Louis Massignon dalam bukunya Diwan Al Hallaj pada halaman 129 Penerbit Putra Langit yang aslinya buku tersebut diterjemahkan dari LE DIWAN D'AL HALLAJ, Essai De Recontitution, Edition Et Traduction, Oleh Louis Massignon, Jurnal Asiatique, Librairie Orientaliste Paul Geuthner, Janvier, Mars 1931.
Diwan Al Hallaj, halaman 129
Al HALLAJ dalam MUQATTA'AT 65
Kembalilah pada Tuhan, karena manusia
adalah serpihan-Nya, itulah Tuhan, yang lain tiada,
Dia, yang ditandai dengan Mim(1), Ayu(2) dan kesucian,
Dia yang menyatakan Diri melalui kalimat yang
terucap lewat bibir jiwa, juga melalui
mereka yang kata-katanya
tersumbat, terikat dengan apa yang dikatakanNya,
Jika jiwamu ragu, renungkanlah perkataan
sahabatmu, sehingga ia mengatakan perkataan
yang menghilangkan keraguan itu,
Dan Mim akan menunjukkan jalan menuju
pada-Nya, jalan-jalan yang sempit dan yang lapang, dan
Ayu, menemanimu melalui jalan-jalan yang jauh dan dekat.
Dalam terminologi Syi'ah, Mim(1) adalah Muhammad, dan Ayu(2) adalah Ali ( Ayu = Ain )
Sumber :
Diwan Al Hallaj ~ 129. Diterbitkan oleh Penerbit PUTRA LANGIT Minomartani Jl. Blanak II/8 Yogyakarta 55581 ISBN: 979-9373-03-04
___________________
Ilmu Huruf Muqota’ah
Ilmu huruf, yang didasarkan pada satu bahsa suci, tentulah memiliki sebuah fondasi mistis yang diperlukan. Orang bisa menemukan doktrin ini dalam puisi mistis yang terkenal Ghulsyan-i Raz (Taman Mawar), karya Syabistari: ” Bagi orang yang jiwanya adalah manifestasi Tuhan yaitu al Qur’an, keseluruhan alam ini adalah huruf-huruf vokalNya dan substansinya adalah huruf konsonan Nya ” Pasal 200-209 puisi Ghulsyan-i Raz.
Abu Ishaq Quhistani menegaskan pentingnya ilmu huruf dengan menyatakan bahwa ” ilmu huruf adalah akar dari segala ilmu “.
Secara skematis ilmu huruf mengandung :
*Simbolisme ketuhanan dan metafisika atau /metakosmik,
*Simbolisme universal / makrokosmik yang didasarkan pada korespondensi antara huruf-huruf dan benda astrologis (ruang angkasa/ planet/ lambang zodiak dll).
*Simbolisme manusia dan individu yang didasarkan pada korespondensi fisiologis/organ tubuh. Jumlah huruf muqatta’ah (terpotong) ada 14 huruf yaitu :alif lam miim,ha miim, alif lam ra, tha ha,ha miim ain sin qaf, ya sin, kaf ha ya `ain shad, kaf dan nun. Kalau dirangkai keseluruhannya menjadi sebuah kalimat : Shiratu `aliyin haqqun namsikuhu (jalan Ali adalah kebenaran yang kita pegang). huruf muqatta’ah (terpotong) adalah huruf-huruf yang merupakan rumusan dialog antara Alloh swt dengan kekasihnya (para Nabi dan para Wali).
Apa Makna miim dan ain sehingga dapat menemukan Tuhan dan bertemu dengan Nya dan Mengapa ketika mencari Tuhan dibalik huruf alif dan nun maka tidak bisa bertemu dengan Nya?
Huruf miim merupakan muhammad atau Ahmad, yang merupakan pintu menuju Ahad yang merupakan wahdaniyah Allah. Perbedaan antara Ahad dan Ahmad adalah huruf arab Miim (muhammad rosulillah – penutup jalur risalah dan kenabian).
Miim juga berarti malakuti / keagungan / penguasaan atas seluruh langit bumi, ayat Kursi merupakan ayat yang mengandung banyak huruf miim didalamya.
Huruf miim bernilai 40, 40 hari khalwat dengan ikhlas dengan mengamalkan surat al ikhlas dan ayat Kursi (ayat yang banyak mengandung huruf miim /sujud jadi sujud adalah cara menggapai keagungan). Juga surat al ikhlas di awali dengan qulhuwa allohu ahad. Jadi perwujudan ahad di dunia adalah ahmad, ketika manusia menjadi ahmad maka merupakan tajalli/ penampakan sang Mahakuasa dalam diri manusia. Sekali lagi bedakan Ahmad dan Ahad terletak huruf miim.
