tag:blogger.com,1999:blog-60012092388663813212024-03-13T17:51:58.877+08:00:Anwar Baru Belajarhttp://www.blogger.com/profile/14667538452526034774noreply@blogger.comBlogger290125tag:blogger.com,1999:blog-6001209238866381321.post-79206643787797859352021-07-19T18:03:00.000+08:002021-07-19T18:03:16.801+08:00<p> <span style="color: var(--primary-text); font-family: inherit; font-size: 0.9375rem; white-space: pre-wrap;">𝗜𝗕𝗡𝗨 𝗧𝗔𝗜𝗠𝗜𝗬𝗔𝗛 𝗧𝗜𝗗𝗔𝗞 𝗠𝗘𝗠𝗨𝗦𝗨𝗛𝗜 𝗧𝗔𝗦𝗔𝗪𝗨𝗙</span></p><div style="font-family: inherit;"><div class="" dir="auto" style="font-family: inherit;"><div class="ecm0bbzt hv4rvrfc ihqw7lf3 dati1w0a" data-ad-comet-preview="message" data-ad-preview="message" id="jsc_c_i5" style="font-family: inherit; padding: 4px 16px 16px;"><div class="j83agx80 cbu4d94t ew0dbk1b irj2b8pg" style="display: flex; flex-direction: column; font-family: inherit; margin-bottom: -5px; margin-top: -5px;"><div class="qzhwtbm6 knvmm38d" style="font-family: inherit; margin-bottom: 5px; margin-top: 5px;"><span class="d2edcug0 hpfvmrgz qv66sw1b c1et5uql lr9zc1uh a8c37x1j keod5gw0 nxhoafnm aigsh9s9 d3f4x2em fe6kdd0r mau55g9w c8b282yb iv3no6db jq4qci2q a3bd9o3v knj5qynh oo9gr5id hzawbc8m" dir="auto" style="color: var(--primary-text); display: block; font-family: inherit; font-size: 0.9375rem; line-height: 1.3333; max-width: 100%; min-width: 0px; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;"><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="font-family: inherit; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Ada tuduhan bahwa Ibnu Taimiyah sangat membenci dan memusuhi Tasawuf. Benarkah demikian?</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="font-family: inherit; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Katanya Ibnu Taimiyah memusuhi Tasawuf....</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="font-family: inherit; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Ini semacam opini umum yang berkembang di kalangan para pengkaji Tasawuf, dulu dan sekarang. Opini ini sesungguhnya tidak dibangun di atas pijakan yang benar. Ini sepenuhnya hanya didasarkan pada kesimpulan yang salah. Siapa pun yang mendalami karya-karya Ibnu Taimiyah akan mendapati bahwa ia berulang kali memuji para syekh sufi besar yang konsisten dengan al-Qur’an dan al-Sunnah. Tidak hanya itu, ia bahkan menjadikan perkataan-perkataan mereka sebagai penguat prinsip-prinsip yang diyakininya.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="font-family: inherit; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Lebih dari itu, Ibnu Taimiyah juga telah menulis karya-karya yang secara khusus menjelaskan dan menjabarkan jalan Tasawuf yang ia yakini kebenarannya. Dan itu –seperti telah dijelaskan- dilakukan dengan mengutip pandangan dan perkataan para tokoh sufi generasi awal yang berpegang pada cahaya al-Qur’an, al-Sunnah dan pandangan kaum salaf.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="font-family: inherit; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Diantara karyanya itu –misalnya- adalah:</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="font-family: inherit; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;"><span class="pq6dq46d tbxw36s4 knj5qynh kvgmc6g5 ditlmg2l oygrvhab nvdbi5me sf5mxxl7 gl3lb2sf hhz5lgdu" style="display: inline-flex; font-family: inherit; height: 16px; margin: 0px 1px; vertical-align: middle; width: 16px;"><img alt="▪️" height="16" referrerpolicy="origin-when-cross-origin" src="https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t4c/1/16/25aa.png" style="border: 0px;" width="16" /></span>Al-Tuhfah al-‘Iraqiyyah fi al-A’mal al-Qalbiyyah. Buku ini, seperti yang dikatakannya,</div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">“(Berisi) kalimat-kalimat ringkas tentang amalan-amalan hati yang disebut dengan ‘maqamat’ dan ‘ahwal’, yang juga merupakan bagian dari dasar-dasar keimanan dan kaidah-kaidah agama; seperti ‘mahabbah’ pada Allah dan Rasul-Nya, Tawakkal, mengikhlaskan agama pada-Nya, syukur, sabar terhadap hukum-Nya, ‘khauf’ dan ‘raja’ pada-Nya, serta hal-hal lain yang mengikutinya.”</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="font-family: inherit; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Dalam teks tersebut dengan sangat jelas terlihat bahwa Ibnu Taimiyah menggunakan dua istilah yang umum digunakan di kalangan sufi; maqamat dan ahwal. Dan dalam buku ini secara khusus, ia menguraikan secara panjang lebar dan terperinci tentang berbagai maqam dan hal tersebut.</div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Hal lain yang juga patut dicatat adalah interaksinya dengan para sufi yang hidup di zamannya. Ternyata ia juga menyempatkan waktu untuk hadir dalam majlis mereka,</div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">“Sewaktu aku masih muda, aku pernah hadir bersama sekelompok ahli zuhud dan ibadah, dan mereka adalah orang-orang terbaik di zamannya.”</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="font-family: inherit; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Untuk memastikan permusuhan Ibnu Taimiyah terhadap Tasawuf secara mutlak menuntut kita untuk menelaah ide-idenya yang tertuang dalam berbagai karyanya. Untuk mengatakan bahwa ia mendukung semua jenis Tasawuf tentu juga tidaklah tepat. Sebagaimana menyatakan bahwa ia menolak dan memusuhi semua jenis Tasawuf juga tidaklah benar. Dalam hal ini, Ibnu Taimiyah mendukung dan menjalani apa yang disebutnya sebagai Tasawuf Masyru’ (Tasawuf yang disyariatkan). Tasawuf yang mengambil ajaran-ajarannya dari sumber terbersih yang diwariskan oleh Rasulullah. Kritik-kritik tajam yang ia lontarkan terhadap ‘ide-ide asing dari Islam’ tidak lebih merupakan upaya kerasnya untuk menjaga kemurnian Tasawuf, agar para sufi dapat menempuh perjalanan mereka menuju Allah dengan tetap berpegang pada Syariat-Nya dan menjaga batasan-batasan-Nya. Apakah Ibnu Taimiyah memusuhi jenis Tasawuf ini? Ia justru menghabiskan hidupnya untuk memperjuangkannya.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="font-family: inherit; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Adapun Tasawuf yang lebih banyak melandaskan ajaran-ajarannya dengan ide-ide asing yang berasal dari luar Islam, seperti Tasawuf Bathiniyah yang banyak dipengaruhi ideologi-ideologi pra Islam, maka Ibnu Taimiyah bukanlah orang pertama yang melontarkan kritikannya. Para pemuka sufi seperti al-Junaid (w. 297 H), al-Hasan al-Bashry, al-Harits al-Muhasiby (w. 243 H), dan yang lainnya juga telah mendahului Ibnu Taimiyah dalam hal itu.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="font-family: inherit; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;"><span class="pq6dq46d tbxw36s4 knj5qynh kvgmc6g5 ditlmg2l oygrvhab nvdbi5me sf5mxxl7 gl3lb2sf hhz5lgdu" style="display: inline-flex; font-family: inherit; height: 16px; margin: 0px 1px; vertical-align: middle; width: 16px;"><img alt="▪️" height="16" referrerpolicy="origin-when-cross-origin" src="https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t4c/1/16/25aa.png" style="border: 0px;" width="16" /></span>Di antara ilmuwan yang mengatakan bahwa Ibnu Taimiyah memusuhi tasawuf adalah Louis Massignon dalam "Da'irah Al Ma'arif Al Islamiyyah, tema "Tasawuf" jilid 5 hlm. 274. Massignon menyebutkan Ibnul Jauzi dan Ibnu Taimiyah sebagai orang yang menolak keras ajaran tasawuf.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="font-family: inherit; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">𝗣𝗘𝗠𝗕𝗔𝗚𝗜𝗔𝗡 𝗦𝗨𝗙𝗜 𝗠𝗘𝗡𝗨𝗥𝗨𝗧 𝗜𝗕𝗡𝗨 𝗧𝗔𝗜𝗠𝗜𝗬𝗔𝗛</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="font-family: inherit; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Menurut Ibnu Taimiyah, para sufi itu dapat dibagi menjadi 3 golongan:</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="font-family: inherit; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">1. Sufi yang hakiki (shufiyyah al-haqa’iq)</div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">2. Sufi yang hanya mengharapkan rezki (shufiyyah al-arzaq)</div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">3. Sufi yang hanya mementingkan penampilan (shufiyyah al-rasm)</div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Sufi yang hakiki menurutnya adalah mereka yang berkonsentrasi untuk ibadah menjalani kezuhudan di dunia. Mereka adalah orang-orang yang memandang bahwa seorang sufi adalah “orang yang bersih (hatinya) dari kotoran, dipenuhi dengan tafakur, dan yang menjadi sama baginya nilai emas dan batu.”</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="font-family: inherit; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Kelompok inilah yang diakui dan dijalani oleh Ibnu Taimiyah. Ia mengatakan tentang kelompok ini,</div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">“Kelompok ini sebenarnya adalah salah satu bagian dari golongan ‘Shiddiqun’. Ia adalah ‘shiddiq’ yang memberikan perhatian khusus terhadap kezuhudan dan ibadah secara sungguh-sungguh. Maka seorang ‘shiddiq’ juga ada yang menjadi penempuh jalan ini, sebagaimana juga ada ‘shiddiq’ dari kalangan ulama dan umara’. Jenis (manusia) ‘shiddiq’ ini lebih khusus dari (manusia) ‘shiddiq’ secara mutlak, namun tetap berada di bawah para (manusia) ‘shiddiq’ yang sempurna ke’shiddiq’annya, dari kalangan para sahabat, tabi’in, dan tabi’ tabi’in.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="font-family: inherit; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Maka jika para ahli zuhud dan ibadah dari Bashrah itu disebut sebagai para ‘shiddiqun’, maka para imam dan fuqaha’ dari Kufah pun disebut sebagai para ‘shiddiqun’. Setiap mereka (menjadi ‘shiddiqun’) sesuai dengan jalan ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya yang mereka tempuh dengan kemampuan mereka. Sehingga (dapat disimpulkan) bahwa mereka –para sufi- adalah manusia ‘shiddiq’ paling sempurna di zamannya, meski para ‘shiddiqun’ generasi awal lebih sempurna dari mereka.”</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="font-family: inherit; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Menurut Ibnu Taimiyah, seorang sufi yang hakiki haruslah memenuhi 3 syarat berikut:</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="font-family: inherit; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">1. Ia harus mampu melakukan “keseimbangan syar’i”. Yaitu dengan menunaikan yang fardhu dan meninggalkan yang diharamkan. Dengan kata lain, seorang sufi yang hakiki harus komitmen dengan jalan taqwa.</div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">2. Ia harus menjalani adab-adab penempuh jalan ini. Yaitu mengamalkan adab-adab syar’i dan meninggalkan adab-adab yang bid’ah. Atau dengan kata lain, mengikuti adab-adab al-Qur’an dan sunnah Nabi saw.</div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">3. Bersikap zuhud terhadap dunia dengan meninggalkan hal-hal yang tidak ia butuhkan dan menyebabkannya hidup berlebihan.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="font-family: inherit; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Adapun shufiyyah al-arzaq (yang hanya mengharapkan rezki) adalah mereka yang bergantung pada harta-harta wakaf yang diberikan kepada mereka.</div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Sedangkan shufiyyah al-rasm adalah sekumpulan orang yang merasa cukup dengan menisbatkan diri kepada sufi. Bagi mereka yang penting adalah penampilan dan perilaku lahiriah saja, tidak hakikatnya. Menurut Ibnu Taimiyah, mereka ini sama dengan orang yang merasa cukup berpenampilan seperti ulama –hingga menyebabkan orang bodoh menyangka mereka benar-benar ulama, padahal sebenarnya bukan.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="font-family: inherit; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Diantara sebagian kitab Ibnu Taimiyah yang berkaitan dengan tasawuf ( Tazkiyah an Nufus ) adalah, Al Furqon baina Auliya Ar Rahman wa Auliya Asy Syaitan, At Tuhfah Al Iraqiyyah fi A'mal Al Qulub, Al Ubudiyah, Darajat Al Yaqin, Ar Risalah At Tadmuriyyah, Bugyah Al Murtab, Ibthal Wahdat Al Wujud, At Tawassul wa Wasilah, Risalah fi As Sama' wa Ar Raqsh, Al ibadat Asy Syariyyah, dalam disiplin Mantiq dan filsafat, Ar Radd 'ala Al Manthiqiyyah, Naqdh Al Mantiq, Ash Shafadiyyah, Ar Risalah Al 'Arsyiyyah.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="font-family: inherit; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;"><span class="pq6dq46d tbxw36s4 knj5qynh kvgmc6g5 ditlmg2l oygrvhab nvdbi5me sf5mxxl7 gl3lb2sf hhz5lgdu" style="display: inline-flex; font-family: inherit; height: 16px; margin: 0px 1px; vertical-align: middle; width: 16px;"><img alt="▪️" height="16" referrerpolicy="origin-when-cross-origin" src="https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t4c/1/16/25aa.png" style="border: 0px;" width="16" /></span>Catatan. </div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Hanya saja "Tasawuf Masyru" (tasawuf yang sesuai syar'i at) seperti apa yang dikatakan oleh Ibnu Taimiyah hampir tidak dapat ditemui lagi di jaman ini. Hampir semua ajaran tasawuf sudah tercemar dengan praktek bid'ah. Maka sah-sah saja jika ada sebagian ulama melarang untuk mempelajari ilmu tasawuf sekarang ini demi menghindari kesalahan-kesalahan yang tidak sesuai syariat.</div></div><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="font-family: inherit; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Wallahu a'lam.</div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">_______________</div><div dir="auto" style="font-family: inherit;">Minggu, 18 Juli 2021. Anwar Baru Belajar. Disadur dari kitab التصوف بين الغزالي وابن تيمية</div></div></span></div></div></div></div><div class="l9j0dhe7" id="jsc_c_i6" style="font-family: inherit; position: relative;"><div class="l9j0dhe7" style="font-family: inherit; position: relative;"><div style="font-family: inherit;"><a class="oajrlxb2 gs1a9yip g5ia77u1 mtkw9kbi tlpljxtp qensuy8j ppp5ayq2 goun2846 ccm00jje s44p3ltw mk2mc5f4 rt8b4zig n8ej3o3l agehan2d sk4xxmp2 rq0escxv nhd2j8a9 a8c37x1j mg4g778l btwxx1t3 pfnyh3mw p7hjln8o kvgmc6g5 cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x tgvbjcpo hpfvmrgz jb3vyjys rz4wbd8a qt6c0cv9 a8nywdso l9j0dhe7 i1ao9s8h esuyzwwr f1sip0of du4w35lb lzcic4wl abiwlrkh p8dawk7l tm8avpzi" href="https://www.facebook.com/photo/?fbid=4766597990022992&set=a.727448207271344&__cft__[0]=AZUCIXKvz0u6WWiX56Q2QSYPTt_eNTsXFbmLpQJHQ1sM3ZKD1O8octTt_roo87gnvyT1YWKJ0G4Sjp9G3m0EKyjEYed5owdTQBZxoLbsQb7EUL05Z9DDpDZoOf41VL_UwNw&__tn__=EH-R" role="link" style="-webkit-tap-highlight-color: transparent; align-items: stretch; border-bottom-color: var(--always-dark-overlay); border-left-color: var(--always-dark-overlay); border-right-color: var(--always-dark-overlay); border-style: solid; border-top-color: var(--always-dark-overlay); border-width: 0px; box-sizing: border-box; color: #385898; cursor: pointer; display: block; flex-basis: auto; flex-direction: row; flex-shrink: 0; font-family: inherit; list-style: none; margin: 0px; min-height: 0px; min-width: 0px; outline: none; padding: 0px; position: relative; text-align: inherit; text-decoration-line: none; touch-action: manipulation; user-select: none; z-index: 0;" tabindex="0"><div class="bp9cbjyn cwj9ozl2 j83agx80 cbu4d94t ni8dbmo4 stjgntxs l9j0dhe7 k4urcfbm" style="align-items: center; background-color: #33302b; display: flex; flex-direction: column; font-family: inherit; overflow: hidden; position: relative; width: 500px;"><div style="font-family: inherit; max-width: 100%; min-width: 500px; width: calc((100vh + -325px) * 0.75);"><div class="do00u71z ni8dbmo4 stjgntxs l9j0dhe7" style="font-family: inherit; height: 0px; overflow: hidden; padding-top: 666.656px; position: relative;"><div class="pmk7jnqg kr520xx4" style="font-family: inherit; height: 666.656px; left: 0px; position: absolute; top: 0px; width: 500px;"><img alt="Keterangan foto tidak tersedia." class="i09qtzwb n7fi1qx3 datstx6m pmk7jnqg j9ispegn kr520xx4 k4urcfbm bixrwtb6" height="640" referrerpolicy="origin-when-cross-origin" src="https://scontent.fbpn3-1.fna.fbcdn.net/v/t39.30808-6/218937547_4766598000022991_2029233886944677134_n.jpg?_nc_cat=100&ccb=1-3&_nc_sid=8bfeb9&_nc_eui2=AeEscf3yPq1ifZGR50_ghotnTU7jiRdahWpNTuOJF1qFavvmcmyzHAVsFqB_MtKL1o6TntS8vEhN6f79Hl4kdUbx&_nc_ohc=GV3JaTB46f0AX9lfvx9&_nc_oc=AQnz0KNkhYOzTT7EGKOOUd--XQe5bgfrd39SpIrstKF6NW1RdHvMr_5RIdvWrJdNolA&_nc_ht=scontent.fbpn3-1.fna&oh=6e90f063f24be733a54d0c1f9bcb52ed&oe=60FA0F7D" style="border: 0px; height: 666.656px; inset: 0px; object-fit: cover; position: absolute; width: 500px;" width="480" /></div></div></div></div><div class="linmgsc8 opwvks06 i09qtzwb n7fi1qx3 hzruof5a pmk7jnqg j9ispegn kr520xx4" style="border-bottom: 1px solid var(--media-inner-border); border-top: 1px solid var(--media-inner-border); font-family: inherit; inset: 0px; pointer-events: none; position: absolute;"></div><div class="n00je7tq arfg74bv qs9ysxi8 k77z8yql i09qtzwb n7fi1qx3 b5wmifdl hzruof5a pmk7jnqg j9ispegn kr520xx4 c5ndavph art1omkt ot9fgl3s" data-visualcompletion="ignore" style="border-radius: inherit; font-family: inherit; inset: 0px; opacity: 0; pointer-events: none; position: absolute; transition-duration: var(--fds-duration-extra-extra-short-out); transition-property: opacity; transition-timing-function: var(--fds-animation-fade-out);"></div></a></div></div><div class="stjgntxs ni8dbmo4" style="font-family: inherit; overflow: hidden;"></div></div></div><div style="font-family: inherit;"><div class="stjgntxs ni8dbmo4 l82x9zwi uo3d90p7 h905i5nu monazrh9" data-visualcompletion="ignore-dynamic" style="border-radius: 0px 0px 8px 8px; font-family: inherit; overflow: hidden;"><div style="font-family: inherit;"><div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px;"><div style="font-family: inherit;"><div class="l9j0dhe7" style="font-family: inherit; position: relative;"><div class="bp9cbjyn m9osqain j83agx80 jq4qci2q bkfpd7mw a3bd9o3v kvgmc6g5 wkznzc2l oygrvhab dhix69tm jktsbyx5 rz4wbd8a osnr6wyh a8nywdso s1tcr66n" style="align-items: center; border-bottom: 1px solid var(--divider); color: var(--secondary-text); display: flex; font-family: inherit; font-size: 0.9375rem; justify-content: flex-end; line-height: 1.3333; margin: 0px 16px; padding: 10px 0px;"><div class="bp9cbjyn j83agx80 buofh1pr ni8dbmo4 stjgntxs" style="align-items: center; display: flex; flex-grow: 1; font-family: inherit; overflow: hidden;"></div><div class="kb5gq1qc pfnyh3mw c0wkt4kp" style="flex-grow: 0; flex-shrink: 0; font-family: inherit; width: 7px;"></div><div class="bp9cbjyn j83agx80 pfnyh3mw p1ueia1e" style="align-items: center; display: flex; flex-shrink: 0; font-family: inherit; height: 22px;"><div class="gtad4xkn" style="font-family: inherit; margin-left: 7px;"><span class="tojvnm2t a6sixzi8 abs2jz4q a8s20v7p t1p8iaqh k5wvi7nf q3lfd5jv pk4s997a bipmatt0 cebpdrjk qowsmv63 owwhemhu dp1hu0rb dhp61c6y iyyx5f41" style="align-items: inherit; align-self: inherit; display: inherit; flex-direction: inherit; flex: inherit; font-family: inherit; height: inherit; max-height: inherit; max-width: inherit; min-height: inherit; min-width: inherit; place-content: inherit; width: inherit;"><div class="oajrlxb2 gs1a9yip g5ia77u1 mtkw9kbi tlpljxtp qensuy8j ppp5ayq2 goun2846 ccm00jje s44p3ltw mk2mc5f4 rt8b4zig n8ej3o3l agehan2d sk4xxmp2 rq0escxv nhd2j8a9 pq6dq46d mg4g778l btwxx1t3 pfnyh3mw p7hjln8o kvgmc6g5 cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x tgvbjcpo hpfvmrgz jb3vyjys rz4wbd8a qt6c0cv9 a8nywdso l9j0dhe7 i1ao9s8h esuyzwwr f1sip0of du4w35lb lzcic4wl abiwlrkh gpro0wi8 dwo3fsh8 ow4ym5g4 auili1gw gmql0nx0" role="button" style="-webkit-tap-highlight-color: transparent; align-items: stretch; appearance: none; background-color: transparent; border-bottom-color: var(--always-dark-overlay); border-left-color: var(--always-dark-overlay); border-right-color: var(--always-dark-overlay); border-style: solid; border-top-color: var(--always-dark-overlay); border-width: 0px; box-sizing: border-box; color: inherit; cursor: pointer; display: inline-flex; flex-basis: auto; flex-direction: row; flex-shrink: 0; font-family: inherit; list-style: none; margin: 0px; min-height: 0px; min-width: 0px; outline: none; padding: 0px; position: relative; text-align: inherit; touch-action: manipulation; user-select: none; z-index: 0;" tabindex="0"><span class="d2edcug0 hpfvmrgz qv66sw1b c1et5uql lr9zc1uh a8c37x1j keod5gw0 nxhoafnm aigsh9s9 d3f4x2em fe6kdd0r mau55g9w c8b282yb iv3no6db jq4qci2q a3bd9o3v knj5qynh m9osqain" dir="auto" style="color: var(--secondary-text); display: block; font-family: inherit; font-size: 0.9375rem; line-height: 1.3333; max-width: 100%; min-width: 0px; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">1 Kali dibagikan</span></div></span></div></div></div></div><div class="tvfksri0 ozuftl9m" style="font-family: inherit; margin-left: 12px; margin-right: 12px;"><div class="rq0escxv l9j0dhe7 du4w35lb j83agx80 pfnyh3mw i1fnvgqd gs1a9yip owycx6da btwxx1t3 ph5uu5jm b3onmgus e5nlhep0 ecm0bbzt nkwizq5d roh60bw9 mysgfdmx hddg9phg" style="align-items: stretch; box-sizing: border-box; display: flex; flex-flow: row nowrap; flex-shrink: 0; font-family: inherit; justify-content: space-between; margin: -6px -2px; padding: 4px; position: relative; z-index: 0;"><div class="rq0escxv l9j0dhe7 du4w35lb j83agx80 cbu4d94t g5gj957u d2edcug0 hpfvmrgz rj1gh0hx buofh1pr n8tt0mok hyh9befq iuny7tx3 ipjc6fyt" style="box-sizing: border-box; display: flex; flex-direction: column; flex: 1 1 0px; font-family: inherit; max-width: 100%; min-width: 0px; padding: 6px 2px; position: relative; z-index: 0;"><div aria-label="Suka" class="oajrlxb2 gs1a9yip g5ia77u1 mtkw9kbi tlpljxtp qensuy8j ppp5ayq2 goun2846 ccm00jje s44p3ltw mk2mc5f4 rt8b4zig n8ej3o3l agehan2d sk4xxmp2 rq0escxv nhd2j8a9 pq6dq46d mg4g778l btwxx1t3 pfnyh3mw p7hjln8o kvgmc6g5 cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x tgvbjcpo hpfvmrgz jb3vyjys rz4wbd8a qt6c0cv9 a8nywdso l9j0dhe7 i1ao9s8h esuyzwwr f1sip0of du4w35lb lzcic4wl abiwlrkh p8dawk7l" role="button" style="-webkit-tap-highlight-color: transparent; align-items: stretch; background-color: transparent; border-bottom-color: var(--always-dark-overlay); border-left-color: var(--always-dark-overlay); border-right-color: var(--always-dark-overlay); border-style: solid; border-top-color: var(--always-dark-overlay); border-width: 0px; box-sizing: border-box; cursor: pointer; display: inline-flex; flex-basis: auto; flex-direction: row; flex-shrink: 0; font-family: inherit; list-style: none; margin: 0px; min-height: 0px; min-width: 0px; outline: none; padding: 0px; position: relative; text-align: inherit; touch-action: manipulation; user-select: none; z-index: 0;" tabindex="0"><div class="rq0escxv l9j0dhe7 du4w35lb j83agx80 g5gj957u rj1gh0hx buofh1pr hpfvmrgz taijpn5t bp9cbjyn owycx6da btwxx1t3 d1544ag0 tw6a2znq jb3vyjys dlv3wnog rl04r1d5 mysgfdmx hddg9phg qu8okrzs g0qnabr5" style="align-items: center; box-sizing: border-box; display: flex; flex-flow: row nowrap; flex: 1 1 0px; font-family: inherit; height: 44px; justify-content: center; margin: -6px -4px; min-width: 0px; padding-left: 12px; padding-right: 12px; padding-top: 0px; position: relative; white-space: nowrap; z-index: 0;"><div class="rq0escxv l9j0dhe7 du4w35lb j83agx80 cbu4d94t pfnyh3mw d2edcug0 hpfvmrgz ph5uu5jm b3onmgus iuny7tx3 ipjc6fyt" style="box-sizing: border-box; display: flex; flex-direction: column; flex-shrink: 0; font-family: inherit; max-width: 100%; min-width: 0px; padding: 6px 4px; position: relative; z-index: 0;"><span class=" pq6dq46d" style="display: inline-flex; font-family: inherit;"><i class="hu5pjgll m6k467ps" data-visualcompletion="css-img" style="background-image: url("https://static.xx.fbcdn.net/rsrc.php/v3/yw/r/Q2wf30fBi9T.png?_nc_eui2=AeE7V7bVsDm9DMTRd4gDJWeVWx5P5H5uC3RbHk_kfm4LdG6leiZLjgelWmkoPL2iSVF3ewL1f5R3rX3BMW7kPbdh"); background-position: 0px -212px; background-repeat: no-repeat; background-size: auto; display: inline-block; filter: var(--filter-secondary-icon); height: 18px; vertical-align: -0.25em; width: 18px;"></i></span></div><div class="rq0escxv l9j0dhe7 du4w35lb j83agx80 cbu4d94t pfnyh3mw d2edcug0 hpfvmrgz ph5uu5jm b3onmgus iuny7tx3 ipjc6fyt" style="box-sizing: border-box; display: flex; flex-direction: column; flex-shrink: 0; font-family: inherit; max-width: 100%; min-width: 0px; padding: 6px 4px; position: relative; z-index: 0;"><span class="d2edcug0 hpfvmrgz qv66sw1b c1et5uql lr9zc1uh a8c37x1j keod5gw0 nxhoafnm aigsh9s9 d3f4x2em fe6kdd0r mau55g9w c8b282yb iv3no6db jq4qci2q a3bd9o3v lrazzd5p m9osqain" dir="auto" style="color: var(--secondary-text); display: block; font-family: inherit; font-size: 0.9375rem; font-weight: 600; line-height: 1.3333; max-width: 100%; min-width: 0px; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;"><span style="font-family: inherit;">Suka</span></span></div></div><div class="n00je7tq arfg74bv qs9ysxi8 k77z8yql i09qtzwb n7fi1qx3 b5wmifdl hzruof5a pmk7jnqg j9ispegn kr520xx4 c5ndavph art1omkt ot9fgl3s" data-visualcompletion="ignore" style="border-radius: 4px; font-family: inherit; inset: 0px; opacity: 0; pointer-events: none; position: absolute; transition-duration: var(--fds-duration-extra-extra-short-out); transition-property: opacity; transition-timing-function: var(--fds-animation-fade-out);"></div></div><div aria-label="Tanggapi" class="oajrlxb2 gs1a9yip g5ia77u1 mtkw9kbi tlpljxtp qensuy8j ppp5ayq2 goun2846 ccm00jje s44p3ltw mk2mc5f4 rt8b4zig n8ej3o3l agehan2d sk4xxmp2 rq0escxv nhd2j8a9 pq6dq46d mg4g778l btwxx1t3 pfnyh3mw p7hjln8o kvgmc6g5 cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x tgvbjcpo hpfvmrgz b4ylihy8 rz4wbd8a b40mr0ww a8nywdso pmk7jnqg i1ao9s8h esuyzwwr f1sip0of du4w35lb lzcic4wl abiwlrkh p8dawk7l pphx12oy hmalg0qr q45zohi1 g0aa4cga" role="button" style="-webkit-tap-highlight-color: transparent; align-items: stretch; background-color: transparent; border-bottom-color: var(--always-dark-overlay); border-left-color: var(--always-dark-overlay); border-right-color: var(--always-dark-overlay); border-style: solid; border-top-color: var(--always-dark-overlay); border-width: 0px; box-sizing: border-box; clip-path: polygon(0px 0px, 0px 0px, 0px 0px, 0px 0px); clip: rect(0px, 0px, 0px, 0px); cursor: pointer; display: inline-flex; flex-basis: auto; flex-direction: row; flex-shrink: 0; font-family: inherit; list-style: none; margin: 0px; min-height: 0px; min-width: 0px; outline: none; padding: 13px 0px; position: absolute; right: 6px; text-align: inherit; top: 1px; touch-action: manipulation; user-select: none; z-index: 0;" tabindex="0"><i class="hu5pjgll m6k467ps" data-visualcompletion="css-img" style="background-image: url("https://static.xx.fbcdn.net/rsrc.php/v3/yU/r/1b13Dx8-e5U.png?_nc_eui2=AeEHXJlvxzQCt4PHCuzPNPFmk8UV9dtDcYyTxRX120NxjMcUzyDaOA-rOloG8RUgx-LlBorEsklO3dddAduOLrDi"); background-position: 0px -971px; background-repeat: no-repeat; background-size: auto; display: inline-block; filter: var(--filter-secondary-icon); height: 16px; vertical-align: -0.25em; width: 16px;"></i><div class="n00je7tq arfg74bv qs9ysxi8 k77z8yql i09qtzwb n7fi1qx3 b5wmifdl hzruof5a pmk7jnqg j9ispegn kr520xx4 c5ndavph art1omkt ot9fgl3s" data-visualcompletion="ignore" style="border-radius: inherit; font-family: inherit; inset: 0px; opacity: 0; pointer-events: none; position: absolute; transition-duration: var(--fds-duration-extra-extra-short-out); transition-property: opacity; transition-timing-function: var(--fds-animation-fade-out);"></div></div></div><div class="rq0escxv l9j0dhe7 du4w35lb j83agx80 cbu4d94t g5gj957u d2edcug0 hpfvmrgz rj1gh0hx buofh1pr n8tt0mok hyh9befq iuny7tx3 ipjc6fyt" style="box-sizing: border-box; display: flex; flex-direction: column; flex: 1 1 0px; font-family: inherit; max-width: 100%; min-width: 0px; padding: 6px 2px; position: relative; z-index: 0;"><div aria-label="Beri komentar" class="oajrlxb2 gs1a9yip g5ia77u1 mtkw9kbi tlpljxtp qensuy8j ppp5ayq2 goun2846 ccm00jje s44p3ltw mk2mc5f4 rt8b4zig n8ej3o3l agehan2d sk4xxmp2 rq0escxv nhd2j8a9 pq6dq46d mg4g778l btwxx1t3 pfnyh3mw p7hjln8o kvgmc6g5 cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x tgvbjcpo hpfvmrgz jb3vyjys rz4wbd8a qt6c0cv9 a8nywdso l9j0dhe7 i1ao9s8h esuyzwwr f1sip0of du4w35lb lzcic4wl abiwlrkh p8dawk7l" role="button" style="-webkit-tap-highlight-color: transparent; align-items: stretch; background-color: transparent; border-bottom-color: var(--always-dark-overlay); border-left-color: var(--always-dark-overlay); border-right-color: var(--always-dark-overlay); border-style: solid; border-top-color: var(--always-dark-overlay); border-width: 0px; box-sizing: border-box; cursor: pointer; display: inline-flex; flex-basis: auto; flex-direction: row; flex-shrink: 0; font-family: inherit; list-style: none; margin: 0px; min-height: 0px; min-width: 0px; outline: none; padding: 0px; position: relative; text-align: inherit; touch-action: manipulation; user-select: none; z-index: 0;" tabindex="0"><div class="rq0escxv l9j0dhe7 du4w35lb j83agx80 g5gj957u rj1gh0hx buofh1pr hpfvmrgz taijpn5t bp9cbjyn owycx6da btwxx1t3 d1544ag0 tw6a2znq jb3vyjys dlv3wnog rl04r1d5 mysgfdmx hddg9phg qu8okrzs g0qnabr5" style="align-items: center; box-sizing: border-box; display: flex; flex-flow: row nowrap; flex: 1 1 0px; font-family: inherit; height: 44px; justify-content: center; margin: -6px -4px; min-width: 0px; padding-left: 12px; padding-right: 12px; padding-top: 0px; position: relative; white-space: nowrap; z-index: 0;"><div class="rq0escxv l9j0dhe7 du4w35lb j83agx80 cbu4d94t pfnyh3mw d2edcug0 hpfvmrgz ph5uu5jm b3onmgus iuny7tx3 ipjc6fyt" style="box-sizing: border-box; display: flex; flex-direction: column; flex-shrink: 0; font-family: inherit; max-width: 100%; min-width: 0px; padding: 6px 4px; position: relative; z-index: 0;"><i class="hu5pjgll m6k467ps" data-visualcompletion="css-img" style="background-image: url("https://static.xx.fbcdn.net/rsrc.php/v3/yw/r/Q2wf30fBi9T.png?_nc_eui2=AeE7V7bVsDm9DMTRd4gDJWeVWx5P5H5uC3RbHk_kfm4LdG6leiZLjgelWmkoPL2iSVF3ewL1f5R3rX3BMW7kPbdh"); background-position: 0px -174px; background-repeat: no-repeat; background-size: auto; display: inline-block; filter: var(--filter-secondary-icon); height: 18px; vertical-align: -0.25em; width: 18px;"></i></div><div class="rq0escxv l9j0dhe7 du4w35lb j83agx80 cbu4d94t pfnyh3mw d2edcug0 hpfvmrgz ph5uu5jm b3onmgus iuny7tx3 ipjc6fyt" style="box-sizing: border-box; display: flex; flex-direction: column; flex-shrink: 0; font-family: inherit; max-width: 100%; min-width: 0px; padding: 6px 4px; position: relative; z-index: 0;"><span class="d2edcug0 hpfvmrgz qv66sw1b c1et5uql lr9zc1uh a8c37x1j keod5gw0 nxhoafnm aigsh9s9 d3f4x2em fe6kdd0r mau55g9w c8b282yb iv3no6db jq4qci2q a3bd9o3v lrazzd5p m9osqain" dir="auto" style="color: var(--secondary-text); display: block; font-family: inherit; font-size: 0.9375rem; font-weight: 600; line-height: 1.3333; max-width: 100%; min-width: 0px; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Komentari</span></div></div><div class="n00je7tq arfg74bv qs9ysxi8 k77z8yql i09qtzwb n7fi1qx3 b5wmifdl hzruof5a pmk7jnqg j9ispegn kr520xx4 c5ndavph art1omkt ot9fgl3s" data-visualcompletion="ignore" style="border-radius: 4px; font-family: inherit; inset: 0px; opacity: 0; pointer-events: none; position: absolute; transition-duration: var(--fds-duration-extra-extra-short-out); transition-property: opacity; transition-timing-function: var(--fds-animation-fade-out);"></div></div></div><div class="rq0escxv l9j0dhe7 du4w35lb j83agx80 cbu4d94t g5gj957u d2edcug0 hpfvmrgz rj1gh0hx buofh1pr n8tt0mok hyh9befq iuny7tx3 ipjc6fyt" style="box-sizing: border-box; display: flex; flex-direction: column; flex: 1 1 0px; font-family: inherit; max-width: 100%; min-width: 0px; padding: 6px 2px; position: relative; z-index: 0;"><div aria-label="Kirimkan ini kepada teman atau kirimkan di linimasa Anda." class="oajrlxb2 gs1a9yip g5ia77u1 mtkw9kbi tlpljxtp qensuy8j ppp5ayq2 goun2846 ccm00jje s44p3ltw mk2mc5f4 rt8b4zig n8ej3o3l agehan2d sk4xxmp2 rq0escxv nhd2j8a9 pq6dq46d mg4g778l btwxx1t3 pfnyh3mw p7hjln8o kvgmc6g5 cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x tgvbjcpo hpfvmrgz jb3vyjys rz4wbd8a qt6c0cv9 a8nywdso l9j0dhe7 i1ao9s8h esuyzwwr f1sip0of du4w35lb lzcic4wl abiwlrkh p8dawk7l" role="button" style="-webkit-tap-highlight-color: transparent; align-items: stretch; background-color: transparent; border-bottom-color: var(--always-dark-overlay); border-left-color: var(--always-dark-overlay); border-right-color: var(--always-dark-overlay); border-style: solid; border-top-color: var(--always-dark-overlay); border-width: 0px; box-sizing: border-box; cursor: pointer; display: inline-flex; flex-basis: auto; flex-direction: row; flex-shrink: 0; font-family: inherit; list-style: none; margin: 0px; min-height: 0px; min-width: 0px; outline: none; padding: 0px; position: relative; text-align: inherit; touch-action: manipulation; user-select: none; z-index: 0;" tabindex="0"><div class="rq0escxv l9j0dhe7 du4w35lb j83agx80 g5gj957u rj1gh0hx buofh1pr hpfvmrgz taijpn5t bp9cbjyn owycx6da btwxx1t3 d1544ag0 tw6a2znq jb3vyjys dlv3wnog rl04r1d5 mysgfdmx hddg9phg qu8okrzs g0qnabr5" style="align-items: center; box-sizing: border-box; display: flex; flex-flow: row nowrap; flex: 1 1 0px; font-family: inherit; height: 44px; justify-content: center; margin: -6px -4px; min-width: 0px; padding-left: 12px; padding-right: 12px; padding-top: 0px; position: relative; white-space: nowrap; z-index: 0;"><div class="rq0escxv l9j0dhe7 du4w35lb j83agx80 cbu4d94t pfnyh3mw d2edcug0 hpfvmrgz ph5uu5jm b3onmgus iuny7tx3 ipjc6fyt" style="box-sizing: border-box; display: flex; flex-direction: column; flex-shrink: 0; font-family: inherit; max-width: 100%; min-width: 0px; padding: 6px 4px; position: relative; z-index: 0;"><i class="hu5pjgll m6k467ps" data-visualcompletion="css-img" style="background-image: url("https://static.xx.fbcdn.net/rsrc.php/v3/yw/r/Q2wf30fBi9T.png?_nc_eui2=AeE7V7bVsDm9DMTRd4gDJWeVWx5P5H5uC3RbHk_kfm4LdG6leiZLjgelWmkoPL2iSVF3ewL1f5R3rX3BMW7kPbdh"); background-position: 0px -231px; background-repeat: no-repeat; background-size: auto; display: inline-block; filter: var(--filter-secondary-icon); height: 18px; vertical-align: -0.25em; width: 18px;"></i></div><div class="rq0escxv l9j0dhe7 du4w35lb j83agx80 cbu4d94t pfnyh3mw d2edcug0 hpfvmrgz ph5uu5jm b3onmgus iuny7tx3 ipjc6fyt" style="box-sizing: border-box; display: flex; flex-direction: column; flex-shrink: 0; font-family: inherit; max-width: 100%; min-width: 0px; padding: 6px 4px; position: relative; z-index: 0;"><span class="d2edcug0 hpfvmrgz qv66sw1b c1et5uql lr9zc1uh a8c37x1j keod5gw0 nxhoafnm aigsh9s9 d3f4x2em fe6kdd0r mau55g9w c8b282yb iv3no6db jq4qci2q a3bd9o3v lrazzd5p m9osqain" dir="auto" style="color: var(--secondary-text); display: block; font-family: inherit; font-size: 0.9375rem; font-weight: 600; line-height: 1.3333; max-width: 100%; min-width: 0px; overflow-wrap: break-word; word-break: break-word;">Bagikan</span></div></div><div class="n00je7tq arfg74bv qs9ysxi8 k77z8yql i09qtzwb n7fi1qx3 b5wmifdl hzruof5a pmk7jnqg j9ispegn kr520xx4 c5ndavph art1omkt ot9fgl3s" data-visualcompletion="ignore" style="border-radius: 4px; font-family: inherit; inset: 0px; opacity: 0; pointer-events: none; position: absolute; transition-duration: var(--fds-duration-extra-extra-short-out); transition-property: opacity; transition-timing-function: var(--fds-animation-fade-out);"></div></div></div></div></div></div></div><div class="cwj9ozl2 tvmbv18p" style="color: #1c1e21; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 4px;"></div></div></div></div>Anwar Baru Belajarhttp://www.blogger.com/profile/14667538452526034774noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6001209238866381321.post-80538594805676333292013-08-13T12:49:00.000+08:002013-08-14T00:58:10.855+08:00MAJLIS TARJIH MUHAMMADIYAH MEMUTUSKAN BAHWA RU’YAHLAH YANG MU’TABAR<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivPxQ47qK4Y5Ox-wK9jWdy4j6fij3p-QRj5GyphZXWRhZ9os34TxRUzq_IRuXBYQQ-WWkY1VUAbJcXXPnhIVw6X_eI6Zq-leB7W4ZSkJVZzXG8WaM39IPRW71BWtU2yxLPwI7BiGVj7ns/s1600/buku+tarjih.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivPxQ47qK4Y5Ox-wK9jWdy4j6fij3p-QRj5GyphZXWRhZ9os34TxRUzq_IRuXBYQQ-WWkY1VUAbJcXXPnhIVw6X_eI6Zq-leB7W4ZSkJVZzXG8WaM39IPRW71BWtU2yxLPwI7BiGVj7ns/s320/buku+tarjih.jpg" width="249" /></a></div>
<b><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--></b><b>MASALAH HISAB DAN RU’YAH</b><br />
<br />
<div style="text-align: right;">
<b><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--></b></div>
<div style="text-align: right;">
<b><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
</b></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<span style="font-size: large;"><b><span dir="RTL" lang="AR-EG" style="font-family: "Arial","sans-serif";">مسألة الحساب والرؤية</span></b></span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<br /></div>
<b><span style="font-size: small;"></span></b></div>
<div style="text-align: right;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]-->
<br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-EG" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-EG; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">ا<b>لصوم والفطر بالرؤية ولاما نع با لحساب لحديث : </b></span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-font-family: Verdana; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Verdana;">صُوْمُوْا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوْا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُبِّيَ
عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوْا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلاَثِيْنَ (رواه البخارى). و قوله
تعالى </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Verdana; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Verdana;">: </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا
وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-EG; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-EG" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-EG; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">.(يونس : ه)</span></b></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<br /></div>
<b>
</b><br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><b><span dir="RTL" lang="AR-EG" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-language: AR-EG; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">اذااثبت الحاسب عدم وجود الهلا ل او وجوده مع عدم
امكان الرؤية , ورأى المرء اياه في الليلة نفسها فأيهما المعتبر؟ قرر مجلس الترجيح
ان المعتبر هو الرؤية.</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: Verdana; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-font-family: Verdana;"></span></b><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]--></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-EG" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-EG; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> لما روي عن ابي هريرة <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>رض قال :</span><span dir="RTL" lang="AR-EG" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-font-family: Verdana; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Verdana;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-font-family: Verdana; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Verdana;">صُوْمُوْا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوْا
لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوْا عِدَّةَ شَعْبَانَ
ثَلاَثِيْنَ يَوْمًا (رواه البخارى ومسلم).</span></b></div>
<b>
</b><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]--></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Berpuasa dan Id Fitrah itu dengan ru’yah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan tidak berhalangan dengan hisab. Menilik
hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Berpuasalah
karena melihat tanggal dan berbukalah karena melihatnya. Maka bilamana tidak
terlihat olehmu, maka sempurnakan bilangan bulan sya’ban tiga puluh hari.“ Dan
firman Allah Ta’ala : “Dialah yang membuat matahari bersinar dan bulan
bercahaya serta menentukan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>gugus
manazil-manazilnya agar kamu sekalian mengerti bilangan tahun dan hisab.” (Al -Qur’an
surat Yunus ayat 5).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Apabila Ahli Hisab menetapkan bahwa bulan belum tampak
(tanggal) atau sudah wujud tetapi tidak kelihatan, padahal kenyataannya ada
orang yang melihat pada malam itu juga; manakah yang mu’tabar.<br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Majlis Tarjih memutuskan bahwa <b>ru’yahlah yang mu’tabar</b>.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Menilik hadits dari Abu Hurairah r.a. yang berkata bahwa
Rasulullah bersabda: “Berpuasalah karena kamu melihat tanggal dan berbukalah
(berlebaranlah) karena kamu melihat tanggal. Bila kamu tertutup oleh mendung,
maka sempurnakanlah bilangan bulan sya’ban 30 hari.” (Diriwayatkan oleh Bukhari
dan Muslim).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
-------------------------------------------- </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ditulis ulang oleh Anwar Baru Belajar</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Sumber</b> :</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
1. Buku <b>Himpunan Putusan Majlis Tarjih</b> diterbitkan oleh
Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Cetakan ke III.<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="userContent"> hal. 291-292, Kitab Beberapa Masalah.11. Masalah Hisab dan Ru'yah.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
2. Silahkan juga baca <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>: <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">SAYA
KEMBALI KE RU'YAH oleh BUYA HAMKA</span></div>
Anwar Baru Belajarhttp://www.blogger.com/profile/14667538452526034774noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6001209238866381321.post-14109015417063336482013-02-04T08:41:00.000+08:002013-02-04T11:31:30.070+08:00KETIKA KURSI EMAS BERUBAH MENJADI KURSI RODA. (Nasehat Terutama Untuk Para Pejabat, Pimpinan Organisasi dan Parpol, Para Hartawan dan Seluruh Ummat Islam)<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAG5BNQMmKsPyDVKwnWhU_aFfHsObPKFawgjCU4UinxEui1OevgLPmRVW5MsjKvbv5LsjKZZR7wIjiFHrgcXJ38TJeesH-wE7DPqI_TqFjw_XFmo7hHsxAI9-SzUsbruIyG8Dp5417_ro/s1600/kursi1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="223" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAG5BNQMmKsPyDVKwnWhU_aFfHsObPKFawgjCU4UinxEui1OevgLPmRVW5MsjKvbv5LsjKZZR7wIjiFHrgcXJ38TJeesH-wE7DPqI_TqFjw_XFmo7hHsxAI9-SzUsbruIyG8Dp5417_ro/s400/kursi1.png" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #660000; font-size: x-small;"><b><span class="usercontent"><span style="font-size: small;">HARTA, JABATAN DAN SEGALA KENIKMATAN DUNIA ADALAH UJIAN.</span> </span></b></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="usercontent">Terkadang kita hanya menganggap ujian dan
cobaan adalah segala sesuatu yang tidak menyenangkan dan menyakitkan. Dulu ketika memiliki kedudukan, jabatan, harta dll lupa bahwa itu semua adalah ujian, sekarang setelah jatuh menjadi pesakitan baru sadar dan menganggap bahwa musibah yang menimpa itulah yang diangap ujian.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span class="usercontent">Allah
berfirman;</span><br />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
<span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan <span style="color: red;"><b>(nikmat) yang baik-baik</b></span> dan<span style="color: red;"><b> (bencana) yang buruk-buruk</b></span>, agar mereka kembali (kepada kebenaran). [Qs. 7 : 168]</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br />
<span class="usercontent">Kami akan menguji kamu dengan<span style="color: red;"><b> keburukan</b></span> dan <span style="color: red;"><b>kebaikan</b></span>
sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu
dikembalikan (Qs.21 : 35)</span><br />
<br />
<span class="usercontent">Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap<span style="color: red;"><b> hartamu </b></span>dan <span style="color: red;"><b>dirimu</b></span>. (Qs.3:186)</span><br />
<br />
<span class="usercontent">Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan
(saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak <span style="color: red;"><b>diuji
</b></span>lagi? (Qs.29:2)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="usercontent">Kenikmatan dunia dengan berbagai macamnya merupakan
ujian yang berat. Sahabat ‘Abdurrahman bin ’Auf berkata: “Dahulu kami diuji
bersama Rasulullah dengan kesengsaraan, maka kami (mampu) bersabar. Kemudian setelah
Nabi meninggal kami diuji dengan kesenangan maka kami tidak bersabar.”
