Rabu, 13 April 2011

Boleh jadi hari itu (kiamat) sudah dekat waktunya*

Petunjuk Allah dalam firmanNya:

لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا...

“Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari itu (kiamat) sudah dekat waktunya.” (Qs. Al-Ahzab : 63)

Nabi bersabda :

لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَعُودَ أَرْضُ الْعَرَبِ مُرُوجًا وَأَنْهَارًا

"Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga tanah Arab menjadi subur Makmur kembali dengan padang-padang rumput dan sungai-sungai." (HR. Muslim 1681)







Wisata Golf di Saudi Arabia
Keterangan tentang iklim Saudi Arabia

Arab Saudi yang terdiri dari padang pasir ber-oasis di beberapa bagiannya dan sekitar setengahnya merupakan gurun yang tak dapat dihuni. Keadaan ini menghasilkan jenis cuaca yang sangat panas. Sebagian besar dari tanah yang terletak di daerah barat Arab Saudi adalah dataran tinggi, sedangkan dataran rendah di sebelah timur, semua menghasilkan kondisi cuaca yang sangat panas.

Selama musim panas yang terjadi pada bulan Juli rata-rata suhu berkisar dari 81 ° - 109 ° F (27 ° sampai 43 ° C) di kota-kota Arab Saudi Riyadh. Sementara di kotavJeddah, suhu rata-rata berkisar antara 80 ° - 100 ° F (27 ° -38 ° C).

Kondisi cuaca pada malam hari terutama di wilayah gurun tengah terkenal karena dinginnya, bahkan selama musim panas; sebagai akibat dari sejumlah luas pasir yang menyerap panas siang hari kemudian mendingin dengan sangat cepat saat matahari terbenam.

Hujan sulit untuk terjadi, cuaca di Arab Saudi tidak membawa hujan banyak. Rata-rata curah hujan tahunan sekitar 100 mm atau hanya sekitar 4 inci dibanyak daerah, namun dapat tiba-tiba terjadi hujan lebat dan mengejutkan yang kadang-kadang dapat menyebabkan banjir bandang di wilayah Wadi. Rata-rata curah hujan tahunan di kota Riyadh adalah 4 inci (100 mm) dan datang antara bulan Januari sampai Mei, di Jeddah curah hujan rata-rata 2.1 inci (54 mm) dan jatuh pada bulan November sampai Januari.

Wisata golf merupakan salah satu bukti telah berubahnya gurun-gurun arabia menjadi padang-padang rumput, termasuk juga pembangunan berbagai stadion /lapangan bola berstandar Internasional di Saudi Arabia dan sekitarnya.

Terletak 60 Km barat selatan Riyadh, Dirab Golf Club, yang adalah satu-satunya padang golf 18-holes Par 73 yang ber-rumput di Kerajaan Arab Saudi. Klub Golf ini terletak di lembah Taufik yang indah dengan pohon-pohon yang rimbun dan rumput hijau berbaris terawat sempurna.
Dirab Golf Club terbuka sepanjang tahun, tentu saja juga menawarkan driving range antar fasilitas latihan. Ke 9 holes-nya dibanjiri dengan penerangan yang memungkinkan pegolf untuk bermain setelah matahari terbenam.


Rasulullah Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam sedemikian kuatnya mengkondisikan ummatnya untuk menghayati betapa hari Kiamat telah dekat. Sehingga dalam suatu khutbah beliau digambarkan ibarat seorang komandan perang yang memperingatkan pasukannya agar selalu dalam keadaan full alert alias waspada siaga satu.

Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu ’anhu: “Adalah Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bila menyampaikan khotbah mata beliau memerah, suara meninggi dan sangat marah, seakan-akan panglima perang yang sedang memperingatkan pasukannya dengan aba-aba: “Awas! Berjaga-jagalah kalian pada pagi hari dan petang harimu!” dan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Aku dan hari kiamat diutus (berdampingan) seperti ini.” Dan beliau menghimpun jari telunjuk dengan jari tengahnya.”(HR Muslim 4/359)

Bayangkan..! Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam diriwayatkan sebagai memerah matanya, meninggi suaranya dan berkhutbah dalam keadaan sangat marah...! Sungguh persis seperti seorang komandan di tengah medan jihad yang sedang memberi arahan kepada pasukannya. Beliau sama sekali tidak ingin seorangpun pasukannya lengah dalam mengantisipasi gerak musuh. Sebab kelengahan pasukan bisa menyebabkan musuh berhasil menjebol benteng ummat dan itu berarti seluruh ummat Islam bakal terancam nyawanya. Sungguh, Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam sangat mematuhi arahan Allah subhaanahu wa ta’aala di dalam ayat di bawah ini:

“Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari itu (kiamat) sudah dekat waktunya.” (Qs. Al-Ahzab : 63)