Huruf miim membentuk, posisi sujud dalam solat, sujud merupakan posisi kedekatan dengan Alloh, bahkan sujud merupakan simbol dari wahdaniyah Allah. Metode untuk mendekat (muqorrobin/ kewalian) kepada Tuhan yang paling cepat adalah dengan sujud yang lama dalam Sholat. Hadits qudsi Allah berfirman : ” Barangsiapa memusuhi waliku sungguh kuumumkan perang kepadanya, tiadalah hamba Ku mendekat kepada Ku dengan hal hal yg fardhu- 17 rokaat, dan Hamba Ku terus mendekat kepada Ku dengan hal hal yg sunnah- 34 rokaat qobliyah dan bakdiyah- baginya hingga Aku mencintainya, bila Aku mencintainya maka aku menjadi telinganya yg ia gunakan untuk mendengar, dan matanya yg ia gunakan untuk melihat, dan menjadi tangannya yg ia gunakan untuk memerangi, dan kakinya yg ia gunakan untuk melangkah, bila ia meminta pada Ku niscaya kuberi permintaannya….” (shahih Bukhari hadits no.6137).
Tafsir Ain, Yaa, Sin, Nuun, Aliif (numerology Arabiyah):
Huruf ain bermakna sayidina Ali bin Abu tholib merupakan pintu gerbang keilmuan. Sesuai hadits Nabi yang menyatakan bahwa Muhammad rosulluloh adalah gudang ilmu dan Sayidina Ali adalah pintunya. Huruf ayn membentuk posisi rukuk dalam sujud, dalam riwayat asbabun nuzul quran ada ayat yang berkenaan dengan Ali bin abu thalib, yaitu orang yang rukuk kemudian dalam posisi rukuk dalam solat melakukan sedekah berupa cincin. Inilah ayat quran itu: Walimu hanyalah Allah, Rasul-Nya dan mereka yang beriman yang menegakkan salat, membayar zakat seraya rukuk. (QS. al-Mâ`idah: 55).
Kunci sholat yang merupakan adab tatakrama/ kepasrahaan total ila allohu ada di rukuk/ huruf ain, sujud/ huruf miim adalah kedekatan (muqorobin- fana asma dan tajalli asma), barangsiapa tidak tahu adab ( rukuknya) maka tidak layak untuk dekat (muqorobin).
Huruf Ain bernilai 70.sedang huruf Ya bernilai 10 dan huruf Sin bernilai 60. jadi secara matematis yaitu 70(ain)= yaa(10)+sin(60) jadi Ya + Seen = Ain merupakan Quran dalam surat 36 adalah surat Ya Seen. ayat ke 58 dari surat Yasin adalah Salaamun Qawlam Mir Rabbir Raheem. Jadi 5+8=13, posisi huruf ke 13 dalam abjad Arab adalah huruf Miim/ Sujud. Jadi untuk mengerti Ain/ rukuk kita harus mengerti tafsir huruf Yaa dan Tafsir huruf Sin. Dengan mengerti Yaa dan Sin kita akan sampai kepada Sayidina Ali bin Abu Tholib.
Bernilai 50 dalam numerology Arab.
Tafsir huruf INSAN, memiliki 2 huruf nun merupakan simbol alam dunia/ jasad dan alam akhirat/ ruh/ jiwa. Ruh yang disucikan akan memperoleh Nur/ surga sedangkan Ruh yang dikotori akan memperoleh Nar/ neraka.
Tafsir Alif dan Nun: Penggambaran Simbolis Huruf dan Alif Nun merupakan lambang sebuah perahu (syariat) dan sebuah Jiwa / individu /personal mengarungi lautan / medan ujian, kayuh / sampan (membentuk huruf Alif) kiri kanan adalah wilayah pilihan manusia (sunnatulloh adalah qadha’ qadar baik buruk) yang telah ditetapkan oleh Alloh arti simbol Alif. Individu yang sedang menaiki perahu (simbol Nun), sampan/kayuh adalah alat/ pilihan yang akan mengerakkan jiwanya menuju 3 pilihan yaitu, pertama, arah perahu ke kiri berarti ashabul syimal/ Nun menjadi Naar/ neraka, kedua arah perahu ke kanan berarti ashabul yamin/ Nun menjadi Nur/cahaya, ketiga arah perahu tidak ke kiri dan tidak ke kanan tetapi tengah berarti sabiqunal awwalun/ terdahulu mencapai tujuan – ini adalah golongan para pencinta yaitu menyembah karena kerinduan ingin bertemu dengan sang Khaliq – ini adalah jawaban isyarah tersembunyi dari Husain bin Manshur al Hallaj- yaitu para nabi :
Dengan simbol miim (arti bathinnya adalah sujud) yaitu Muhammad dan ain (arti bathinnya adalah rukuk) yaitu sayidina Ali bin Abuthalib.