(Shahih Sunan At-Tirmidzi no. 2464)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="usercontent">‘Abdurrahman bin ‘Auf hendak mengatak</span><span class="textexposedshow">an bahwa mereka diuji dengan kefakiran, kesulitan, dan
siksaan (musuh) maka mereka mampu bersabar. Namun tatkala (kesenangan) dunia,
kekuasaan, dan ketenangan datang kepada mereka, maka mereka bersikap sombong.
(Lihat Tuhfatul Ahwadzi)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow">Di saat kran dunia dibuka lebar-lebar, maka manusia
akan berlomba-lomba untuk mendapatkannya meskipun ada sesuatu yang harus
dikorbankan. Persaudaraan yang dahulu terjalin erat kini harus rusak berantakan
karena ambisi kebendaan. Sikap saling cinta dan benci yang dahulu diukur dengan
agama, sekarang sudah terbalik timbangannya. Karena dunia mereka menjalin
persaudaraan. Karenanya pula mereka melontarkan kebencian. Dengan ini mereka
tega memutuskan tali kekerabatan, mengalirkan darah, dan melakukan beragam
kemaksiatan. Seperti inilah bila kemewahan dunia menjadi puncak tujuan
seseorang. Rasulullah bersabda:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<b><span class="textexposedshow"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">مَا الْفَقْرُ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنِّي أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ
الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ،
فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا فَتُهلِكُكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُم</span></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow">“Bukanlah kefakiran yang aku takutkan atas kalian.
Tetapi aku khawatir akan dibuka lebar (pintu) dunia kepada kalian, seperti
telah dibuka lebar kepada orang sebelum kalian. Nanti kalian akan saling
bersaing untuk mendapatkannya sebagaimana mereka telah bersaing untuknya.
<b><span style="color: red;">Nantinya (kemewahan) dunia akan membinasakan kalian seperti telah membinasakan
mereka.</span></b>” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow">Adalah di akhir-akhir masa sahabat telah muncul
gejala yang dikhawatirkan oleh Rasulullah . Di mana fitnah kekuasaan telah
memicu adanya peperangan. Persatuan mulai tercabik-cabik dan ketenangan sudah
mulai terusik serta jiwa solidaritas melemah di antara manusia. Adalah
‘Abdullah bin Umar berkata: “Sungguh kami telah mengalami suatu masa di mana
tidak ada seorang pun (menganggap) lebih berhak dengan uang dinar dan dirhamnya
yang dimilikinya lebih dari saudaranya yang muslim. Kemudian sekarang dinar dan
dirham lebih dicintai oleh seorang daripada saudaranya yang muslim.” (Shahih
Adab Al-Mufrad no. 81)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow">Tentunya, semakin jauh suatu masa dari zaman
kenabian maka akan didapatkan kenyataan yang lebih pahit dan lebih menyedihkan
dari sebelumnya. Tidak asing bila sekarang ada orang yang masih mengaku muslim
namun tidak lagi peduli dengan kewajiban dan agamanya. Ambisi dunia telah
menyita seluruh waktu, tenaga, dan hartanya. Seolah lisan hal-nya hendak mengatakan:
“Hidup hanya di dunia, di sini kita hidup, di sini pula kita mati, dan tidak
ada hari kebangkitan.” Orang seperti ini bila engkau ajak kepada kebaikan dan
majelis ilmu, maka seribu alasan akan dikemukakan untuk tidak mendatanginya.
Subhanallah, untuk dunia yang fana yang nantinya akan dia tinggalkan, segala
kemampuan dia curahkan. Namun untuk amal kebaikan sebagai bekal untuk akhirat
yang kekal ternyata tidak ada kesempatan barang sedikit pun.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #990000; font-size: small;"><b><span class="textexposedshow">SESEORANG AKAN DITANYA TENTANG NIKMAT</span></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow">Nikmat bukan pemberian cuma-cuma yang kita bebas
mempergunakannya semau kita. Bahkan ia merupakan amanah yang kita akan dimintai
pertanggungjawabannya. Allah berfirman:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow"><b><span style="color: red;">“Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu
tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).”</span> </b>(At-Takatsur: 8)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow">Ibnu ‘Abbas menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan
nikmat di sini adalah sehatnya badan, pendengaran, dan penglihatan. Allah
menanyai hamba-hamba-Nya tentang nikmat tersebut, pada apa mereka pergunakan.
Allah menanyai mereka padahal Allah lebih tahu tentangnya daripada mereka.
Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa ayat tadi adalah berita dari Allah bahwa
seluruh nikmat akan ditanya oleh-Nya. </span><br />
<br />
<span class="textexposedshow">Qatadah berkata: “Sesungguhnya Allah
menanyai semua hamba-Nya tentang apa yang Allah telah titipkan kepada mereka
berupa nikmat dan hak-Nya.” (lihat Tafsir Al-Qasimi, 7/379)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow">Nabi bersabda:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<b><span class="textexposedshow"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">لاَ تَزُولُ قَدَمُ ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ
رَبِّهِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ: عَنْ عُمُرِهِ فِيمَ أفنَاهُ؟ وَعَنْ
شَبَابِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ؟ وَمَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ
أَنْفَقَهُ؟ وَمَا ذَا عَمِلَ فِيمَ عَلِمَ؟</span></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow">“Tidak akan bergeser kaki anak Adam (manusia) dari
sisi Rabbnya di hari kiamat hingga ditanya tentang lima hal. Tentang umurnya
untuk apa ia gunakan, tentang masa mudanya pada apa ia habiskan,<span style="color: red;"><b> tentang
hartanya darimana ia peroleh dan pada apa ia belanjakan,</b></span> dan tentang apa yang
ia amalkan dari ilmunya?” (Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih
Sunan At-Tirmidzi no. 2417, cet. Al-Ma’arif)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow">Wallahu a’lam.</span></div>
Anwar Baru Belajarhttp://www.blogger.com/profile/14667538452526034774noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6001209238866381321.post-41033062606021503402013-01-14T07:19:00.000+08:002013-01-18T06:44:22.948+08:00Ada Mayat di atas kubah Masjid an Nabawi? Benar atau dusta?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieiHWadCZ076wyxZj7SbfJuWBy194QJaudpsx_DAa5rA4MUoOnqTCV-Nsv5RC3Vhk6VkVDHi1LmCZXX9ITA_JrRHG9fcolSwFj_9c_iR9_aChgulCt-eKScBBBtrePPuka5-5xFKC3xTc/s1600/547107_474819755865475_1516049932_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieiHWadCZ076wyxZj7SbfJuWBy194QJaudpsx_DAa5rA4MUoOnqTCV-Nsv5RC3Vhk6VkVDHi1LmCZXX9ITA_JrRHG9fcolSwFj_9c_iR9_aChgulCt-eKScBBBtrePPuka5-5xFKC3xTc/s400/547107_474819755865475_1516049932_n.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: xx-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="color: red;">Silahkan perhatikan gambar ini baik-baik, silahkan di zoom (diperbesar)</span></span></span></div>
<br />
Apa yang berada di atas kubah Masjid An-Nabawi itu ialah jendela ataupun tutupan kubah yang akan di buka ketika hendak membersihkan atap kubah Masjid An-Nabawi. Dahulunya kubah ini terbuka, namun kerana dikhawatirkan jikalau hujan, air dipastikan akan masuk yang nanti akan menyebabkan rusaknya bagian dalam bangunan tersebut maka akhirnya ia di tutup. Jadi,cerita mengenai adanya mayat di atas kubah Masjid An-Nabawi adalah TIDAK BENAR alias DUSTA karena ia bukanlah mayat tetapi hanyalah jendela yang menutupi Kubah Masjid An-Nabawi. Berita bohong ini sengaja dihembuskan oleh orang-orang Syi'ah. Allahu a'lam.</div>
<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Alhamdulillah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama: Sejarah Kubah Hijau</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kubah yang ada di atas kuburan Nabi sallallahu’alaihi wa sallam, dahulu tidak ada hingga abad ketujuh. Yang (pertama kali) membangunnya adalah Sultan Qalawun. Dahulu berwarna kayu, kemudian berwarna putih, biru dan hijau. Dan warna hijau yang berlanjut hingga sekarang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ustadz Ali Hafid hafizahullah berkata: “Belum pernah ada kubah di atas kamar yang suci (kuburan Nabi). Dahulu di atap masjid yang sejajar dengan kamar ada kayu memanjang setengah ukuran orang untuk membedakan antara kamar dengan sisa atap masjid lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sulton Qalawun As-Shalihi yang pertama kali membuat kubah di atas kuburan tersebut. Dikerjakan pada tahun 678 H, berbentuk empat persegi panjang dari sisi bawah, sedangkan atasnya berbentuk delapan persegi dilapisi dengan kayu. Didirikan di atas tiang-tiang yang mengelilingi kamar, dikuatkan dengan papan dari kayu, lalu dikuatkan lagi dengan tembaga, dan ditaruh di atas kayu dengan kayu lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kubah tersebut diperbarui pada zaman An-Nasir Hasan bin Muhammad Qalawun, kemudian papan yang ada tembaganya retak. Lalu diperbarui dan dikuatkan lagi pada masa Al-Asyraf Sya’ban bin Husain bin Muhammad tahun, 765 H. Akan tetapi ada kerusakan, dan diperbaiki pada zaman Sultan Qaytabai tahun 881 H. Rumah dan kubah terbakar pada (waktu) kebakaran Masjid Nabawi tahun 886 H. Pada zaman Sultan Qaytabai tahun 887 H, kubahnya diperbarui. Dan dibuat pondasi yang kuat di tanah Masjid Nabawi, dibangun dengan kayu dengan puncak ketinggian. Setelah kubah selesai seperti yang telah dijelaskan, ternyata bagian atasnya koyak kembali. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika merasa tidak mungkin lagi dipugar, Sultan Fayyabi memerintahkan untuk menghancurkan bagian atasnya. Lalu diulangi lagi pembangunannya lebih kuat dengan semen putih. Dan selesai dengan kokoh dan kuat pada tahun 892 H. Pada tahun 1253 H Sultan Abdul Hamid Al-Utsmani mengeluarkan perintah untuk mengecat kubah dengan warna hijau. Beliaulah yang pertama kali mengecat kubah dengan (warna) hijau. Kemudian cat tersebut terus menerus diperbarui setiap kali dibutuhkan, sampai hari ini. Dinamakan kubah hijau setelah dicat hijau. Dahulu dikenal dengan Kubah Putih, Fayha dan Kubah Biru.” (Fushul Min Tarikh Al-Madinah Al-Munawwarah, Ali Hafiz, hal. 127-128)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kedua: Hukumnya</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Para ulama peneliti -dahulu dan sekarang- telah mengingkari bangunan kubah dan pengecatannya. Semua itu karena mereka mengetahui bahwa pengingkaran tersebut dapat mencegah peluang yang banyak yang mengkhawatirkan lahirnya tindakan kesyirikan. Di antara ulama-ulama tersebut adalah;</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Imam Ash-Shan’any rahimahullah dalam kitab ‘Tathirul I’tiqadat’, berkata, 'Kalau anda katakan, bahwa pada kuburan Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam telah dibangun kubah yang agung dengan biaya yang sangat besar, maka saya katakan, ini merupakan kebodohan besar tentang hakikat sebuah keadaan. Sesungguhnya kubah tersebut tidak dibangun oleh beliau (Nabi) sallallahu alaihi wa sallam, para shahabat, para tabiin, para tabiit tabi’in, tidak juga para ulama umat dan pemimpin agamanya. Akan tetapi kubah yang dibangun di atas kuburan Nabi sallallahu’alaihi wa sallam tersebut adalah bangunan yang didirikan salah seorang raja Mesir terakhir yaitu Qalawun As-Salihi yang dikenal dengan Raja Al-Mansur pada tahun 678 H.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Disebutkan dalam kitab ‘Tahqiq An-Nushrah Bitalkhis Ma’alim Dar Al-Hijrah’, 'Ini adalah urusan pemerintah, tidak ada kaitannya dengan dalil.'</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Para ulama yang tergabung dalam Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Ifta ditanya: “Ada orang yang berhujjah (berargumen) bahwa adanya bangunan kubah hijau di atas kuburan yang mulia di Masjid Nabawi menunjukkan dibolehkannya membangun kubah di atas kuburan-kuburan lain seperti orang-orang shaleh dan lainnya. Apakah hujjah ini dibenarkan atau bagaimana cara menyangkalnya?.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka menjawab: “Hujjah (argumen) orang yang membolehkan membangun kubah di atas kuburan orang saleh yang telah wafat, dengan (adanya) kubah di atas kuburan Nabi sallallahu’alaihi wa sallam tidaklah benar. Karena tindakan mereka yang membangun kubah di atas kuburannya sallallahu’alaihi wa sallam merupakan perbuatan haram dan pelakunya berdosa, karena menyalahi riwayat dari Abi Al-Hayyaj Al-Asadi yang berkata, 'Ali bin Abi Tholib radhiallahu anhu berkata kepadaku: ”Mari aku utus engkau sebagaimana Rasulullah sallallahu alahi wa sallam mengutusku; Janganlah engkau membiarkan patung kecuali engkau hilangkan, dan jangan biarkan kuburan tinggi kecuali engkau ratakan."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari Jabir radhiallahu anhu, dia berkata:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Nabi sallallahu’alaihi wa sallam melarang kuburan ditembok, diduduki dan dibangun di atasnya." (HR. Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka tidak sah seseorang berhujjah dengan prilaku sebagian orang yang diharamkan dengan melakukan prilaku yang sama yang diharamkan (juga). Karena tidak dibolehkan menyalahi sabda Nabi sallallahu’alaihi wa sallam dengan bersandar perkataan atau perbuatan seorang pun. Karena (beliau sallallahu’alaihi wasallam) sebagai penyampai dari Allah Subhanahu wata’ala yang wajib ditaati dan tidak boleh menyalahi perintahnya. Berdasarkan firman Allah Azza wa jalla:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah.” (QS. Al-Hasyr: 7)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan ayat-ayat lain yang memerintahkan taat kepada Allah dan kepada RasulNya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di samping itu, karena membangun kuburan dan menjadikan kubah di atasnya merupakan salah satu sarana kesyirikan terhadap penghuninya, maka pintu ke arah sana harus ditutup sebagai antisipasi mencegah perbuatan syirik.’</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Syekh Abdul Aziz bin Baz, Syekh Abdurrazzaq Afifi, Syekh Abdullah Qa’ud</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
(Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 9/83-84)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Para ulama’ Al-Lajnah ad-Daimah mengomentari juga:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
”Berdirinya kubah di atas kuburan Nabi sallallahu’alahi wasallam bukan sebagai hujjah bagi yang mecari dalil untuk itu dalam membangun kubah di atas kuburan para wali dan orang-orang shaleh. Karena adanya kubah di atas kuburannya, bukan atas wasiat dari beliau sallallahu’alaihi wa sallam, juga bukan prilaku para shahabat radhiallahu’anhum, bukan juga para tabiin, juga bukan (perbuatan) seorang pun dari para imam yang mendapatkan petunjuk di abad-abad permulaan yang disaksikan Nabi sallallahu’alaihi wa sallam sebagai generasi terbaik. Sssungguhnya hal itu (merupakan prilaku) ahli bid’ah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Telah menjadi ketetapan Nabi sallallahu’alahi wa sallam dalam sabdanya: “Barangsiapa yang membuat perkara baru dalam urusan (agama) kami yang tidak ada (ajarannya) maka ia tertolak.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Begitu pula telah ada ketetapan dari Ali radhiallahu anhu bahwa beliau berkata kepada Abu Al-hayyaj: ”Mari aku utus engkau sebagaimana Rasulullah sallallahu’alahi wa sallam mengutusku; Janganlah engkau membiarkan patung kecuali engkau hilangkan, dan jangan ada kuburan tinggi kecuali engkau telah ratakan.” (HR. Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak ada ketetapan dari Nabi sallallahu’alaihi wa sallam membangun kubah di atas kuburannya, juga tidak ada ketetapan dari para imam yang terbaik. Justeru ketetapan yang ada adalah membatalkan akan hal itu. maka selayaknya seorang muslim tidak tergantung dengan apa yang dibuat-buat oleh ahli bid’ah dengan membangun kubah di atas kuburan Nabi sallallahu’alaihi wa sallam.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Syekh Abdul Aziz bin Baz, Syekh Abdurrazzaq Afifi, Syekh Abdullah Gudayyan, Syekh Abdullah Qa’ud. (Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 2/264, 265)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Syekh Syamsuddin Al-Afghany rahimahullah berkata: ”Al-Allamah Al-Khojnadi (1379 H) berkata dalam menjelaskan sejarah pembangunan kubah hijau yang dibangun di atas kuburan Nabi sallallahu’alaihi wa sallam, 'Setelah diteliti, dia adalah bid’ah yang dilakukan melalui tangan-tangan sebagian penguasa yang tidak paham dan keliru yang jelas-jelas menyalahi hadits shahih muhkam (yang jelas mengandung hukum) dan jelas. Karena ketidak tahuan tentang sunnah serta sikap berlebih-lebihan dan mengikuti orang Kristen yang sesat dan bingung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketahuilah, bahwa hingga tahun 678 H, kubah di atas kamar nabi yang di dalamnya ada kuburan Nabi sallallahu’alaihi wa sallam tidak pernah ada. Akan tetapi, hal tersebut baru dibangun oleh Raja Ad-Zahir Al-Mansur Qalawun As-Sholihi pada tahun itu (678 H). Maka dibangunlah kubah itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya katakan: ”Sesungguhnya (dia) melakukan hal itu karena melihat di Mesir dan Syam hiasan pada gereja orang Kristen. Maka dia menirunya karena tidak tahu terhadap perintah Nabi sallallahu’alahi wa sallam dan sunnah-sunnahnya. Sebagaimana Al-Walid menirunya dalam menghias masjid. Maka berhati-hatilah. (Wafa AL-Wafa).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak diragukan lagi bahwa prilaku Qalawun ini –dengan tegas menyalahi hadits shahih dari Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam. Akan tetapi kebodohan adalah bencana yang besar. Dan berlebih-lebihan dalam mencintai dan mengagumkan adalah bencana yang mengerikan. Meniru orang-orang asing (non Islam) adalah penyakit yang memusnahkan. Maka kami berlindung kepada Allah dari kebodohan, berlebih-lebihan dan dari meniru orang-orang asing.” (Juhud Ulama’ Al-Hanafiyah Fi Ibtol Aqoidil AL-Quburiyyah, 3/1660-1662)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketiga: Sebab Tidak Dihancurkannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Para ulama menerangkan hukum agama terkait membangun kubah. Pengaruh dari perbuatan bid’ah ini sangat jelas bagi para pelaku bid’ah, mereka menjadi sangat tergantung dengan bangunan tersebut, baik bentuk maupun warnanya. Pujian dan penghormatan mereka telah banyak melahirkan nazam (syair) maupun natsar (prosa). (Untuk mengatasi hal ini) yang ada tingal realisasi dari pemerintah, dan ini bukan pekerjaan para ulama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Boleh jadi, penghalang bangunan tersebut tidak dihancurkan adalah agar tidak terjadi fitnah, dan khawatir terjadi kekacauan di kalangan awam karena ketidaktahuan mereka. Yang sangat memprihatinkan adalah bahwa kalangan awam di tengah masyarakat dapat sampai pada tindakan pengagungan terhadap kubah tersebut tak lain karena ajaran dan arahan para ulama sesat dan para pemimpin bid’ah. Mereka inilah yang membuat kekacauan terhadap dua negeri yang suci (Mekkah dan Madinah) serta terhadap aqidah dan manhajnya. Karena telah banyak sekali prilaku yang sesuai dengan agama di kami yang menyalahi bid’ah mereka. Yang jelas, hukum agama telah tampak dengan jelas. Tidak dihancurkannya kubah tersebut bukan berarti dibolehkan membangunnya, baik di situ maupun di kuburan manapun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Syekh Shaleh Al-Ushaimi hafizahullah berkata: “Sesungguhnya berdirinya kubah tersebut selama delapan abad, bukan berarti dia dibolehkan. Juga bukan berarti jika didiamkan bermakna setuju atau dalil membolehkan. Seharusnya penguasa umat Islam menghilangkannya, dan mengembalikan kondisinya seperti waktu kenabian, yaitu dengan menghilangkan kubah, hiasan dan dekorasi dalam masjid. Terutama pada Masjid Nabawi, jika hal itu tidak berdampak fitnah yang lebih besar. Akan tetapi, jika berdampak fitnah lebih besar, maka penguasa (harus) berhati-hati disertai keinginan kuat (untuk menghancurkannya) jika memungkinkan. (Bida Al-Qubur, Anwa’uha Wa ahkamuha, hal.253)</div>
<br />
Wallahu’alam .<br />
<br />
<span class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"><span class="text_exposed_show"> Soal Jawab Tentang Islam</span></span></span><br />
<span class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"><span class="text_exposed_show"></span></span></span><span class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"><span class="text_exposed_show"> <br /> <a href="http://islamqa.info/id/ref/110061" rel="nofollow nofollow" target="_blank">http://islamqa.info/id/<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ref/110061</a></span></span></span>Anwar Baru Belajarhttp://www.blogger.com/profile/14667538452526034774noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6001209238866381321.post-49180155838318124002013-01-01T10:39:00.002+08:002013-01-02T07:03:34.100+08:00SYI'AH DAN YAHUDI ( SEBUAH KONSPIRASI)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkcGNIZOv379KX2mvmrcIUTWZ02Kz1QGFBVCxZ3L8W6wGJxKUm22yoVS2ffIw4fmLTJJzqmx-LzzKuxf34d6tUzjABhtRqBAkTtYpy0dJj_6V3Yehf6i4mvq0M3ReyxO03e35PtLlx4Zc/s1600/yahudi+syiah.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkcGNIZOv379KX2mvmrcIUTWZ02Kz1QGFBVCxZ3L8W6wGJxKUm22yoVS2ffIw4fmLTJJzqmx-LzzKuxf34d6tUzjABhtRqBAkTtYpy0dJj_6V3Yehf6i4mvq0M3ReyxO03e35PtLlx4Zc/s400/yahudi+syiah.png" width="340" /></a></div>
<span class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"><br /> <br /> Rasulullah bersabda :<br /> <br />
“Dajjal akan diikuti oleh 70.000 Yahudi dari kota Isfahan (Iran, Persia
-pent) , mereka memakai Al-Tayalisah (jubah tak berjahit)”.(HR.
Muslim)<br /><span class="text_exposed_show"> </span></span></span><br />
<a name='more'></a><span class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"><span class="text_exposed_show"><br /> Di mana tepatnya akan muncul Dajjal ?<br /> <br />
Menurut Hadits yang diriwayatkan oleh Imaam At Turmudzy no: 2237, Imaam
Ibnu Maajah no: 4072, dan Imaam Ahmad no: 12, dan disahihkan oleh
Syaikh Nashiruddin Al Albaany, dari Sahabat Abubakar As Siddiq رضي الله
عنه, bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:<br /> <br /> الدجال يخرج من أرض بالمشرق يقال لها خراسان يتبعه أقوام كان وجهوهم المجان المطرقة <br /> <br /> Artinya:<br /> <br />
“Sesungguhnya Dajjal akan keluar dari bumi arah sebelah timur yang
disebut Khurosan (– Persia, Iran – pent.), dan akan diikuti oleh kaum
yang pada mukanya seolah terdapat tanda berwarna hitam dan keras.”<br /> <br /> Siapakah yang akan mengikuti Dajjal ? <br /> <br /> Dalam Hadits riwayat Imaam Muslim no: 7579, dari Shahabat Anas bin Maalik<br /> رضي الله عنه, bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,<br /> <br /> يَتْبَعُ الدَّجَّالَ مِنْ يَهُودِ أَصْبَهَانَ سَبْعُونَ أَلْفًا عَلَيْهِمُ الطَّيَالِسَةُ <br /> <br /> Artinya:<br /> <br />
“Orang yang mengikuti Dajjal dari kalangan Yahudi Asbahan (Iran) tidak
kurang dari 70.000 (tujuhpuluh ribu) orang, diatas pundak mereka
mengenakan syal.” <br /> Terdapat pula penjelasan, bahwa yang mengikuti
Dajjal itu adalah Yahudi, Wanita dan A’rob (Arab Gunung) sebagaimana
diriwayatkan oleh Imaam Ath Thabrany dalam Kitabnya “Al Mu’jam Al
Kabiir” no: 19903, dari Shahabiyyah ‘Asma binti Yaziid رضي الله عنها,
sebagaimana berikut ini:<br /> <br /> أَكْثَرُ مِنْ يَتْبَعُهُ الْيَهُودُ وَالنِّسَاءُ وَالأَعْرَابُ <br /> <br /> Artinya:<br /> <br /> “Kebanyakan orang yang mengikuti Dajjal itu adalah Yahudi, Wanita dan A’rob (Arab Gunung).”<br /> <br />
Juga terdapat keterangan melalui Abu Waa’il رضي الله عنه sebagaimana
yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Kitabnya “Al Mushonnaf”
no: 38682, bahwa terbanyak pengikut Dajjal adalah Yahudi dan anak-anak
para Wanita pezina terang-terangan, sebagaimana berikut ini:<br /> <br /> أَكْثَرُ أَتْبَاعِ الدَّجَّالِ الْيَهُودُ وَأَوْلاَدُ الْمُومِسَاتِ<br /> <br /> Artinya:<br /> <br /> “Kebanyakan pengikut Dajjal adalah Yahudi dan anak-anak para wanita pezina terang-terangan”.</span></span></span><br />
<span class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"><span class="text_exposed_show"></span></span></span><br />
<span class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"><span class="text_exposed_show"></span></span></span><br />
<br />
<span class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"><span class="text_exposed_show">Note : Mungkin yang dimaksud </span></span></span><span class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"><span class="text_exposed_show"><span class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"><span class="text_exposed_show">para wanita pezina terang-terangan adalah para wanita yang melakukan nikah mut'ah (kawin kontrak Syi'ah).</span></span></span></span></span></span><br />
<span class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"><span class="text_exposed_show"><span class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"><span class="text_exposed_show"> </span></span></span> <br /> Allahu a'lam.</span></span></span><br />
<br />
<span class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"><span class="text_exposed_show">Anwar Baru Belajar </span></span></span>Anwar Baru Belajarhttp://www.blogger.com/profile/14667538452526034774noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6001209238866381321.post-45618456107602123912013-01-01T07:56:00.002+08:002013-01-02T06:40:28.757+08:00Terompet, Petasan, Kembang Api, dan Merayakan Tahun Baru Bukan Ajaran Islam<span class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"></span></span><br />
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_50e224b3ca5895f87943314">
<span style="color: red;">JANGAN BIASAKAN MENGIKUTI KEBIASAAN AGAMA LAIN</span></div>
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_50e224b3ca5895f87943314">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcPJ7s96LimfrHZh8Y6xuV1VDsn7nfekuN2UMCE1IykNkIYtw2hv9FcqOnOoVusq3UHja3G3cEgFm3RS_-5nIsUIwXSlKeMKqV5A15Il3PrWslMXEmSZcmGcZoc5yjTvYYIqLkxxh2UHU/s1600/378765_343454772335308_248112200_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="312" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcPJ7s96LimfrHZh8Y6xuV1VDsn7nfekuN2UMCE1IykNkIYtw2hv9FcqOnOoVusq3UHja3G3cEgFm3RS_-5nIsUIwXSlKeMKqV5A15Il3PrWslMXEmSZcmGcZoc5yjTvYYIqLkxxh2UHU/s400/378765_343454772335308_248112200_n.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_50e224b3ca5895f87943314">
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kebiasaan sebagian ummat Islam ikut-ikutan merayakan Tahun baru dengan meniup terompet, menyalakan petasan dan kembang api, konvoi di jalanan, membakar ikan, jagung dan jenis makanan lainnya yang dikhususkaan untuk memperingati pergantian tahun , mengadakan pertunjukan musik dll.</div>
<div style="text-align: justify;">
Semuanya adalah perbuatan keliru dan tidak ada tuntunannya dalam Islam.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Tradisi meniup terompet ini pada mulanya merupakan cara orang-orang
kuno untuk mengusir setan. Orang-orang Yahudi belakangan melakukan hal
itu sebagai kegiatan ritual yang dimaknai sebagai gambaran ketika Tuhan
menghancurkan dunia. Mereka melakukan ritual meniup terompet ini pada
waktu perayaan tahun baru Yahudi, Rosh Hashanah, yang berarti “Hari<span class="text_exposed_show"> Raya Terompet” pada tahun baru Taurat. </span></div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
<span class="text_exposed_show"><br />
Bentuk terompet yang melengkung melambangkan tanduk domba yang
dikorbankan dalam peristiwa pengorbanan Isaac (Nabi Ishaq dalam tradisi
Muslim). Hal ini sangat berbeda dengan ajaran Islam yang menetapkan
bahwa Nabi Ismail-lah, saudara Nabi Ishaq, yang diminta Allah untuk
dikorbankan.<br /> <br /> Bunyi terompet yang bersahut-sahutan biasanya
belum lengkap jika tidak diikuti dengan pesta petasan dan kembang api.
