). رواه الترمذي وصححه

"Allah Maha Besar". Itulah tradisi (orang-orang sebelum kamu). Dan demi Allah yang diriku hanya berada di Tangan-Nya, kamu benar-benar telah mengatakan suatu perkataan seperti yang dikatakan oleh Bani Israil kepada Musa (buatkanlah untuk kami sesembahan sebagaimana mereka itu mempunyai sesembahan-sesembahan. Musa menjawab : "Sungguh, kamu adalah kaum yang tidak mengerti". "Pasti, kamu akan mengikuti tradisi orang-orang sebelum kamu." (HR. At-Tirmidzi dan dinyatakannya shahih).

Kandungan hadits:

Perhatikan betapa herannya Rasulullah menghadapi permintaan mereka.

a. Dalam keadaan sangat heran, Rasulullah mengucapkan "Allahu Akbar" atau "Subhanallah", itu adalah tradisi .

b. Dalam keadaan bersumpah, sesungguhnya permintaan ini tak ubahnya seperti permintaan orang terdahulu, "Demi Allah yang jiwaku ada di Tangan-Nya, ucapanmu benar telah mengatakan suatu perkataan seperti yang dikatakan oleh Bani Israil kepada Musa (buatkanlah untuk kami sesembahan sebagaimana mereka itu mempunyai sesembahan-sesembahan.

c. Menetapkan, bahwa mengagungkan pohon, batu dan bertapa atau bersemedi di bawahnya serta mengambil berkahnya itu adalah ibadah kepada selain Allah. Hal ini adalah sisa kepercayaan orang jahiliyah yang tetap melekat di hati mereka.

d. Menerangkan kepada mereka akan kebodohan mereka yang jelek dan tingkah laku mereka yang mengikuti jejak ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) yang mendahului mereka. Keterangan ini dengan perkataan Nabi Musa di dalam al Qur'an, firman Allah: "Kamu sungguh bodoh", dan perkataan Nabi Muhammad: "Kamu pasti akan mengikuti tradisi orang sebelum kamu".

Wallahu a'lam.
Anwar Baru Belajar
Disunting dari Kitab Tauhid Muhammad bin Abdul Wahhab at Tamimi.