Huruf Nun Mengingatkan Kita juga kepada Zunnun/ Nabi Yunus as yang naik perahu di tengah lautan dan ditelan Ikan karena meninggalkan Kaum nya sebelum ada perintah dari ALLOH swt.
Zikir Zunnun / N.Yunus – doa keselamatan menghadapi medan ujian : wa dzan nuni idz dzahaba mughadziban fa dhanna an lan naqdiro alayhi fa nada fid dhulumati an laila antan subhanaka inni kuntu minadolimin fastajabna lahu wa najjaynahu minal ghammi wa kadzalika nunjil mukminina (Anbiya :87-88).
Kesimpulan:
Tafsir Yaa Sin akan membuka rahasia huruf `’MA” yaitu miim dan ain seperti yang dikatakan oleh Husain bin Mansur al Hallaj:
Quran dalam surat 36 adalah surat Ya Seen. ayat ke 58 dari surat Yasin adalah Salaamun Qawlam Mir Rabbir Raheem.
“Rahasia Ketuhanan ada dalam diri manusia, agar manusia mampu menampakkan atau men-tajallikan Ketuhanan dalam dirinya maka perintah solat (Rukuk, Sujud) adalah sarana ‘Manunggaling Kawula Gusti dan sodaqoh ( menebarkan hasil usaha kebenaran/ pengabdian masyarakat/ agen perubahan/ social agent) kepada sesama makhluk Tuhan (kesalehan sosial) yang merupakan perwujudan dari Salaamun Qawlam Mir Rabbir Raheem”
Tafsir YaaSin adalah simbol manusia sempurna yaitu hamba yang mampu menampung rahasia Alloh swt dan didalam sirr itu seorang penyembah dan disembah bertemu dan berdialog, ibarat sebuah pohon lengkap dengan pokoknya, cabangnya dan puncaknya. Imam al Baqir berkata: Maukah kamu akau beritahu pokok-pokok Islam, cabang dan puncaknya dan pintu kebaikan? Sulaiman bin Khalid berkata: Tentu, lalu jawab Imam al Baqir: Pokoknya adalah sholat, cabangnya adalah zakat, dan puncaknya adalah membela kaum tertindas dan menegakkan keadilan. Pintu kebaikan itu adalah :
1.Puasa merupakan perisai api neraka,
2.Sedekah itu menghapus dosa,
3.Sholat di malam hari untuk berzikir.
Tafsir Rukuk/Huruf Ain
Etika rukuk adalah meninggikan maqam rububiyah Nya yang agung, mulia dan merendahkan maqam ubudiyah seorang hamba yang lemah, faqir dan hina. Rukuk adalah awal ketundukkan dan sujud adalah puncaknya.Yang melakukan rukuk dengan sempurna dan benar akan menemukan keselarasan pada sujud. Imam Shadiq berkata” rukuk yang benar kepada Alloh adalah menghiasi dengan cahaya keindahan asma Nya. Rukuk adalah yang pertama dan sujud adalah yang kedua. Dalam rukuk ada adab penghambaan dan dalam sujud ada kedekatan/Qurb dengan Zat yang disembah. Simbol rukuk adalah hamba dengan hati tunduk kepada Alloh, merasa hina dan takut di bawah kekuasaan-Nya. Merendahkan anggota badan karena gelisah dan takut tidak memperoleh manfaat rukuk.
Tafsir Sujud/Huruf Mim
Sujud merupakan puncak ketundukan dan puncak kekhusyukan seorang hamba, sebaik-baik wasilah taqarrub ila Alloh, sebaik-baik posisi untuk mencapai cahaya-cahaya tajalli Asma Alloh swt dan maqam Qurb dengan Nya. N. Saw bersabda : “lamakanlah sujudmu”, sebab tiada amal yang lebih berat dan paling tak disukai oleh syetan saat melihat anak Adam sedang sujud, karena dia telah diperintahakan sujud dan dia tidak patuh. Sujud merupakan sebab mendekatnya hamba dengan sang Kholik. Wahai orang yang beriman, mintalah pertolongan dengan sabar dan solat, sesungguhnya Alloh bersama orang yang sabar (al Baqarah:153).