Sebagaimana membunyikan trompet, tradisi ini merupakan ritual untuk
mengusir setan di dalam tradisi bangsa Cina. Selain itu, petasan juga
dipercaya dapat mendatangkan keberuntungan.</span><br />
<br />
<span class="text_exposed_show"></span><br />
<span style="color: red; font-size: large;"><b>Perayaan Tahun Baru Masehi</b></span><br />
<br />
<span class="text_exposed_show"><span class="userContent"><span class="text_exposed_show">Menurut English Wikipedia, perayaan tahun baru Masehi adalah :<br />
"The Romans dedicated New Year's Day to Janus, the god of gates, doors,
and beginnings for whom the first month of the year (January) is also
named. After Julius Caesar reformed the calendar in 46 BC and was
subsequently murdered, the Roman Senate voted to deify him on the 1st
January 42 BC [1] in honor of his life and his institution of the new
rationalized calendar [2]. The month originally owes its name to the
deity Janus, who had two faces, one looking forward and the other
looking backward. This suggests that New Year's celebrations are founded
on pagan traditions."<br /> <br /> [1] Warrior, Valerie M. (2006). Roman Religion. Cambridge University Press. p. 110. ISBN 0-521-82511-3<br /> [2] Courtney, G. Et tu Judas, then fall Jesus (iUniverse, Inc 1992), p. 50.<br /> <br /> Terjemahannya adalah :<br />
"Orang-orang Romawi mendedikasikan hari perayaan Tahun Baru kepada
Janus, dia adalah dewa segala pintu gerbang, pintu-pintu dan permulaan
waktu yang mana namanya juga adalah nama dari bulan pertama dalam
setahun, Januari. Setelah Julius Caesar menyusun sistem kalendar
(Masehi) pada 46 BC dan ia dibunuh setelah itu, anggota Senat Romawi
memutuskan untuk meresmikannya pada 1 Januari 42 BC untuk mengenang
hidup Julius Caesar dan menghormati penyusunannya terhadap sistem
kalender baru yang rasional. Bulan pertama didedikasikan pada nama dewa
Janus yang mempunyai 2 wajah, 1 menghadap ke depan (mengindikasikan masa
depan, pent) dan 1 menghadap ke belakang (mengindikasikan masa lalu,
pent). Ini mengindikasikan perayaan Tahun Baru didirikan atas dasar
kepercayaan pagan."<br /> <br /> <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/New_Year%27s_Day" rel="nofollow nofollow" target="_blank">http://en.wikipedia.org/wiki/<wbr></wbr><span class="word_break"></span>New_Year%27s_Day</a></span></span></span><br />
<span class="text_exposed_show"><span class="userContent"><span class="text_exposed_show"> </span></span> </span><br />
Nama Dewa Janus tidaklah asing dalam kesusasteraan paganisme. Ia adalah sembahan kaum penyembah syaitan sejak zaman Yunani kuno. Sejarah pemuliharaan budaya penyembah syaitan ini pun sudah ada semenjak zaman Hermaic (3600 SM) dan dikawal oleh kumpulan paganisme Freemason. Freemason sengaja menyuburkan budaya ini agar manusia bertauhid mampu mengalihkan perhatiannya dari agama kearah penyembahan satanisme. <br />
<br />
<br />
Maka jika kita melihat perayaan tahun baru, maka di situlah kita dapat melihat nilai-nilai Yahudi di dalamnya. Meniup trompet misalnya, terompet adalah alat ciptaan Yahudi. Budaya meniup trompet ini merupakan budaya masyarakat Yahudi ketika menyambut kedatangan <span style="background-color: yellow;">Rosh Hasanah</span> atau tahun baru Taurat yang jatuh pada bulan ketujuh atau tarikh 1 bulan Tishri dalam kalendar Ibrani kuno <br />
<br />
<br />
Hal ini pun terpampang dalam Alkitab Imamat 23; 24 <br />
"Katakanlah kepada orang-orang Isra'el, begini: Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu harus mengadakan hari cuti penuh yang diperingati dengan meniup <span style="background-color: yellow;">terompet</span>, yakni hari pertemuan kudus" (Imamat 23:24)<br />
<br />
<br />
Pada malam tahun baru, masyarakat Yahudi melakukan muhasabah diri dengan tradisi meniup shofarot sebuah alat musik jenis trompet. Bunyi Shofarot adalah sama bunyinya dengan terompet kertas yang dibunyikan kebanyakan penyambut di malam Tahun Baru.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAyoDcVtk7eDF1B2cQBhQF8iTd4aJtrgN-oWujDy5ZhT2tJ4GQT9N-BPSyFvpxZy0RpNoUoVZvpO96gysIuKRdeOhZRuQXp5oTzhrYYALLxxtE9PT41fMYXSf6BQQs23vSC8RpfU1uvjY/s1600/trp.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAyoDcVtk7eDF1B2cQBhQF8iTd4aJtrgN-oWujDy5ZhT2tJ4GQT9N-BPSyFvpxZy0RpNoUoVZvpO96gysIuKRdeOhZRuQXp5oTzhrYYALLxxtE9PT41fMYXSf6BQQs23vSC8RpfU1uvjY/s400/trp.JPG" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
Sebenarnya Shofarot sendiri dikelaskan sebagai trompet. Terompet dianggarkan sudah ada sejak tahun 1500 sebelum Masihi. Pada awalnya, alat musik jenis ini digunakan untuk keperluan ritual agama dan juga digunakan dalam ketentaraan ketika berperang. Kemudian terompet dijadikan sebagai alat musik pada masa pertengahan Renaisance hingga kini.<br />
<br />
<span class="text_exposed_show">Tidak seperti
tradisi dalam agama dan kebudayaan lain, Islam tidak pernah menjadikan
tahun baru sebagai sebuah hari raya, termasuk tahun baru Hijriah
sekalipun.<br /> <br /> Meski di Indonesia, tahun baru Hijriah merupakan
hari libur nasional, tetapi kedudukannya tetaplah bukan hari raya. Jika
Islam sendiri tidak pernah merayakan tahun baru, maka mengapa umat Islam
turut pula merayakan perayaan yang sebenarnya merupakan tradisi
agama-agama lain?<br /> <br /> Bukankah Nabi shallallahu alaihi wasallam.
telah mengingatkan bahwa mereka yang ikut-ikut tradisi suatu kaum, maka
ia termasuk dalam golongan kaum itu?</span><br />
<br /></div>
</div>
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_50e224b3ca5895f87943314" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_50e224b3ca5895f87943314" style="text-align: justify;">
<span class="text_exposed_show">Saudaraku.....betapa banyak uang yang terbuang dan terbakar sia-sia di angkasa di malam tahun baru....</span></div>
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_50e224b3ca5895f87943314">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0bYb-yZuQshUiAFMz3MWrYJawcWqxbEgl6aum0aUqA167WX_cSpnDgKwsHQa3ymbx8-HuJzsTLLdNlTp5GP7dK1cVRGJnZBa9X6jFWrEQjfiM6Rx1Nhqi4oLrLvnjTKCtXQELhGS2iRA/s1600/427771_460347684021582_499639154_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="340" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0bYb-yZuQshUiAFMz3MWrYJawcWqxbEgl6aum0aUqA167WX_cSpnDgKwsHQa3ymbx8-HuJzsTLLdNlTp5GP7dK1cVRGJnZBa9X6jFWrEQjfiM6Rx1Nhqi4oLrLvnjTKCtXQELhGS2iRA/s400/427771_460347684021582_499639154_n.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_50e224b3ca5895f87943314">
<span class="text_exposed_show">Anwar Baru Belajar<br /> </span></div>
<span class="fbPhotoTagList" id="fbPhotoSnowliftTagList"><span class="fcg"></span></span>Anwar Baru Belajarhttp://www.blogger.com/profile/14667538452526034774noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6001209238866381321.post-55265707936482929502012-11-24T07:31:00.000+08:002013-01-15T08:13:03.883+08:00Karnaval Bukan Tradisi Islam....Lantas Bagaimana Dengan Pawai Tarhib Menyambut Ramadhan?<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><span style="font-size: 24pt;">Karnaval</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas<b><span style="font-size: 24pt;"></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><span style="font-size: 12pt;">Karnaval</span></b><span style="font-size: 12pt;"> bisa berarti:</span></span></div>
<ol start="1" style="text-align: justify;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: 12pt;">suatu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pesta" title="Pesta">pesta</a> besar atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pameran" title="Pameran">pameran</a></span></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: 12pt;">pesta di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Benua" title="Benua">benua</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Eropa" title="Eropa">Eropa</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Benua_Amerika" title="Benua Amerika">Amerika</a>,
terutama di bagian selatan untuk menyambut masa <span style="color: red;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pra-Paskah" title="Pra-Paskah">Pra-Paskah</a></span>
yang dirayakan <span style="color: red;"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Umat&action=edit&redlink=1" title="Umat (page does not exist)">umat</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kristen" title="Kristen">Kristen</a></span>.
Dimulai dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Minggu" title="Minggu">minggu</a>
sebelum <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rabu_Abu" title="Rabu Abu">Rabu
</a>sampai hari Rabu. Secara <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Etimologis&action=edit&redlink=1" title="Etimologis (page does not exist)">etimologis</a> berasal dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latin" title="Bahasa Latin">bahasa
Latin</a>; <i>carne</i> yang berarti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Daging" title="Daging">daging</a>. Sebab
dalam masa pra-paskah dahulu kala, umat Kristen harus berpantang tidak
boleh makan daging.</span></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: 12pt;">Karnaval terkenal yang dirayakan di
benua <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Benua_Amerika" title="Benua Amerika">Amerika</a>
dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Eropa" title="Eropa">Eropa</a> ialah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mardi_Gras" title="Mardi Gras">Mardi Gras</a>.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: 12pt;"></span></span></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Asal-muasal nama "karnaval" masih diperdebatkan.
Menurut salah satu teori, nama itu berasal dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latin" title="Bahasa Latin">Bahasa
Latin</a> <i>carrus navalis</i> ("gerobak kapal"),<sup id="cite_ref-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Karnaval#cite_note-0">[1]</a></sup> yang
mengacu pada gerobak dalam suatu pawai keagamaan, seperti gerobak yang
digunakan dalam arak-arakan keagamaan pada perayaan tahunan untuk menghormati
dewa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Apollo" title="Apollo">Apollo</a>.
Namun menurut sumber-sumber yang lain, nama karnaval bersal dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Italia" title="Bahasa Italia">Bahasa
Italia</a> <i>carne levare</i> yang berarti "mengenyahkan daging",
karena daging dilarang selama masa prapaskah.<sup id="cite_ref-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Karnaval#cite_note-1">[2]</a></sup> Menurut
teori lain, nama karnaval berasal dari ungkapan dalam Bahasa Latin Kuno <i>carne
vale</i>, yang berarti "selamat tinggal daging", yang menunjukkan
bahwa saat tersebut adalah hari-hari terakhir orang boleh makan daging sebelum
berpuasa selama masa prapaskah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Sumber : <cite>id.wikipedia.org/wiki/<b>Karnaval</b></cite></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoQNp-iP_ICF3rUQQPZZ1Q1Kqt4iBhaqQXe6xzpTMz_j6b94bR1QM2vI8YBeoBEpemWZCNSTUeyM3B6S3wC1u9jJ-tCV3TeFUCw0liMaa1W6GAXmJ5bcc5fFSZPXssbewsAUMjNeNLLZk/s1600/karnaval.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="272" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoQNp-iP_ICF3rUQQPZZ1Q1Kqt4iBhaqQXe6xzpTMz_j6b94bR1QM2vI8YBeoBEpemWZCNSTUeyM3B6S3wC1u9jJ-tCV3TeFUCw0liMaa1W6GAXmJ5bcc5fFSZPXssbewsAUMjNeNLLZk/s400/karnaval.jpg" width="400" /></a></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
Sumber <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>foto : ppiitalia.blogspot.com</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">---------------------------------------------------------------------------</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span class="ilad">Karnaval</span> ini adalah periode
meriah sebelum puasa, yang dikenal karena parade karnavalnya, tarian bertopeng
dan berkostum khas daerah tempat menjalankan <span class="ilad"><span id="IL_AD7">masa</span></span>
<span style="color: red;">Prapaskah</span>, atau lebih tepatnya enam minggu sebelum Paskah, ditandai dengan
<span style="color: red;">berpuasa</span> dan penolakan daging, produk susu, gula dan lemak. Pada hari-hari
sebelum orang Prapaskah secara <span class="ilad"><span id="IL_AD4">tradisional</span></span>
harus menyingkirkan makanan tersebut, hanya makan dan mengatur hari besarnya
adalah apa yang dianggap asal Karnaval </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
Beberapa tradisi yang paling terkenal, termasuk. parade karnaval dan menyamar,
pertama kali tercatat di <span class="ilad"><span id="IL_AD8">Italia</span></span>
<span class="ilad"><span id="IL_AD11">abad</span></span> pertengahan. Karnaval di
Venesia telah lama Karnaval paling terkenal. Dari Italia, karnaval tradisi
menyebar ke negara-negara Katolik seperti Spanyol, Portugal dan Perancis. Dari
Perancis mereka menyebar ke Rhineland Jerman, dan di Amerika Utara dari
Spanyol dan Portugal, mereka menyebar dengan kolonisasi Katolik di Karibia dan
Amerika Latin Daerah lain telah mengembangkan tradisi mereka sendiri........</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Sumber : <a href="http://daily-helper.com/in/239842">http://daily-helper.com/in/239842</a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRaHpwRSC3xMnnxuFbxqjdTyQow2Y8Qr99rCLdDdfoum-96DDNgLlgAWGen11dyUmK1PDno1d0BoFobExBkfv6BBi1WlUUtkm3jHLCP-nRkka0IDy2ZgGqIAOWklyD_PKr3zRE53k9uaE/s1600/carnaval.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRaHpwRSC3xMnnxuFbxqjdTyQow2Y8Qr99rCLdDdfoum-96DDNgLlgAWGen11dyUmK1PDno1d0BoFobExBkfv6BBi1WlUUtkm3jHLCP-nRkka0IDy2ZgGqIAOWklyD_PKr3zRE53k9uaE/s400/carnaval.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
Sumber foto : theodurus.blogspot.com</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
---------------------------------------------------</div>
<span class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"></span></span><br />
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_50e21d7c214067e04815965">
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: #660000;">KALIAN SUNGGUH-SUNGGUH AKAN MENGIKUTI MEREKA YAHUDI, NASRANI, ROMAWI DAN PERSIA (IRAN)</span></b><br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kalau orang non muslim ramai melakukan karnaval menjelang puasa masa pra paskah, sekarang ummat Islam pun beramai-ramai mengadakan Pawai Tarhib menjelang bulan puasa Ramadhan.<b><span style="color: #660000;"> </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bergembira dan berbahagia dengan datangnya bulan Ramadhan telah
ada contoh dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau
dahulu memberi berita gembira pada para sahabatnya dengan kedatangan
Ramadhan. Beliau bersabda,<br />
<b><br /></b>
<b>جاءكم شهر رمضان, شهر رمضان شهر مبارك كتب الله عليكم صيامه فيه تفتح أبواب الجنان وتغلق فيه أبواب الجحيم… الحديث</b><br />
<br />
“Telah datang pada kalian bulan Ramadhan, bulan Ramadhan bulan yang
diberkahi, Allah telah mewajibkan atas kalian untuk berpuasa didalamnya.
Pada bulan itu dibukakan pintu-pintu surga serta ditutup pintu-pintu
neraka….” (HR. Ahmad).<br />
<br />
Bahkan banyak hadits yang menerangkan tentang keutamaan bulan Ramadhan dan rasa gembira menyambutnya, ada yang berderajat shahih, dhaif dan bahkan palsu. <br />
<br />
Dan sungguh demikian pula as-salaf ash-shalih dari kalangan sahabat dan tabi’in, mereka sangat perhatian dengan bulan Ramadhan dan
bergembira dengan kedatangannya. Maka kebahagiaan manakah yang lebih agung
dibandingkan dengan berita dekatnya bulan Ramadhan, moment untuk melakukan
kebaikan serta diturunkannya rahmat?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Lantas apakah pernah Rasulullah dan para as-salaf ash-shalih dari kalangan sahabat dan tabi’in mencontohkan mengadakan pawai tarhib berkeliling kota, desa dll sebagai bentuk ekpresi kegembiraan untuk menyambut bulan Ramadhan?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahkan sekarang karnaval (baca : dalam arti luas) sudah menjadi budaya yang semakin digandrungi oleh sebagian masyarakat Indonesia.Bahkan juga <span class="userContent">terkadang "mungkin" dimanfaatkan oleh Partai Politik atau Organisasi massa yang berhaluan Islam untuk mencari simpati.....Allahu a'lam.</span>Tak pelak, sering diadakan karnaval untuk ini dan itu....menyambut ini dan itu.....dengan berbagai kostum yang bervariasi bahkan "mungkin" tak jarang yang mempertontonkan aurat, menampilkan imaginasi makhluk yang seram, seperti setan dll.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_50e21d7c214067e04815965">
</div>
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_50e21d7c214067e04815965">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRsQ8Y30nnL4ADJv7d8Wr2t4laG4tQhWJmnJ_Mg3QKkptKdFdgfVLdXNzvsZyKzLNwuXbHjrg2-reHoVgcYLeDft4etkYibJbf8a_Z08MlubuXKnf_dq5unSYipdSkL2sokRbuSz4kpyA/s1600/406181_348064595207659_948958518_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRsQ8Y30nnL4ADJv7d8Wr2t4laG4tQhWJmnJ_Mg3QKkptKdFdgfVLdXNzvsZyKzLNwuXbHjrg2-reHoVgcYLeDft4etkYibJbf8a_Z08MlubuXKnf_dq5unSYipdSkL2sokRbuSz4kpyA/s400/406181_348064595207659_948958518_n.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_50e21d7c214067e04815965">
<br />
<br />
<br />
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:<br />
<br />
<span class="text_exposed_show">
((لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَ
ذِرَاعًا بِذِرَاعٍ , حَتَّى لَوْ سَلَكُوْا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوْهُ
)) قُلْنَا : يَا رَسُوْلَ اللهِ, اَلْيَهُوْدَ وَ النَّصَارَى ؟ قَالَ ((
فَمَنْ )) ؟<br /> <br /> Kalian sungguh-sungguh akan mengikuti jalan
orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi
sehasta, sampai seandainya mereka masuk ke lubang Biawak, niscaya kalian
akan masuk pula ke dalamnya. Kami tanyakan: “Wahai Rasulullah, apakah
mereka yang dimaksud itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau berkata:
“Siapa lagi kalau bukan mereka?”<br /> <br /> Hadits yang mulia di atas
diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dalam Shahih-nya, kitab Ahaditsul
Anbiya, bab Ma Dzukira ‘an Bani Israil (no. 3456) dan Kitab Al-I‘tisham
bil Kitab was Sunnah, bab Qaulin Nabi “Latattabi‘unna sanana man kana
qablakum” (no. 7320) dan Al-Imam Muslim dalam Shahih-nya, Kitab Al-‘Ilmi
(no. 2669) dan diberi judul bab oleh Al-Imam An-Nawawi dalam kitab
syarahnya terhadap Shahih Muslim, bab Ittiba‘u Sananil Yahudi wan
Nashara.<br /> <br /> Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda
yang senada dengan hadits di atas dalam hadits yang dibawakan oleh Abu
Hurairah radhiallahu 'anhu:<br /> <br /> ((لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى
تَأْخُذَ أُمَّتِي بِأَخْذِ الْقُرُوْنِ قَبْلَهَا شِبْرًا بِشِبْرٍ وَ
ذِرَاعًا بِذِرَاعٍ )) فَقِيْلَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ كَفَارِسَ وَ
الرُّوْم ؟ فَقَالَ : ((وَ مِنَ النَّاسِ إِلاَّ أُولَئِكَ))<br /> <br />
“Tidak akan tegak hari kiamat sampai umatku mengambil jalan hidup umat
sebelumnya sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta. Maka
ditanyakan kepada beliau: “Wahai Rasulullah, seperti Persia dan Romawi?”
Beliau menjawab: “Siapa lagi dari manusia kalau bukan mereka?” (HR.
Al-Bukhari no. 7319)</span></div>
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_50e21d7c214067e04815965">
</div>
<br />
<br />
Adapun âtsar sahabat dan ulama salaf dalam masalah ini, sangatlah banyak. Diantaranya adalah ucapan ’Umar radhiyallâhu ’anhu, beliau berkata : <br />
<br />
اجتنبوا أعداء الله في عيدهم <br />
<br />
”Jauhilah hari-hari perayaan musuh-musuh Allah.” [Sunan al-Baihaqî IX/234]. <br />
<br />
’Abdullâh bin ’Amr radhiyallâhu ’anhumâ berkata : <br />
<br />
من بنى ببلاد الأعاجم وصنع نيروزهم <span style="background-color: lime;">ومهرجانهم</span> ، وتشبه بهم حتى يموت وهو <span style="background-color: white;">كذلك حُشِر</span> معهم يوم القيامة <br />
<br />
”Barangsiapa yang membangun negeri orang-orang kâfir, meramaikan peringatan hari raya nairuz (tahun baru) dan <span style="background-color: lime;">karnaval </span>mereka serta menyerupai mereka sampai meninggal dunia dalam keadaan demikian. Ia akan dibangkitkan bersama mereka di hari kiamat.” [Sunan al-Baihaqî IX/234].<br />
<br />
<br />
<br />
Allahu a'lam <br />
<span class="fbPhotoTagList" id="fbPhotoSnowliftTagList"><span class="fcg"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
Anwar Baru Belajar</div>
Anwar Baru Belajarhttp://www.blogger.com/profile/14667538452526034774noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6001209238866381321.post-19607730837686269382012-08-08T06:30:00.001+08:002012-08-08T06:31:36.441+08:00Bahaya Taqlid<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD0xDb-ug0bCwIoXf3W3AwKBT8JnynjBSDlAj1r6dqiVW65sGOqHZHZLd9dVhmpFyu7csgkV_0ujjrXvOl6tLAqx03Io-PraJNl1VbNjezLiYEOhmUVdD-9Ux3lYwjGjLAdkKEiUblgjQ/s1600/pembebek.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD0xDb-ug0bCwIoXf3W3AwKBT8JnynjBSDlAj1r6dqiVW65sGOqHZHZLd9dVhmpFyu7csgkV_0ujjrXvOl6tLAqx03Io-PraJNl1VbNjezLiYEOhmUVdD-9Ux3lYwjGjLAdkKEiUblgjQ/s320/pembebek.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"><span class="hasCaption">Muhammad bin Harits menyebutkan dalam hadits riwayat Sahnuun bin Sa'id. Ia berkata : Bahwa Malik ibn Anas dan Abdul 'Aziz bin Abi Salamah dan Muhammad bin Ibrahim bin Dinar dan lainnya berkali-kali mendatangi Ibn Hurmuz, maka apabila Malik dan Abdul 'Aziz bertanya <span style="background-color: lime;">dijawab</span>, dan apabila Ibn Dinar dan lainnya bertanya, <span style="background-color: lime;">tidak dijawab</span>. Pada suatu hari Ibn Dinar menghadapinya dan berkata </span></div><div class="text_exposed_show" style="text-align: justify;">kepadanya: "Wahai Abu Bakar kenapa engkau menganggap halal bagiku apa yang tidak halal bagimu?" Ia menjawab : "Wahai putera dari saudaraku, apakah itu?" Ia berkata: "Malik dan Abdul 'Aziz bertanya kepadamu, kemudian kamu menjawabnya. Dan saya beserta teman-temanku bertanya kepadamu, namun engkau tidak menjawabnya." Ia berkata: "Apakah itu terjadi pada hatimu wahai putera saudaraku?" Ia berkata: "Ya." Ia berkata: "Sesungguhnya usiaku telah lanjut dan tulang-tulangku semakin menua, saya khawatir usia tua ini melemahkan akal pikiranku seperti yang terjadi pada fisikku, sedangkan Malik dan Abdul 'Aziz dua ulama fiqih yang alim, jika keduanya mendengarkan akan yang hak dariku mereka menerimanya dan apabila keduanya mendengar yang salah, meninggalkannya. Sedangkan kamu dan teman-temanmu pasti <span style="background-color: lime;">MENERIMA APA SAJA</span> yang saya jawab kepada kalian." (Ditulis ulang oleh Anwar Baru Belajar dari buku "Risalah Taqlid" – Ibnu Qayyim Al Jauziyah)</div>Anwar Baru Belajarhttp://www.blogger.com/profile/14667538452526034774noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6001209238866381321.post-50656363031307098182012-06-22T21:01:00.000+08:002012-06-22T21:01:22.946+08:00Ibnu Taimiyyah dan Maulid Nabi<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Ada sebuah tulisan yang cukup menggelitik dari pemilik Blog salafytobat [lihat :<span style="color: red;"> </span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><a href="http://salafytobat.wordpress.com/2009/05/11/pemalsuan-pendapat-salaf-oleh-wahhaby-dengan-kedok-takhrij-dan-mukhtarat-meringkas/">http://salafytobat.wordpress.com/2009/05/11/pemalsuan-pendapat-salaf-oleh-wahhaby-dengan-kedok-takhrij-dan-mukhtarat-meringkas/</a></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">]<span style="color: red;"> </span>yang mengulas tentang Ibnu Taimiyyah dan Maulid Nabi <i>shallallaahu ‘alaihi wa sallam</i>.
Dalam tulisan tersebut – dengan yakinnya – ia mengatakan bahwa
Salafy-Wahabi telah melakukan kecurangan dalam peringkasan kitab Ibnu
Taimiyyah. Dan ia menyiratkan satu kesimpulan bahwa Ibnu Taimiyyah <i>rahimahullah </i>telah membolehkan dan ‘merestui’ pelaksanaan Maulid Nabi <i>shallallaahu ‘alaihi wa sallam</i>.
Dengan sedikit disertai satu atau dua lembar scan buku yang berhasil ia
dapatkan, pemilik blog Salafytobat hendak mengelabuhi pembaca – seperti
biasa ia lakukan – untuk meyakinkan bahwa apa yang ia tulis adalah
benar.<a name='more'></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Saya
ajak ikhwan semua untuk meneliti apakah yang dikatakan oleh yang
bersangkutan memang benar atau hanya sebuah pengkelabuhan. Kitab yang ia
gunakan sebagai sandaran dalam hal ini adalah kitab <i>Iqtidlaa’ Shiraathil-Mustaqiim</i>
karya Ibnu Taimiyyah yang dikatakan terbitan Daarul-Hadiits Mesir.
Adapun kitab yang berjudul sama yang saya gunakan sebagai perbandingan
adalah terbitan Maktabah Ar-Rusyd – Riyadl (terdiri dari dua jilid),
tahqiq : Prof. Dr. Naashir bin ‘Abdil-Karim Al-‘Aql <i>hafidhahullah</i>, yang covernya bisa dilihat di bawah. Selain itu, saya juga memperbandingkannya dengan <i>Free Program </i>Maktabah
Ibnu Taimiyyah yang diterbitkan oleh Maktabah Ruuhul-Islam (yang
mengacu pada hard copy terbitan Daar ‘Aalamil-Kutub, Beirut -<span> </span>Cet. 7/1419).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana; font-size: 13px; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: -webkit-monospace; line-height: normal; white-space: pre-wrap;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtjP-UyzKeO4oph5l-jbuDCX6QGrQovvLyW_mtOKgiuJtquQKynDjNsL3woFu0S32Zy_vfgKlSMxD9mxf5tbuoXKZxY7QOoBOY7UXajj2Rj9n1wcscO3cG8p7aV1uFs9L-YMuIO8Nr108E/s1600-h/Iqtidlaa+cover+kitab.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5340689450887040962" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtjP-UyzKeO4oph5l-jbuDCX6QGrQovvLyW_mtOKgiuJtquQKynDjNsL3woFu0S32Zy_vfgKlSMxD9mxf5tbuoXKZxY7QOoBOY7UXajj2Rj9n1wcscO3cG8p7aV1uFs9L-YMuIO8Nr108E/s320/Iqtidlaa+cover+kitab.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 211px;" /></a></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pemilik blog Salafytobat berkata :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 22.5pt; text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Wahhaby
ini memanipulasi fatwa ibnu taymiyah, sehingga seoalh-olah ibnu
Taymiyah membid’ahkan amalan maulid Nabi. Seharusnya dalam kitab yang
asli tertulis :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 22.5pt; text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Syeikh
Ibn Taimiyah : “Di dalam kitab beliau, Iqtidha’ as-Shiratil Mustaqim,
cetakan Darul Hadis, halaman 266, beliau nyatakan: Begitu juga apa yang
dilakukan oleh sebahagian manusia samada menyaingi orang Nasrani pada
kelahiran Isa </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: red; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">عليه السلام</span><span dir="LTR"></span><span style="color: red; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span>, ataupun kecintaan kepada Nabi </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: red; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">صلى الله عليه وسلم</span><span dir="LTR"></span><span style="color: red; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span> dan mengagungkan baginda, dan <b>Allah mengurniakan pahala kepada mereka atas kecintaan dan ijtihad ini…”</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 22.5pt; text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Seterusnya beliau nyatakan lagi : “<b>Ia tidak dilakukan oleh salaf, tetapi ada sebab baginya, dan tiada larangan daripadanya</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 22.5pt; text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kita
pula tidak mengadakan maulid melainkan seperti apa yang dikatakan oleh
Ibn Taimiyah sebagai: “Kecintaan kepada Nabi dan mengagungkan baginda.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">[perhatikan yang tercetak tebal di atas !!]</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Mari kita cek kitab dimaksud, apa sebenarnya yang dikatakan oleh Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah <i>rahimahullah </i>perihal Maulid Nabi <i>shallallaahu ‘alaihi wa sallam</i>. Beliau berkata :</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span dir="RTL"></span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><span dir="RTL"></span>((
فصل . ومن المنكرات في هذا الباب : سائر الأعياد والمواسم المبتدعة ،
فإنها من المنكرات المكروهات سواء بلغت الكراهة التحريم، أو لم تبلغه؛ وذلك
أن أعياد أهل الكتاب والأعاجم نهي عنها؛ لسببين:</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<b><span lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">أحدهما :</span></b><span lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"> أن فيها مشابهة الكفار .</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<b><span lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">والثاني :</span></b><span lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"> أنها من البدع . فما أحدث من المواسم و الأعياد هو منكر ، وإن لم يكن فيها مشابهة لأهل الكتاب ؛ لوجهين :</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<b><span lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">أحدهما :</span></b><span lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">
أن ذلك داخل في مسمى البدع والمحدثات ، فيدخل فيما رواه مسلم في صحيحه عن
جابر – رضي الله عنهما – قال : كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذ خطب
احمرت عيناه ، وعلا صوته ، واشتد غضبه ، حتى كأنه منذر جيش يقول صبحكم
ومساكم ، ويقول : <b>(( بُعثت أنا والساعة كهاتين</b> – ويقرن بين أصبعيه : السبابة والوسطى – ويقول : <b>(( أما بعد ،فإن خير الحديث كتاب الله ، وخير الهدي هدي محمد ، وشر الأمور محدثاتها ، وكل بدعة ضلالة ))</b> وفي رواية للنسائي : <b>((وكل بدعة ضلالة في النار)) </b></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">وفيما رواه مسلم – أيضاً – في الصحيح عن عائشة – رضي الله عنها – عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال : <b>(( من عمل عملاً ليس عليه أمرنا فهو رد ))</b>. وفي لفظ في الصحيحين :<b>(( من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد ))</b>. </span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">وفي الحديث الصحيح الذي رواه أهل السنن عن العرباض بن سارية عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: <b>((
إنه من يعش منكم فسير اختلافاً كثيراً فعليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين
المهديين ،تمسكوا بها، وعضُّو عليها بالنواجذ ، وإياكم ومحدثات الأمور ،
فإن كل محدثة بدعة ، وكل بدعة ضلالة ))</b>.</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">وهذه قاعدة قد دلت عليها السنة والإجماع ، مع ما في كتاب الله من الدلالة عليها أيضاً . قال الله تعالى: <b>{أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ...}</b>.
فمن ندب إلى شيء يتقرب به إلى الله أو أوجبه بقوله أو بفعله ، من غير أن
يشرعه الله ، فقد شرع من الدين ما لم يأذن به الله ، ومن اتبعه في ذلك فقد
اتخذ شريكاً لله ، شرع من الدين ما لم يأذن به الله.........</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span dir="LTR"></span><span lang="SV" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span>”Pasal
: Di antara kemunkaran yang terjadi pada bab ini adalah adanya perayaan
dan upacara-upacara bid’ah. Semua itu merupakan kemunkaran yang
dibenci, baik kebencian itu mencapai derajat haram atau tidak. Semua
perayaan itu dilarang karena dua hal :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<i><span lang="SV" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pertama</span></i><span lang="SV" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">, Menyerupai apa yang dilakukan oleh orang-orang kafir.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<i><span lang="SV" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kedua</span></i><span lang="SV" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">,
termasuk bid’ah. Oleh karena itu, walaupun tidak ada keserupaan dengan
Ahli Kitab, segala perayaan dan upacra itu adalah munkar karena dua hal :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Karena semua upacara itu termasuk dalam katagori bid’ah dan sesuatu yang baru, seperti yang diriwayatkan oleh Muslim dalam <i>Shahih</i>-nya. Diriwayatkan Jabir bin Abdillah <i>radliyallaahu ’anhuma</i> ia berkata : ”Rasulullah <i>shallallaahu ’alaihi wasallam</i>
apabila berkhutbah, maka matanya memerah, suaranya meninggi, dan
kemarahannya meluap hingga seakan-akan beliau seperti penasihat tentara
yang berkata : <i>’Semoga Allah memberkahi kalian di waktu pagi dan sore’</i>. Kemudian beliau melanjutkan : <i>’Aku diutus dan hari kiamat seperti ini’ </i>– sambil mendekatkan antara dua jarinya, yaitu jari telunjuk dan jari tengah seraya bersabda : <i>’Sesungguhnya
sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah, sebaik-baik petunjuk adalah
petunjuk Muhammad, dan dan sejelek-jelek urusan adalah yang
diada-adakan. </i></span><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Dan setiap yang bid’ah adalah sesat’</span></i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">. Dalam riwayat An-Nasa’i : <i>“Setiap bid’ah adalah sesat yang ada di neraka”</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Muslim juga meriwayatkan dari <i>Shahih</i>-nya dari ‘Aisyah <i>radliyallaahu ‘anhaa</i>, dari Nabi <i>shallallaahu ’alaihi wasallam</i> bahwa beliau berkata : <i>“Barangsiapa yang mengerjakan satu perbuatan yang tidak ada perintah dari kami, maka ia tertolak”</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Dalam kitab <i>Shahihain</i> disebutkan hadits lain yang senada : <i>“Barangsiapa yang mebuat-buat suatu yang baru dalam perkara kami yang tidak termasuk di dalamnya, maka ia ditolak”</i>. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh <i>Ashhaabus-Sunan </i>dari ‘Irbadl bin Sariyyah, dari Nabi <i>shallallaahu ’alaihi wasallam</i>, bahwasannya beliau bersabda : <i>“Sesungguhnya
siapa saja di antara kalian yang hidup setelahku, maka kelak ia akan
melihat perselisihan yang banyak. Oleh karena itu hendaklah kalian
berpegang teguh kepada sunnahku dan sunnah para khulafaur-rasyidin yang
mendapatkan hidayah. </i></span><i><span lang="SV" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Maka
berpegang teguhlah kalian kepadanya dan gigitlah ia dengan gigi
geraham. Jauhilah segala perkara yangbaru, karena setiap perkara yang
baru itu adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat”</span></i><span lang="SV" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Semua
ini adalah kaidah yang ditunjukkan oleh As-Sunnah dan ijma’, yang
dikuatkan oleh ayat-ayat Al-Qur’an. Diantara adalah firman Allah : <i>”Apabila
mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyari’atkan
untuk agama mereka yang tidak diijinkan Allah ? Sekiranya tak ada
ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka tekal
dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang dhalim itu akan
memperoleh adzab yang pedih”</i> [Asy-Syuuraa : 21].</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Oleh
karena itu, barangsiapa yang mendekatkan diri kepada Allah, baik
berupakan perkataan atau perbuatan yang tidak disyari’atkan oleh Allah,
maka dia telah membuat syari’at sendiri dalam agama, yang tidak
diijinkan Allah. Barangsiapa yang mengambilnya, berarti telah menjadikan
sekutu bagi Allah dan membuat syari’at agama yang tidak diijinkan
oleh-Nya” [<i>Iqtidlaa Ash-Shiraathil-Mustaqiim </i>2/581-583].</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">........ فصل : قد تقدم أن العيد يكون اسماً لنفس المكان ، ولنفس الزمان ، ولنفس الاجتماع ، وهذه الثلاثة قد أحدث منها أشياً :</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">أما الزمان فثلاثة أنواع ، ويدخل فيها بعض أعياد المكان والأفعال :</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<b><span lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">أحدها :</span></b><span lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">
يوم لم تعظمه الشريعة الإسلامية أصلاُ ، ولم يكن له ذكر في السلف ولا جرى
فيه ما يوجب تعظيمه ، مثل : أول خميس من رجب ، وليلة تلك الجمعة التي تسمى
الرغائب.......</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<b><span lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">النوع الثاني :</span></b><span lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">
ما جرى فيه حادثة كما كان يجري في غيره ،من غير أن يوجب ذلك جعله موسماً،
ولا كان السلف يعظمونه: كثامن عشر ذي الحجة الذي خطب النبي صلى الله عليه
وسلم فيه بغدير خم مراجعة من حجة الوداع ..... </span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">وكذلك
ما يحدثه بعض الناس: إما مضاهاة للنصارى في ميلاد عيسى-عليه السلام-،وإما
محبة للنبي صلى الله عليه وسلم، والله قد يثيبهم على هذه المحبة والاجتهاد
لا على البدع – من اتخاذ مولد النبي صلى الله عليه وسلم عيداً مع اختلاف
الناس في مولده ، فإن هذا لم يفعله السلف مع قيام المقتضي له ، وعدم المانع
فيه لو كان خيراً ، ولو كان خيراً محضاً أو راجحاً لكان السلف - رضي الله
عنهم- أحق به منا ،فإنهم كانوا أشد محبة لرسول الله صلى الله عليه وسلم
وتعظيماً له منا ،وهم على الخير أحرص،وإنما كمال محبته وتعظيمه في
متابعته،وطاعته واتباع أمره، وإحياء سنته باطناً وظاهراً ، ونشر ما بعث به ،
والجهاد على ذلك بالقلب واليد واللسان ، فإن هذه طريقة السابقين الأولين
من المهاجرين والأنصار،والذين اتبعوهم بإحسان،وأكثر هؤلاء الذين تجدهم
حرَّاصاً على أمثال هذه البدع-مع ما لهم فيها من حُسن القصد والاجتهاد الذي
يرجى لهم بهما المثوبة - تجدهم فاترين في أمر الرسول صلى الله عليه وسلم
عما أُمروا بالنشاط فيه ، وإنما هم بمنزلة من يزخرف المسجد ولا يصلي فيه
،أو يصلي فيه قليلاً ،وبمنزلة من يتخذ المسابيح والسجادات المزخرفة، وأمثال
هذه الزخارف الظاهرة التي لم تُشرع ،ويصحبها من الرياء والكِبْر
،والاشتغال عن المشروع ما يفسد حال صاحبها))<span> </span>ا.هـ .</span><span dir="LTR" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pasal
: Telah dijelaskan di muka bahwa hari raya adalah sebutan untuk
mengingat nama tempat, waktu, dan persitiwa secara bersama-sama. Ketiga
hal ini telah menyebabkan banyak hal. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Tentang
hari raya yang berkaitan dengan waktu sendiri terdiri dari tiga hal,
yang masuk di dalamnya sebagian hari raya tempat dan peristiwa :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pertama</span></i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">
: Hari yang sama sekali tidak diagungkan syari’at Islam, tidak istimewa
menurut para salaf, dan tidak terjadi peristiwa yang seharusnya
diagungkan, seperti awal Kamis bulan Rajab, malam Jum’at pertama bulan
Rajab yang disebut dengan malam Raghaaib…… [<i>idem</i>, hal. 617].</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kedua</span></i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">
: Hari yang di dalamnya terjadi satu peristiwa yang juga terjadi pada
hari-hari lainnya sehingga tidak bisa dijadikan sebagai musim tertentu,
dan tidak diagungkan oleh para salaf. Misalnya, tanggal 18 Dzulhijjah
dimana pada hari itu Nabi <i>shallallaahu ‘alaihi wa sallam </i>berkhutbah di Ghadir Khum, ketika beliau pulang dari haji Wada’…… [<i>idem, </i>hal. 618].</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Begitu
pula yang diadakan oleh sebagian manusia, baik yang tujuannya untuk
menghormati orang-orang Nashrani atas kelahiran ‘Isa ataupun karena
mencintai Nabi. <u>Kecintaan dan ijtihad mereka dalam hal ini tentu akan
mendapatkan pahala di sisi Allah, tetapi bukan dalam hal bid’ah –
seperti menjadikan kelahiran Nabi sebagai hari raya tertentu – padahal
manusia telah berbeda pendapat tentang tanggal kelahiran beliau <i>shallallaahu ‘alaihi wa sallam</i>.</u> <u>Perayaan
seperti ini belum pernah dilakukan oleh para salaf, meski ada peluang
untuk melakukannya dan tidak ada penghalang tertentu bagi mereka untuk
melakukannya. Seandainya perayaan itu baik atau membawa faedah, tentu
para salaf lebih dulu melakukannya daripada kita karena mereka adalah
orang-orang yang jauh lebih cinta kepada Rasulullah <i>shallallaahu ‘alaihi wa sallam</i> dan lebih mengagungkannya</u>. Mereka lebih tamak kepada kebaikan. Akan tetapi, perlu diingat bahwa kesempurnaan cinta dan pengagungan kepada Rasulullah <i>shallallaahu ‘alaihi wa sallam </i>adalah
dengan cara mengikutinya, mentaatinya, menjalankan perintahnya,
menghidupkan sunnahnya – baik secara lahir maupun batin – menyebarkan
apa yang diwahyukan kepadanya, dan berjihad di dalamnya dengan hati,
kekuatan, tangan, dan lisan. Itulah cara yang digunakan oleh para salaf,
baik dari golongan Muhajirin, Anshar, maupun orang-orang yang mengikuti
mereka dengan baik, dalam mencintai dn mengagungkan Rasulullah <i>shallallaahu ‘alaihi wa sallam</i>.
Adapun orang-orang yang gigih dalam melakukan kegiatan bid’ah
peringatan Maulid Nabi itu – yang mungkin mereka mempunyai tujuan dan
ijtihad yang baik untuk mendapatkan pahala – bukanlah orang-orang yang
mematuhi perintah Rasulullah <i>shallallaahu ‘alaihi wa sallam </i>dengan
semangat. Mereka adalah seperti kedudukan orang-orang yang memperindah
masjid, tetapi tidak shalat di dalamnya, atau hanya melaksanakan shalat
malam di dalamnya dengan minim, atau menjadikan tasbih dan sajadah hanya
sebagai hiasan yang tidak disyari’atkan. Tujuannya adalah untuk riya’
dan kesombongan serta sibuk dengan syari’at-syari’at yang dapat merusak
keadaan pelakunya” [<i>idem</i>, hal 619-620].</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Silakan
ikhwah perhatikan perkataan Ibnu Taimiyyah secara lebih luas di atas.
Apakah yang dikatakan beliau ini untuk melegalkan dan meridlai amalan
Maulid Nabi <i>shallallaahu ‘alaihi wa sallam </i>? Bahkan beliau <i>rahimahullah </i>mencelanya
!! Adapun yang dikatakan bahwa para pelaku perayaan Maulid Nabi
mendapatkan pahala karena kecintaannya adalah bagi ulama-ulama yang
berijtihad dan kemudian mereka salah dalam ijtihadnya. Bukankah Ibnu
Taimiyyah mengatakan : <i><u><span style="color: #0070c0;">Kecintaan dan ijtihad mereka</span></u><span style="color: #0070c0;"> dalam hal ini tentu akan mendapatkan pahala di sisi Allah</span></i><span style="color: #0070c0;">. </span>Bukankah
ijtihad itu hanya berlaku bagi para ulama yang memang layak berijtihad ?