Memang sudah sepantasnya kita ummat Islam yang hidup di zaman ini menghayati bahwa hari Kiamat sudah dekat. Mengapa? Karena bila kita ingat bahwa Nabi Muhammadshollallahu ’alaih wa sallam merupakan penutup rangkaian nabi-nabi Allah subhaanahu wa ta’aala berarti kita merupakan penutup berbagai ummat. Bila beliau dijuluki Nabi Akhir Zaman berarti kita merupakan Ummat Akhir Zaman. Dan berdasarkan hadits Ringkasan Perjalanan Sejarah Ummat Islam, kita dewasa ini sedang menjalani kehidupan di babak keempat dari lima babak yang bakal dilalui ummat Islam hingga menjelang dekatnya kedatangan hari Kiamat.

”Masa kenabian akan berlangsung pada kalian dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah, kemudian Allah mengangkatnya, setelah itu datang masa kekhalifahan mengikuti manhaj kenabian, selama beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah, kemudian Allah mengangkatnya, setelah itu datang masa raja-raja yang menggigit selama beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah, kemudian Allah mengangkatnya, setelah itu datang masa raja-raja yang memaksakan kehendak dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah, setelah itu akan terulang kembali kekhalifahan mengikuti manhaj kenabian. Kemudian beliau terdiam.” (Hadits hasan riwayat Imam Ahmad 37/361)

Babak pertama, yaitu babak Kenabian telah berlalu. Ia merupakan masa di mana ummat Islam –yakni para sahabat radhiyallahu ’anhum- hidup bersama Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam sejak awal beliau diutus hingga berpulang ke rahmatullah.

Babak kedua, yaitu babak Kekhalifahan yang mengikuti manhaj Kenabian juga telah berlalu. Ia ditandai dengan munculnya para khulafa ar-rasyidin, Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Ustman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ’anhum.

Babak ketiga, yaitu babak raja-raja yang menggigit juga telah berlalu. Ia ditandai dengan masa di mana ummat memiliki para pimpinan yang dijuluki khalifah-khalifah namun pola suksesinya menerapkan pola kerajaan alias pola oligarkhi atau sistem waris-mewarisi tahta kerajaan. Mereka dijuluki raja-raja yang menggigit karena mereka masih ”menggigit” Al-Qur’an Al-Karim dan As-Sunnah An-Nabawiyyah. Babak ini berlangsung sangat lama sekitar 13 abad...! Sejak Bani Umayyah, Bani Abbasiyyah dan Kesultanan Ustmani Turki. Ia berakhir pada tahun 1924 atau 1342 Hijriyyah.

Semenjak babak ketiga berlalu, maka ummat Islam memasuki babak keempat, yakni babak raja-raja yang memaksakan kehendak. Babak ini belum berlalu. Kita sedang menjalani babak ini. Suatu babak yang sering disebut sebagai the darkest ages of the Islamic History. Tanda bahwa babak ini belum berakhir ialah fakta bahwababak kelima, yakni babak kekhalifahan mengikuti manhaj kenabian belum muncul kembali. Padahal Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam menginformasikan kepada kita bahwa babak penuh keadilan dan kejayaan Islam tersebut pasti bakal muncul. Kapankah ia akan muncul? Wallahu a’lam bish-showwab.

Suatu hal yang pasti, kalau kita umpamakan perjalanan kelima babak perjalanan sejarah ummat Islam ini sebagai sebuah skenario film, maka ia sangat layak disebut sebagai film berjudul Akhir Zaman. Dan kalau kita mengikuti sebuah cerita yang mengandung lima babak dan kita tahu bahwa kita sudah sampai ke babak keempat, saya kira sudah sepantasnya kita beranggapan bahwa ini bukanlah masih di awal cerita, atau di bagian pertengahannya. Namun lebih wajar dikatakan bahwa ini sudah menjelang akhir dari rangkaian cerita.

Berarti, saudaraku, tidakkah pantas kitapun mengucapkan apa yang Allah subhaanahu wa ta’aala telah firmankan di dalam Kitab-Nya: BOLEH JADI KIAMAT SUDAH DEKAT WAKTUNYA...!

Marilah kita jauhi sikap santai dan acuh tak acuh terhadap fenomena hidup di Akhir Zaman menjelang datangnya Kiamat. Marilah kita tingkatkan pengetahuan dan keyakinan kita akan tanda-tanda menjelang datangnya Kiamat agar kita dapat mengantisipasi dan menyesuaikan diri dengan skenario ilahi yang bakal –insyaAllah- pasti terjadi.Semoga Allah subhaanahu wa ta’aala memasukkan kita ke dalam golongan yang tidak salah mensikapi segenap tanda demi tanda Akhir Zaman yang kian membenarkan kenabian Rasulullah Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam.

*Artikel dicopy dari blog Ust. Ihsan Tanjung.