Tafsir Salam/Huruf Yaa Sin
Salam adalah salah satu nama Alloh. Arti Salam dari sisi Alloh adalah keselamatan zat, sifat, perbuatan-Nya. Adapun Zatnya terpelihara dari kelenyapan, perubahan dan dari segala kekurangan. Salam dari sisi Hamba adalah doa,yaitu memohon keselamatan kepada Alloh untuk orang yang kita ucapkan salam /selamat dari segala cobaaan dan bencana dunia akhirat. Salam juga berarti ungkapan Kepasrahan/ ketundukan kepada Sunnatulloh ( Quran Hadits). Menurut Imam Shadiq “salam adalah orang yang melaksanakan perintah Alloh dan melakukan sunnah Rosulillah dengan ikhlas (intinya Ahad dan Ahmad), juga selamat dari bencana dunia dan akhirat. Salam juga bermakna penghormatan kepada hamba yang sholih (assalamu alaina wa ala ibadilahis sholihin) dan malaikat pencatat amal.
Al Futuhat al Makkiyah, Karangan Ibnu Aroby, merujuk empat perjalanan akal dalam bab 69 tentang rahasia rahasia shalat sebagai perjalanan spiritual manusia. Perintah sholat 51 rokaat kepada Nabi Muhammad saw saat isro miroj: Tuhan memerintahkan hambaNya itu supaya setiap Muslim setiap hari sembahyang limapuluh kali. Kemudian untuk umatnya menjadi 17 rokaat wajib di lima waktu dan sisanya 34 rokaat menjadi sunah muakkad- qobliyah dan bakdiya. > Mulla Shadra dalam bukunya al Asfar al Arba’ah mengatakan:
“Ketahuilah bahwa para pesuluk diantara orang Arif/ Irfan dan para Wali menempuh empat perjalanan akal :
Perjalanan makhluk kepada kebenaran –diskusi metafisika umum (min al khalq ila al Haq).
Pesuluk mempelajari dasar-dasar metafisika umum dan dalilnya.pesuluk cenderung pada kajian semantik dan metafisika dasar terhadap firman Ttuhan dalam Quran.
Perjalanan bersama kebenaran didalam kebenaran- pengalaman metafisika khusus dengan pengalaman pribadi (bi al Haq fi al Haq).
Pesuluk akan melihat sifat dan namaNya yang tertinggi baik nama yang mewujudkan rahmatNya dan murkaNya. Hukum nama nama Alloh ini di dalam kejamakannya akan mewujud di dalam diri pesuluk.Hal ini dikenal dengan makam wahidiyah atau tujuh substansi halus (lataif). Pesuluk akan mengalami rasa takut dan harapan (al khauf wa al raja).
Perjalanan dari Kebenaran menuju makhluk (min al Haq ila al al khalq).
Setelah mengalami fase peniadaan diri,pesuluk menerima karunia Tuhan dan kembali kepada kesadaran diri. Pesuluk menyaksikan penciptaan dan alam kejamakan dalam diri makhluk tetapi dengan mata yang lain, dengan pendengaran yang berbeda. Puncak perjalan ketiga membawa pesuluk menuju kesucian/Wilayah(kewalian).
Perjalanan bersama Kebenaran di dalam makhluk (bi al Haq fi al khalq).
Maqam penetapan hukum dan pembedaan dari baik dan buruk.ini adalah derajat kenabian, penetapan hukum dan kepemimpinan atas umat manusia yang berhubungan dengan urusan urusan mereka yang beragam dan berbeda-beda serta bagaimana mereka saling berinteraksi satu sama lain. seorang `arif tak akan benar-benar mencapai maqam spiritual tertinggi jika tidak memanifestasikan keimanan-puncak, yang telah diraihnya lewat dua perjalanan pertama, dalam bentuk concern sosial politik untuk mereformasi masyarakat dan membebaskan kaum tertindas dari rantai penindasannya.Tidak lain maqam penetapan hukum (legislatif) atau melibatkan diri dalam kemasyarakatan dan hubungan social, merupakan perwujudan penebaran salam kepada makhluk yaitu Salaamun Qawlam Mir Rabbir Raheem yang merupakan inti tafsir Yaa Sin. Sumber : http://r4dj4.blog.friendster.com/2009/10/pandangan-siti-jenar-dan-husain-ibnu-mansur-al-hallaj-dalam-manunggaling-kawulo-gusti/
Siapakah Abu Ishaq Quhistani ?
Abu Ishaq Quhistani adalah seorang yang bermazhab Syi'ah Itsna 'Asyariah (Dua Belas Imam)
http://www.iis.ac.uk/view_article.asp?ContentID=111865
Syi'ah [Wikipedia]http://id.wikipedia.org/wiki/Syi%27ah
------------------------------------------------
Dirangkum oleh Anwar Baru Belajar
------------------------------------------------------------------
Pemberitahuan ;
Apa itu Syi'ah ?
Syi'ah Harus Ditolak ( Hasil Keputusan di Masjid Istiqlal Jakarta )
Pemberitahuan ;
Apa itu Syi'ah ?
Syi'ah Harus Ditolak ( Hasil Keputusan di Masjid Istiqlal Jakarta )
---------------------------------------------------------------------------------------------------------