Lantas bagaimana keadaannya dengan para fanatikus, muqallid, dan
pengekor hawa nafsu yang semangat keagamaan mereka enggan untuk
mengikuti as-salafush-shaalih ? Enggan mengikuti al-haq hanya
dikarenakan fanatikus madzhab ? Sungguh aneh ada orang yang memlintir
ucapan Ibnu Taimiyyah agar sesuai dengan madzhabnya ! Mungkin dia
melewatkan (atau menyembunyikan ?) perkataan Ibnu Taimiyyah di bagian
akhir kutipan di atas : <i><span style="color: #0070c0;">Adapun
orang-orang yang gigih dalam melakukan kegiatan bid’ah peringatan
Maulid Nabi itu – yang mungkin mereka mempunyai tujuan dan ijtihad yang
baik untuk mendapatkan pahala – <u>bukanlah orang-orang yang mematuhi perintah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam dengan semangat</u></span></i>. Apalagi jika dikaitkan secara komprehensif pembahasan di awal perkataan beliau sebagai nukilan di atas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Dan ternyata, pemilik blog @salafytobat memalsukan terjemahan dengan mengatakan :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="color: red; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">“Ia tidak dilakukan oleh salaf, tetapi ada sebab baginya, dan tiada larangan daripadanya”</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Di kalimat mana Ibnu Taimiyyah mengatakan ini ? Padahal yang dikatakan oleh Ibnu Taimiyyah adalah :</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">فإن
هذا لم يفعله السلف مع قيام المقتضي له ، وعدم المانع فيه لو كان خيراً ،
ولو كان خيراً محضاً أو راجحاً لكان السلف - رضي الله عنهم- أحق به منا</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">“Perayaan
seperti ini belum pernah dilakukan oleh para salaf, meski ada peluang
untuk melakukannya dan tidak ada penghalang tertentu bagi mereka untuk
melakukannya. Seandainya perayaan itu baik atau membawa faedah, tentu
para salaf lebih dulu melakukannya daripada kita…”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Jelas
beda antara perkataan beliau di atas dengan apa yang dipalsukan oleh
Salafytobat. Atau memang Salafytobat tidak bisa berbahasa Arab ?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Salafytobat ternyata juga memotong kalimat, dimana ia menuliskan : <span style="color: red;">dan mengagungkan baginda, dan <b>Allah mengurniakan pahala kepada mereka atas kecintaan dan ijtihad ini…”. </b></span>Padahal kalimat yang lengkap adalah :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">“Kecintaan
dan ijtihad mereka dalam hal ini tentu akan mendapatkan pahala di sisi
Allah, tetapi bukan dalam hal bid’ah – seperti menjadikan kelahiran Nabi
sebagai hari raya tertentu – padahal manusia telah berbeda pendapat
tentang tanggal kelahiran beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam”.</span></i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Ini satu khianat !</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Bahkan
Ibnu Taimiyyah tetap memperingatkan bahwa amalan perayaan Maulid Nabi
itu adalah amalan yang menyelisihi sunnah dan wajib untuk ditinggalkan.
Amalan tersebut adalah amalan bid’ah yang tertolak menurut syari’at.
Lebih jelasnya lagi, mari kita perhatikan perkataan beliau <i>rahimahullah </i>dalam kitab yang lain :</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">وأما
اتخاذ موسم غير المواسم الشرعية كبعض ليالي شهر ربيع الأول ، التي يقال
إنها المولد ، أو بعض ليالي رجب ، أو ثامن عشر ذي الحجة ، أو أول جمعة من
رجب ، أو ثامن شوال الذي يسميه الجهال عيد الأبرار ، فإنها من البدع التي
لم يستحبها السلف ، ولم يفعلوها ، والله سبحانه وتعالى أعلم</span><span dir="LTR" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">“Adapun
mengadakan upacara peribadahan selain yang disyari’atkan, seperti
malam-malam Rabi’ul-Awwal yang sering disebut Maulid (Nabi), atau
malam-malam Rajab, atau tanggal 18 Dzulhijjah , atau awal Jum’at bulan
Rajab, atau hari ke-8 bulan Syawwal yang dinamakan oleh orang-orang
bodoh dengan ‘Iedul-Abraar; semuanya termasuk bid’ah yang tidak
disunnahkan salaf dan tidak mereka kerjakan. <i>Wallaahu subhaanahu wa ta’ala a’lam</i> [<i>Majmu’ Al-Fataawaa</i>, 25/298].</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Dr.
Muhammad Rawwas Al-Qal’ahjiy telah melakukan penelitian di kitab-kitab
Ibnu Taimiyyah untuk merumuskan faedah fiqh yang terkandung di dalamnya
telah mengatakan bahwa perayaan Maulid Nabi termasuk perayaan bid’ah
yang tidak disyari’atkan dalam Islam [lihat <i>Mausu’ah Fiqhi Ibni Taimiyyah</i> oleh Dr. Muhammad Rawwaas Qal’ahjiy,<i> </i>hal. 1040-1041; Daarun-Nafaais, Cet. 2/1422, Beirut].</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Semoga
sedikit tulisan ini ada manfaatnya, terutama untuk menjawab syubhat
(trik) yang sedang dijalankan oleh orang yang menamakan dirinya
Salafytobat. Semoga Allah memberikan petunjuk kepada kita semua.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Berikut saya sertakan scan kitab yang menjadi rujukan dalam tulisan ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kitab <i>Al-Iqtidlaa’ </i>hal. 581 :</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana; font-size: 13px; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: -webkit-monospace; line-height: normal; white-space: pre-wrap;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNCTwYecuWGz6ROBf-utwQCj_Z3xpn-HmDwJAJcsLisUEJw_bilndT0LmJ_wb_Z2fEH-p8f9prOUuiVo-rSHOl0c9M5AxXeaKTU_YZJB2XnSLRQ4FakYeMMbxiS055v36TN3BAddnNDcdF/s1600-h/Iqtidlaa+halaman+581.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5340689866368598722" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNCTwYecuWGz6ROBf-utwQCj_Z3xpn-HmDwJAJcsLisUEJw_bilndT0LmJ_wb_Z2fEH-p8f9prOUuiVo-rSHOl0c9M5AxXeaKTU_YZJB2XnSLRQ4FakYeMMbxiS055v36TN3BAddnNDcdF/s320/Iqtidlaa+halaman+581.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 242px;" /></a></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kitab <i>Al-Iqtidlaa’ </i>hal. 582 :</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana; font-size: 13px; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: -webkit-monospace; line-height: normal; white-space: pre-wrap;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2mbj3LdRVpopLLbVUbP-xwqeMCY-G14wD9n9dmwL_CWO3al8VVeJ8dgAl-a0iRyWaAPfU8NGnYIE3GNt6UeZ7tIs30FWlQZV80YcJa5vbmCXPKWADo1fpRv5_viTVBtnqtqj2LdHpwFoG/s1600-h/Iqtidlaa+halaman+582.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5340690059513185874" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2mbj3LdRVpopLLbVUbP-xwqeMCY-G14wD9n9dmwL_CWO3al8VVeJ8dgAl-a0iRyWaAPfU8NGnYIE3GNt6UeZ7tIs30FWlQZV80YcJa5vbmCXPKWADo1fpRv5_viTVBtnqtqj2LdHpwFoG/s320/Iqtidlaa+halaman+582.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 219px;" /></a></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kitab <i>Al-Iqtidlaa’ </i>hal. 583 :</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana; font-size: 13px; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: -webkit-monospace; line-height: normal; white-space: pre-wrap;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7GRpeZwQpNs1ZzZ727hKBmiOvuLQXTKzlh8zH4CyxWcWBN_eNRZ4RrhNDIYLRu30281NC_hCWGn1FkxYnynd-VKJ0krks3IdHeN8zCuF4NUR1YSSJXozubChbBp9ZrIhtC1TuUlJU0IrG/s1600-h/Iqtidlaa+halaman+583.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5340690197921390674" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7GRpeZwQpNs1ZzZ727hKBmiOvuLQXTKzlh8zH4CyxWcWBN_eNRZ4RrhNDIYLRu30281NC_hCWGn1FkxYnynd-VKJ0krks3IdHeN8zCuF4NUR1YSSJXozubChbBp9ZrIhtC1TuUlJU0IrG/s320/Iqtidlaa+halaman+583.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 242px;" /></a></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kitab <i>Al-Iqtidlaa’ </i>hal. 617 :</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana; font-size: 13px; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: -webkit-monospace; line-height: normal; white-space: pre-wrap;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6wKLMjhGj08OIPlV4d5Gpo0LGf2JGueYVQXmusfn5wy0HUY9KosrdiA7rFBj0HThqDtpKV-4vf8dxuAkvqPILwQsP3ZaeYEHIqlG9ypBmI5IlNrp1IoVQiurSVNX-yWHnLJnh6WfDTlHn/s1600-h/Iqtidlaa+halaman+617.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5340690366190134434" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6wKLMjhGj08OIPlV4d5Gpo0LGf2JGueYVQXmusfn5wy0HUY9KosrdiA7rFBj0HThqDtpKV-4vf8dxuAkvqPILwQsP3ZaeYEHIqlG9ypBmI5IlNrp1IoVQiurSVNX-yWHnLJnh6WfDTlHn/s320/Iqtidlaa+halaman+617.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 233px;" /></a></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kitab <i>Al-Iqtidlaa’ </i>hal. 618 :</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana; font-size: 13px; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: -webkit-monospace; line-height: normal; white-space: pre-wrap;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgda8OOwuK6MzxhxpTojjjfOSouP08yVvhEK5WJ0ndQUTqaEUNpxGBsL_RPsWlNUrs2zwOxsV0S2sukvlXQFAAsVK8K_asoyvQ4o0NvQboAzoHfPIPB2Hk7J58f2FeREfuPpm5gArIop4fA/s1600-h/Iqtidlaa+halaman+618.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5340690481048629106" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgda8OOwuK6MzxhxpTojjjfOSouP08yVvhEK5WJ0ndQUTqaEUNpxGBsL_RPsWlNUrs2zwOxsV0S2sukvlXQFAAsVK8K_asoyvQ4o0NvQboAzoHfPIPB2Hk7J58f2FeREfuPpm5gArIop4fA/s320/Iqtidlaa+halaman+618.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 218px;" /></a></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kitab <i>Al-Iqtidlaa’ </i>hal. 619 :</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana; font-size: 13px; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: -webkit-monospace; line-height: normal; white-space: pre-wrap;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDEv1wnGxvtqwJwXcf4uOHNKxq2WeuMdDLK2LK8oyJbtBBIVoYpCaDAdZsH9b9b-Mc-sPNgpAJzcii5eQa5ghwnIjjNNd7p6CxGEL5WP4dbkQkMJwbXmZBlh9bF8-KeFOvEt9p1XqM-y9V/s1600-h/Iqtidlaa+halaman+619.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5340690631978729666" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDEv1wnGxvtqwJwXcf4uOHNKxq2WeuMdDLK2LK8oyJbtBBIVoYpCaDAdZsH9b9b-Mc-sPNgpAJzcii5eQa5ghwnIjjNNd7p6CxGEL5WP4dbkQkMJwbXmZBlh9bF8-KeFOvEt9p1XqM-y9V/s320/Iqtidlaa+halaman+619.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 220px;" /></a></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kitab <i>Al-Iqtidlaa’ </i>hal. 620 :</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana; font-size: 13px; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: -webkit-monospace; line-height: normal; white-space: pre-wrap;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_YBtxoGVkLt1uv_G7fq4pTMD1t0k8p4Ihwr5pYrRRJZ6to19IIf8y1zCZDUVv323szFE_eBANYJyGYkkxS5YHw7B6cupZp5hHG8u11bcY_nI2mW6O7izT9oKrvXj296DqIOxsa-zLxFGb/s1600-h/Iqtidlaa+halaman+620.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5340690811094557714" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_YBtxoGVkLt1uv_G7fq4pTMD1t0k8p4Ihwr5pYrRRJZ6to19IIf8y1zCZDUVv323szFE_eBANYJyGYkkxS5YHw7B6cupZp5hHG8u11bcY_nI2mW6O7izT9oKrvXj296DqIOxsa-zLxFGb/s320/Iqtidlaa+halaman+620.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 227px;" /></a></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kitab <i>Majmu’ Al-Fataawaa, </i>25/298 :</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana; font-size: 13px; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: -webkit-monospace; line-height: normal; white-space: pre-wrap;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxqR8yRTv4BLvYzl6RNLQgG0Nv4ngR8MoEP29wxh0AclQObaECuA_GkR_SI-v0T9yb1dWVlPnjMGD-WFVqK8cpXQcb4mMJDORHckDOZKxqbaYwNa5-P1jFgC4s0iQ9bzWZgcqTYpWFI05b/s1600-h/Majmu'+Fataawaa+Ibnu+Taimiyyah+juz+25+hal.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5340691007466747602" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxqR8yRTv4BLvYzl6RNLQgG0Nv4ngR8MoEP29wxh0AclQObaECuA_GkR_SI-v0T9yb1dWVlPnjMGD-WFVqK8cpXQcb4mMJDORHckDOZKxqbaYwNa5-P1jFgC4s0iQ9bzWZgcqTYpWFI05b/s320/Majmu'+Fataawaa+Ibnu+Taimiyyah+juz+25+hal.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 222px;" /></a></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kitab <i>Mausu’ah Fiqhi Ibni Taimiyyah </i>Cover :</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: -webkit-monospace; font-weight: normal; line-height: normal; white-space: pre-wrap;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFvgeonUCjq4M_1oIIJfinhHh3Z8XYcPi26_FkUZDYXXAYxksyPjlfmDKarmvfquPJ7iFGYjCn0OVWc7XpWoF_lbgpySzM97760lXv8Rn7C4PAbKZzoZ3vHUSdQbVLP6oGPnnAU816RRzJ/s1600-h/Mausu'ah+Fiqh+Ibnu+Taimiyyah+Cover.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5340691160374984354" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFvgeonUCjq4M_1oIIJfinhHh3Z8XYcPi26_FkUZDYXXAYxksyPjlfmDKarmvfquPJ7iFGYjCn0OVWc7XpWoF_lbgpySzM97760lXv8Rn7C4PAbKZzoZ3vHUSdQbVLP6oGPnnAU816RRzJ/s320/Mausu'ah+Fiqh+Ibnu+Taimiyyah+Cover.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 214px;" /></a></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kitab <i>Mausu’ah Fiqhi Ibni Taimiyyah </i>hal. 1040 :</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: -webkit-monospace; font-weight: normal; line-height: normal; white-space: pre-wrap;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwJWZwVcrgomgXlN2DmX42MKQRz_bnfPuPHmnxGhl0TXq7d8ynGxkYrAC8J2g1trO1UsoA4OEN6ap4c3QgnqhyIRG9bMaGLGeJ-iZAvcHAdkNTauhy_EkN0wwJ0UDBGOHjRyJoQsC3O-CH/s1600-h/Mausu'ah+Fiqh+Ibni+Taimiyyah+hal+1040.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5340691267946137762" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwJWZwVcrgomgXlN2DmX42MKQRz_bnfPuPHmnxGhl0TXq7d8ynGxkYrAC8J2g1trO1UsoA4OEN6ap4c3QgnqhyIRG9bMaGLGeJ-iZAvcHAdkNTauhy_EkN0wwJ0UDBGOHjRyJoQsC3O-CH/s320/Mausu'ah+Fiqh+Ibni+Taimiyyah+hal+1040.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 238px;" /></a></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kitab <i>Mausu’ah Fiqhi Ibni Taimiyyah </i>hal. 1041 :</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: -webkit-monospace; font-weight: normal; line-height: normal; white-space: pre-wrap;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj_TvGl1g34K4JzPA7UbGcEjHtLZIioRU2uIbEDMX9He6FxUSaBcOp6q9PqLTgAOFKr-kNaC9ExckRBHAuFlHu0uLtIimnJjvpv39CNcwijJC-gvk__7h3YTl7HUIQ8C9N9b3GScyDh6NH/s1600-h/Mausu'ah+Fiqh+Ibni+Taimiyyah+hal+1041.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5340691405576352130" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj_TvGl1g34K4JzPA7UbGcEjHtLZIioRU2uIbEDMX9He6FxUSaBcOp6q9PqLTgAOFKr-kNaC9ExckRBHAuFlHu0uLtIimnJjvpv39CNcwijJC-gvk__7h3YTl7HUIQ8C9N9b3GScyDh6NH/s320/Mausu'ah+Fiqh+Ibni+Taimiyyah+hal+1041.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 236px;" /></a></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Harlow Solid Italic"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Abu Al-Jauzaa’ – Ciomas Permai, 2 Jumadits-Tsaniy 1430.</span></b><br />
<b><span style="color: #c00000; font-family: "Harlow Solid Italic"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Sumber : http://abul-jauzaa.blogspot.com/2009/05/ibnu-taimiyyah-dan-maulid-nabi.html </span></b>Anwar Baru Belajarhttp://www.blogger.com/profile/14667538452526034774noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6001209238866381321.post-80818086131970253682012-03-09T08:46:00.011+08:002013-01-18T06:52:57.254+08:00Penamaan sebuah majelis dengan nama "Majelis Rasulullah" dan konsekuensinya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifG0IHi_viC4wQIWPrNEI0_IujxSOmFZH9rLIsXfEIu1_myQjnVlha7ZpmDIfh86FluZdJWmMwAswq1pGdX1ymTDGKWVOMIuKJjEjV9Mm8B_flfN3G0KQxuHvD04PmQegd3quxSx5DuZc/s1600/Majelis+Jejak+Nabi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifG0IHi_viC4wQIWPrNEI0_IujxSOmFZH9rLIsXfEIu1_myQjnVlha7ZpmDIfh86FluZdJWmMwAswq1pGdX1ymTDGKWVOMIuKJjEjV9Mm8B_flfN3G0KQxuHvD04PmQegd3quxSx5DuZc/s200/Majelis+Jejak+Nabi.jpg" width="173" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
Penulis sengaja menulis artikel ini sebagai ungkapan <b><i>uneg-uneg </i></b>penulis yang berawal ketika melihat tingkah polah seseorang (sebut saja si Fulan), menggenakan sebuah baju jaket berwarna hitam yang dibelakangnya bertuliskan "Majelis Rasulullah". Namun sayangnya sikap dari si Fulan tersebut sangat tidak mencerminkan sikap dan akhlak seorang muslim yang dibina, diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Selain tidak mengenakan helm, si fulan terkesan ugal-ugalan di jalan raya, seakan-akan jalan raya hanya miliknya sendiri. Penulis menyadari dan berkhusnuzzhan bahwa itu hanyalah ulah segelintir oknum saja.<br />
<br /></div>
<div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span style="font-size: large;"><span style="color: #660000;"><b>Penamaan Majelis</b></span></span><br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
Para sahabat saja tidak menamakan "<b>Majelis Rasulullah" </b>(baca : Majelis Nabi) kalau tidak ada Rasulullah hadir di dalam sebuah majelis tersebut. Mereka mengatakan sebuah majelis dengan sebutan <b> </b><b>"Majelis kaum Anshar"</b> atau yang lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i dan Imam Ahmad juga tidak pernah menamai majelisnya dengan nama Majelis Nabi. Syaikh Abdul Qadir Jailani-pun juga tidak pernah mengklaim bahwa nama majelisnya demikian. Mungkin waktu itu belum ada Akta Notaris kali ya ?<br />
<br />
Tapi aneh juga ada orang sekarang yang berani menamakan majelisnya dengan nama "Majelis Rasulullah". Tapi apalah artinya <b>"sebuah nama"</b> kata sebagian orang. Allahu a'lam.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
Sesuai dengan makna bahasa, yang disebut dengan <b style="color: #990000;">majelis</b> adalah tempat di mana orang-orang duduk berkumpul. Sedangkan <b style="color: #990000;">rasulullah</b>, tiada lain adalah nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
Mengenai sekilas gambaran tentang Majelis Nabi, mungkin kita dapat melihat secara tersirat dalam konteks hadits di bawah ini sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari;</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b><span lang="AR-EG" style="font-family: "DecoType Naskh";">صحيح البخاري ٣٥١٥:</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b><span lang="AR-EG" style="font-family: "DecoType Naskh";"> حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى أَبُو عَلِيٍّ حَدَّثَنَا شَاذَانُ أَخُو عَبْدَانَ حَدَّثَنَا أَبِي أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ بْنُ الْحَجَّاجِ عَنْ هِشَامِ بْنِ زَيْدٍ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b><span lang="AR-EG" style="font-family: "DecoType Naskh";">مَرَّ أَبُو بَكْرٍ وَالْعَبَّاسُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا بِمَجْلِسٍ مِنْ <span style="color: red;">مَجَالِسِ الْأَنْصَارِ</span> وَهُمْ يَبْكُونَ فَقَالَ مَا يُبْكِيكُمْ قَالُوا ذَكَرْنَا <span style="color: red;">مَجْلِسَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ</span> مِنَّا فَدَخَلَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَهُ بِذَلِكَ قَالَ فَخَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ عَصَبَ عَلَى رَأْسِهِ حَاشِيَةَ بُرْدٍ قَالَ فَصَعِدَ الْمِنْبَرَ وَلَمْ يَصْعَدْهُ بَعْدَ ذَلِكَ الْيَوْمِ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ أُوصِيكُمْ بِالْأَنْصَارِ فَإِنَّهُمْ كَرِشِي وَعَيْبَتِي وَقَدْ قَضَوْا الَّذِي عَلَيْهِمْ وَبَقِيَ الَّذِي لَهُمْ فَاقْبَلُوا مِنْ مُحْسِنِهِمْ وَتَجَاوَزُوا عَنْ مُسِيئِهِمْ</span></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
Shahih Bukhari 3515:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
Telah bercerita kepadaku Muhammad bin Yahya Abu 'Ali telah bercerita kepada kami Syadzan, saudara dari 'Abdan telah bercerita kepada kami bapakku telah mengabarkan kepada kami Syu'bah bin Al Hajjaj dari Hisyam bin Zaid berkata, aku mendengar Anas bin Malik berkata; "Abu Bakr dan Al'Abbas radliallahu 'anhu lewat didepan salah satu majelis dari <b style="color: red;">majelis kaum Anshar</b> saat mereka sedang menangis. Abu Bakr bertanya; "Apa yang menyebabkan kalian menangis?". Mereka menjawab; "Kami teringat dengan <b style="color: red;">majelis Nabi shallallahu 'alaihi wasallam </b>yang pernah kami ikuti ". Maka Al 'Abbas menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu mengabarkan hal tadi". Perawi berkata; Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar dalam keadaan kepala beliau dibalut dengan kain selimut. Perawi berkata; Maka belliau menaiki mimbar dan setelah hari itu beliau tidak lagi menaiki mimbar beliau. Beliau memuji Allah dan mensucikan-Nya kemudian bersabda: "Aku wasiatkan kepada kalian (untuk bersikap baik) kepada kaum Anshar. Mereka adalah penjaga rahasiaku dan kepercayaanku. Mereka telah menunaikan apa yang wajib atas mereka dan mereka masih berhak apa yang menjadi hak mereka. Maka terimalah orang-orang yang baik dari kalangan mereka dan maafkanlah orang-orang yang keliru dari mereka".</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
------------------------------------</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="color: #990000;"><b>Meluruskan </b><span class="searchterm1"><b>makna</b></span><b> “</b><span class="searchterm3"><b>Majelis</b></span><b>”.</b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Perhatian! Jika di<span class="searchterm2">kata</span>kan <span class="searchterm3"> <b>"Majelis"</b></span>, maka yang dimaksudkan adalah <b>“tempat duduk”</b>.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Karena <span class="searchterm3">majelis</span> (<span style="font-size: large;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA">مَجْلِسٌ</span></b></span>) adalah bentuk kata tempat, dari fi’il (<span class="searchterm2">kata</span> kerja) : jalasa (<span style="font-size: large;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA">جَلَسَ</span></b></span>) yang berarti duduk. Sehingga <span class="searchterm1">makna</span> <span class="searchterm3">majelis</span> ialah tempat duduk. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="searchterm1">Makna</span> lain dari <span class="searchterm2">kata</span> ini adalah segolongan orang yang diberi kekhususan melakukan pertimbangan terhadap berbagai amal yang diserahkan kepada mereka, seperti istilah Majlis Asy-Sya’biy ‘<span class="searchterm3">majelis</span> rakyat’. [Al-Mu’jamul-Wasith hal. 130]</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Makna yang lebih sederhana lagi adalah tempat duduk, tempat berkumpul , tempat kongkow-kongkow untuk orang-orang tertentu atau umum. Sebagaimana tersirat dalam hadits di bawah ini;</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b><span lang="AR-EG">صحيح البخاري ٢٢٨٥: </span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br />
</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b><span lang="AR-EG">حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ فَضَالَةَ حَدَّثَنَا أَبُو عُمَرَ حَفْصُ بْنُ مَيْسَرَةَ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b><span lang="AR-EG">عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالْجُلُوسَ عَلَى الطُّرُقَاتِ فَقَالُوا مَا لَنَا بُدٌّ إِنَّمَا هِيَ <span style="color: red;">مَجَالِسُنَا نَتَحَدَّثُ فِيهَا</span> قَالَ فَإِذَا أَبَيْتُمْ إِلَّا الْمَجَالِسَ فَأَعْطُوا الطَّرِيقَ حَقَّهَا قَالُوا وَمَا حَقُّ الطَّرِيقِ قَالَ غَضُّ الْبَصَرِ وَكَفُّ الْأَذَى وَرَدُّ السَّلَامِ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ</span></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
Shahih Bukhari 2285: </div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
Telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Fadhalah telah menceritakan kepada kami Abu 'Umar Hafsh bin Maisarah dari Zaid bin Aslam dari 'Atha' bin Yasar dari Abu Sa'id AL Khudriy radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian duduk duduk di pinggir jalan". Mereka bertanya: "Itu kebiasaan kami yang sudah biasa kami lakukan karena itu menjadi <b><span style="color: red;">majelis tempat kami bercengkrama</span></b>". Beliau bersabda: "Jika kalian tidak mau meninggalkan majelis seperti itu maka tunaikanlah hak jalan tersebut". Mereka bertanya: "Apa hak jalan itu?" Beliau menjawab: "Menundukkan pandangan, menyingkirkan halangan, menjawab salam dan amar ma'ruf nahiy munkar".</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
Majelis Nabi atau Majelis Rasulullah dapat saja mengalami perluasan makna. Dan mungkin saja menimbulkan berbagai tafsiran. Bisa jadi berarti;</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm; text-align: justify;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; unicode-bidi: embed;">Sebuah majelis yang dimiliki oleh Rasulullah, sehingga namanya menjadi Majelis Rasulullah atau Majelis-<b><span style="color: #660000;">nya</span></b> Rasulullah. </li>
<li class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; unicode-bidi: embed;">Sebuah majelis yang membahas tentang bagaimana prilaku , adab-adab Rasulullah dalam kehidupan beliau sehari-hari. Majelis yang di dalamnya membicarakan tentang hadits-hadits yang shahih, ilmu-ilmu agama Islam dll yang terkait erat dengan akhlak Rasulullah.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
Karena menyandang kata <b>"Rasulullah" </b>dibelakang kata <b>"Majelis"</b>, konsekuensinya sangat berat. Tidak boleh menyelisihi apa-apa yang dilakukan oleh Rasulullah, baik perkataan, perbuatan dan persetujuan dari Rasulullah. Majelis tersebut tidak boleh berisi amala-amalan bid'ah. Apabila meyelisihi apa saja perkara agama yang telah diajarkan oleh Rasulullah, maka sesungguhnya majelis tersebut telah <b style="color: red;">BERDUSTA</b> atas nama Rasulullah. Allahu a'lam.<br />
<br />
<br />
Mohon ma'af tulisan ini hanya sekedar uneg-uneg dan tidak bermaksud menyinggung siapapun. Marilah kita berpikiran yang jernih.<br />
<br />
Anwar Baru Belajar<br />
Tepian Mahakam, 2 Rabiul Akhir 1433 H</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
Anwar Baru Belajarhttp://www.blogger.com/profile/14667538452526034774noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6001209238866381321.post-80285909500360635892012-02-29T06:43:00.001+08:002012-02-29T07:57:27.560+08:00Keutamaan Sifat Malu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv8xVhNgMTEOSt4sY0Thy-HtXMLNjiMmld4mb3Aauq-_KmqoxjQPKhKk5vlF09cYu9uFFltFwtDSTJUGrSUrfgNInmO-MiTpoYG1BaHH6TW0IrD8SfYWjuGxRQelAThXX_ckQkb6YT75g/s1600/budaya-malu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="278" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv8xVhNgMTEOSt4sY0Thy-HtXMLNjiMmld4mb3Aauq-_KmqoxjQPKhKk5vlF09cYu9uFFltFwtDSTJUGrSUrfgNInmO-MiTpoYG1BaHH6TW0IrD8SfYWjuGxRQelAThXX_ckQkb6YT75g/s400/budaya-malu.jpg" width="400" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berikut adalah hadits-hadits yang dibawakan oleh Imam Al Bukhari dalam Adabul Mufrod yang membicarakan keutamaan sifat malu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;"><b>[465/597] </b></div><div></div><div style="text-align: justify;">Dari Abu Mas'ud, ia berkata bahwa Uqbah berkata, “Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div dir="RTL" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;">إن مما أدرك الناس من كلام النبوة [الأولى/1316]: إذا لم تستحي فاصنع ما شئت</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>"Sesungguhnya di antara kalimat kenabian pertama yang sampai ke tengah-tengah manusia adalah: “Jika engkau tidak malu, berbuatlah sekehendakmu”."</i></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>(Shahih)-</b>Ash Shahihah (684), Al Irwa’ (2673): [Bukhari: 60-Kitab Al Anbiya’, 54-Bab Hadatsana Abul Yaman]</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>[466/598] </b></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda,</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div dir="RTL" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;">الإيمان بضع وستون- أو بضع وسبعون - شعبة؛ أفضلها لا إله إلا الله، وأدناها إماطة الأذى عن الطريق، والحياء شعبة من الإيمان</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><i>"Iman itu ada 60 lebih (atau 70 sekian) cabang. Iman yang paling utama adalah [ucapan] Laa ilaaha illallah dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan, sedangkan malu termasuk cabang dari iman."</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>(Shahih)</b>-Ash Shahihah (1769). Lafazh “<i>sab’un</i> (70)” itu yang lebih tepat. [Bukhari: 2-Kitab Al Iman, 3-Bab Umurul Iman. Muslim: 1-Kitab Al Iman, hal. 57-58]</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><i> </i></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>[467/599] </b></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Dari Abu Sa’id, ia berkata,</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div dir="RTL" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;">كان النبي صلى الله عليه وسلم أشد حياء من العذراء<a href="http://rumaysho.com/belajar-islam/akhlak/3425-keutamaan-sifat-malu.html#_ftn1">[1]</a> في خدرها، وكان إذا كره [شيئاً] عرفناه في وجهه</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>“Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lebih pemalu dari pada perawan dalam pingitan. Jika beliau tidak menyukai [sesuatu], maka akan kami ketahui dari wajahnya."</i></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>(Shahih)-</b>Mukhtashor Ash Shama-il (307): [Bukhari: 61-Kitab Al Manaqib, 23-Bab Shifatun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Muslim: 43-Kitab Al Fadhoil, hal. 67]</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><i> </i></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>[468/600] </b></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Dari Utsman [ibnu Affan] dan ‘Aisyah, keduanya menceritakan,</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div dir="RTL" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;">أن أبا بكر استأذن على رسول الله صلى الله عليه وسلم - وهو مضطجعٌ على فراش عائشة، لابساً مرط عائشة- فأذن لأبي بكر وهو كذلك، فقضى إليه حاجته، ثم انصرف. ثم استأذن عمر رضي الله عنه، فأذن له وهو كذلك، فقضى إليه حاجته، ثم انصرف. قال عثمان: ثم استأذنت عليه، فجلس. وقال لعائشة: "اجمعي إليك ثيابك". فقضيت إليه حاجتي ثم انصرفتُ.قال: فقالت عائشة: يا رسول الله! لم أرك فزعت لأبي بكر وعمر رضي الله عنهما كما فزعت لعثمان؟ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : "إن عثمان رجل حيي، وإني خشيت أن أذنتُ له- وأنا على تلك الحال- أن لا يبلغ إليّ في حاجته</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>“Suatu ketika Abu Bakar meminta izin untuk menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam - ketika itu beliau sedang berbaring di tempat tidur Aisyah sambil memakai kain panjang istrinya-. Beliau lalu mengizinkan Abu Bakar dan beliau tetap dalam keadaan semula. Abu Bakar lalu mengutarakan keperluannya lalu pergi. Setelah itu datanglah Umar ibnul Khaththab radliallahu 'anhu meminta izin dan beliau mengizinkannya masuk sedang beliau masih dalam kondisi semula. Umar lalu mengutarakan keperluannya lalu setelah itu ia pun pergi. </i></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><i>Utsman [ibnu Affan] berkata, "Lalu saya meminta izin, beliau lalu duduk”. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata pada Aisyah, "Tutupkanlah bajumu padaku". Lalu kuutarakan keperluanku lalu saya pun pergi. </i></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><i>Aisyah lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, tindakanmu terhadap Abu Bakar dan ‘Umar radliallahu 'anhuma kok tidak seperti tindakanmu pada Utsman [?]" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu menjawab, "Sesungguhnya Utsman adalah seorang pria pemalu dan saya khawatir jika dia kuizinkan dan saya dalam keadaan demikian, dia lalu tidak mengutarakan keperluannya."</i></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>(Shahih)-</b>Ash Shahihah (1687): [Muslim: 44-Kitab Fadhoil Ash Shohabah, hal. 26-27]</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>[469/601] </b></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Dari Anas ibnu Malik, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda,</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div dir="RTL" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;">ما كان الحياء في شيء إلا زانه، ولا كان الفحش في شيء إلا شانه</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>"Malu akan memperindah sesuatu, sedangkan kekejian akan memperjelek sesuatu.”</i></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>(Shahih)</b>-Takhrij Al Misykah (4854): [Tirmidzi: 25-Kitab Al Birr, 47-Bab Maa Jaa-a Fil Fahsyi wat Tafahusyi. Ibnu Majah: 37-Kitab Az Zuhd, 17-Bab Al Haya’, hal. 4185]</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>[470/602]</b></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Dari Salim, dari ayahnya, ia menceritakan bahwa</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div dir="RTL" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;">أن رسول الله صلى الله عليه وسلم مر برجل يعظ ( وفي رواية … يعاتب) أخاه في الحياء، [ حتى كأنه يقول : أضرّ بك] فقال: " دعهُ؛ فإن الحياء من الإيمان</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melewati seorang pria yang menasehati saudaranya karena ia begitu pemalu [dalam suatu riwayat disebutkan [pria itu mencelanya karena sifat malu yang dimilikinya] [bahkan pria itu berkata: “Saya dirugikan karena sifatmu itu.”] </i></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><i>Nabi lalu bersabda, "Biarkanlah dia, karena malu merupakan ciri keimanan."</i></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>(Shahih)-</b>Ar Roudh An Nadhir (513): [Bukhari: 2-Kitab Al Iman, 16-Bab Al Haya’. Muslim: 1-Kitab Al Iman, hal. 59]</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>[471/603] </b></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Dari ‘Aisyah, ia berkata,</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div dir="RTL" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;">كان النبي صلى الله عليه وسلم مضطجعاً في بيتي، كاشفاً عن فخه أو ساقيه<a href="http://rumaysho.com/belajar-islam/akhlak/3425-keutamaan-sifat-malu.html#_ftn2">[2]</a>، فاستأذن أبو بكر رضي الله عنه فأذن له كذلك،</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div dir="RTL" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;">فتحدث، ثم استأذن عمر رضي الله عنه، فأذن له كذلك، ثم تحدّث. ثم استأذن عثمان رضي الله عنه، فجلس النبي صلى الله عليه وسلم وسوى ثيابه- قال محمد : ولا أقول في يوم واحد- فدخل، فتحدث، فلما خرج. قالت: قلت: "يا رسول الله! دخل أبو بكر فلم تهِشّ ولم تباله، ثم دخل عمر فلم تهش ولم تباله، ثم دخل عثمان فجلست وسويت ثيابك؟</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>“Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tengah berbaring di rumahku dalam keadaan paha atau betis beliau tersingkap. Abu Bakar meminta izin untuk menemui beliau dan beliau pun mengizinkan kemudian ia mengutarakan maksudnya. Setelah itu datanglah Umar radliallahu 'anhu, beliau pun mengizinkannya dan ia pun menyampaikan keperluannya. Datanglah Utsman radliallahu 'anhu, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bangkit untuk duduk dan merapikan bajunya –Muhammad<a href="http://rumaysho.com/belajar-islam/akhlak/3425-keutamaan-sifat-malu.html#_ftn3"><b>[3]</b></a> berkata: “Saya tidak menyatakan mereka (ketiga sahabat tadi) masuk menemui nabi di hari yang sama-. </i></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><i>Utsman pun masuk dan mengutarakan keperluannya lalu ia keluar. Saya (Aisyah) pun bertanya, “Wahai rasulullah ketika Abu Bakr dan Umar masuk menemuimu, namun anda tidak menghiraukan kondisimu, namun sikap anda berbeda ketika Ustman yang menemui anda?” </i></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><i>Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lantas bersabda, </i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div dir="RTL" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;">ألا أستحي من رجل تستحي منه الملائكة؟</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>"Apakah saya tidak malu kepada pria yang malaikat saja malu kepadanya?”</i></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>(Shahih)-</b>Ash Shahihah (1687): [Muslim: Lihat hadits 600]<a href="http://rumaysho.com/belajar-islam/akhlak/3425-keutamaan-sifat-malu.html#_ftn4">[4]</a></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Artikel<b style="color: red;"> <a href="http://rumaysho.com/undefined/" target="_blank">www.rumaysho.com</a></b></div><div style="text-align: justify;"><br clear="all" /></div><hr style="margin-left: 0px; margin-right: 0px;" /><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://rumaysho.com/belajar-islam/akhlak/3425-keutamaan-sifat-malu.html#_ftnref1">[1]</a> Dalam kitab asli tercantum عذراء demikian pula pada kitab pensyarah. Saya mengoreksinya beracuan kepada kitab Shahih penulis (imam Bukhari) dan Shahih Muslim. Dan berdasarkan kedua acuan tersebut saya menyisipkan lafadz ”syaian” pada hadits di atas sebagaimana tertera dalam tanda kurung.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://rumaysho.com/belajar-islam/akhlak/3425-keutamaan-sifat-malu.html#_ftnref2">[2]</a> Demikianlah lafadz yang tertera dalam Shahih Muslim dan hal itu merupakan keragu-raguan dari salah satu perawi. Namun hal itu tidak terjadi dalam riwayat Ath Thahawi ketika saya mencantumkan takhrij hadits tersebut dalam Ash Shahihah (4/259). Saya juga menyatakan bahwa hadits tersebut dikeluarkan pula oleh Ibnu Hibban dalam Shahih-nya (9/27-28). Hadits di atas memiliki syahid dari hadits Anas, namun dalam redaksinya tidak disebutkan keraguan yang muncul dari perawi sebagaimana tersebut dalam hadits di atas. Saya juga mentakhrij hadits tersebut di tempat yang sama.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://rumaysho.com/belajar-islam/akhlak/3425-keutamaan-sifat-malu.html#_ftnref3">[3]</a> Muhammad bin Abi Harmalah, perawi yang meriwayatkan hadits ini dari Atha’ (ed). Syarh Shahih Adabil Mufrad 2/254.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://rumaysho.com/belajar-islam/akhlak/3425-keutamaan-sifat-malu.html#_ftnref4">[4]</a> Yang dimaksudkan di sini adalah hadits no. (468/600). Sudah sepatutnya diketahui bahwa hadits seandainya diriwayatkan juga oleh Muslim, namun riwayat lain tidak demikian baik secara matan maupun sanad. Adapun sanad, maka hadits ini berasal dari hadits ‘Aisyah saja sebagaimana yang engkau saksikan Begitu pula hadits lainnya adalah hadits Utsman bersama Aisyah sebagaimana yang telah lewat.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Adapun secara matan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terlihat menyingkap pahanya (maksudnya: dia menurunkan kedua kakinya di dinding sebagaimana ditegaskan dalam hadits Anas). Di dalamnya, beliau berbaring di rumah ‘Aisyah sambil tertutup oleh pakaian (berbulu). Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Ibnu Hibban (6867), Al Musnad (6/167). Oleh karena itu beliau katakan: “Jadikan pakaianmu untuk menutupku”. Dari sini, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memakai selain pakaiannya.</div>Anwar Baru Belajarhttp://www.blogger.com/profile/14667538452526034774noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6001209238866381321.post-22755272095479037162012-02-21T07:41:00.001+08:002012-02-21T07:51:09.712+08:00Membangun Kubur adalah Larangan Nabi, Bukan Larangan Wahabi<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfgGlteejcCrLAUyv7n8MWZAIhH5mr1CRvRJ8cXY3QT6JEhDQ_z3oBC0Vmc3B5Im3RstdhpYrIV9l2PET68MIaYTZyih9jBUgbX7H1WrRVd4sEzjDkTSkaQ17KoENPehXgExXzoUwID7M/s1600/Makam+Abah+Guru+Sekumpul+By+TM.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfgGlteejcCrLAUyv7n8MWZAIhH5mr1CRvRJ8cXY3QT6JEhDQ_z3oBC0Vmc3B5Im3RstdhpYrIV9l2PET68MIaYTZyih9jBUgbX7H1WrRVd4sEzjDkTSkaQ17KoENPehXgExXzoUwID7M/s200/Makam+Abah+Guru+Sekumpul+By+TM.jpg" width="200" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Jaabir bin ‘Abdillah <i>radliyallaahu ‘anhu</i> berkata :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic',serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;">نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُجَصَّصَ الْقَبْرُ، وَأَنْ يُقْعَدَ عَلَيْهِ، <span style="color: blue;">وَأَنْ يُبْنَى عَلَيْهِ</span></span></b><b><span style="font-family: 'Traditional Arabic',serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">“Rasulullah <i>shallallaahu ‘alaihi wa sallam </i>telah melarang kubur untuk dikapur, diduduki, dan dibangun sesuatu di atasnya”.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim no. 970, Abu Daawud no. 3225, At-Tirmidziy no. 1052, An-Nasaa’iy no. 2027-2028 dan dalam <i>Al-Kubraa </i>2/463 no. 2166, ‘Abdurrazzaaq 3/504 no. 6488, Ahmad 3/295, ‘Abd bin Humaid 2/161 no. 1073, Ibnu Maajah no. 1562, Ibnu Hibbaan no. 3163-3165, Al-Haakim 1/370, Abu Nu’aim dalam <i>Al-Musnad Al-Mustakhraj ‘alaa Shahiih Muslim </i>no. 2173-2174, Al-Baihaqiy dalam <i>Al-Kubraa </i>3/410 & 4/4, Ath-Thayaalisiy 3/341 no. 1905, Ath-Thabaraaniy dalam <i>Asy-Syaamiyyiin </i>3/191 no. 2057 dan dalam <i>Al-Ausath </i>6/121 no. 5983 & 8/207 8413, Abu Bakr Asy-Syaafi’iy dalam <i>Al-Fawaaaid</i> no. 860, Abu Bakr Al-‘Anbariy dalam <i>Hadiits</i>-nya no. 68, Ath-Thahawiy dalam <i>Syarh Ma’aanil-Aatsaar </i>1/515-516 no. 2945-2946, dan yang lainnya.</span></div><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6001209238866381321&postID=2275527209547903716&from=pencil" name="more"></a><br />
