
Ada kebiasaan di sebuah kampung tertentu, bila acara pemakaman telah usai, di samping ada pengumuman Tahlil untuk setiap malamnya, ada juga pengumuman khusus bagi keluarga, yakni rembukan keluarga untuk bersama-sama mengerjakan shalat sunnah muthlak yang pahalanya dihadiahkan kepada si mayit yang telah meninggal. Jumlah rakaatnya tidak dibatasi. Yang mampu 2 rakaat silakan 2 rakaat dan yang mampu 4 rakaat silakan 4. Hal ini berdasar kepada:
ولا تصح الصلوات بتلك النيات التي استحسنها الصوفية من غير أن يرد لها اصل فى السنة . نعم ان اطلق الصلاة ثم دعا بعدها بما يتضمن نحو استعاذة او استخارة مطلقة لم يكن بذالك بأس. اما حديث صلاة الهدية الذي ذكر فى الميهي فلا يعرف صحة رواية
Tidak sah shalat dengan niat seperti yang dianggap baik kalangan sufi tanpa dasar hadits sama sekali. Jika melakukan shalat muthlak dan berdoa sesudahnya dengan sesuatu yang mengandung semisal isti'adzah atau istikharah maka shalat tersebut sah-sah saja. Mengenai hadits tetang shalat hadiah seperti termaktub di dalam kitab al Mauhibah, hal itu tidak diketahui kesahihan perawinya. (lihat Tuhfat al-Muhtaj, Juz II, Bab Shalat Isyraq)

Buku Tradisi Orang-Orang Nu, Penulis H. Munawir Abdul Fattah, Penerbit Pustaka Pesantren, halaman. 175-176.
MASAIL DINIYAH

108. Soal : Bagaimana hukumnya shalat hadiah yang diselenggarakan oleh keluarga yang pada malam pertama dengan mengundang keluarga dan tetangganya, sesudah shalat kemudian dihidangkan makanan dan kemudian bubaran.
Jawab : Bila shalat itu shalat sunat mutlaqah dan pahalanya dihadiahkan kepada mayit, maka hukumnya tidak mengapa (boleh). Menurut suatu pendapat bahwa pahala tersebut dapat sampai dan manfaat kepada mayit. Bila shalat tersebut diniatkan hadiah kepada mayat maka shalat tersebut tidak sah dan hukumnya haram, karena mengerjakan sesuatu ibadah yang tidak ada dasarnya (fasidah)
Keterangan : Dalam Kitab Tukhfah Mukhtaj Juz II
Note :
Ditulis ulang sesuai dengan apa yang termaktub di dalam buku tersebut.
Sahabatmu : Anwar Baru Belajar