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Asal dari larangan Nabi <i>shallallaahu ‘alaihi wa sallam </i>menunjukkan <b style="color: red;">keharaman</b> sebagaimana telah dimaklumi dalam ilmu ushul fiqh. Bahkan ‘Aliy bin Abi Thaalib <i>radliyallaahu ‘anhu </i>– nenek moyang para <i>habaaib</i> – adalah salah seorang shahabat yang sangat bersemangat melaksanakan perintah Nabi <i>shallallaahu ‘alaihi wa sallam </i>tersebut sebagaimana terdapat dalam riwayat :</span></div><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: right;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic',serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;">عَنْ أَبِي الْهَيَّاجِ الْأَسَدِيِّ، قَالَ: قَالَ لِي عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ: " أَلَا أَبْعَثُكَ عَلَى مَا بَعَثَنِي عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ لَا تَدَعَ تِمْثَالًا إِلَّا طَمَسْتَهُ، وَلَا قَبْرًا مُشْرِفًا إِلَّا سَوَّيْتَهُ "</span></b><b><span style="font-family: 'Traditional Arabic',serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Dari Abul-Hayyaaj Al-Asadiy, ia berkata : ‘Aliy bin Abi Thaalib pernah berkata kepadaku : “Maukah engkau aku utus sebagaimana Rasulullah <i>shallallaahu ‘alaihi wa sallam </i>telah mengutusku ? Hendaklah engkau tidak meninggalkan gambar-gambar kecuali engkau hapus dan jangan pula kamu meninggalkan kuburan yang ditinggikan kecuali kamu ratakan” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 969, Abu Daawud no. 3218, At-Tirmidziy no. 1049, An-Nasaa’iy no. 2031, dan yang lainnya].</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Larangan membangun kubur ini kemudian diteruskan oleh para ulama madzhab.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Madzhab Syaafi’iyyah, maka Muhammad bin Idriis Asy-Syaafi’iy <i>rahimahullah </i>berkata :</span></div><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: right;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic',serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;">وأحب أن لا يبنى ولا يجصص فإن ذلك يشبه الزينة والخيلاء وليس الموت موضع واحد منهما ولم أر قبور المهاجرين والانصار مجصصة ...... وقد رأيت من الولاة من يهدم بمكة ما يبنى فيها فلم أر الفقهاء يعيبون ذلك</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span dir="LTR"></span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span>“Dan aku senang jika kubur <b>tidak</b> dibangun dan <b>tidak</b> dikapur/disemen, karena hal itu menyerupai perhiasan dan kesombongan. Orang yang mati bukanlah tempat untuk salah satu di antara keduanya. Dan aku pun <u>tidak pernah</u> melihat kubur orang-orang Muhaajiriin dan Anshaar dikapur..... Dan aku telah melihat sebagian penguasa meruntuhkan bangunan yang dibangunan di atas kubur di Makkah, dan aku tidak melihat para <i>fuqahaa’ </i>mencela perbuatan tersebut” [<i>Al-Umm</i>, 1/316 – via Syamilah].</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">An-Nawawiy <i>rahimahullah </i>ketika mengomentari riwayat ‘Aliy <i>radliyallaahu ‘anhu </i>di atas berkata :</span></div><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: right;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic',serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;">فيه أن السنة أن القبر لا يرفع على الأرض رفعاً كثيراً ولا يسنم بل يرفع نحو شبر ويسطح وهذا مذهب الشافعي ومن وافقه،</span></b><b><span style="font-family: 'Traditional Arabic',serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">“Pada hadits tersebut terdapat keterangan bahwa yang disunnahkan kubur tidak terlalu ditinggikan di atas permukaan tanah dan tidak dibentuk seperti punuk onta, akan tetapi hanya ditinggikan seukuran sejengkal dan meratakannya. Ini adalah madzhab Asy-Syaafi’iy dan orang-orang yang sepakat dengan beliau” [<i>Syarh An-Nawawiy ‘alaa Shahih Muslim</i>, 3/36].</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Di tempat lain ia berkata :</span></div><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: right;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic',serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;">وَاتَّفَقَتْ نُصُوصُ الشَّافِعِيِّ وَالْأَصْحَابِ عَلَى كَرَاهَةِ بِنَاءِ مَسْجِدٍ عَلَى الْقَبْرِ سَوَاءٌ كَانَ الْمَيِّتُ مَشْهُورًا بِالصَّلَاحِ أَوْ غَيْرِهِ لِعُمُومِ الْأَحَادِيثِ </span></b><b><span style="font-family: 'Traditional Arabic',serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">“Nash-nash dari Asy-Syaafi’iy dan para shahabatnya telah sepakat tentang dibencinya membangun masjid di atas kubur. Sama saja, apakah si mayit masyhur dengan keshalihannya ataupun tidak <u>berdasarkan keumuman hadits-haditsnya</u>” [<i>Al-Majmuu’</i>, 5/316]. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Adapun madzhab Hanafiyyah, berikut perkataan Muhammad bin Al-Hasan <i>rahimahullah</i> :</span></div><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: right;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic',serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;">أَخْبَرَنَا أَبُو حَنِيفَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا شَيْخٌ لَنَا يَرْفَعُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ نَهَى عَنْ تَرْبِيعِ الْقُبُورِ، وَتَجْصِيصِهَا ". قَالَ مُحَمَّدٌ: وَبِهِ نَأْخُذُ، وَهُوَ قَوْلُ أَبِي حَنِيفَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ</span></b><b><span style="font-family: 'Traditional Arabic',serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Telah mengkhabarkan kepada kami Abu Haniifah, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami seorang syaikh kami yang memarfu’kan riwayat sampai pada Nabi <i>shallallaahu ‘alaihi wa sallam</i> bahwasannya beliau melarang untuk membangun dan mengapur/menyemen kubur. Muhammad (bin Al-Hasan) berkata : <u>Dengannya kami berpendapat, dan ia juga merupakan pendapat Abu Haniifah</u>” [<i>Al-Aatsaar</i> no. 257].</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Juga Ibnu ‘Aabidiin Al-Hanafiy <i>rahimahullah </i>yang berkata :</span></div><div align="right" class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 21.3pt; text-align: right;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic',serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;">وَأَمَّا الْبِنَاءُ عَلَيْهِ فَلَمْ أَرَ مَنْ اخْتَارَ جَوَازَهُ.... وَعَنْ أَبِي حَنِيفَةَ : يُكْرَهُ أَنْ يَبْنِيَ عَلَيْهِ بِنَاءً مِنْ بَيْتٍ أَوْ قُبَّةٍ أَوْ نَحْوِ ذَلِكَ</span></b><b><span style="font-family: 'Traditional Arabic',serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">“Adapun membangun di atas kubur, maka aku tidak melihat ada ulama yang memilih pendapat membolehkannya..... Dan dari Abu Haniifah : Dibenci membangun bangunan di atas kubur, baik berupa rumah, kubah, atau yang lainnya” [<i>Raddul-Mukhtaar</i>, 6/380 – via Syamilah].</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Madzhab Maalikiyyah, maka Maalik bin Anas <i>rahimahullah </i>berkata :</span></div><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: right;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic',serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;">أَكْرَهُ تَجْصِيصَ الْقُبُورِ وَالْبِنَاءَ عَلَيْهَا</span></b><b><span style="font-family: 'Traditional Arabic',serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">“Aku membenci mengapur/menyemen kubur dan bangunan yang ada di atasnya” [<i>Al-Mudawwanah</i>, 1/189].</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Juga Al-Qurthubiy <i>rahimahullah </i>yang berkata :</span></div><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: right;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic',serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;">فاتخاذ المساجد على القبور والصلاة فيها والبناء عليها، إلى غير ذلك مما تضمنته السنة من النهي عنه ممنوع لا يجوز</span></b><b><span style="font-family: 'Traditional Arabic',serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">“Membangun masjid-masjid di atas kubur, shalat di atasnya, membangun bangunan di atasnya, dan yang lainnya termasuk larangan dari sunnah, tidak diperbolehkan” [<i>Tafsiir Al-Qurthubiy</i>, 10-379].</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Madzhab Hanaabilah, maka Ibnu Qudaamah <i>rahimahullah </i>berkata :</span></div><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: right;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic',serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;">ويكره البناء على القبر وتجصيصه والكتابة عليه لما روى مسلم في صحيحه قال : [ نهى رسول الله صلى الله عليه و سلم أن يجصص القبر وأن يبنى عليه وأن يقعد عليه ] - زاد الترمذي - [ وأن يكتب عليه ] وقال : هذا حديث حسن صحيح ولأن ذلك من زينة الدنيا فلا حاجة بالميت إليه</span></b><b><span style="font-family: 'Traditional Arabic',serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">“Dan dibenci bangunan yang ada di atas kubur, mengkapurnya, dan menulis tulisan di atasnya, berdasarkan riwayat Muslim dalam <i>Shahiih</i>-nya : ‘<i>Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah melarang kubur untuk dikapur, diduduki, dan dibangun sesuatu di atasnya</i>’. At-Tirmidziy menambahkan : ‘<i>Dan menulis di atasnya</i>’, dan ia berkata : ‘Hadits hasan shahih’. Karena itu semua merupakan perhiasan dunia yang tidak diperlukan oleh si mayit” [<i>Al-Mughniy</i>, 2/382].</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Juga Al-Bahuutiy Al-Hanbaliy <i>rahimahullah</i> yang berkata :</span></div><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: right;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic',serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;">ويحرم اتخاذ المسجد عليها أي: القبور وبينها لحديث أبي هريرة أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: لعن الله اليهود اتخذوا قبور أنبيائهم مساجد. متفق عليه </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">“Dan diharamkan menjadikan masjid di atas kubur, dan membangunnya berdasarkan hadits Abu Hurairah bahwasannya Nabi <i>shallallaahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda : ‘<i>Allah melaknat orang Yahudi yang telah menjadikan kubur para nabi mereka sebagai masjid-masjid</i>’. Muttafaqun ‘alaih” [<i>Kasysyaaful-Qinaa’</i>, 3/774].</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Juga Al-Mardawiy <i>rahimahullah </i>yang berkata :</span></div><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: right;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic',serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;">وَأَمَّا الْبِنَاءُ عَلَيْهِ : فَمَكْرُوهٌ ، عَلَى الصَّحِيحِ مِنْ الْمَذْهَبِ ، سَوَاءٌ لَاصَقَ الْبِنَاءُ الْأَرْضَ أَمْ لَا ، وَعَلَيْهِ أَكْثَرُ الْأَصْحَابِ قَالَ فِي الْفُرُوعِ : أَطْلَقَهُ أَحْمَدُ ، وَالْأَصْحَابُ</span></b><b><span style="font-family: 'Traditional Arabic',serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">“Adapun bangunan di atas kubur, hukumnya makruh berdasarkan pendapat yang shahih dari madzhab (Hanaabilah), sama saja, apakah bangunan itu menempel tanah ataukah tidak. Pendapat itulah yang dipegang kebanyakan shahabat Ahmad. Dalam kitab <i>Al-Furuu’</i> dinyatakan : Ahmad dan shahabat-shahabatnya memutlakkan (kemakruhan)-nya” [<i>Al-Inshaaf</i>, 2/549].</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Madzhab Dhaahiriyyah, maka Ibnu Hazm <i>rahimahullah </i>berkata :</span></div><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: right;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: 'Traditional Arabic',serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;">مَسْأَلَةٌ: وَلاَ يَحِلُّ أَنْ يُبْنَى الْقَبْرُ, وَلاَ أَنْ يُجَصَّصَ, وَلاَ أَنْ يُزَادَ عَلَى تُرَابِهِ شَيْءٌ, وَيُهْدَمُ كُلُّ ذَلِكَ</span></b><b><span style="font-family: 'Traditional Arabic',serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">“Permasalahan : Dan tidak dihalalkan kubur untuk dibangun, dikapur/disemen, dan ditambahi sesuatu pada tanahnya. Dan semuanya itu (bangunan, semenan, dan tanah tambahan) mesti dirobohkan” [<i>Al-Muhallaa</i>, 5/133].</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Tepatkah kemudian jika ada orang yang mengatakan larangan membangun kubur merupakan buatan orang-orang Wahabiy ?. Atau, mungkin mulai sekarang orang tersebut harus menyangka bahwa Nabi <i>shallallaahu ‘alaihi wa sallam</i>, ‘Aliy bin Abi Thaalib, Abu Haniifah, Maalik bin Anas, Asy-Syaafi’iy, dan Ahmad bin Hanbal <i>rahimahumullah </i>telah ‘bermadzhab’ dengan madzhabnya orang-orang Wahabiy ? (tentu saja tidak demikian, karena orang-orang Wahabiy justru bermadzhab dengan madzhab mereka)..... Sungguh bahagia orang-orang Wahabiy itu.....</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Bandingkan dengan amalan orang-orang non-Wahabiy yang melestarikan beberapa situs berikut :</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4-W3ovd-T6_TMi42P8lgcyBBQzLwGjpfEZHbN9lQkB8pS4sHgMKSIFgH87DhDNpz5zrxedAlH7t4rezxThsOXwuf01gp2Pi5dW8-t6WkemlDAM17xxvq05TfdePcQG4LaN080VnDj2bjj/s1600/Makam+Siti+Jenar-jauzaa.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4-W3ovd-T6_TMi42P8lgcyBBQzLwGjpfEZHbN9lQkB8pS4sHgMKSIFgH87DhDNpz5zrxedAlH7t4rezxThsOXwuf01gp2Pi5dW8-t6WkemlDAM17xxvq05TfdePcQG4LaN080VnDj2bjj/s400/Makam+Siti+Jenar-jauzaa.jpg" width="300" /></a></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: xx-small;"><span style="line-height: 19px;"><br />
</span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: center;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Gambar 1. Makam Siti Jenar di Tuban, Jawa Timur.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0vmdbg1L5otO9eVPWeGuvfa_I45GkWaHYkT0U8MAgVdGGuoQl7y0aleCzpFZYaUItVhl1Vcx-7klCRXFM4XEAru8B8hkXCQhe05CaHQoXtRlPhnYV6OLhc_NuvdBPDERWutbrbI7IuQaG/s1600/Makam+habib+ali+kwitang-jauzaa.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="295" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0vmdbg1L5otO9eVPWeGuvfa_I45GkWaHYkT0U8MAgVdGGuoQl7y0aleCzpFZYaUItVhl1Vcx-7klCRXFM4XEAru8B8hkXCQhe05CaHQoXtRlPhnYV6OLhc_NuvdBPDERWutbrbI7IuQaG/s400/Makam+habib+ali+kwitang-jauzaa.jpg" width="400" /></a></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: xx-small;"><span style="line-height: 19px;"><br />
</span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: center;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Gambar 2. Makam Habib ‘Aliy Kwitang</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCoYfazlrOujpq8ypVH1KKkq7DWNCPR22dh7H1nxPCnu-yT_ff5bg0fg8kLcQQ_MaKB1IwKswJAna9MSkMAMkiWUIyeWIXG5W8ggFJLYGYezjgTPA35eBoj-81veLmixRpHUC-TXm8IqXJ/s1600/Makam+Habib+Husain+Al-Kadri-jauzaa.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCoYfazlrOujpq8ypVH1KKkq7DWNCPR22dh7H1nxPCnu-yT_ff5bg0fg8kLcQQ_MaKB1IwKswJAna9MSkMAMkiWUIyeWIXG5W8ggFJLYGYezjgTPA35eBoj-81veLmixRpHUC-TXm8IqXJ/s400/Makam+Habib+Husain+Al-Kadri-jauzaa.jpg" width="400" /></a></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: xx-small;"><span style="line-height: 19px;"><br />
</span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: center;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Gambar 3. Makam Habib Husain Al-Qadriy di Kalimantan Barat.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcoh7mPi2FTeLkrosrDFXxJIOEk9nJEq3jX4LdGoTNnWK9rMFpcTJi5N6KogPNPqOWaY9RqtM-Jnz0RLQ1kxGIGegLigyfu9v5o3npFYCuvAF3dXHrTpP9sO9kDvbeNKBEJCe1MLRGGr7-/s1600/Makam+Pangeran+Syarif-jauzaa.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="299" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcoh7mPi2FTeLkrosrDFXxJIOEk9nJEq3jX4LdGoTNnWK9rMFpcTJi5N6KogPNPqOWaY9RqtM-Jnz0RLQ1kxGIGegLigyfu9v5o3npFYCuvAF3dXHrTpP9sO9kDvbeNKBEJCe1MLRGGr7-/s400/Makam+Pangeran+Syarif-jauzaa.jpg" width="400" /></a></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: xx-small;"><span style="line-height: 19px;"><br />
</span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: center;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Gambar 4. Makam Pangeran Syarif di Lubang Buaya, Jakarta.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPbMiXZX_jppHUGvQsUOV1flZ9YafrwzLzKgDD3REUggCcFcBbPjPS_K2NUKVO7KJrTdbAjdK7STtn2Udoxs-0XKmvTXRg3KBlFVIJdM64aTWndOD8m1R7NssLEv2JkZc_x2wZUpd2_rwm/s1600/Makam+mbah+Priok-jauzaa.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPbMiXZX_jppHUGvQsUOV1flZ9YafrwzLzKgDD3REUggCcFcBbPjPS_K2NUKVO7KJrTdbAjdK7STtn2Udoxs-0XKmvTXRg3KBlFVIJdM64aTWndOD8m1R7NssLEv2JkZc_x2wZUpd2_rwm/s400/Makam+mbah+Priok-jauzaa.JPG" width="400" /></a></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt; text-align: center;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: xx-small;"><span style="line-height: 19px;"><br />
</span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: center;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Gambar 5. Makam Mbah Priok di Jakarta.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7FbcQqQ4Q69EF474hWJM7J-jaAkhV7pWZoY3JNiKCSrJK_qjFGjS85RjCDRTsGTxoYiWMzad6JwCiHHdGKInp4CmFCxbJcCMp2xl2WfMkF7PKq58sMNJyd1SbbpfklcWiJbIjxq67I2Q/s1600/379427_2300603149555_1083453674_32126864_88610967_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7FbcQqQ4Q69EF474hWJM7J-jaAkhV7pWZoY3JNiKCSrJK_qjFGjS85RjCDRTsGTxoYiWMzad6JwCiHHdGKInp4CmFCxbJcCMp2xl2WfMkF7PKq58sMNJyd1SbbpfklcWiJbIjxq67I2Q/s400/379427_2300603149555_1083453674_32126864_88610967_n.jpg" width="400" /></a></div><div style="text-align: center;"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Gambar 6. Makam Guru Ijai atau</span><br />
H. Muhammad Zaini Abd. Ghani <span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">(Guru Sekumpul)</span> di Kalimantan Selatan.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Wallaahul-musta’aan</span></i><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Semoga ada manfaatnya.</span></div><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">[abul-jauzaa’ – ciper, ciapus, ciomas, bogor].</span><br />
<div style="color: red;"><b>Sumber asli :</b></div><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span><a href="http://abul-jauzaa.blogspot.com/2012/02/membangun-kubur-adalah-larangan-nabi.html">http://abul-jauzaa.blogspot.com/2012/02/membangun-kubur-adalah-larangan-nabi.html</a></span></div><br />
<br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Dikirim ulang oleh Anwar Baru Belajar dengan penambahan photo no. 6</span>Anwar Baru Belajarhttp://www.blogger.com/profile/14667538452526034774noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6001209238866381321.post-43022624327058668962012-02-16T12:22:00.001+08:002012-02-16T12:26:28.597+08:00Meniti Jalan Yang Lurus<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCYMzk0guT9n9_IVlFl6Iv0AuD27BaTHUlktHG_5y2z8xwzX11aUEM3y8eNlcUVwUtiBIX1yCvIVTJq0KFGEVhE37bID27K9b3EbSzJlfs40idFvpAh3xI7rlzjxNcbCzFVd8-Qd8jOJ8/s1600/Persimpangan+Jalan+2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCYMzk0guT9n9_IVlFl6Iv0AuD27BaTHUlktHG_5y2z8xwzX11aUEM3y8eNlcUVwUtiBIX1yCvIVTJq0KFGEVhE37bID27K9b3EbSzJlfs40idFvpAh3xI7rlzjxNcbCzFVd8-Qd8jOJ8/s200/Persimpangan+Jalan+2.jpg" width="178" /></a></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-size: 24pt;"></span></b>Ibnu Mas’ud berkata:<br />
Rasulullah menggaris satu garis dengan tangannya, kemudian bersabda:<b style="background-color: red;"> <span style="color: white;">“Ini adalah jalan Allah yang lurus</span>.”</b> Setelahnya beliau menggaris beberapa garis di sebelah kanan dan kirinya, kemudian beliau bersabda: “Ini adalah jalan-jalan. Tidak ada satu jalan pun dari jalan-jalan ini melainkan di atasnya ada setan yang mengajak kepadanya.” Beliau lalu membaca ayat: “Sesungguhnya ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah jalan ini dan jangan kalian mengikuti jalan-jalan lain karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kalian dari jalan-Nya.” Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad dalam Musnad-nya (1/465 dan 1/435) dan Ad-Darimi dalam Sunan-nya (no. 204). </div><div></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">------------------------------------------------------------</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">Segala puji bagi Allah yang telah menunjukkan jalan yang lurus dan mengangkat hamba terkasih-Nya sebagai pemandu menuju-Nya. Salawat dan salam semoga tercurah kepada Muhammad sebaik-baik nabi dan utusan, dan juga bagi para sahabat serta pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. <i>Amma ba’du</i>.</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">Ayat-ayat al-Qur’an yang begitu indah dan menakjubkan, memberikan kepada kita gambaran yang jelas mengenai karakter dan hakekat jalan yang lurus. Jalan yang setiap hari kita mohon kepada Allah untuk ditunjuki kepadanya. Jalan yang akan mengantarkan penempuhnya menuju surga dan kebahagiaan, serta melemparkan orang yang melenceng darinya menuju neraka dan kesengsaraan.</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><b><span style="color: red;">Memadukan antara ilmu dan amal</span></b></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">Allah <i>ta’ala</i> berfirman (yang artinya), <i>“Yaitu jalannya orang-orang yang Engkau beri nikmat atas mereka, bukan jalan orang-orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang-orang yang tersesat.”</i> (<b>QS. al-Fatihah: 7</b>).</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">Syaikh as-Sa’di <i>rahimahullah</i> menerangkan bahwa hakekat jalan yang lurus itu akan diperoleh dengan cara mengenali kebenaran dan mengamalkannya (lihat <i>Taisir al-Karim ar-Rahman</i>, hal. 39). Syaikh Ibnu Utsaimin <i>rahimahullah</i> berkata, <i>“Dengan ucapan anda ‘Ihdinash shirathal mustaqim’ itu artinya anda telah meminta kepada Allah ta’ala ilmu yang bermanfaat dan amal yang saleh.”</i> (<i>Tafsir Juz ‘Amma</i>, hal. 12).</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">Syaikh Abdurrazzaq al-Badr <i>hafizhahullah</i> berkata, <i>“Maka orang yang diberi nikmat atas mereka yaitu orang yang berilmu sekaligus beramal. Adapun orang-orang yang dimurkai yaitu orang-orang yang berilmu namun tidak beramal. Sedangkan orang-orang yang tersesat ialah orang-orang yang beramal tanpa landasan ilmu.”</i> (<i>Tsamrat al-’Ilmi al-’Amalu</i>, hal. 14). Ibnul Qayyim <i>rahimahullah</i> menjelaskan bahwa penyebab orang terjerumus dalam kesesatan ialah rusaknya ilmu dan keyakinan. Sedangkan penyebab orang terjerumus dalam kemurkaan ialah rusaknya niat dan amalan (lihat <i>al-Fawa’id</i>, hal. 21)</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><b><span style="color: red;">Memadukan antara tauhid dan ketaatan </span></b></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">Allah <i>ta’ala</i> berfirman memberitakan ucapan Nabi ‘Isa <i>‘alaihis salam</i> (yang artinya), <i>“Maka bertakwalah kalian kepada Allah dan taatilah aku. Sesungguhnya Allah adalah Rabbku dan Rabb kalian, maka sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus.” </i>(<b>QS. Ali Imran: 50-51, </b>lihat juga<b> QS. Az-Zukhruf: 63-64</b>).</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">Syaikh as-Sa’di <i>rahimahullah</i> berkata, <i>“Inilah, yaitu penyembahan kepada Allah, ketakwaan kepada-Nya, serta ketaatan kepada rasul-Nya merupakan ‘jalan lurus’ yang mengantarkan kepada Allah dan menuju surga-Nya, adapun yang selain jalan itu maka itu adalah jalan-jalan yang menjerumuskan ke neraka.”</i> (<i>Taisir al-Karim ar-Rahman</i>, hal. 132). Ibnul Qayyim <i>rahimahullah</i> berkata, <i>“…Sesungguhnya kebenaran itu hanya satu, yaitu jalan Allah yang lurus, tiada jalan yang mengantarkan kepada-Nya selain jalan itu. Yaitu beribadah kepada Allah tanpa mempersekutukan-Nya dengan apapun, dengan cara menjalankan syari’at yang ditetapkan-Nya melalui lisan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, bukan dengan [landasan] hawa nafsu maupun bid’ah-bid’ah…”</i> (<i>at-Tafsir al-Qayyim</i>, hal. 116-117)</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">Dalam surat Maryam, Allah <i>ta’ala</i> juga memberitakan ucapan Isa <i>‘alaihis salam</i> tersebut (yang artinya), <i>“Dan sesungguhnya Allah adalah Rabbku dan Rabb kalian, maka sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus.”</i> (<b>QS. Maryam: 36</b>).</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">Syaikh as-Sa’di <i>rahimahullah</i> menerangkan, bahwa makna <i>‘sembahlah Dia’</i> adalah: ikhlaskan ibadah kepada-Nya, bersungguh-sungguhlah dalam <i>inabah</i> (taubat dan semakin taat) kepada-Nya. Di dalam ungkapan <i>‘Sesungguhnya Allah adalah Rabbku dan Rabb kalian maka sembahlah Dia’</i> terkandung penetapan <i>tauhid rububiyah</i> dan <i>tauhid uluhiyah</i>, serta berargumentasi dengan tauhid yang pertama (rububiyah) untuk mewajibkan tauhid yang kedua (uluhiyah) (lihat <i>Taisir al-Karim ar-Rahman</i>, hal. 493)</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">Bahkan, Allah sendiri telah menegaskan bahwa tauhid dan ketaatan kepada-Nya inilah jalan yang lurus itu, bukan penyembahan dan ketaatan kepada syaitan. Allah <i>ta’ala</i> berfirman (yang artinya), <i>“Bukankah Aku telah berpesan kepada kalian, wahai keturunan Adam; Janganlah kalian menyembah syaitan. Sesungguhnya dia adalah musuh yang nyata bagi kalian. Dan sembahlah Aku. Inilah jalan yang lurus.”</i> (<b>QS. Yasin: 60-61</b>). Syaikh as-Sa’di <i>rahimahullah</i> menerangkan, bahwa yang dimaksud ‘mentaati syaitan’ itu mencakup segala bentuk kekafiran dan kemaksiatan. Adapun jalan yang lurus itu adalah beribadah kepada Allah, taat kepada-Nya, dan mendurhakai syaitan (lihat <i>Taisir al-Karim ar-Rahman</i>, hal. 698)</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpvEUDMSNSAVJoZ82O6TExUmIHyAA2UGo0hFI5RGPVIyd2Ol4Yyqmdtuw49xjRkkHXksOObkF_yP86466Ogw5YlpUq9L4yuJnBM8vepEwRvDensFu3zjVFluHW5nluMPbV-zzKDKO2Uxc/s1600/Persimpangan+Jalan+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">Perlu diingat, bahwa ketaatan kepada Rasul pada hakekatnya merupakan ketaatan kepada Allah, tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Allah <i>ta’ala</i> berfirman (yang artinya), <i>“Barangsiapa yang taat kepada rasul itu, sesungguhnya dia telah taat kepada Allah.”</i> (<b>QS. an-Nisaa’: 80</b>). Ayat ini menunjukkan bahwa semua orang yang taat kepada Rasulullah dalam hal perintah dan larangannya sesungguhnya telah taat kepada Allah <i>ta’ala</i>. Karena rasul tidaklah memerintah dan melarang kecuali dengan perintah dari Allah, dengan syari’at dan wahyu dari-Nya. Sehingga hal ini menunjukkan <i>‘ishmah</i>/keterpeliharaan diri Rasul <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>. Karena Allah memerintahkan taat kepada beliau secara mutlak (lihat <i>Taisir al-Karim ar-Rahman</i>, hal. 189)</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><b><span style="color: red;">Kata Kunci</span></b></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada empat kata kunci agar seorang hamba bisa berjalan di atas jalan yang lurus, yaitu:</div><div style="text-align: justify;"></div><ol start="1" style="text-align: justify;" type="1"><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; unicode-bidi: embed;"><b>Ilmu</b>, karena dengan ilmu ini maka dia akan bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana tauhid mana syirik, mana sunnah mana bid’ah, mana taat mana maksiat, dst.</li>
<li class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; unicode-bidi: embed;"><b>Amal</b>, karena dengan mengamalkan ilmunya dia akan terbebas dari kemurkaan Allah, bahkan dia akan mendapatkan tambahan petunjuk karenanya. Allah <i>ta’ala</i> berfirman (yang artinya), <i>“Orang-orang yang mengikuti petunjuk itu, maka Allah akan menambahkan kepada mereka petunjuk dan Allah berikan kepada mereka ketakwaan mereka.”</i> (<b>QS. Muhammad: 17</b>). Di dalam ayat yang mulia ini Allah menjanjikan dua balasan bagi orang yang mengikuti petunjuk (baca: mengamalkan ilmunya), yaitu: ilmu yang bermanfaat dan amal yang saleh (lihat <i>Taisir al-Karim ar-Rahman</i>, hal. 787)</li>
<li class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; unicode-bidi: embed;"><b>Tauhid</b>, karena dengan memahami dan melaksanakan tauhid maka seorang hamba telah mewujudkan tujuan hidupnya dan berada di atas jalan yang akan mengantarkannya ke surga, jika dia istiqomah di atasnya hingga ajal tiba.</li>
<li class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; unicode-bidi: embed;"><b>Taat</b>, karena dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan berarti dia telah menunjukkan penghambaannya kepada Allah dan kepatuhannya kepada Rasulullah, sehingga dia akan mendapatkan keberuntungan -di dunia maupun di akherat- sebagaimana yang dijanjikan oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya yang taat kepada-Nya. <i>Allahu a’lam</i>.</li>
</ol><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">Penulis:<a href="http://abumushlih.com/"> Abu Mushlih Ari Wahyudi</a></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">Artikel <a href="http://muslim.or.id/">www.muslim.or.id</a></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div>Anwar Baru Belajarhttp://www.blogger.com/profile/14667538452526034774noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6001209238866381321.post-91906259682498017242012-02-16T07:48:00.010+08:002012-02-16T11:22:13.915+08:00Pentingnya Ilmu Sebelum Berkata dan Beramal<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAa1CuhVbCFoQOqB2gIxYxkCuvY7W4H51-g8cIiuE2EalWitdgmChli9Q-UxLzxzjAQpiloY-CzP0RwGkAn6SF-hMxiaCZBfU6O1w9CV6X5FFCxyaW4dO3l8iGnEW6VOf_TjT2idCE5ec/s1600/Orang+Bodoh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAa1CuhVbCFoQOqB2gIxYxkCuvY7W4H51-g8cIiuE2EalWitdgmChli9Q-UxLzxzjAQpiloY-CzP0RwGkAn6SF-hMxiaCZBfU6O1w9CV6X5FFCxyaW4dO3l8iGnEW6VOf_TjT2idCE5ec/s400/Orang+Bodoh.jpg" width="387" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
<br />
Mu'adz bin Jabal –radhiyallahu ‘anhu- mengatakan, "<i>Ilmu adalah pemimpin amal dan amalan itu berada di belakang setelah adanya ilmu</i>.” (<b><i>Al Amru bil Ma'ruf wan Nahyu 'anil Mungkar, </i>hal. 15</b>)</div><div style="text-align: justify;"><br />
<a name='more'></a><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ulama hadits terkemuka, yakni Al Bukhari berkata, <b>"</b><i>Al</i><i></i><i>'Ilmu Qoblal Qouli Wal 'Amali </i><b></b>(Ilmu Sebelum Berkata dan Berbuat)<b>"</b>. Perkataan ini merupakan kesimpulan yang beliau ambil dari firman Allah <i>ta'ala</i>,<br />
<br />
</div><div dir="rtl" style="text-align: center;"><span style="font-size: large;"><b>فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ</b></span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>"Maka ilmuilah (ketahuilah)! Bahwasanya tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu"</i> (QS. Muhammad [47]: 19).</div><div style="text-align: justify;"><br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;">Dalam ayat ini, Allah memulai dengan ‘<i>ilmuilah</i>’ lalu mengatakan ‘<i>mohonlah ampun</i>’. Ilmuilah yang dimaksudkan adalah perintah untuk berilmu terlebih dahulu, sedangkan ‘<i>mohonlah ampun</i>’ adalah amalan. Ini pertanda bahwa ilmu hendaklah lebih dahulu sebelum amal perbuatan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sufyan bin ‘Uyainah <i>rahimahullah </i>berdalil dengan ayat ini untuk menunjukkan keutamaan ilmu. Hal ini sebagaimana dikeluarkan oleh Abu Nu’aim dalam <i>Al Hilyah</i> ketika menjelaskan biografi Sufyan dari jalur Ar Robi’ bin Nafi’ darinya, bahwa Sufyan membaca ayat ini, lalu mengatakan, “<i>Tidakkah engkau mendengar bahwa Allah memulai ayat ini dengan mengatakan ‘ilmuilah’, kemudian Allah memerintahkan untuk beramal?</i>” (<b><i>Fathul Bari</i>, Ibnu Hajar, 1/108</b>)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Al Muhallab <i>rahimahullah </i>mengatakan, “Amalan yang bermanfaat adalah amalan yang terlebih dahulu didahului dengan ilmu. Amalan yang di dalamnya tidak terdapat niat, ingin mengharap-harap ganjaran, dan merasa telah berbuat ikhlas, maka ini bukanlah amalan (karena tidak didahului dengan ilmu, pen). Sesungguhnya yang dilakukan hanyalah seperti amalannya orang gila yang pena diangkat dari dirinya.“ (<b><i>Syarh Al Bukhari libni Baththol</i>, 1/144</b>)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ibnul Munir <i>rahimahullah </i>berkata, “Yang dimaksudkan oleh Al Bukhari bahwa ilmu adalah syarat benarnya suatu perkataan dan perbuatan. Suatu perkataan dan perbuatan itu tidak teranggap kecuali dengan ilmu terlebih dahulu. Oleh sebab itulah, ilmu didahulukan dari ucapan dan perbuatan, karena ilmu itu pelurus niat. Niat nantinya yang akan memperbaiki amalan.” (<b><i>Fathul Bari</i>, 1/108</b>)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="background-color: red; color: white; text-align: justify;">Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><br />
<div style="text-align: justify;"><i>---------------------------------------------------- </i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><span style="color: #990000; font-size: large;"><b>Nasehat Salafush Shalih untuk Kaum Muslimin</b></span><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><div></div><div style="text-align: justify;">Berikut ini beberapa atsar yang berisi nasehat dan keterangan akan pentingnya ilmu dan mempelajarinya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b style="color: red;">Pertama:</b> Dari ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: <b>“Ilmu itu lebih baik daripada harta, ilmu akan menjagamu sedangkan kamulah yang akan menjaga harta. Ilmu itu hakim (yang memutuskan berbagai perkara) sedangkan harta adalah yang dihakimi. Telah mati para penyimpan harta dan tersisalah para pemilik ilmu, walaupun diri-diri mereka telah tiada akan tetapi pribadi-pribadi mereka tetap ada pada hati-hati manusia.” (Adabud Dunyaa wad Diin, karya Al-Imam Abul Hasan Al-Mawardiy, hal.48)</b><br />
<br />
<span id="more-76"></span><br />
<b><span style="color: red;">Kedua:</span></b> Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu bahwasanya beliau apabila melihat para pemuda giat mencari ilmu, beliau berkata: <b>“Selamat datang wahai sumber-sumber hikmah dan para penerang kegelapan. Walaupun kalian telah usang pakaiannya akan tetapi hati-hati kalian tetap baru. Kalian tinggal di rumah-rumah (untuk mempelajari ilmu), kalian adalah kebanggaan setiap kabilah.” (Jaami’ Bayaanil ‘Ilmi wa Fadhlih, karya Al-Imam Ibnu ‘Abdil Barr, 1/52)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
Yakni bahwasanya sifat mereka secara umum adalah sibuk dengan mencari ilmu dan tinggal di rumah dalam rangka untuk mudzaakarah (mengulang pelajaran yang telah didapatkan) dan mempelajarinya. Semuanya ini menyibukkan mereka dari memperhatikan berbagai macam pakaian dan kemewahan dunia secara umum demikian juga hal-hal yang tidak bermanfaat atau yang kurang manfaatnya dan hanya membuang waktu belaka seperti berputar-putar di jalan-jalan (mengadakan perjalanan yang kurang bermanfaat atau sekedar jalan-jalan tanpa tujuan yang jelas) sebagaimana yang biasa dilakukan oleh selain mereka dari kalangan para pemuda.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: red;">Ketiga:</span></b> Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: <b>“Pelajarilah oleh kalian ilmu, karena sesungguhnya mempelajarinya karena Allah adalah khasy-yah; mencarinya adalah ibadah; mempelajarinya dan mengulangnya adalah tasbiih; membahasnya adalah jihad; mengajarkannya kepada yang tidak mengetahuinya adalah shadaqah; memberikannya kepada keluarganya adalah pendekatan diri kepada Allah; karena ilmu itu menjelaskan perkara yang halal dan yang haram; menara jalan-jalannya ahlul jannah, dan ilmu itu sebagai penenang di saat was-was dan bimbang; yang menemani di saat berada di tempat yang asing; dan yang akan mengajak bicara di saat sendirian; sebagai dalil yang akan menunjuki kita di saat senang dengan bersyukur dan di saat tertimpa musibah dengan sabar; senjata untuk melawan musuh; dan yang akan menghiasainya di tengah-tengah sahabat-sahabatnya.</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
Dengan ilmu tersebut Allah akan mengangkat kaum-kaum lalu menjadikan mereka berada dalam kebaikan, sehingga mereka menjadi panutan dan para imam; jejak-jejak mereka akan diikuti; perbuatan-perbuatan mereka akan dicontoh serta semua pendapat akan kembali kepada pendapat mereka. Para malaikat merasa senang berada di perkumpulan mereka; dan akan mengusap mereka dengan sayap-sayapnya; setiap makhluk yang basah dan yang kering akan memintakan ampun untuk mereka, demikian juga ikan yang di laut sampai ikan yang terkecilnya, dan binatang buas yang di daratan dan binatang ternaknya (semuanya memintakan ampun kepada Allah untuk mereka). Karena sesungguhnya ilmu adalah yang akan menghidupkan hati dari kebodohan dan yang akan menerangi pandangan dari berbagai kegelapan. Dengan ilmu seorang hamba akan mencapai kedudukan-kedudukan yang terbaik dan derajat-derajat yang tinggi baik di dunia maupun di akhirat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Memikirkan ilmu menyamai puasa; mempelajarinya menyamai shalat malam; dengan ilmu akan tersambunglah tali shilaturrahmi, dan akan diketahui perkara yang halal sehingga terhindar dari perkara yang haram. Ilmu adalah pemimpinnya amal sedangkan amal itu adalah pengikutnya, ilmu itu hanya akan diberikan kepada orang-orang yang berbahagia; sedangkan orang-orang yang celaka akan terhalang darinya.” (Ibid. 1/55)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b style="color: red;">Keempat:</b> Dari ‘Umar Ibnul Khaththab radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:<b> “Sesungguhnya seseorang keluar dari rumahnya dalam keadaan dia mempunyai dosa-dosa seperti gunung Tihamah, akan tetapi apabila dia mendengar ilmu (yaitu mempelajari ilmu dengan menghadiri majelis ilmu), kemudian dia menjadi takut, kembali kepada Rabbnya dan bertaubat, maka dia pulang ke rumahnya dalam keadaan tidak mempunyai dosa. Oleh karena itu, janganlah kalian meninggalkan majelisnya para ulama.” (Miftaah Daaris Sa’aadah, karya Al-Imam Ibnul Qayyim, 1/77)</b><br />
<br />
Dan beliau juga berkata: <b>“Wahai manusia, wajib atas kalian untuk berilmu (mempelajari dan mengamalkannya), karena sesungguhnya Allah Ta’ala mempunyai selendang yang Dia cintai. Maka barangsiapa yang mempelajari satu bab dari ilmu, Allah akan selendangkan dia dengan selendang-Nya. Apabila dia terjatuh pada suatu dosa hendaklah meminta ampun kepada-Nya, supaya Dia tidak melepaskan selendang-Nya tersebut sampai dia meninggal.” (Ibid. 1/121)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b style="color: red;">Kelima:</b> Berkata Abud Darda` radhiyallahu ‘anhu: <b>“Sungguh aku mempelajari satu masalah dari ilmu lebih aku cintai daripada shalat malam.” (Ibid. 1/122)</b><br />
<br />
Bukan berarti kita meninggalkan shalat malam, akan tetapi ini menunjukkan bahwa mempelajari ilmu itu sangat besar keutamaannya dan manfaatnya bagi ummat.<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b style="color: red;">Keenam:</b> Dari Al-Hasan Al-Bashriy rahimahullaah, beliau berkata: <b>“Sungguh aku mempelajari satu bab dari ilmu lalu aku mengajarkannya kepada seorang muslim di jalan Allah (yaitu mempelajari dan mengajarkannya karena Allah semata) lebih aku cintai daripada aku mempunyai dunia seluruhnya.” (Al-Majmuu’ Syarh Al-Muhadzdzab, karya Al-Imam An-Nawawiy, 1/21)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b style="color: red;">Ketujuh: </b>Dari Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullaah, beliau berkata: “Tidak ada sesuatupun yang lebih utama setelah kewajiban-kewajiban daripada menuntut ilmu.” (Ibid. 1/21)</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Adapun bait-bait sya’ir yang menjelaskan tentang permasalahan ilmu dan kedudukannya itu sangat banyak dan tidak bisa dihitung, dan di sini hanya akan disebutkan dua di antaranya:</div><div style="text-align: justify;"><br />
<i><b> “Tidak ada kebanggaan kecuali bagi ahlul ilmi (orang-orang yang berilmu) karena sesungguhnya mereka berada di atas petunjuk bagi orang yang meminta dalil-dalilnya dan derajat setiap orang itu sesuai dengan kebaikannya (dalam masalah ilmu) sedangkan orang-orang yang bodoh adalah musuh bagi ahlul ilmi.”</b></i><br />
<i><b><br />
</b></i><br />
Dan sya’irnya Al-Imam Asy-Syafi’i:</div><br />
<div style="text-align: center;"><span style="font-size: large;"><b>تَعَلَّمْ فَلَيْسَ الْمَرْءُ يُوْلَدُ عَالِمًا وَلَيْسَ أَخُوْ عِلْمٍ كَمَنْ هُوَ جَاهِلُ<br />
وَإِنَّ كَبِيْرَ الْقَوْمِ لاَ عِلْمَ عِنْدَهُ صَغِيْرٌ إِذَا الْتَفَّتْ عَلَيْهِ الْجَحَافِلُ<br />
وَإِنَّ صَغِيْرَ الْقَوْمِ إِنْ كَانَ عَالِمًا كَبِيْرٌ إِذَا رُدَّتْ إِلَيْهِ الْمَحَافِلُ</b></span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i><b>“Belajarlah karena tidak ada seorangpun yang dilahirkan dalam keadaan berilmu, dan tidaklah orang yang berilmu seperti orang yang bodoh. Sesungguhnya suatu kaum yang besar tetapi tidak memiliki ilmu maka sebenarnya kaum itu adalah kecil apabila terluput darinya keagungan (ilmu). Dan sesungguhnya kaum yang kecil jika memiliki ilmu maka pada hakikatnya mereka adalah kaum yang besar apabila perkumpulan mereka selalu dengan ilmu.”</b></i><br />
<i><b><br />
</b></i><br />
<div style="background-color: #660000; color: white; font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Disadur dari kitab Aadaabu Thaalibil ‘Ilmi hal.18-22, Wallaahul Muwaffiq, Wallaahu A’lam.</span></div></div><div style="background-color: #660000; color: white; font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Sumber : http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1012</span></div>Anwar Baru Belajarhttp://www.blogger.com/profile/14667538452526034774noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6001209238866381321.post-71941809098226641262011-11-21T12:05:00.007+08:002011-11-21T13:51:53.383+08:00Hati-hati Jilbab Seperti Punuk Unta<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyYJ-6r94wsmtaH6GSbrHBWELs8k_0DS2Ao1Lshi9FYI-ulC2V75cN7oVwjHLtF-GJTqtBOHlY7_QWyoIdxvsXMfyXgPTiw39ygW7eoCVJ8soEuzJaPsC098jF2lEqJnuh1Oh0ufTtUu0/s1600/Punuk+Unta.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyYJ-6r94wsmtaH6GSbrHBWELs8k_0DS2Ao1Lshi9FYI-ulC2V75cN7oVwjHLtF-GJTqtBOHlY7_QWyoIdxvsXMfyXgPTiw39ygW7eoCVJ8soEuzJaPsC098jF2lEqJnuh1Oh0ufTtUu0/s200/Punuk+Unta.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b style="color: #660000;">Akibat Korban Mode</b><br />
<br />
Sudah berjilbab saja masuk neraka, apalagi yang enggan memakai jilbab.</div><br />
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, <br />
<br />
<br />
<div style="text-align: right;"><span style="font-size: large;"><b>صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ <span style="background-color: red; color: white;">كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ</span> لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا</b></span><span style="font-size: 14pt;"><br />
</span></div><br />
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat:</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">1. Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan, </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">2. Para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka <b style="background-color: red; color: white;">seperti punuk unta yang miring</b>. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhizYZ0pJb1OV8XeNO6fif_qbIFjnhXIoE7qKuISXhVTFtcZsBXY_7ABKB0XQaIk76_9ZW4BR0gN148NL3fXJmPskW0X8lok13c8YhhnnfI7DODLnQMXQvY5v5IFyyCxrtAIi5thrf0xVE/s1600/onta.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhizYZ0pJb1OV8XeNO6fif_qbIFjnhXIoE7qKuISXhVTFtcZsBXY_7ABKB0XQaIk76_9ZW4BR0gN148NL3fXJmPskW0X8lok13c8YhhnnfI7DODLnQMXQvY5v5IFyyCxrtAIi5thrf0xVE/s400/onta.jpg" width="325" /></a></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div style="text-align: justify;"></div><br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtWHjHXgVLYHypHxKZb6uR0Q_Buc8Rrj_-p3ddB5Tp56KxOFvyTckffQJsYp69EXkzRhZvo6aC3FJfCPiK6vX92oy1liubFv4hHq8jB8CrUYSwqZ4rb_0Z56He-mSy9daOdTT4oApJhEg/s1600/ciput-sanggul.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="370" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtWHjHXgVLYHypHxKZb6uR0Q_Buc8Rrj_-p3ddB5Tp56KxOFvyTckffQJsYp69EXkzRhZvo6aC3FJfCPiK6vX92oy1liubFv4hHq8jB8CrUYSwqZ4rb_0Z56He-mSy9daOdTT4oApJhEg/s400/ciput-sanggul.jpg" width="400" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkk-u8eO_xlabmzJvzFwNDIQFXgUKNDLhgAt_Ork7mc105ViURXaFUqQEa6CVe41buazWiiJLl36JsIxrMXqUXdT__DfTm0F4wpGpojZ5lNpHmkOukYsA4R618QEhRpMdWElysunYtzjw/s1600/228413_10150185736008643_89960163642_6695542_7954103_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="252" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkk-u8eO_xlabmzJvzFwNDIQFXgUKNDLhgAt_Ork7mc105ViURXaFUqQEa6CVe41buazWiiJLl36JsIxrMXqUXdT__DfTm0F4wpGpojZ5lNpHmkOukYsA4R618QEhRpMdWElysunYtzjw/s400/228413_10150185736008643_89960163642_6695542_7954103_n.jpg" width="400" /></a></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJgG6x-hyITHWOKG4Ll-8eFBFApXitEvu4FrxlvpjF8lirAABJUZMQatKGGafbYWGp79_9A5GnKfA_E4FSEwFkCaerJ1yF4frkjYTvDAG_1VuFrRGUiKbgv1xhBQKLPZJEOQGf4_RaCUY/s1600/Copy+of+Punuk+Unta+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJgG6x-hyITHWOKG4Ll-8eFBFApXitEvu4FrxlvpjF8lirAABJUZMQatKGGafbYWGp79_9A5GnKfA_E4FSEwFkCaerJ1yF4frkjYTvDAG_1VuFrRGUiKbgv1xhBQKLPZJEOQGf4_RaCUY/s400/Copy+of+Punuk+Unta+2.jpg" width="400" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><br />
<div class="addthis_toolbox addthis_default_style "><a class="addthis_button_facebook_like" fb:like:layout="button_count" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6001209238866381321&postID=7194180909822664126&from=pencil"></a><br />
<a class="addthis_button_tweet" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6001209238866381321&postID=7194180909822664126&from=pencil"></a><a class="addthis_counter addthis_pill_style" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6001209238866381321&postID=7194180909822664126&from=pencil"></a></div><script type="text/javascript">
var addthis_config = {"data_track_clickback":true};
</script><script src="http://s7.addthis.com/js/250/addthis_widget.js#pubid=ra-4d80b79072d268ec" type="text/javascript">
</script>Anwar Baru Belajarhttp://www.blogger.com/profile/14667538452526034774noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6001209238866381321.post-42107135183082324832011-11-07T20:32:00.037+08:002013-04-24T17:26:38.900+08:00Isbal Bukan Pada Celana (Kontroversial)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdXwbEdsZtwkWQq0son4EnhHnUZEfziz3-dAJFbNzqVkNxDLzEYseW8QeJ6d8bxuh1IrG0bwaZpDqeZv5U3_hazSwU8AqHnhlhbYva7D6ZYq42xIDe-_G8ZsEhZDldmnv8m2QLgQURHjU/s1600/Ihram.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="178" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdXwbEdsZtwkWQq0son4EnhHnUZEfziz3-dAJFbNzqVkNxDLzEYseW8QeJ6d8bxuh1IrG0bwaZpDqeZv5U3_hazSwU8AqHnhlhbYva7D6ZYq42xIDe-_G8ZsEhZDldmnv8m2QLgQURHjU/s200/Ihram.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<b><span style="color: black; font-family: Arial;">Oleh : Anwar Baru Belajar</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 14pt;">Berbicara mengenai isbal adalah berbicara masalah agama, berbicara masalah agama bukanlah masalah yang main-main, sebab konsekwensinya adalah berhubungan </span><span style="font-size: large;"><span lang="AR-SA" style="font-family: Arial;"><b>ففي النار</b></span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 14pt;"> (neraka). Maka jujur saja, tidak ada seorangpun yang ingin masuk ke neraka akibat meremehkan hadits-hadits nabi tentang larangan isbal. </span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: Arial; font-size: 14pt;">Dalam pembahasan ini, kita tidak sama sekali membahas antara sombong dan tidak sombong. Karena sifat sombong adalah sifat yang sangat buruk. Dan tidak seorangpun yang berakal sehat dan mengerti agama dengan baik akan bersikap sombong dan menolak kebenaran sebuah hadits yang shahih yang datangnya dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Hanya saja kita mencoba membuka wawasan tentang isbal yang selama ini sangat sering diperdebatkan. Para ulama-pun berselisih pendapat tentang hukum isbal jika bukan karena sombong, namun jika orang yang melakukan isbal karena sombong, seluruh ulama sepakat atas keharamannya. Dan saya sendiri (Anwar Baru Belajar: red) sangat menyetujui sikap kehati-hatian para ikhwan sekalian dalam berpakaian dan menjaga dirinya agar tidak terjatuh dalam isbal, dan bagi saya itu adalah sikap yang sangat baik dan perlu dicontoh karena merupakan sebuah keutamaan. Adapun yang mempunyai sikap atau pendapat yang berseberangan janganlah mengolok-olok dengan olokan yang tidak terpuji. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 14pt;">Allah berfirman : </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<b><span style="color: black; font-family: Arial;">Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok)</span></b><b><span style="font-family: Arial;">. [ Qs. 49: 11].</span></b><br />
<br />
<span style="background-color: red;"><b><span style="font-family: Arial;"><span style="color: white;">Pembaca yang budiman, ulama dahulu telah berbeda pendapat dalam masalah isbal (memanjangkan pakaian sampai menutup mata kaki bagi laki-laki). Namun khilaf di sini jika orang yang melakukan isbal itu tidak berniat sombong, adapun jika karena sombong, ulama sepakat atas keharamannya.</span> </span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
Silahkan dibaca buku "Salafi antara Tuduhan dan Kenyataan" (Bantahan Ilmiyah Terhadap Buku "Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi" karya Syaikh Idahram), halaman. 111-113. Penulis ; Sofyan Chalid Bin Idham Ruray. Toobagus Publishing, 2011.<br />
<br /></div>
<div style="color: black; text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><b><span style="font-family: Arial;">Isbal terdapat pada sarung, baju gamis ataupun sorban bukan pada celana</span></b></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<b><span style="color: black; font-family: Arial;">Sebagaimana tertera dalam hadits ini;</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><b><span lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 16pt;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span> عن عبد الله بن عمر عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: <span style="color: purple;">الإسبال</span> في <span style="color: red;">الإزار</span> و<span style="color: green;">القميص</span> <span style="color: blue;">والعمامة</span>, من جر منها شيئا خيلاء لم ينظر الله إليه يوم القيامة. (رواه أبو داود وغيره وقال الألباني صحيح)</span></b><span dir="LTR" style="font-family: Arial; font-size: 16pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 14pt;">Dari Abdullah bin Umar dari Nabi <i>-shollallohu alaihi wasallam-</i> bersabda: “<u><b><span style="color: purple;">Isbal</span></b><b><span style="color: red;"> <span style="color: black;">terdapat pada</span> sarung</span></b>, <b><span style="color: green;">baju gamis</span></b> ataupun <b><span style="color: blue;">sorban</span></b></u> . Barangsiapa menyeret salah satu darinya karena sombong, maka pada hari kiamat nanti, Allah tidak akan mau melihat kepadanya” (HR. Abu Dawud dan yang lainnya. Albany mengatakan: Hadits ini shohih).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<b><span style="font-family: Arial;">Saya mengajak ikhwan sekalian untuk memperhatikan benar-benar redaksi hadits-hadits berikut dan <span style="color: black;">perhatikan hadits-hadits di bawah ini, hampir secara keseluruhan di dalam matan hadits tertuliskan </span></span></b><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: red; font-family: Arial; font-size: 16pt;">الإزار</span></b><b><span style="color: black; font-family: Arial;"> atau sarung. Dan tidak ada satupun yang memuat </span></b><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: red; font-size: 14pt;">سَرَاوِيلَ</span></b><b><span style="color: black; font-size: 14pt;"> </span></b><b><span style="color: black; font-family: Arial;">atau celana. <span style="background-color: red; color: white;">Padahal celana sudah ada pada jaman Rasulullah, dan itu terbukti dengan banyaknya hadits shahih yang menerangkan tentang celana</span>. Beliau berkata-kata dengan kalimat yang sangat jelas dan tegas.</span></b><br />
<b><span style="color: black; font-family: Arial;"> </span></b> <br />
<b><span style="font-family: Arial;">“Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. tidak berbicara cepat sebagaimana kalian. Tetapi beliau berbicara dengan kata-kata yang jelas dan tegas. Orang yang duduk bersamanya akan dapat menghafal (kata-katanya)".(Diriwayatkan oleh Humaid bin Mas’adah al Bashriyyi, dari Humaid al Aswad, dari Usamah bin Zaid, dari Zuhri, dari `Urwah, yang bersumber dari `Aisyah radhiyallahu'anha.)</span></b><br />
<br />
<br />
<b><span style="font-family: Arial;">“Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. suka mengulang kata-kata yang diucapkannya sebanyak tiga kali agar dapat dipahami.”(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Yahya, dari Abu Qutaibah –Muslim bin Qutaibah-. dari `Abdullah bin al Mutsani, dari Tsumamah, yang bersumber dari Anas bin Malik radhiyallahu'anhu.)</span></b><br />
<br />
<br />
<b><span style="color: black; font-family: Arial;">Silahkan dilihat hadits-hadits tsb pada bagian bawah artikel ini.</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: yellow; direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<b><span style="font-family: Arial;">Pengertian Izar </span></b><b><span dir="RTL" lang="AR-EG" style="color: red; font-size: 16pt;">إِزَار </span></b><b><span style="font-family: Arial;"> adalah sarung / kain bawahan ihram , bukan termasuk celana adalah sebagaimana bunyi hadits </span></b><span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;"><b>مَنْ لَمْ يَجِدْ </b><b><span style="color: red;">إِزَار</span>ًا فَلْيَلْبَسْ </b><b><span style="color: red;">سَرَاوِيلَ </span></b></span><b>sangat jelas ada kata "<span style="color: red;">izar</span>" dan</b><span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;"><span style="color: red;"><span style="color: black;"> "</span></span></span><b style="color: black;"><span style="color: red;">sarawil</span>" dua subtansi yang berbeda</b><span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;"><span style="color: red;">,</span><b><span style="color: red;"> </span></b></span><b><span style="font-family: Arial;">terlihat dalam gambar di bawah sebagaimana keterangan hadits berikut;</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="background-color: yellow;">
<span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;">صحيح البخاري ٥٣٥٧:</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="background-color: yellow;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="background-color: yellow;">
<span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;"> حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو عَنْ جَابِرِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="background-color: yellow;">
<span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;">عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ لَمْ يَجِدْ <b><span style="color: red;">إِزَار</span></b>ًا فَلْيَلْبَسْ <b><span style="color: red;">سَرَاوِيلَ</span></b> وَمَنْ لَمْ يَجِدْ نَعْلَيْنِ فَلْيَلْبَسْ خُفَّيْنِ</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="background-color: yellow;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: yellow; direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<b><span style="font-family: Arial;">Shahih Bukhari 5357: </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: yellow; direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: yellow; direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<b><span style="font-family: Arial;">Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru dari Jabir bin Zaid dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barangsiapa tidak mendapat <span style="color: red;">sarung </span>(ketika berihram), hendaknya ia mengenakan <span style="color: red;">celana panjang</span>, dan siapa yang tidak mendapatkan sandal, hendaknya ia mengenakan sepatu."</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<b><span style="color: black; font-family: Arial;">Gambar </span></b><b><span style="color: red; font-family: Arial;">Izar </span></b><b><span dir="RTL" lang="AR-EG" style="color: red; font-size: 16pt;">إِزَار </span></b><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: Arial;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span></b><b><span style="color: black; font-family: Arial;"> atau </span></b><b><span style="color: red; font-family: Arial;">sarung</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTStLHqC1DMLiL9sODAE3bYazNpbPQ-S14PDtdu3Ab8wQdAmcG-QJk4om2zCZX6Gnr2U_-jksoeYENOYiXptr_U2OCiUR9jwbBdA23wqLdZhTexghv_CMGtFqxTdx-YRvt0rcBQaeCnMA/s1600/MN1013.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTStLHqC1DMLiL9sODAE3bYazNpbPQ-S14PDtdu3Ab8wQdAmcG-QJk4om2zCZX6Gnr2U_-jksoeYENOYiXptr_U2OCiUR9jwbBdA23wqLdZhTexghv_CMGtFqxTdx-YRvt0rcBQaeCnMA/s400/MN1013.jpg" width="266" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<br />
<b>Dalam Kamus Al Munawwir disebutkan kain, sarung dan celana dalam bahasa Arab;</b><br />
<div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="background-color: white; direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<span class="shorttext"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-size: 26pt;">اَْلقُمَاشُ</span></b></span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 26pt;"> </span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-size: 26pt;"><span dir="LTR"></span> :</span></b><span style="font-size: 26pt;">Kain</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: black; font-size: 26pt;">إزار</span></b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: black; font-size: 26pt;"> </span><span dir="LTR"></span><span style="font-size: 26pt;"><span dir="LTR"></span> : Sarung</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL" style="font-size: 26pt;"><span dir="RTL"></span> </span><span style="font-size: 26pt;">Celana : </span><span class="hps"><b><span dir="RTL" lang="AR" style="font-size: 26pt;">بنطلون</span></b></span><span dir="LTR"></span><span lang="AR" style="font-size: 26pt;"><span dir="LTR"></span> </span><b><span style="font-size: 26pt;">/</span></b><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-EG" style="font-size: 26pt;"><span dir="RTL"></span> <b>سروال</b></span><span style="font-size: 26pt;"></span></div>
</div>
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<b><span style="color: black; font-family: Arial;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<br />
<b><span style="color: black; font-family: Arial; font-size: 20pt;">Hadits-Hadits Tentang Isbal</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<span style="color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 14pt;">[HADITS PERTAMA]</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: right; unicode-bidi: embed;">
<div style="text-align: right;">
</div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: right;">
<b><span dir="LTR" style="font-family: Arial; font-size: 16pt;">. </span></b><b><span lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 16pt;">عن أبي ذر عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ثلاثة لا</span></b><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><b><span dir="LTR" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 16pt;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span></b><b><span lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 16pt;">يكلمهم الله يوم القيامة ولا ينظر إليهم ولا يزكيهم ولهم عذاب أليم</span></b><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><b><span dir="LTR" style="font-family: Arial; font-size: 16pt;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>. </span></b><b><span lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 16pt;">قال</span></b><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><b><span dir="LTR" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 16pt;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span></b><b><span lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 16pt;">فقرأها رسول الله صلى الله عليه وسلم ثلاث مرارا. قال أبو ذر: خابوا</span></b><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><b><span dir="LTR" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 16pt;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span></b><b><span lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 16pt;">وخسروا من هم يا رسول الله؟ قال: <span style="color: red;">المسبل</span> والمنان والمنفق سلعته بالحلف</span></b><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><b><span dir="LTR" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 16pt;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span></b><b><span lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 16pt;">الكاذب (رواه مسلم</span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 14pt;">Dari Abu Dzar, dari Nabi <i>-shollallohu alaihi wasallam-</i> bersabda: “Ada tiga golongan, -yang pada hari kiamat nanti- Allah tidak bicara dengan mereka, tidak melihat mereka, tidak membersihkan (dosa) mereka dan bagi mereka siksa yang pedih”. Rasulullah <i>-shallallahu alaihi wasallam-</i> mengulangi sabdanya itu tiga kali. Abu dzar mengatakan: “Sungguh celaka dan merugilah mereka! wahai Rasulullah, siapakah mereka?”. Beliau menjawab: “<b><span style="color: red;">Orang yang isbal</span></b>, orang yang mengungkit-ngungkit pemberiannya dan orang yang menjual barang dagangannya dengan sumpah palsu”. (HR. Muslim)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<span style="color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 14pt;"> [HADITS KEDUA]</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><b><span lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 16pt;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>2. عن</span></b><span lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 16pt;"> <b>محمد بن عقيل سمعت ابن عمر يقول: كساني رسول الله صلى الله عليه وسلم قبطية، وكسا أسامة حلة سيراء. قال: فنظر فرآني قد أسبلت فجاء فأخذ بمنكبي, وقال: يا ابن عمر! <span style="color: #ff6600;">كل شيء</span> <span style="color: red;">مس الأرض</span> من الثياب ففي النار. قال: فرأيت ابن عمر <span style="color: red;">يتزر</span> إلى نصف الساق (رواه أحمد وقال الأرناؤوط: صحيح لغيره وهذا إسناد حسن)</b></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 14pt;">Dari muhammad bin ‘aqil aku mendengar ibnu umar bercerita: Rasulullah <i>-shallallahu alaihi wasallam-</i> pernah memberiku baju <i>qibtiyah</i> dan memberikan kepada usamah baju <i>hullah siyaro</i>. Ibnu Umar mengatakan: ketika Nabi <i>-shollallohu alaihi wasallam- </i>melihatku isbal beliau datang dan memegang pundakku seraya berkata: “Wahai Ibnu Umar! <span style="color: #ff6600;">semua pakaian</span> <b><span style="color: red;">yang menyentuh tanah</span></b>, (nantinya) di neraka”. Ibnu Aqil berkata: “Dan (setelah itu) aku melihat Ibnu Umar selalu memakai <span style="color: red;">sarungnya</span> hingga pertengahan betis” (HR. Ahmad. al-Arnauth mengatakan: Derajat haditsnya <i>shahih lighairihi</i>, sedang sanad ini hasan)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 14pt;">Perhatikan kalimat :<b><span style="color: red;"> yang menyentuh tanah</span></b>, artinya sampai menyentuh tanah. Bagaimana yang tidak menyentuh tanah ? </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<span style="color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 14pt;"> [HADITS KETIGA]</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;">
<b><span lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 16pt;">3. عن عبد الرحمن بن يعقوب قال: سألت أبا سعيد الخدري عن <span style="color: red;">الإزار</span>, فقال: على الخبير سقطت! قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: <span style="color: red;">إزرة</span> المسلم إلى نصف الساق ولا حرج أو لا جناح فيما بينه وبين الكعبين, <span style="color: blue;">ما كان أسفل من الكعبين فهو في النار</span>, من جر <span style="color: red;">إزاره</span> بطرا لم ينظر الله إليه. (رواه أبو داود وقال الألباني صحيح)</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 14pt;">Dari Abdur Rahman bin Ya’qub berkata: aku pernah bertanya kepada Abu Sa’id al-Khudri tentang <b><span style="color: red;">sarung</span></b>, maka dia menjawab: “Kamu menepati orang yang tahu betul masalah ini! Rasulullah -<i>shollallohu alaihi wasallam- </i>pernah bersabda: ‘<span style="color: red;">Sarung</span> seorang muslim adalah sebatas pertengahan betis, dan tidak mengapa <span style="color: red;">sarung</span> yang berada antara batas tersebut hingga mata kaki. <b><span style="color: blue;">Adapun yang lebih rendah dari mata kaki, ia di neraka.</span></b> Dan barangsiapa yang menyeret <b><span style="color: red;">sarungnya</span></b> karena takabur, maka Allah tidak akan mau melihat kepadanya (pada hari kiamat nanti)”. (HR. Abu Dawud, dan Albany mengatakan: shohih)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 14pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 14pt;"><span dir="RTL" lang="AR-SA"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-SA" style="color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 14pt;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span style="color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 14pt;">[HADITS KEEMPAT]</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><b><span lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 16pt;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>4. عن عبد الله بن عمر عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: الإسبال في <span style="color: red;">الإزار</span> و<span style="color: green;">القميص</span> <span style="color: blue;">والعمامة</span>, من جر منها شيئا خيلاء لم ينظر الله إليه يوم القيامة. (رواه أبو داود وغيره وقال الألباني صحيح)</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 14pt;">Dari Abdullah bin Umar dari Nabi <i>-shollallohu alaihi wasallam-</i> bersabda: “Isbal terdapat pada <b><span style="color: red;">sarung</span></b>, <b><span style="color: green;">baju gamis</span></b> ataupun <b><span style="color: blue;">sorban</span></b>. Barangsiapa menyeret salah satu darinya karena sombong, maka pada hari kiamat nanti, Allah tidak akan mau melihat kepadanya” (HR. Abu Dawud dan yang lainnya. Albany mengatakan: Hadits ini shohih)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 14pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 14pt;"><span dir="RTL" lang="AR-SA"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-SA" style="color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 14pt;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span style="color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 14pt;">[HADITS KELIMA]</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><b><span lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 14pt;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>5</span></b><b><span lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 16pt;">. عن المغيرة بن شعبة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: يا سفيان بن سهل! لا تسبل, فإن الله لا يحب <span style="color: red;">المسبلين</span>! (رواه ابن ماجه وصححه الألباني)</span></b><br />
<br />
<br />
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 14pt;">Dari Mughiroh bin Syu’bah berkata: Rasulullah <i>-shollallohu alaihi wasallam- </i>bersabda: “Wahai Sufyan bin Sahl, janganlah kamu <i>isbal</i>! Karena sesungguhnya Allah tidak suka terhadap <b><span style="color: red;">mereka yang <i>isbal</i></span></b>” (HR. Ibnu Majah dan dishohihkan oleh Albany)</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 14pt;"></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<span dir="LTR"></span><span lang="AR-SA" style="color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 14pt;"><span dir="LTR"></span> </span><span style="color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 14pt;">[HADITS KEENAM]</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;">
<span dir="RTL"></span><b><span lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 14pt;"><span dir="RTL"></span>6</span></b><b><span lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 16pt;">. عن أبي جري جابر بن سليم الهجيمي قال له رسول الله صلى الله عليه وسلم: ارفع إزارك إلى نصف الساق, فإن أبيت فإلى الكعبين. وإياك وإسبال <span style="color: red;">الإزار</span>, فإنها من المخيلة, وإن الله لا يحب المخيلة. (رواه أبو داود وغيره وصححه الألباني)</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 14pt;">Dari Abu Jari, Jabir bin Sulaim al-Hujaimy: Bahwa Rasulullah <i>-shollallohu alaihi wasallam-</i> menasehatinya: “Angkatlah <b><span style="color: red;">sarungmu</span></b> sampai tengah betis! Tapi jika kau tidak berkenan, maka hingga batas mata kaki. Dan jangan sekali-kali meng-<i>isbal</i>-kan sarungmu! Karena <i>isbal </i>adalah termasuk perbuatan sombong, dan Allah tidak menyukai perbuatan sombong. (HR. Abu Dawud dan yang lainnya, dishohihkan oleh Albany)</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 14pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<span style="color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 14pt;">[HADITS KETUJUH]</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;">
<span dir="RTL"></span><b><span lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 14pt;"><span dir="RTL"></span>7</span></b><b><span lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 16pt;">. عن جبير بن مطعم : أنه كان جالسا مع ابن عمر, إذا مر فتى شاب عليه حلة صنعانية يجرها مسبل قال : يا فتى هلم! قال له الفتى : ما حاجتك يا أبا عبد الرحمن؟ قال : ويحك أتحب أن ينظر الله إليك يوم القيامة؟ قال: سبحان الله وما يمنعني أن لا أحب ذلك؟ قال : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : لا ينظر الله إلى عبد يوم القيامة يجر <span style="color: red;">إزاره</span> خيلاء. قال : فلم ير ذلك الشاب إلا مشمّرا حتى مات بعد ذلك اليوم. (قال الألباني: رواه البيهقي بسند صحيح)</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 14pt;">Jubair bin Muth’im mengisahkan: Dia pernah duduk bersama Ibnu Umar. Ketika ada seorang pemuda yang musbil berjalan dengan baju <i>hullah shon’aniyah</i> yang diseret, Ibnu Umar berkata: “Wahai pemuda, kemarilah!” Pemuda tersebut menimpali: “Apa yang engkau inginkan, wahai Abu Abdirrohman (panggilan kesayangan Ibnu Umar)?” (Ibnu Umar) menjawab: “Celakalah kamu! Tidak senangkah kau seandainya Allah melihat padamu di hari kiamat nanti?” Pemuda itu menimpali: “<i>Subhanallah</i>, adakah yang menghalangiku hingga aku tidak menyenanginya?!” Ibnu Umar berkata: Aku telah mendengar Rosulullah <i>-shollallohu alaihi wasallam-</i> bersabda: “Pada hari kiamat nanti, Allah tidak akan melihat kepada hamba yang menyeret <b><span style="color: red;">sarungnya</span></b> karena sombong”. Jubair bin Muth’im mengatakan: “Setelah hari itu, pemuda tersebut tidak pernah terlihat, kecuali ia mengangkat pakaiannya hingga pertengahan betis, sampai meninggalnya”. (Albany mengatakan: Diriwayatkan oleh al-Baihaqi dengan sanad yang shahih)</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<span dir="LTR"></span><span lang="AR-SA" style="color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 14pt;"><span dir="LTR"></span> </span><span style="color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 14pt;">[HADITS KEDELAPAN]</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;">
<span dir="RTL"></span><b><span lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 14pt;"><span dir="RTL"></span>8. </span></b><b><span lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 16pt;">عن عمرو بن فلان الأنصاري قال : بينا هو يمشي وقد أسبل<span style="color: red;"> إزاره</span> إذ لحقه رسول الله صلى الله عليه وسلم وقد أخذ بناصية نفسه وهو يقول : ” اللهم عبدك وابن عبدك ابن أمتك ” قال عمرو : فقلت : يا رسول الله إني رجل حمش (دقيق) الساقين فقال : ” يا عمرو إن الله عز و جل قد أحسن كل شيء خلقه يا عمرو ” وضرب رسول الله صلى الله عليه و سلم بأربع أصابع من كفه اليمنى تحت ركبة عمرو فقال : ” يا عمرو هذا موضع <span style="color: red;">الإزار</span> ” . ثم رفعها ثم ضرب بأربع أصابع تحت الموضع الأول ثم قال : ” يا عمرو هذا موضع الإزار ” . ثم رفعها ثم وضعها تحت الثانية فقال : ” يا عمرو هذا موضع <span style="color: red;">الإزار</span> ” (رواه أحمد وصححه الألباني والأرناؤوط)</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 14pt;">Amr bin Fulan al-Anshory mengisahkan dirinya: Ketika ia berjalan dengan meng-<i>isbal</i>-kan <b><span style="color: red;">sarungnya</span></b>, tiba-tiba Rasulullah <i>-shollallohu alaihi wasallam-</i> menghampirinya, dan beliau telah meletakkan tanganya pada permulaan kepala beliau seraya berkata: “Ya allah (lihatlah) hambamu, putra hamba laki-lakiMu dan putra hamba perempuanMu!”. ‘Amr beralasan: “Wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku seorang yang betisnya kurus kering”. Rasulullah <i>-shollallohu alaihi wasallam- </i>menimpali: “Wahai ‘Amr, sesungguhnya Allah <i>ta’ala</i> telah menjadikan baik seluruh ciptaan-Nya!</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 14pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 14pt;">Maka Rasulullah <i>-shollallohu alaihi wasallam- </i>meletakkan empat jari dari telapak kanannya tepat di bawah lututnya ‘Amr, seraya berkata: “Wahai ‘Amr inilah tempatnya sarung”. Kemudian beliau mengangkat empat jarinya, dan meletakkannya kembali di bawah tempat yang pertama, seraya berkata: “Wahai ‘Amr inilah tempatnya <b><span style="color: red;">sarung</span></b>”. Kemudian beliau mengangkat empat jarinya lagi, dan meletakkannya kembali di bawah tempat yang kedua, seraya berkata: “Wahai ‘Amr inilah tempatnya <b><span style="color: red;">sarung</span></b>” (HR. Ahmad. Dishohihkan oleh Albany dan al-Arnauth)</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<span style="color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 14pt;"> [HADITS KESEMBILAN]</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;">
<span dir="RTL"></span><b><span lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 14pt;"><span dir="RTL"></span>9</span></b><b><span lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 16pt;">. عن حذيفة قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : موضع<span style="color: red;"> الإزار</span> إلى أنصاف الساقين و العضلة ، فإذا أبيت فمن وراء الساقين ، و لا حق للكعبين في الإزار. (رواه أحمد والنسائي وصححه الألباني)</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 14pt;">Hudzaifah berkata, Rasulullah <i>-shollallohu alaihi wasallam-</i> bersabda: “Tempat <b><span style="color: red;">sarung</span></b> adalah sampai pertengahan dua betis dan pada tonjolan dagingnya, tetapi jika kamu tidak menghendakinya maka (boleh) di bawah dua betis, dan tidak ada hak bagi mata kaki (tertutupi) sarung. (HR. Ahmad dan Nasa’i, dishohihkan oleh Albany)</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 14pt;"></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<span dir="LTR"></span><span lang="AR-SA" style="color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 14pt;"><span dir="LTR"></span> </span><span style="color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 14pt;">[HADITS KESEPULUH]</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;">
<span dir="RTL"></span><b><span lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 16pt;"><span dir="RTL"></span>10. عن زيد بن أسلم: كان ابن عمر يحدث أن النبي صلى الله عليه وسلم رآه وعليه<span style="color: red;"> إزار</span> يتقعقع يعني جديدا, فقال: من هذا؟ فقلت: أنا عبد الله. فقال: إن كنت عبد الله فارفع إزارك! قال: فرفعته. قال: زد! قال: فرفعته حتى بلغ نصف الساق. قال: ثم التفت إلى أبي بكر فقال: من جر ثوبه من الخيلاء لم ينظر الله إليه يوم القيامة. فقال أبو بكر: إنه يسترخي [أحد شقي] <span style="color: red;">إزاري</span> أحيانا [إلا أن أتعاهد ذلك منه]. فقال النبي صلى الله عليه وسلم: لست منهم (رواه أحمد والبخاري)</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 14pt;">Zaid bin Aslam mengatakan, Ibnu Umar pernah bercerita: Suatu ketika Nabi <i>-shollallohu alaihi wasallam-</i> melihatnya sedang memakai <b><span style="color: red;">sarung</span></b> baru. Beliau<i> </i>bertanya: “Siapakah ini?” Aku menjawab: “Aku Abdullah (Ibnu Umar)”. Kemudian Nabi <i>-shollallohu alaihi wasallam- </i>berkata: ”Jika benar kamu Abdullah, maka angkatlah sarungmu!”. (Ibnu Umar) mengatakan: “Aku pun langsung mengangkatnya”. (Nabi) berkata lagi: “Tambah (angkat lagi)!” (Ibnu Umar) mengatakan: “Maka aku pun mengangkatnya hingga sampai pertengahan betis”. Kemudian Nabi <i>-shollallohu alaihi wasallam-</i> menoleh ke Abu Bakar, seraya mengatakan: “Barangsiapa menyeret pakaiannya karena sombong, maka pada hari kiamat nanti Allah tidak akan melihat kepadanya ”. Mendengar hal itu, Abu Bakar bertanya: “Sungguh salah satu dari sisi <b><span style="color: red;">sarungku </span></b>terkadang terjulur, akan tetapi aku selalu menjaganya agar ia tak terjulur”. Maka Nabi <i>-shollallohu alaihi wasallam- </i>menimpali: “Kamu bukanlah termasuk dari mereka” (HR. Ahmad dan Bukhari)</span><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span lang="AR-SA" style="color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 14pt;"> </span><span style="color: #ff6600; font-family: Arial; font-size: 14pt;">[HADITS KESEBELAS]</span></div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 14pt;"> </span><span style="font-size: x-large;"><b><span class="commentBody" data-jsid="text">ما أسفل من الكعبين <span style="color: red;"><span style="color: black;">من</span> الإزار</span> ففي النار ) البخاري رقم 5787</span></b></span></div>
<span style="font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: large;"><b>Apa-apa yang di bawah mata kaki dari <span style="color: red;"> sarung</span> maka tempatnya di neraka (HR. Bukhari 5787)</b></span><br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaaVZmX0HuiFivOsAscTZW8K-_FaOFaCbgvO3kUBA8FN01Rtceuy6A6INTGuPMg5jsrK0rkE2Q5noOGLBylf-xMppaJcwnYufMR8MOv7aCBJXXnAPJB-Df-uyVaeIh4K2x8cdKoxg1cDo/s1600/2807_92226525925_754095925_2877120_1438298_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaaVZmX0HuiFivOsAscTZW8K-_FaOFaCbgvO3kUBA8FN01Rtceuy6A6INTGuPMg5jsrK0rkE2Q5noOGLBylf-xMppaJcwnYufMR8MOv7aCBJXXnAPJB-Df-uyVaeIh4K2x8cdKoxg1cDo/s320/2807_92226525925_754095925_2877120_1438298_n.jpg" width="217" /></a></div>
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<span style="color: black; font-size: x-large;"><b>Hadits-hadits tentang Celana</b></span><span style="font-size: 26pt;"> </span><b><span dir="RTL" lang="AR-EG" style="color: red; font-size: 26pt;">سَرَاوِيلَ</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<span lang="AR-EG" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">صحيح البخاري ٣٥٢: حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<span lang="AR-EG" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">قَامَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَهُ عَنْ الصَّلَاةِ فِي الثَّوْبِ الْوَاحِدِ فَقَالَ أَوَكُلُّكُمْ يَجِدُ ثَوْبَيْنِ ثُمَّ سَأَلَ رَجُلٌ عُمَرَ فَقَالَ إِذَا وَسَّعَ اللَّهُ فَأَوْسِعُوا جَمَعَ رَجُلٌ عَلَيْهِ ثِيَابَهُ صَلَّى رَجُلٌ فِي <b><span style="color: red;">إِزَارٍ</span></b> وَرِدَاءٍ فِي إِزَارٍ وَقَمِيصٍ فِي إِزَارٍ وَقَبَاءٍ فِي <b><span style="color: red;">سَرَاوِيلَ</span></b> وَرِدَاءٍ فِي سَرَاوِيلَ وَقَمِيصٍ فِي سَرَاوِيلَ وَقَبَاءٍ فِي <b><span style="color: red;">تُبَّانٍ</span></b> وَقَبَاءٍ فِي تُبَّانٍ وَقَمِيصٍ قَالَ وَأَحْسِبُهُ قَالَ فِي تُبَّانٍ وَرِدَاءٍ</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<b><span style="font-family: Arial;">Shahih Bukhari 352: Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Muhammad dari Abu Hurairah berkata, "Seorang laki-laki datang dan bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang shalat dengan menggunakan satu lembar baju. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Apakah setiap kalian memiliki dua helai baju?" Kemudian ada seseorang bertanya kepada 'Umar, lalu ia menjawab, "Jika Allah memberi kelapangan (kemudahan), maka pergunakanlah." Bila seseorang memiliki banyak pakaian, maka dia shalat dengan pakaiannya itu. Ada yang shalat dengan memakai kain dan rida (selendang besar), ada yang memakai kain dan gamis (baju panjang sampai kaki), ada yang memakai kain dan baju, ada yang memakai <span style="color: red;">celana</span> <span style="color: red;">panjang</span> dan rida', ada yang memakai celana panjang dan gamis, ada yang memakai celana panjang dan baju, ada yang memakai celana pendek dan rida', ada yang memakai <span style="color: red;">celana pendek</span> dan gamis." Abu Hurairah berkata, "Menurutku 'Umar mengatakan, "Dan ada yang memakai celana pendek dan rida'."</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;">صحيح البخاري ٣٥٣: حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ عَلِيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَالِمٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;">سَأَلَ رَجُلٌ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَا يَلْبَسُ الْمُحْرِمُ فَقَالَ لَا يَلْبَسُ الْقَمِيصَ وَلَا <b><span style="color: red;">السَّرَاوِيلَ</span></b> وَلَا الْبُرْنُسَ وَلَا ثَوْبًا مَسَّهُ الزَّعْفَرَانُ وَلَا وَرْسٌ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ النَّعْلَيْنِ فَلْيَلْبَسْ الْخُفَّيْنِ وَلْيَقْطَعْهُمَا حَتَّى يَكُونَا أَسْفَلَ مِنْ الْكَعْبَيْنِ</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;">وَعَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَهُ</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<b><span style="font-family: Arial;">Shahih Bukhari 353: Telah menceritakan kepada kami 'Ashim bin 'Ali berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi'b dari Az Zuhri dari Salim dari Ibnu 'Umar berkata, "Ada seseorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Apa yang harus dikenakan oleh seseorang saat ihram?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Dia tidak boleh mengenakan baju, <span style="color: red;">celana</span>, mantel dan tidak boleh pula pakaian yang diberi minyak wangi atau wewangian dari daun tumbuhan. Dan siapa yang tidak memiliki sandal, ia boleh mengenakan sepatu tapi hendaklah dipotong hingga berada dibawah mata kaki." Dan dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti ini juga."</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;">سنن ابن ماجه ٢٩٢٢: حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ قَالَا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ زَيْدٍ أَبِي الشَّعْثَاءِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;">سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ قَالَ هِشَامٌ عَلَى الْمِنْبَرِ فَقَالَ مَنْ لَمْ يَجِدْ <b><span style="color: red;">إِزَارً</span></b>ا فَلْيَلْبَسْ <b><span style="color: red;">سَرَاوِيلَ</span></b> وَمَنْ لَمْ يَجِدْ نَعْلَيْنِ فَلْيَلْبَسْ خُفَّيْنِ</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;">و قَالَ هِشَامٌ فِي حَدِيثِهِ فَلْيَلْبَسْ سَرَاوِيلَ إِلَّا أَنْ يَفْقِدَ</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<b><span style="font-family: Arial;">Sunan Ibnu Majah 2922: Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 'Ammar dan Muhammad bin Ash Shabbah keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Amru bin Dinar dari Jabir bin Zaid Abu Asy Sya'tsa` dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu, ia berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah di atas mimbar seraya bersabda: "Barang siapa yang tidak mendapatkan <span style="color: red;">sarung</span>, maka ia dapat memakai <span style="color: red;">celana</span> dan siapa saja yang tidak mendapatkan sepasang sandal, maka ia dapat mengenakan sepatu." Hisyam berkata di dalam Haditsnya; 'Maka ia dapat memakai celana jika ia tidak mendapatkan kain.'</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;">سنن الترمذي ٧٦٤: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ الضَّبِّيُّ الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ دِينَارٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;">سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الْمُحْرِمُ إِذَا لَمْ يَجِدْ <b><span style="color: red;">الْإِزَارَ</span></b> فَلْيَلْبَسْ <b><span style="color: red;">السَّرَاوِيلَ</span></b> وَإِذَا لَمْ يَجِدْ النَّعْلَيْنِ فَلْيَلْبَسْ الْخُفَّيْنِ</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;">حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ عَمْرٍو نَحْوَهُ قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ ابْنِ عُمَرَ وَجَابِرٍ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَالْعَمَلُ عَلَى هَذَا عِنْدَ بَعْضِ أَهْلِ الْعِلْمِ قَالُوا إِذَا لَمْ يَجِدْ الْمُحْرِمُ <b><span style="color: red;">الْإِزَار</span></b>َ لَبِسَ <b><span style="color: red;">السَّرَاوِيلَ</span></b> وَإِذَا لَمْ يَجِدْ النَّعْلَيْنِ لَبِسَ الْخُفَّيْنِ وَهُوَ قَوْلُ أَحْمَدَ و قَالَ بَعْضُهُمْ عَلَى حَدِيثِ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا لَمْ يَجِدْ نَعْلَيْنِ فَلْيَلْبَسْ الْخُفَّيْنِ وَلْيَقْطَعْهُمَا أَسْفَلَ مِنْ الْكَعْبَيْنِ وَهُوَ قَوْلُ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ وَالشَّافِعِيِّ وَبِهِ يَقُولُ مَالِكٌ</span><span dir="LTR" style="font-size: 16pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<b><span style="font-family: Arial;">Sunan Tirmidzi 764: Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 'Abdah Adl Dlabi Al Basyri telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Ayyub telah menceritakan kepada kami Amru bin Dinar dari Jabir bin Zaid dari Ibnu Abbas berkata; Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang yang ihramjika tidak mendapatkan <span style="color: red;">sarung</span>, hendaknya memakai <span style="color: red;">celana</span>. Jika tidak mendapatkan sandal, maka boleh memakai khuf". Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Amru seperti hadits di atas. (Abu Isa At Tirmidzi) berkata; "Hadits semakna diriwayatkan dari Ibnu Umar dan Jabir." Abu 'Isa berkata; "Ini merupakan hadits hasan shahih dan sebagian ulama mengamalkannya. Mereka berkata; 'Jika orang yang ihramtidak mendapatkan <span style="color: red;">sarung</span>, dia boleh memakai <span style="color: red;">celana</span>. Jika tidak memiliki sandal, boleh memakai khuf. Ini juga merupakan perkataan Ahmad. sebagian yang lain berpendapat berdasarkan hadits Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: 'Siapa yang tidak mendapatkan sandal hendaklah memakai khuf dengan memotong menjadi lebih rendah dari kedua mata kaki. Ini merupakan pendapat Sufyan Ats Tsauri, Syafi'i dan Malik."</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;">صحيح البخاري ١٧١٢: حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ دِينَارٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;">خَطَبَنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِعَرَفَاتٍ فَقَالَ مَنْ لَمْ يَجِدْ <b><span style="color: red;">الْإِزَار</span></b>َ فَلْيَلْبَسْ <b><span style="color: red;">السَّرَاوِيلَ</span></b> وَمَنْ لَمْ يَجِدْ النَّعْلَيْنِ فَلْيَلْبَسْ الْخُفَّيْنِ</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<b><span style="font-family: Arial;">Shahih Bukhari 1712: Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Dinar dari Jabir bin Zaid dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikam khathbah kepada kami, Beliau bersabda: "Barangsiapa yang tidak memiliki <span style="color: red;"> sarung </span>hendaklah dia memakai <span style="color: red;">celana</span> dan barangsiapa yang tidak memiliki sepasang sandal, hendaklah dia mengenakan sepatu".</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;">صحيح البخاري ٥٣٥٧: حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو عَنْ جَابِرِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;">عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ لَمْ يَجِدْ <b><span style="color: red;">إِزَار</span></b>ًا فَلْيَلْبَسْ <b><span style="color: red;">سَرَاوِيلَ</span></b> وَمَنْ لَمْ يَجِدْ نَعْلَيْنِ فَلْيَلْبَسْ خُفَّيْنِ</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<b><span style="font-family: Arial;">Shahih Bukhari 5357: Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru dari Jabir bin Zaid dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barangsiapa tidak mendapat <span style="color: red;">sarung </span>(ketika berihram), hendaknya ia mengenakan <span style="color: red;">celana panjang</span>, dan siapa yang tidak mendapatkan sandal, hendaknya ia mengenakan sepatu."</span></b></div>
<div>
</div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;">صحيح البخاري ٥٣٥٨: حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا جُوَيْرِيَةُ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;">قَامَ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا تَأْمُرُنَا أَنْ نَلْبَسَ إِذَا أَحْرَمْنَا قَالَ لَا تَلْبَسُوا الْقَمِيصَ وَ<b><span style="color: red;">السَّرَاوِيلَ</span></b> وَالْعَمَائِمَ وَالْبَرَانِسَ وَالْخِفَافَ إِلَّا أَنْ يَكُونَ رَجُلٌ لَيْسَ لَهُ نَعْلَانِ فَلْيَلْبَسْ الْخُفَّيْنِ أَسْفَلَ مِنْ الْكَعْبَيْنِ وَلَا تَلْبَسُوا شَيْئًا مِنْ الثِّيَابِ مَسَّهُ زَعْفَرَانٌ وَلَا وَرْسٌ</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<b><span style="font-family: Arial;">Shahih Bukhari 5358: Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Juwairiyah dari Nafi' dari Abdullah dia berkata; seorang laki-laki berdiri dan berkata; "Wahai Rasulullah, pakaian apakah yang engkau perintahkan untuk kami kenakan ketika berihram?" beliau bersabda: "Janganlah kalian mengenakan gamis (jubah), <span style="color: red;">celana panjang</span>, surban, baju panjang yang bertutup kepala dan tidak pula sepatu kecuali jika seseorang tidak mendapatkan sandal, maka ia boleh mengenakan sepatu di bawah mata kaki, dan janganlah kalian mengenakan pakaian yang dicampuri dengan minyak za'faran dan tidak juga wars (sejenis tumbuhan yang berwarna kuning atau kunyit)."</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;">سنن النسائي ٢٦٢٢: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى قَالَ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي نَافِعٌ عَنْ ابْنِ عُمَرَ</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;">أَنَّ رَجُلًا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا نَلْبَسُ مِنْ الثِّيَابِ إِذَا أَحْرَمْنَا قَالَ لَا تَلْبَسُوا الْقَمِيصَ وَقَالَ عَمْرٌو مَرَّةً أُخْرَى الْقُمُصَ وَلَا الْعَمَائِمَ وَلَا<b><span style="color: red;"> السَّرَاوِيلَاتِ</span></b> وَلَا الْخُفَّيْنِ إِلَّا أَنْ لَا يَكُونَ لِأَحَدِكُمْ نَعْلَانِ فَلْيَقْطَعْهُمَا أَسْفَلَ مِنْ الْكَعْبَيْنِ وَلَا ثَوْبًا مَسَّهُ وَرْسٌ وَلَا زَعْفَرَانٌ</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<b><span style="font-family: Arial;">Sunan Nasa'i 2622: Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin Ali, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya, ia berkata; telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah, ia berkata; Nafi' dari Ibnu Umar bahwa seseorang berkata; wahai rasulullah, pakaian apakah yang boleh kami pakai jika kami berihram? Maka beliau bersabda: "Janganlah memakai jubah." Dan 'Amr berkata sekali lagi; tidak jubah, tidak sorban, <span style="color: red;">celana panjang</span>, serta sepatu kecuali salah seorang diantara kalian tidak memiliki sandal maka hendaknya ia memotongnya hingga di bawah kedua mata kaki, dan juga pakaian yang tersentuh waras, serta kunyit.</span></b></div>
<div>
</div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;">سنن النسائي ٢٦٢٣: أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ عَمْرٍو عَنْ جَابِرِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;">سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ وَهُوَ يَقُولُ<b><span style="color: red;"> السَّرَاوِيلُ</span></b> لِمَنْ لَا يَجِدُ <b><span style="color: red;">الْإِزَارَ</span></b> وَالْخُفَّيْنِ لِمَنْ لَا يَجِدُ النَّعْلَيْنِ لِلْمُحْرِمِ</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<b><span style="font-family: Arial;">Sunan Nasa'i 2623: Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad dari 'Amr dari Jabir bin Zaid dari Ibnu Abbas, ia berkata; saya pernah mendengar nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah dan beliau mengatakan: "<span style="color: red;">Celana panjang </span>bagi orang yang tidak mendapatkan <span style="color: red;">sarung</span>, dan sepatu bagi orang yang tidak mendapatkan sandal bagi orang yang melakukan ihram."</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div>
</div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;">مسند أحمد ٤٦٦٤: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَالِمٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;">أَنَّ رَجُلًا نَادَى فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا يَجْتَنِبُ الْمُحْرِمُ مِنْ الثِّيَابِ فَقَالَ لَا يَلْبَسُ <b><span style="color: red;">السَّرَاوِيلَ</span></b> وَلَا الْقَمِيصَ وَلَا الْبُرْنُسَ وَلَا الْعِمَامَةَ وَلَا ثَوْبًا مَسَّهُ زَعْفَرَانٌ وَلَا وَرْسٌ وَلْيُحْرِمْ أَحَدُكُمْ فِي إِزَارٍ وَرِدَاءٍ وَنَعْلَيْنِ فَإِنْ لَمْ يَجِدْ نَعْلَيْنِ فَلْيَلْبَسْ خُفَّيْنِ وَلْيَقْطَعْهُمَا حَتَّى يَكُونَا أَسْفَلَ مِنْ الْعَقِبَيْنِ</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<b><span style="font-family: Arial;">Musnad Ahmad 4664: Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar, bahwa seorang laki-laki memanggil seraya berkata, "Wahai Rasulullah, pakaian apa yang harus dihindari seorang yang sedang ihram?" Beliau menjawab: "Hendaklah ia tidak memakai <span style="color: red;">celana</span>, kemeja, mantel yang terdapat tutup kepalanya, surban dan baju yang telah diolesi za'faran dan wars. Dan hendaklah salah seorang dari kalian melakukan ihram dengan mengenakan sehelai sarung, selendang dan memakai sepasang sandal, jika tidak medapatkan sandal, hendaklah ia memakai sepasang khuf (sepatu) dan potonglah hingga sebatas di bawah mata kaki."</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;">صحيح البخاري ١٣١: حَدَّثَنَا آدَمُ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَالِمٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;">عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ رَجُلًا سَأَلَهُ مَا يَلْبَسُ الْمُحْرِمُ فَقَالَ لَا يَلْبَسُ الْقَمِيصَ وَلَا الْعِمَامَةَ وَلَا <b><span style="color: red;">السَّرَاوِيلَ</span></b> وَلَا الْبُرْنُسَ وَلَا ثَوْبًا مَسَّهُ الْوَرْسُ أَوْ الزَّعْفَرَانُ فَإِنْ لَمْ يَجِدْ النَّعْلَيْنِ فَلْيَلْبَسْ الْخُفَّيْنِ وَلْيَقْطَعْهُمَا حَتَّى يَكُونَا تَحْتَ الْكَعْبَيْنِ</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<b><span style="font-family: Arial;">Shahih Bukhari 131: Telah menceritakan kepada kami Adam berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi'b dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan dari Az Zuhri dari Salim dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa ada seorang laki-laki bertanya, "Apa yang harus dikenakan oleh orang yang melakukan ihram?" Beliau menjawab: "Ia tidak boleh memakai baju, Imamah (surban yang dililitkan pada kepala), <span style="color: red;">celana panjang</span>, mantel, atau pakaian yang diberi minyak wangi atau za'faran. Jika dia tidak mendapatkan sandal, maka ia boleh mengenakan sepatu dengan memotongnya hingga di bawah mata kaki."</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;">صحيح البخاري ١٤٤٢: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<span lang="AR-EG" style="font-size: 16pt;">أَنَّ رَجُلًا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا يَلْبَسُ الْمُحْرِمُ مِنْ الثِّيَابِ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَلْبَسُ الْقُمُصَ وَلَا الْعَمَائِمَ وَلَا <b><span style="color: red;">السَّرَاوِيلَاتِ</span></b> وَلَا الْبَرَانِسَ وَلَا الْخِفَافَ إِلَّا أَحَدٌ لَا يَجِدُ نَعْلَيْنِ فَلْيَلْبَسْ خُفَّيْنِ وَلْيَقْطَعْهُمَا أَسْفَلَ مِنْ الْكَعْبَيْنِ وَلَا تَلْبَسُوا مِنْ الثِّيَابِ شَيْئًا مَسَّهُ الزَّعْفَرَانُ أَوْ وَرْسٌ</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<b><span style="font-family: Arial;">Shahih Bukhari 1442: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari Nafi' dari 'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhua bahwa ada seorang laki-laki berkata, kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam: "Pakaian apa yang harus dikenakan oleh seorang muhrim (yang sedang berihram)?. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Dia tidak boleh mengenakan baju, topi (sorban), <span style="color: red;">celana</span>, mantel kecuali sesorang yang tidak memiliki sandal, dia boleh mengenakan sapatu tapi dipotongnya hingga berada dibawah mata kaki dan tidak boleh pula memakai pakaian yang diberi minyak wangi atau wewangian dari daun tumbuhan".</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<b><span style="font-size: 24pt;">Lantas Bagaimana Dengan Kaos Kaki? Bukankah ia Juga termasuk kain dan pakaian?</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtrSyZpVpw_qStGHPgYn29psaBcOPOtDaF-anLM43VODNl5fLqke7emnVe-LLFivymlCNnPowNCTcXJlyh5yfqpc4d8zFZnAPq6YRL9184McKZ9cd0-unftnQXSSIXIwfEo2XWjlIdGrQ/s1600/kaos.kaki.untuk.pakaian.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtrSyZpVpw_qStGHPgYn29psaBcOPOtDaF-anLM43VODNl5fLqke7emnVe-LLFivymlCNnPowNCTcXJlyh5yfqpc4d8zFZnAPq6YRL9184McKZ9cd0-unftnQXSSIXIwfEo2XWjlIdGrQ/s1600/kaos.kaki.untuk.pakaian.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;">
<b><span style="font-size: 24pt;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<b><span lang="AR-EG" style="font-size: 20pt;">مسند أحمد ١٧٤٩٦: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَبِي قَيْسٍ عَنْ هُذَيْلِ بْنِ شُرَحْبِيلَ عَنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<b><span lang="AR-EG" style="font-size: 20pt;">أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَوَضَّأَ وَمَسَحَ عَلَى <span style="color: red;">الْجَوْرَبَيْنِ</span> وَالنَّعْلَيْنِ</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<b><span style="font-family: Arial;">Musnad Ahmad 17496: Telah menceritakan kepada kami Waki' Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Qais dari Hudzail bin Syurahbil dari Al Mughirah bin Syu'bah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudhu dan mengusap <span style="color: red;">kedua kaos kaki</span> dan kedua terompahnya."</span></b></div>
<div>
</div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<b><span lang="AR-EG" style="font-size: 22pt;">سنن الترمذي ٩٢: حَدَّثَنَا هَنَّادٌ وَمَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ قَالَا حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ أَبِي قَيْسٍ عَنْ هُزَيْلِ بْنِ شُرَحْبِيلَ عَنْ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ قَالَ</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<b><span lang="AR-EG" style="font-size: 22pt;">تَوَضَّأَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَسَحَ عَلَى <span style="color: red;">الْجَوْرَبَيْنِ </span>وَالنَّعْلَيْنِ</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<b><span lang="AR-EG" style="font-size: 22pt;">قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَهُوَ قَوْلُ غَيْرِ وَاحِدٍ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ وَبِهِ يَقُولُ سُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ وَابْنُ الْمُبَارَكِ وَالشَّافِعِيُّ وَأَحْمَدُ وَإِسْحَقُ قَالُوا يَمْسَحُ عَلَى الْجَوْرَبَيْنِ وَإِنْ لَمْ تَكُنْ نَعْلَيْنِ إِذَا كَانَا ثَخِينَيْنِ قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ أَبُو عِيسَى سَمِعْت صَالِحَ بْنَ مُحَمَّدٍ التِّرْمِذِيَّ قَال سَمِعْتُ أَبَا مُقَاتِلٍ السَّمَرْقَنْدِيَّ يَقُولُ دَخَلْتُ عَلَى أَبِي حَنِيفَةَ فِي مَرَضِهِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ فَدَعَا بِمَاءٍ فَتَوَضَّأَ وَعَلَيْهِ <span style="color: red;">جَوْرَبَانِ</span> فَمَسْحَ عَلَيْهِمَا ثُمَّ قَالَ فَعَلْتُ الْيَوْمَ شَيْئًا لَمْ أَكُنْ أَفْعَلُهُ مَسَحْتُ عَلَى <span style="color: red;">الْجَوْرَبَيْنِ</span> وَهُمَا غَيْرُ مُنَعَّلَيْنِ</span></b><b><span dir="LTR" style="font-size: 22pt;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<b><span style="font-family: Arial;">Sunan Tirmidzi 92: telah menceritakan kepada kami Hannad dan Mahmud bin Ghailan keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Abu Qais dari Huzail bin Syurahbil dari Al Mughirah bin Syu'bah ia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu, mengusap <span style="color: red;">kedua kaus kaki</span> dan kedua sandalnya." Abu Isa berkata; "Hadits ini derajatnya hasan shahih, dan ini adalah pendapat tidak sedikit dari ahli ilmu. Pendapat ini juga diambil oleh Sufyan Ats Tsauri, Ibnul Mubarak, Syafi'i, Ahmad dan Ishaq. Mereka mengatakan; "Seseorang boleh mengusap kedua kaus kaki walaupun bukan sandal jika keduanya tebal." Abu Isa berkata; "Dalam bab ini ada juga hadits yang diriwayatkan oleh Abu Musa." Abu Isa berkata; "Aku mendengar Shalih bin Muhammad At Tirmidzi berkata; "Aku mendengar Abu Muqatil As Samarqandi berkata; "Aku datang menemui Abu Hanifah ketika sakit menjelang kematiannya, ia minta untuk diambilkan air, lalu ia berwudlu dalam keadaan memakai <span style="color: red;">kaus kaki</span>. Setelah itu ia mengusap keduanya seraya berkata; "Hari ini aku melakukan sesuatu yang belum pernah aku lakukan, aku mengusap <span style="color: red;">kedua kaus kaki</span>, padahal keduanya bukan sandal."</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<b><span lang="AR-EG" style="font-size: 22pt;">سنن ابن ماجه ٥٥٢: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَبِي قَيْسٍ الْأَوْدِيِّ عَنْ الْهُزَيْلِ بْنِ شُرَحْبِيلَ عَنْ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<b><span lang="AR-EG" style="font-size: 22pt;">أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَوَضَّأَ وَمَسَحَ عَلَى <span style="color: red;">الْجَوْرَبَيْنِ</span> وَالنَّعْلَيْنِ</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<b><span style="font-family: Arial;">Sunan Ibnu Majah 552: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Muhammad berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Qais Al Audi dari Al Huzail bin Syurahbil dari Al Mughirah berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu lalu mengusap <span style="color: red;">kedua kaus kaki</span> dan kedua sandal."</span></b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvTfKtpVACHOzAj-q5lAjuu_IPTFImmy2ESW-emeeRV1bN8QemlrZzD5lYePGl7s8ac3pQXGKQKlyx65huW5C-LWiaFQ5zhAkmjdoGvNphU56wEz9KKl0ogEA4I4mG0cGMTLp8xbt0ckM/s1600/B7440-Over-Pants_1173229426.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvTfKtpVACHOzAj-q5lAjuu_IPTFImmy2ESW-emeeRV1bN8QemlrZzD5lYePGl7s8ac3pQXGKQKlyx65huW5C-LWiaFQ5zhAkmjdoGvNphU56wEz9KKl0ogEA4I4mG0cGMTLp8xbt0ckM/s320/B7440-Over-Pants_1173229426.jpg" width="186" /></a></div>
<b><span style="font-family: Arial;"><span style="background-color: lime;">Sekarang okey.....katakanlah "izar" termasuk bermakna "kain" celana, lantas bagaimana dengan celana yang bahannya bukan terbuat dari kain, seperti gambar celana kulit di atas ini. Apakah pantas dikatakan izar juga?</span><br />
</span></b><br />
<b><span style="font-family: Arial;"><br />
</span></b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLZPYNzKZ_VPqup64Z5qvCDdQXg2pZUY840ZMfpkT0gM-L4dnAhTAC6tnrjC-NQw1neYWYgtKbMGLbn_QQIt9fdgAvb-4hX-RB0-50QVlT1dEbkvaiOrtkYd-K69yUK5Zb6NlNAGVbPpc/s1600/isbal+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="242" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLZPYNzKZ_VPqup64Z5qvCDdQXg2pZUY840ZMfpkT0gM-L4dnAhTAC6tnrjC-NQw1neYWYgtKbMGLbn_QQIt9fdgAvb-4hX-RB0-50QVlT1dEbkvaiOrtkYd-K69yUK5Zb6NlNAGVbPpc/s400/isbal+2.jpg" width="400" /></a></div>
<b><span style="font-family: Arial;"><br />
</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwLPH7fGM3hOmTKOABVOR6xRPsqgseCfmZhyt6sXZ4q23knSQHYqGr0a4rhe2qj0gYrwc02tAqGf8BToi9dp1TUkqk7fCF0IMx8WPwa9JaXQR5zJPcnZJz03BU8VWpkxc8sZGlt5E8lgE/s1600/isbal.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwLPH7fGM3hOmTKOABVOR6xRPsqgseCfmZhyt6sXZ4q23knSQHYqGr0a4rhe2qj0gYrwc02tAqGf8BToi9dp1TUkqk7fCF0IMx8WPwa9JaXQR5zJPcnZJz03BU8VWpkxc8sZGlt5E8lgE/s1600/isbal.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div>
<span class="hasCaption"><b>ISBALNYA SORBAN (IMAMAH) BUKAN PADA MATA KAKI</b></span><br />
<span class="hasCaption"> <br />
<br />
<br />
وَفِي تَصْوِير جَرّ الْعِمَامَة نَظَر ، إِلَّا أَنْ يَكُون الْمُرَاد مَا جَرَتْ بِهِ عَادَة الْعَرَب مِنْ إِرْخَاء الْعَذْبَات ، فَمَهْمَا زَادَ عَلَى الْعَادَة فِي ذَلِكَ كَانَ مِنْ الْإِسْبَال<br />
<br />
Sedangkan adanya isbal pada imamah adalah suatu hal yang tidak bisa kita bayangkan kecuali dengan mengingat kebiasaan orang Arab yang menjulurkan ujung sorbannya. Sehingga pengertian isbal dalam hal ini adalah ujung sorban yang kelewat panjang melebihi umumnya panjang ujung sorban yang dibiasa dipakai di masyarakat setempat” ( Imam Ibnu Hajar Al Asqalani -Fathul Baari, 16/331)<br />
<br />
Isbalnya Imamah bukan dibatasi oleh mata kaki, sebagaimana sarung dan gamis.<br />
<br />
<br />
Maka tidak ada kata lain apabila ujung sorban (imamah) berlebih-lebihan kelewat panjang dapat disimpulkan SOMBONG. Allahu a'lam.<br />
<br />
Ketahuilah...Semua perkara agama telah disampaikan oleh Nabi dan tidak ada yang disembunyikan. Maka apakah mungkin Nabi lupa atau kelupaan menyampaikan amanat Allah.<br />
<br />
Sekarang renungkanlah, sejak kapan Nabi ada mengatakan bahwa Isbal itu ada pada celana?<br />
<br />
“Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.” (Al-Maidah: 67)<br />
<br />
Nabi telah menyampaikan amanah dengan penyampaian sempurna, lafadz serta makna. Beliau tinggalkan untuk umat ini kitab Allah (Al Qur`an) secara sempurna tanpa ada tambahan ataupun pengurangan. Ummul Mukminin (ibunda orang-orang beriman) Shiddiqah bintu Shiddiq ‘Aisyah mengatakan: “Siapa yang mengatakan bahwa Muhammad menyembunyikan sebagian dari apa yang diturunkan oleh Allah , berarti dia benar-benar telah membuat kedustaan besar terhadap Allah . Padahal Allah telah menegaskan:<br />
<br />
“Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya).”(Shahih, HR. Al-Bukhari dan Muslim)<br />
<br />
Bahkan Rasulullah sendiri menerangkan tentang kewajibannya ini:<br />
<br />
“Sesungguhnya tidak ada seorang Nabi pun sebelumku melainkan wajib atasnya untuk menunjuki umatnya kepada kebaikan yang diketahuinya, dan memperingatkan mereka dari kejahatan yang diketahuinya. Dan umat ini telah dijadikan kebaikannya ada pada (generasi) awalnya. Adapun (generasi) akhirnya (orang-orang yang datang belakangan) akan ditimpa bala` (ujian) dan persoalan-persoalan yang kalian ingkari.” (Shahih, HR. Ahmad dan Muslim dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash )<br />
<br />
Beliau shallallâhu 'alaihi wasallam juga bersabda:<br />
<br />
Tidaklah aku meninggalkan sesuatu dari apa yang Allâh perintahkan kepada kamu <br />
kecuali aku telah memerintahkannya, dan tidak pula aku meninggalkan sesuatu dari apa yang Allâh Ta'âla larang kepada kamukecuali aku telah melarangnya. <br />
Hadits Shahîh. Riwayat Ibnu Mâjah no. 43; Ahmad 4/126; dan Ibnu Abi ‘Ashim no. 48, 49.<br />
<br />
<br />
Perhatikan pendapat-pendapat di bawah ini;<br />
<br />
<br />
<br />
Pertama;<br />
<br />
فَإِنَّهُ يَشْمَل جَمِيع ذَلِكَ ، وَفِي تَصْوِير جَرّ الْعِمَامَة نَظَر ، إِلَّا أَنْ يَكُون الْمُرَاد مَا جَرَتْ بِهِ عَادَة الْعَرَب مِنْ إِرْخَاء الْعَذْبَات ، فَمَهْمَا زَادَ عَلَى الْعَادَة فِي ذَلِكَ كَانَ مِنْ الْإِسْبَال<br />
<br />
“At Thabari berkata, lafadz-lafadz hadits menggunakan kata izaar karena kebanyakan manusia di masa itu mereka memakai izaar [seperti pakaian bawahan untuk kain ihram] dan rida’ [seperti pakaian atasan untuk kain ihram]. Ketika orang-orang mulai memakai gamis dan jubah, maka hukumnya sama seperti larangan pada sarung. Ibnu Bathal berkata, ini adalah qiyas atau analog yang tepat, andai tidak ada nash yang menggunakan kata tsaub. Karena tsaub itu sudah mencakup semua jenis pakaian [sehingga kita tidak perlu berdalil dengan qiyas, ed]. Sedangkan adanya isbal pada imamah adalah suatu hal yang tidak bisa kita bayangkan kecuali dengan mengingat kebiasaan orang Arab yang menjulurkan ujung sorbannya. Sehingga pengertian isbal dalam hal ini adalah ujung sorban yang kelewat panjang melebihi umumnya panjang ujung sorban yang dibiasa dipakai di masyarakat setempat” (Fathul Baari, 16/331)<br />
<br />
<br />
Tanggapan:<br />
#lafadz-lafadz hadits menggunakan kata izaar karena kebanyakan manusia di masa itu mereka memakai izaar…..tapi jangan dipungkiri ada hadits yang juga jelas mengunakan kata sirwal (celana) pada jaman Rasulullah…Kalau gamis atau Jubah dan sarung sudah jelas haditsnya….pengertian isbal dalam imamah bahkan bukan yang menyentuh mata kaki, tapi berlebih-lebihan panjang ujung sorbannya. Karena berlebih-lebihan bisa jadi sombong. Pertanyaanya : Mengapa Rasulullah tidak memasukkan celana dalam hadits tsb? Padahal celana sudah ada pada jaman Rasulullah....Apakah Rasulullah telah lupa atau menyembunyikan?<br />
<br />
Kedua _Penulis Syarh Sunan Abi Daud (9/126) berkata :<br />
<br />
فِي هَذَا الْحَدِيث دَلَالَة عَلَى عَدَم اِخْتِصَاص الْإِسْبَال بِالْإِزَارِ بَلْ يَكُون فِي الْقَمِيص وَالْعِمَامَة كَمَا فِي الْحَدِيث .قَالَ اِبْن رَسْلَان : وَالطَّيْلَسَان وَالرِّدَاء وَالشَّمْلَة<br />
<br />
“Hadits ini merupakan dalil bahwa isbal tidak khusus pada kain sarung saja, bahkan juga pada gamis dan imamah sebagaimana dalam hadits. Ibnu Ruslan berkata, juga pada thailasan [kain sorban yang disampirkan di pundak], rida’ dan syamlah [kain yang dipakai untuk menutupi bagian atas badan dan dipakai dengan cara berkemul]”<br />
<br />
Tanggapan:<br />
#Ibnu Ruslan berkata : Juga pada Thailasan dst…..ini bukan perkataan Nabi, tapi "tambahan" perkataan atau pendapat Ibnu Ruslan sendiri..Ketahuilah, kita beragama bukan berdasarkan pendapat orang, tapi berdasarkan perkataan Rasul.<br />
<br />
“Setiap perkataan bisa diterima dan bisa ditolak, selain perkataan penghuni kubur ini (yakni, Rasulullah ).” (Siyar A’lami an-Nubala, 8/93)<br />
<br />
Hal yang sama diucapkan pula oleh al-Imam Ahmad bin Hanbal , “Pendapat seseorang bisa diambil dan ditinggalkan, selain (apa yang dari) Nabi (wajib diterima atau diambil).” (Masa’il al-Imam Ahmad, no. 1786. Lihat Ithafu al-‘Uqul bi Syarhi ats-Tsalatsatil Ushul, asy-Syaikh Ubaid bin Abdillah al-Jabiri, hlm. 9)<br />
<br />
<br />
Ketiga : Al’Aini dalam ‘Umdatul Qari (31/429) menuturkan:<br />
<br />
قوله من جر ثوبه يدخل فيه الإزار والرداء والقميص والسراويل والجبة والقباء وغير ذلك مما يسمى ثوبا بل ورد في الحديث دخول العمامة في ذلك …<br />
<br />
“Perkataan Nabi ‘barangsiapa menjulurkan pakaiannya‘ ini mencakup kain sarung, rida’, gamis, sirwal, jubah, qubba’, dan jenis pakaian lain yang masih disebut sebagai pakaian. Bahkan terdapat riwayat yang memasukan imamah dalam hal ini”<br />
<br />
Tanggapan:<br />
#‘barangsiapa menjulurkan pakaiannya" …..ketahuilah, hadits ini berhubungan dengan SOMBONG. Kita tidak membahas mengenai sombong/khuyala.</span><br />
<span class="hasCaption"></span><br />
<span class="hasCaption"><br />
Keempat ;<br />
Dalam Lisaanul Arab dijelaskan makna izaar:<br />
<br />
الإزار : كل من واراكَ وسَتَرَكَ . وتعني أيضا : الملحفة<br />
<br />
“Izaar adalah apa saja yang menutupimu, termasuk juga selimut”<br />
-----------------------<br />
Tanggapan :<br />
#Perkataan Rasulullah LEBIH JELAS daripada Kamus Lisanul Arab. Izar yang dimaksud dalam hadits adalah pakaian bawahan ketika berihram atau sholat atau keseharian pada umumnya masyarakat Arab pada waktu itu.</span> Allahu a'lam.<br />
<span class="hasCaption"> <br />
__________________________<wbr></wbr><span class="word_break"></span>__________<br />
<br />
Perhatikanlah Dengan seksama<br />
<br />
Pengertian Izar إِزَار adalah sarung / kain bawahan ihram , bukan termasuk celana adalah sebagaimana bunyi hadits مَنْ لَمْ يَجِدْ إِزَارًا فَلْيَلْبَسْ سَرَاوِيلَ sangat jelas ada kata "izar" dan "sarawil" dua subtansi yang berbeda, terlihat sebagaimana keterangan hadits berikut;<br />
<br />
صحيح البخاري ٥٣٥٧:<br />
<br />
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو عَنْ جَابِرِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ<br />
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ لَمْ يَجِدْ إِزَارًا فَلْيَلْبَسْ سَرَاوِيلَ وَمَنْ لَمْ يَجِدْ نَعْلَيْنِ فَلْيَلْبَسْ خُفَّيْنِ<br />
<br />
Shahih Bukhari 5357:<br />
<br />
Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru dari Jabir bin Zaid dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barangsiapa tidak mendapat sarung (ketika berihram), hendaknya ia mengenakan celana panjang, dan siapa yang tidak mendapatkan sandal, hendaknya ia mengenakan sepatu."<br />
</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<b><span style="font-family: Arial;">Demikianlah saya tulis pembahasan ini, yang mungkin agak kontroversial dan berbeda sudut pandang, saya mohon ma'af apabila saya keliru mengingat keterbatasan saya dan masih sedikitnya ilmu yang saya ketahui. Segala kesalahan adalah dari saya pribadi yang faqir dan segala kebenaran adalah Hak Mutlak Allah subhanahu wa ta'ala.</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<b><span style="font-family: Arial;">Wallahu a'lam</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<b><span style="font-family: Arial;">Anwar Baru Belajar</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<b><span style="font-family: Arial;">Tepian Mahakam, 12 Dzulhijjah 1423</span></b></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<div class="addthis_toolbox addthis_default_style ">
<span dir="RTL" lang="AR-EG"></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><a class="addthis_button_facebook_like" fb:like:layout="button_count" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6001209238866381321&postID=4210713518308232483&from=pencil"></a><span dir="RTL" lang="AR-EG"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">
<span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><a class="addthis_button_tweet" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6001209238866381321&postID=4210713518308232483&from=pencil"></a><a class="addthis_counter
addthis_pill_style" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6001209238866381321&postID=4210713518308232483&from=pencil"></a></div>
</div>
<script type="text/javascript">
var addthis_config =
{"data_track_clickback":true};
</script><script src="http://s7.addthis.com/js/250/addthis_widget.js#pubid=ra-4d80b79072d268ec" type="text/javascript">
</script> </div>
Anwar Baru Belajarhttp://www.blogger.com/profile/14667538452526034774noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6001209238866381321.post-19484588495476929922011-11-05T13:57:00.033+08:002012-01-24T07:33:40.263+08:00Berisyarat Dengan Jari Telunjuk Setiap Posisi Duduk Dalam Sholat (Termasuk Semua Duduk Di antara Dua Sujud)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkiwDv5Vs3kJuaZu5h3NKx3138u7pXWDZHHZtx0098yME09udE8_cYwsadvmD7isDPatKCCOYNh9c3dafg0ZVDD6dH4HpEizvE_CMnRlaaQWrCyXf-2QlG-PPl9sFpjlWUy86a9VpA95U/s1600/Isyarat+tasyahud.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkiwDv5Vs3kJuaZu5h3NKx3138u7pXWDZHHZtx0098yME09udE8_cYwsadvmD7isDPatKCCOYNh9c3dafg0ZVDD6dH4HpEizvE_CMnRlaaQWrCyXf-2QlG-PPl9sFpjlWUy86a9VpA95U/s200/Isyarat+tasyahud.jpg" width="190" /></a></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><div style="color: blue;"><b>Beribadah Harus Berdasarkan Dalil</b></div><br />
Saya (<a href="http://www.facebook.com/anwar.barubelajar?ref=tn_tinyman#%21/anwar.barubelajar">Anwar Baru Belajar</a>: red) karena keterbatasan dan masih sedikitnya ilmu saya, sampai sa'at ini saya belum mendapati dalil yang menerangkan bahwa apabila dalam posisi duduk pada tasyahud awal atau akhir, mengangkat atau memberi isyarat jari telunjuk bersamaan dengan membaca kalimat :<b style="color: red;">"Asyhadu alla ilaha illallah…</b>dst, seperti yang lelah lazim dilakukan oleh sebagian besar ummat Islam ketika melaksanakan ibadah sholat.</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
<a name='more'></a><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">Di dalam keterangan sebuah hadits yang shahih di bawah ini, malah didapati keterangan bahwa ,<span style="background-color: red;"> </span><span style="background-color: red; color: white;">mengangkat atau memberi isyarat jari telunjuk dilakukan pada posisi di setiap duduk di dalam sholat (termasuk semua duduk di antara dua sujud).</span><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">Dalam hadits di <i>Shahih Muslim, </i>Kitâb al-Masâjid wa Mawâdhi’ ash-Shalât, Bâb Shifat al-Julûs… (V/81 no. 1308) disebutkan bahwa Nabi <i>shallallahu’alaihiwasallam </i><b>manakala duduk berdoa saat shalat, beliau mengacungkan jari telunjuknya.</b> Berikut redaksi lengkap hadits tersebut:</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"></div><div class="MsoNormal" dir="RTL"><span style="font-size: large;"><b><span lang="AR-SA">عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="AR-SA">الزُّبَيْرِ قَالَ: “كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="AR-SA">وَسَلَّمَ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span style="color: red;"> </span></span><u style="color: red;"><span lang="AR-SA">إِذَا قَعَدَ يَدْعُو</span></u><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="AR-SA">وَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى فَخِذِهِ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="AR-SA">الْيُمْنَى وَيَدَهُ الْيُسْرَى عَلَى فَخِذِهِ الْيُسْرَى،</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><u><span lang="AR-SA">وَأَشَارَ</span></u><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><u><span dir="LTR" lang="AR-SA"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="AR-SA">بِإِصْبَعِهِ السَّبَّابَةِ</span></u><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="AR-SA">وَوَضَعَ إِبْهَامَهُ عَلَى إِصْبَعِهِ الْوُسْطَى</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" lang="AR-SA"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span lang="AR-SA">وَيُلْقِمُ كَفَّهُ الْيُسْرَى رُكْبَتَهُ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>”.</span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: right; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">Abdullah bin az-Zubair radhiyallahu’anhuma bertutur, “Tatkala Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam <u><b style="color: red;">duduk berdoa</b>,</u> beliau meletakkan tangan kanannya di atas paha kanannya dan tangan kirinya di atas paha kirinya, serta <b style="color: red;"><u>mengacungkan jari telunjuknya</u></b> sembari menggandengkan antara jempol dengan jari tengahnya, dan mencengkeramkan telapak tangan kirinya ke lututnya”.<br />
<br />
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="color: red; font-size: x-small;"><b style="color: red;">Keterangan </b><span style="color: black;"><b style="color: red;">: </b>Duduk berdo'a artinya ketika posisi duduk dan di dalamnya ada pengucapan do'a (misal : membaca <b><i style="color: #cc0000;">robbygfirly..</i></b>dst) termasuk membaca tasyahud. </span></span></div></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div></div><div style="text-align: justify;"><b>Isyarat Dalam Berdo'a</b></div><br />
Rasulullah berdo'a selain mengangkat kedua tangan, beliau juga terkadang menggunakan isyarat dengan jari telunjukknya. Seperti halnya di dalam sholat beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk beliau. Begitu juga ketika beliau menjadi khatib dalam sholat jum'at, ketika berdo'a di khutbah kedua beliau tidak mengangkat kedua tangannya tetapi hanya memberi isyarat dengan jari telunjuk.</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">Hadits di bawah ini (<i> silahkan dilihat pada tulisan yang berwarna </i>); menunjukkan bahwa beliau dalam posisi duduk pada setiap duduk dan sangat jelas duduk beliau adalah duduk di antara dua sujud bukan duduk tasyahud, karena dilanjutkan dengan bersujud. Setiap membaca do'a waktu duduk beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk, kemudian beliau sujud kembali.</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: right; unicode-bidi: embed;"> <b><span lang="AR-EG" style="font-size: 18pt;"><span style="color: red;">ثُمَّ أَشَارَ بِسَبَّابَتِهِ وَوَضَعَ الْإِبْهَامَ عَلَى الْوُسْطَى وَقَبَضَ سَائِرَ أَصَابِعِهِ</span> <span style="background-color: lime; color: blue;">ثُمَّ سَجَدَ</span> فَكَانَتْ يَدَاهُ حِذَاءَ أُذُنَيْهِ</span></b></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: right; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">Kalimat "<b><span style="color: red; font-family: Arial;"> kemudian beliau memberi isyarat dengan telunjuknya dan meletakkan jempol pada jari tengahnya, dan beliau genggam seluruh jarinya</span></b><b><span style="font-family: Arial;">, <span style="background-color: lime; color: blue;">kemudian sujud</span> dan kedua tangannya sejajar kedua telinganya</span></b>.</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">Menunjukkan bahwa beliau duduk bukan pada posisi duduk tasyahud awal dan tasyahud akhir. Karena setelah membaca tasyahud beliau tidak langsung berdiri (kalau tasyahud awal) atau tidak mengucapkan salam (kalau tasyahud akhir). Maka dari keterangan hadits tersebut dapat dipahami bahwa mengangkat jati telunjuk atau berisyarat dalam sholat dilakukan pada setiap posisi duduk dalam sholat karena ia merupakan sebuah do'a. </div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">Allahu a'lam.</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><b>Anwar Baru Belajar.</b></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 12pt;">Tepian Mahakam, 06 Nopember 2011, bertepatan dengan waktu wukuf di Arofah</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</div><div style="background-color: red; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><b><span style="color: blue; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="color: white;">Redaksi hadits selengkapnya:</span> </span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="RTL"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="RTL"><b><span lang="AR-EG" style="font-size: 18pt;">مسند أحمد ١٨١٠٣: </span></b></div><div class="MsoNormal" dir="RTL"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="RTL"><b><span lang="AR-EG" style="font-size: 18pt;">حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ قَالَ</span></b></div><div class="MsoNormal" dir="RTL"><b><span lang="AR-EG" style="font-size: 18pt;">رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَبَّرَ فَرَفَعَ يَدَيْهِ حِينَ كَبَّرَ يَعْنِي اسْتَفْتَحَ الصَّلَاةَ وَرَفَعَ يَدَيْهِ حِينَ كَبَّرَ وَرَفَعَ يَدَيْهِ حِينَ رَكَعَ وَرَفَعَ يَدَيْهِ حِينَ قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ وَسَجَدَ فَوَضَعَ يَدَيْهِ حَذْوَ أُذُنَيْهِ ثُمَّ جَلَسَ فَافْتَرَشَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى ثُمَّ وَضَعَ يَدَهُ الْيُسْرَى عَلَى رُكْبَتِهِ الْيُسْرَى وَوَضَعَ ذِرَاعَهُ الْيُمْنَى عَلَى فَخِذِهِ </span><span style="font-size: x-large;">الْيُمْنَى</span></b><b><span lang="AR-EG" style="font-size: 18pt;"><span style="color: red;"><span style="color: blue;"> </span>ثُمَّ أَشَارَ بِسَبَّابَتِهِ وَوَضَعَ الْإِبْهَامَ عَلَى الْوُسْطَى وَقَبَضَ سَائِرَ أَصَابِعِهِ</span> </span><span style="color: lime; font-size: x-large;">ثُمَّ سَجَدَ</span></b><b><span lang="AR-EG" style="font-size: 18pt;"> فَكَانَتْ يَدَاهُ حِذَاءَ أُذُنَيْهِ</span></b></div><div class="MsoNormal" dir="RTL"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-family: Arial;">Musnad Ahmad 18103: </span></b></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-family: Arial;">Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq Telah mengabarkan kepada kami Sofyan dari 'Ashim bin Kulaib dari Ayahnya dari Wail bin Hujr mengatakan, Kulihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertakbir, beliau angkat kedua tangannya ketika bertakbir, maksudnya ketika mengawalmulai shalat, beliau angkat kedua tangannya ketika bertakbir, beliau angkat kedua tangannya ketika ruku', beliau angkat kedua tangannya ketika mengucapkan sami'allahu liman hamidah dan sujud, lantas beliau letakkan kedua tangannya sejajar kedua telinganya, kemudian beliau duduk dan menyilangkan kaki kirinya, kemudian beliau letakkan tangan kirinya diatas lutut kirinya, dan beliau letakkan hasta kanannya diatas paha kanannya, <span style="color: red;">kemudian beliau memberi isyarat dengan telunjuknya dan meletakkan jempol pada jari tengahnya, dan beliau genggam seluruh jarinya</span>, </span><span style="color: lime; font-size: large;">kemudian sujud</span></b><b><span style="font-family: Arial;"><span style="font-size: small;"> </span>dan kedua tangannya sejajar kedua telinganya</span></b>.<span style="background-color: yellow;"> </span><b style="background-color: yellow; color: black;"><span style="font-family: Arial;">(Hadits Shahih)</span></b></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-family: Arial;">Para</span><span style="font-family: Arial;"> perawi;</span></b></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><b style="color: red;"><span style="font-family: Arial;">Wa'il bin Hajar bin Sa'ad</span></b><span style="font-family: Arial;"> : Seorang tabi'in kalangan pertengahan, nama kunyah Abu Hunaidar hidup di Kufah. Komentar para ulama : beliau termasuk sahabat.</span></li>
<li class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><b style="color: red;"><span style="font-family: Arial;">Kulaib bin Syihab bin Al Majnun</span></b><span style="font-family: Arial;"> : Tabi'in kalangan tua, hidup di Kufah. Komentar para ulama; Abu Zur'an : tsiqah. Ibnu Hibban : disebutkan dalam ats Tsiqah. Ibnu Hajar al Asqalani : Tsiqah, ada yang menyebutkan dia seorang sahabat. Az Zahabi : mentsiqahkannya.</span></li>
<li class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><b style="color: red;"><span style="font-family: Arial;">Ashim bin Kulaib bin Syihab bin Al Majnun</span></b><span style="font-family: Arial;"> : Tabi'in kalangan biasa, tinggal di Kufah, wafat 173 H. Komentar para ulama : Imam Ahmad : La ba'sa bih. Yahya bin Ma'in : tsiqah. An Nasa'i : taiqah. Abu Hatim : shalih. Ibnu Hibban : disebutkan dalam at tsiqah. Ibnu Hajar Al Asqalani : tsaduq.</span></li>
<li class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><b style="color: red;"><span style="font-family: Arial;">Syufyan bin Sa'id bin Masruq</span></b><span style="font-family: Arial;"> : Tabiut tabiin kalangan tua, kunyah Abu Abdullah tinggal di Kufah, wafat 161 H. Komentar ulama : Malik bin Anaz : Tsiqah. Yahya bin Ma'in : tsiqah. Ibnu Hibban : termasuk dari para huffad mutqin. Ibnu Hajar Al Asqalani : Tsiqah haffid faqih, imam, hujjah, abid. Az Zahabi : Imam.</span></li>
<li class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; margin-left: 36pt; margin-right: 0cm; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><b style="color: red;"><span style="font-family: Arial;">Abdur Razzah bin Hammam bin Nafi'</span></b><span style="font-family: Arial;"> : Tabiut tabiin kalangan biasa, kunyah Abu Bakar, hidup di Yaman, wafat 211 H. Komentar para ulama : Abu Dawud : tsiqah. Al 'Ajli : tsiqah. An Nasa'i :tsabat. Ya'qub bin Syaibah : tsiqat tsabat. Ibnu Hibban : tsiqah. Ibnu 'Ady : la ba'sa bih. Ibnu Hajar Al Asqalani : tsiqoh hafidz. Az Zahabi : seorang tokoh. (<i>Sumber</i> : <b><span style="color: red;">Lidwa</span></b>)<br />
</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><div class="addthis_toolbox addthis_default_style "><span dir="RTL" lang="AR-EG"></span></div></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><div style="text-align: center;"><br />
</div><br />
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;">Hadits yang senada :<br />
<br />
<div style="text-align: justify;"><i>Mushannaf Abd ar-Razzâq, </i>Bâb Takbîrah al-Iftitâh wa Raf’i al-Yadain (II/68 no. 2522), bunyinya:</div><br />
<br />
<div class="arab" style="text-align: right;"><span style="font-size: large;"><b>عن وائل بن حجر قال: “رمقت النبي صلى الله عليه وسلم … ثم <span style="text-decoration: underline;">جلس</span> فافترش رجله اليسرى، ثم وضع يده اليسرى على ركبته اليسرى، وذراعه اليمنى على فخذه اليمنى، <span style="text-decoration: underline;">ثم أشار بسبابته</span>، ووضع الابهام على الوسطى حلق بها، وقبض سائر أصابعه، <span style="color: red; text-decoration: underline;">ثم سجد</span>”</b></span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Wa’il bin Hujur <i>radhiyallahu’anhu </i>bertutur, <i>“Aku memperhatikan Nabi shallallahu’alaihiwasallam (tatkala shalat) … Beliau <span style="text-decoration: underline;">duduk</span> dan menjulurkan kaki kirinya, sembari meletakkan tangan kirinya di atas lutut kirinya, dan lengan kanannya di atas paha kanannya, lalu <b><span style="text-decoration: underline;">mengacungkan jarinya</span></b> dan membuat lingkaran dengan mempertemukan ibu jarinya dengan jari tengah, <b><span style="color: red; text-decoration: underline;">kemudian beliau sujud</span></b><span style="color: red;">. </span></i><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: x-small;"> </span><br />
<br />
<br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: x-small;"><b style="color: red;">Catatan</b> : Sebagian ulama mengatakan hadits ini hadits Syâdz. Allahu a'lam.</span></div></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm; text-align: justify;" type="1"> </ol><ol start="1" style="margin-top: 0cm; text-align: justify;" type="1"> </ol><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"></ol><br />
<span dir="RTL" lang="AR-EG"></span><br />
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><a class="addthis_button_tweet" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6001209238866381321&postID=1948458849547692992&from=pencil"></a><a class="addthis_counter
addthis_pill_style" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6001209238866381321&postID=1948458849547692992&from=pencil"></a></div><script type="text/javascript">
var addthis_config =
{"data_track_clickback":true};
</script><script src="http://s7.addthis.com/js/250/addthis_widget.js#pubid=ra-4d80b79072d268ec" type="text/javascript">
</script><br />
<span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><a class="addthis_button_facebook_like" fb:like:layout="button_count" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6001209238866381321&postID=1948458849547692992&from=pencil"></a><span dir="RTL" lang="AR-EG"></span></div>Anwar Baru Belajarhttp://www.blogger.com/profile/14667538452526034774noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6001209238866381321.post-67884325615873574212011-11-05T09:56:00.002+08:002011-11-06T12:49:39.569+08:00Orang Bodoh, Pandir dan Sok Tahu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGST9zQpuQXuZNk7MlPfWt6JN-ajreem2Z50jZOU-inJko0u4aLIvY61TSrSMcRFJjMz6-sSYkwoyBoP9z_KQNobTF1tCSWAkfx_T37kAlp5W-Yw_-9Xyj3mjJBlrmZb9ezMi2yqk_8dk/s1600/ana+la+adri.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="175" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGST9zQpuQXuZNk7MlPfWt6JN-ajreem2Z50jZOU-inJko0u4aLIvY61TSrSMcRFJjMz6-sSYkwoyBoP9z_KQNobTF1tCSWAkfx_T37kAlp5W-Yw_-9Xyj3mjJBlrmZb9ezMi2yqk_8dk/s200/ana+la+adri.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;"><span class="messageBody translationEligibleUserMessage" data-ft="{"type":3}"> “Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: ” Sesungguhnya yang berfatwa kepada manusia di setiap apa yang ditanyakan kepadanya, adalah benar-benar orang gila”. (Riwayat shahih oleh ad-Darimi (1/171), ath-Thabarani di dalam al-Mu’jam al-Kabir, no. 7923, al-Khathib di dalam kitab al-Faqih wa al-mutafaqqih (2/417) dari riwayat al-A’masy dari Abu Wa’il dari Abdulla<span class="text_exposed_hide">...</span><span class="text_exposed_show">h bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu).<a name='more'></a></span></span><br />
<br />
<span class="messageBody translationEligibleUserMessage" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show"> </span></span><br />
<span class="messageBody translationEligibleUserMessage" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show"> Siapapun yang engkau lihat berarti orang bodoh bila ia selalu menjawab segala sesuatu yang ditanyakan kepadanya atau menunjukkan segala sesuatu yang ia saksikan atau menyebut segala yang ia ketahui. [Al Hikam; Ibnu Atha'illah, risalah 8 nomor 70].</span></span><br />
<br />
<span class="messageBody translationEligibleUserMessage" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show"> </span></span><br />
<span class="messageBody translationEligibleUserMessage" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show"> Masruq rahimahullah berkata: ” Kami pernah duduk bersama Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau sambil tiduran di antara kami, lalu datang seorang laki-laki dan berkata: ” Wahai Abu Abdirrahman (panggilan untuk Abdullah bin Mas’ud-pent), ada seorang tukang dongeng di daerah Kindah (sebuah tempat di daerah Kufah-pent) bercerita dan mendakwakan tentang ayat di dalam surat Ad-Dukkan, (bahwa akan ada asap yang datang pada hari kiamat-pent) lalu mencabut jiwa-jiwa orang kafir dan mengambil orang-orang beriman seperti terjadinya flu terhadap mereka, lalu Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu duduk dalam keadaan marah dan berkata: ” Wahai manusia, takutlah kepada Allah, barangsiapa di antara kalian yang mengetahui sesuatu maka katakanlah sesuatu yang dia ketahui saja dan barangsiapa yang tidak mengetahui maka katakanlah: ” Allah a’lam (Allah lebih mengetahui) “, karena sesungguhnya orang yang paling berilmu dari kalian adalah seseorang yang mengatakan terhadap apa yang dia tidak ketahui: “Allah a’lam (Allah lebih mengetahui)”, sesungguhnya Allah telah berfirman kepada nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam: “Katakanlah (hai Muhammad): ” Aku tidak meminta upah sedikit pun kepadamu atas dakwahku; dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan”. (QS. Shaad: 86″. HR. Bukhari, no. 4531 dan Muslim, no. 7244).</span></span><br />
<br />
<span class="messageBody translationEligibleUserMessage" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show"> </span></span><br />
<span class="messageBody translationEligibleUserMessage" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHc_z0-kVNSJiQQwJwQ3oeHlroYUIb1cTuHRHyK0C4Gc-4lFTVy1aZbH9EkYorD870m4qrD1DJyQzYXvKxP108Nvd244DZvfbltWGA_VYfKSBHK4CIGFGm-dBZqdhSUiS73jnWPGPtc0c/s1600/wallahualam.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="163" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHc_z0-kVNSJiQQwJwQ3oeHlroYUIb1cTuHRHyK0C4Gc-4lFTVy1aZbH9EkYorD870m4qrD1DJyQzYXvKxP108Nvd244DZvfbltWGA_VYfKSBHK4CIGFGm-dBZqdhSUiS73jnWPGPtc0c/s200/wallahualam.jpg" width="200" /></a></div>Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma pernah ditanya oleh seseorang tentang sebuah permasalahan, beliau menjawab: ” Saya tidak ada ilmu tentang permasalahan itu “, ketika orang tersebut berpaling, Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata: ” Sungguh baik perkataan Ibnu Umar!!, ditanya tentang sesuatu yang dia tidak ketahui maka dia mengatakan: ” Saya tidak ada ilmu tentang permasalahan itu “. (Riwayat shahih ad-Darimy (1/no. 179), al-Hakim (3/no. 6378) dan Ibnu Asakir di dalam kitab Tarikh Dimasyq (31/hal. 168) dari riwayat Hisyam bin ‘Urwah dari bapaknya dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma).</span></span><br />
<br />
<br />
<span class="messageBody translationEligibleUserMessage" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show"> </span></span><br />
<span class="messageBody translationEligibleUserMessage" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show"> Wallahu a'lam</span></span></div>Anwar Baru Belajarhttp://www.blogger.com/profile/14667538452526034774noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6001209238866381321.post-21272493191190678742011-10-26T11:11:00.000+08:002011-10-26T11:11:09.484+08:00"Dan penuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti dimintai pertanggungjawabannya". (Qs. Al-Isra`: 34)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYVRS9KGDrftb_bMCkOOie7XXFCffLMb0RPAOi4TCjnnML9TOLUMyMc0zSMXtlqMLhDimVo1NXJzCPUzdrp8uj-iJeJK9n4IP9OtMR81EPPe08NiEcQOqNf46JLA1dLAOApKk8oHZcvcM/s1600/stop-obral-janji.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYVRS9KGDrftb_bMCkOOie7XXFCffLMb0RPAOi4TCjnnML9TOLUMyMc0zSMXtlqMLhDimVo1NXJzCPUzdrp8uj-iJeJK9n4IP9OtMR81EPPe08NiEcQOqNf46JLA1dLAOApKk8oHZcvcM/s200/stop-obral-janji.jpg" width="171" /></a></div><div align="justify"><em> Penulis: Al-Ustadz Abu Muhammad Abdul Mu’thi, Lc.</em></div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Janji memang ringan diucapkan namun berat untuk ditunaikan. Betapa banyak orangtua yang mudah mengobral janji kepada anaknya tapi tak pernah menunaikannya. Betapa banyak orang yang dengan entengnya berjanji untuk bertemu namun tak pernah menepatinya. Dan betapa banyak pula orang yang berhutang namun menyelisihi janjinya. Bahkan meminta udzur pun tidak. Padahal, Rasulullah telah banyak memberikan teladan dalam hal ini termasuk larangan keras menciderai janji dengan orang-orang kafir.</div><div align="justify"><br />
</div><a name='more'></a><br />
<div align="justify">Manusia dalam hidup ini pasti ada keterikatan dan pergaulan dengan orang lain. Maka setiap kali seorang itu mulia dalam hubungannya dengan manusia dan terpercaya dalam pergaulannya bersama mereka, maka akan menjadi tinggi kedudukannya dan akan meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Sementara seseorang tidak akan bisa meraih predikat orang yang baik dan mulia pergaulannya, kecuali jika ia menghiasi dirinya dengan akhlak-akhlak yang terpuji. Dan di antara akhlak terpuji yang terdepan adalah menepati janji.<span id="more-168"></span></div><div align="justify">Sungguh Al-Qur`an telah memerhatikan permasalahan janji ini dan memberi dorongan serta memerintahkan untuk menepatinya. Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> berfirman:</div><div align="justify"><br />
</div><div align="right"><b>وَأَوْفُوا بِعَهْدِ اللهِ إِذَا عَاهَدْتُمْ وَلاَ تَنْقُضُوا اْلأَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيْدِهَا …</b></div><div align="justify"><em>“Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah itu sesudah meneguhkannya….”</em> (<strong>An-Nahl</strong>: 91)</div><div align="justify">Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> juga berfirman:</div><div align="right"><b>وَأَوْفُوا بِالْعَهْدِ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْئُوْلاً</b></div><div align="justify"><em>“Dan penuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti dimintai pertanggungjawabannya.”</em> (<strong>Al-Isra`</strong>: 34)</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Demikianlah perintah Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> kepada hamba-hamba-Nya yang beriman untuk senantiasa menjaga, memelihara, dan melaksanakan janjinya. Hal ini mencakup janji seorang hamba kepada Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em>, janji hamba dengan hamba, dan janji atas dirinya sendiri seperti nadzar. Masuk pula dalam hal ini apa yang telah dijadikan sebagai persyaratan dalam akad pernikahan, akad jual beli, perdamaian, gencatan senjata, dan semisalnya.</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify"><strong>Para Rasul Menepati Janji</strong></div><div align="justify">Seperti yang telah dijelaskan bahwa menepati janji merupakan akhlak terpuji yang terdepan. Maka tidak heran jika para rasul yang merupakan panutan umat dan penyampai risalah Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> kepada manusia, menghiasi diri mereka dengan akhlak yang mulia ini. Inilah Ibrahim <em>‘alaihissalam</em>, bapak para nabi dan imam ahlut tauhid. Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> telah menyifatinya sebagai orang yang menepati janji. Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> berfirman:</div><div align="right"><b>وَإِبْرَاهِيْمَ الَّذِي وَفَّى</b></div><div align="justify"><em>“Dan Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji.”</em> (<strong>An-Najm</strong>: 37)</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Maksudnya bahwa Nabi Ibrahim <em>‘alaihissalam</em> telah melaksanakan seluruh apa yang Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> ujikan dan perintahkan kepadanya dari syariat, pokok-pokok agama, serta cabang-cabangnya.</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Dan Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> berfirman tentang Nabi Ismail <em>‘alaihissalam</em>:</div><div align="right"><b>إِنَّهُ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ</b></div><div align="justify"><em>“Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya”</em> (<strong>Maryam</strong>: 54)</div><div align="justify">Yakni tidaklah ia menjanjikan sesuatu kecuali dia tepati. Hal ini mencakup janji yang ia ikrarkan kepada Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> maupun kepada manusia. Oleh karena itu, tatkala ia berjanji atas dirinya untuk sabar disembelih oleh bapaknya -karena perintah Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em>- ia pun menepatinya dengan menyerahkan dirinya kepada perintah Allah S<em>ubhanahu wa Ta’ala</em>. (<strong>Taisir Al-Karimir Rahman</strong>, hal. 822 dan 496)</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Adapun Nabi Muhammad <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>, beliau memperoleh bagian yang besar dalam permasalahan ini. Sebelum diutus oleh Allah, beliau <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> telah dijuluki sebagai seorang yang jujur lagi terpercaya. Maka tatkala beliau <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> diangkat menjadi rasul, tidaklah perangai yang mulia ini kecuali semakin sempurna pada dirinya. Sehingga orang-orang kafir pun mengaguminya, terlebih mereka yang mengikuti dan beriman kepadanya.</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Adalah Nabi <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> pada tahun keenam Hijriah berangkat dari Madinah menuju Makkah untuk melaksanakan umrah beserta para shahabatnya. Waktu itu Makkah masih dikuasai musyrikin Quraisy. Ketika sampai di Al-Hudaibiyah, beliau <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> dan kaum muslimin dihadang oleh kaum musyrikin. Terjadilah di sana perundingan antara Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> dan kaum musyrikin. Disepakatilah butir-butir perjanjian yang di antaranya adalah gencatan senjata selama sepuluh tahun, tidak boleh saling menyerang, bahwa kaum muslimin tidak boleh umrah tahun ini tetapi tahun depan -di mana ini dirasakan sangat berat oleh kaum muslimin karena mereka harus membatalkan umrahnya-, dan kalau ada orang Makkah masuk Islam lantas pergi ke Madinah, maka dari pihak muslimin harus memulangkannya ke Makkah.</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Bertepatan dengan akan ditandatanganinya perjanjian tersebut, anak Suhail -juru runding orang Quraisy- masuk Islam dan ingin ikut bersama shahabat Nabi <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> ke Madinah. Suhail pun mengatakan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa jika anaknya tidak dipulangkan kembali, dia tidak akan menandatangani kesepakatan. Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> akhirnya menandatangani perjanjian tersebut dan menepati janjinya. Anak Suhail dikembalikan, dan muslimin harus membatalkan <em>umrah</em>nya. Namun di balik peristiwa itu justru kebaikan bagi kaum muslimin, di mana dakwah tersebar dan ada nafas untuk menyusun kembali kekuatan. Namun belumlah lama perjanjian itu berjalan, orang-orang kafir lah yang justru mengkhianatinya. Akibat pengkhianatan tersebut, mereka harus menghadapi pasukan kaum muslimin pada peristiwa pembukaan kota Makkah (Fathu Makkah) sehingga mereka bertekuk lutut dan menyerah kepada kaum muslimin. Dengan demikian, jatuhlah markas komando musyrikin ke tangan kaum muslimin. Manusia pun masuk Islam dengan berbondong-bondong. Demikianlah di antara buah menepati janji: datangnya pertolongan dan kemenangan dari Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em>. (<strong>Zadul Ma’ad</strong>, 3/262)</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify"><strong>Para Salaf dalam Menepati Janji</strong></div><div align="justify">Dahulu ada seorang shahabat Nabi <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bernama Anas bin An-Nadhr <em>radhiyallahu ‘anhu</em>. Dia amat menyesal karena tidak ikut perang Badr bersama Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>. Dia berjanji jika Allah Subhanahu wa Ta’ala memperlihatkan kepadanya medan pertempuran bersama Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>, niscaya Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> akan melihat pengorbanan yang dilakukannya.</div><div align="justify">Ketika berkobar perang Uhud, dia berangkat bersama Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>. Dalam perang ini kaum muslimin terpukul mundur dan sebagian lari dari medan pertempuran. Di sinilah terbukti janji Anas. Dia terus maju menerobos barisan musuh sehingga terbunuh. Ketika perang telah usai dan kaum muslimin mencari para syuhada Uhud, didapati pada tubuh Anas bin An-Nadhr ada 80 lebih tusukan pedang, tombak, dan panah, sehingga tidak ada yang bisa mengenalinya kecuali saudarinya. Lalu turunlah ayat Al-Qur`an:</div><div align="right"><b>مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيْلاً</b></div><div align="justify"><em>“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikitpun tidak mengubah (janjinya).”</em> (<strong>Al-Ahzab</strong>: 23) [Lihat <strong>Tafsir Ibnu Katsir</strong>, <strong>Surat Al-Ahzab</strong>, 3/484 dan <strong>Shahih Sunan At-Tirmidzi</strong> no. 3200]</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Diriwayatkan dari ‘Auf bin Malik Al-Asyja’i <em>radhiyallahu ‘anhu</em>, dia berkata: “Dahulu kami -berjumlah- tujuh atau delapan atau sembilan orang di sisi Nabi <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>. Maka beliau bersabda: <em>“Tidakkah kalian berbai’at kepada Rasulullah?”</em> Maka kami bentangkan tangan kami. Lantas ada yang berkata: “Kami telah berbaiat kepadamu wahai Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>, lalu atas apa kami membaiat anda?” Nabi <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda:</div><div align="justify"><br />
</div><div align="right"><b>أَنْ تَعْبُدُوا اللهَ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَتُقِيْمُوا الصَّلَوَاتِ الْخَمْسَ وَتَسْمَعُوا وَتُطِيْعُوا – وَأَسَرَّ كَلِمَةً خَفِيَّةً – وَلاَ تَسْأَلُوا النَّاسَ شَيْئًا</b></div><div align="justify"><em>“Kalian menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya sedikitpun, kalian menegakkan shalat lima waktu, mendengar dan taat (kepada penguasa) -dan Nabi </em><em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan kalimat yang samar- (lalu berkata), dan kalian tidak meminta sesuatu pun kepada manusia.”</em></div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">‘Auf bin Malik <em>radhiyallahu ‘anhu</em> berkata: “Sungguh aku melihat cambuk sebagian orang-orang itu jatuh namun mereka tidak meminta kepada seorang pun untuk mengambilkannya.” (<strong>Shahih Sunan Ibnu Majah</strong> no. 2334)</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Seperti itulah besarnya permasalahan menepati janji di mata generasi terbaik umat ini. Karena mereka yakin bahwa janji itu akan dimintai pertanggungjawabannya di sisi Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em>. Dan tiada kalimat yang terucap kecuali di sisinya ada malaikat pencatat. Intinya, keimanan yang benar itulah yang akan mewariskan segala tingkah laku dan perangai terpuji.'</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Hal ini sangat berbeda dengan orang yang hanya bisa memberi janji-janji manis yang tidak pernah ada kenyataannya. Tidakkah mereka takut kepada adzab Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> karena ingkar janji? Tidakkah mereka tahu bahwa ingkar janji adalah akhlak Iblis dan para munafikin? Ya. Seruan ini mungkin bisa didengar, tetapi bagaimana bisa mendengar orang yang telah mati hatinya dan dikuasai oleh setannya.</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify"><strong>Iblis Menebar Janji Manis</strong></div><div align="justify">Semenjak Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> menciptakan Adam <em>‘alaihissalam</em> dan memuliakannya di hadapan para malaikat, muncullah kedengkian dan menyalalah api permusuhan pada diri Iblis. Terlebih lagi ketika Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> mengutuknya dan mengusirnya dari surga. Iblis berikrar akan menyesatkan manusia dengan mendatangi mereka dari berbagai arah sehingga dia mendapat teman yang banyak di neraka nanti. Berbagai cara licik dilakukan oleh Iblis. Di antaranya dengan membisikkan pada hati manusia janji-janji palsu dan angan-angan yang hampa.</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Pada waktu perang Badr, Iblis datang bersama para setan pasukannya dengan membawa bendera. Ia menjelma seperti seorang lelaki dari Bani Mudlaj dalam bentuk seseorang yang bernama Suraqah bin Malik bin Ju’syum. Ia berkata kepada kaum musyrikin: “Tidak ada seorang manusia pun yang bisa menang atas kalian pada hari ini. Dan aku ini sesungguhnya pelindung kalian.” Tatkala dua pasukan siap bertempur, Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> mengambil segenggam debu lalu menaburkannya pada wajah pasukan musyrikin sehingga mereka lari ke belakang. Kemudian malaikat Jibril mendatangi Iblis. Ketika Iblis melihat Jibril dan waktu itu tangannya ada pada genggaman seorang lelaki, ia berusaha melepaskannya kemudian lari terbirit-birit beserta pasukannya. Lelaki tadi berkata: “Wahai Suraqah, bukankah kamu telah menyatakan pembelaan terhadap kami?” Iblis berkata: “Aku melihat apa yang tidak kamu lihat.” (<strong>Tafsir Ibnu Katsir</strong>, 2/330 dan <strong>Ar-Rahiq Al-Makhtum</strong> hal. 304)</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> berfirman:</div><div align="justify"><br />
</div><div align="right"><b>وَإِذْ زَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ وَقَالَ لاَ غَالِبَ لَكُمُ الْيَوْمَ مِنَ النَّاسِ وَإِنِّي جَارٌ لَكُمْ فَلَمَّا تَرَاءَتِ الْفِئَتَانِ نَكَصَ عَلَى عَقِبَيْهِ وَقَالَ إِنِّي بَرِيْءٌ مِنْكُمْ إِنِّي أَرَى مَا لاَ تَرَوْنَ إِنِّي أَخَافُ اللهَ وَاللهُ شَدِيْدُ الْعِقَابِ</b></div><div align="justify"><em>“Dan ketika setan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan mengatakan: ‘Tidak ada seorang manusia pun yang bisa menang atas kalian pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu.’ Maka tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling melihat (berhadapan), setan itu berbalik ke belakang seraya berkata: ‘Sesungguhnya aku berlepas diri dari kalian; sesungguhnya aku melihat apa yang kalian tidak melihatnya; sesungguhnya aku takut kepada Allah.’ Dan Allah sangat keras siksa-Nya.”</em> (<strong>Al-Anfal</strong>: 48)</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify"><strong>Tanda-tanda Kemunafikan</strong></div><div align="justify">Menepati janji adalah bagian dari iman. Barangsiapa yang tidak menjaga perjanjiannya maka tidak ada agama baginya. Maka seperti itu pula ingkar janji, termasuk tanda kemunafikan dan bukti atas adanya makar yang jelek serta rusaknya hati.</div><div align="justify"><br />
</div><div align="right"><b>آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا ائْتُمِنَ خَانَ</b></div><div align="justify"><strong><em>“Tanda-tanda munafik ada tiga; apabila berbicara dusta, apabila berjanji mengingkari, dan apabila dipercaya khianat.”</em></strong> (HR. Muslim, <strong>Kitabul Iman</strong>, Bab <strong>Khishalul Munafiq</strong> no. 107 dari jalan Abu Hurairah <em>radhiyallahu ‘anhu</em>)</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Seorang mukmin tampil beda dengan munafik. Apabila dia berbicara, jujur ucapannya. Bila telah berjanji ia menepatinya, dan jika dipercaya untuk menjaga ucapan, harta, dan hak, maka ia menjaganya. Sesungguhnya menepati janji adalah barometer yang dengannya diketahui orang yang baik dari yang jelek, dan orang yang mulia dari yang rendahan. (Lihat <strong>Khuthab Mukhtarah</strong>, hal. 382-383)</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify"><strong>Menjaga Ikatan Perjanjian Walaupun Terhadap Orang Kafir</strong></div><div align="justify">Orang yang membaca sirah (sejarah) Nabi <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> dan generasi Salafush Shalih akan mendapati bahwa menepati janji dan ikatan perjanjian tidak terbatas hanya sesama kaum muslimin. Bahkan terhadap lawan pun demikian. Sekian banyak perjanjian yang telah diikat antara Nabi <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> dan orang-orang kafir dari Ahlul Kitab dan musyrikin, tetap beliau <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> jaga, sampai mereka sendiri yang memutus tali perjanjian itu. Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> berfirman:</div><div align="justify"><br />
</div><div align="right"><b>إِلاَّ الَّذِيْنَ عَاهَدْتُمْ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ ثُمَّ لَمْ يَنْقُصُوْكُمْ شَيْئًا وَلَمْ يُظَاهِرُوا عَلَيْكُمْ أَحَدًا فَأَتِمُّوا إِلَيْهِمْ عَهْدَهُمْ إِلَى مُدَّتِهِمْ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِيْنَ</b></div><div align="justify"><em>“Kecuali orang-orang musyrikin yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) dan mereka tidak mengurangi sesuatu pun (dari isi perjanjian)mu dan tidak (pula) mereka membantu seseorang yang memusuhi kamu, maka terhadap mereka penuhilah janjinya sampai batas waktunya. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.”</em> (<strong>At-Taubah</strong>: 4)</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Dahulu antara Mu’awiyah bin Abi Sufyan <em>radhiyallahu ‘anhuma</em> ada ikatan perjanjian (gencatan senjata) dengan bangsa Romawi. Suatu waktu Mu’awiyah bermaksud menyerang mereka di mana dia tergesa-gesa satu bulan (sebelum habis masa perjanjiannya). Tiba-tiba datang seorang lelaki mengendarai kudanya dari negeri Romawi seraya mengatakan: “Tepatilah janji dan jangan berkhianat!” Ternyata dia adalah seorang shahabat Nabi <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> yang bernama ‘Amr bin ‘Absah. Mu’awiyah lalu memanggilnya. Maka ‘Amr berkata: “Aku mendengar Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda (yang artinya): “Barangsiapa antara ia dengan suatu kaum ada perjanjian maka tidak <em>halal</em> baginya untuk melepas ikatannya sampai berlalu masanya atau mengembalikan perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur.” Akhirnya Mu’awiyah menarik diri beserta pasukannya. (Lihat <strong>Syu’abul Iman</strong> no. 4049-4050 dan <strong>Ash-Shahihah</strong> 5/472 hadits no. 2357)</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Kalau hal itu bisa dilakukan terhadap kaum musyrikin, tentu lebih-lebih lagi terhadap kaum muslimin, kecuali perjanjian yang maksiat, maka tidak boleh dilaksanakan. Nabi <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda:</div><div align="right"><b>وَالْمُسْلِمُوْنَ عَلىَ شُرُوْطِهِمْ إِلاَّ شَرْطًا حَرَّمَ حَلاَلاً أَوْ أَحَلَّ حَرَامًا</b></div><div align="justify"><em>“Dan kaum muslimin (harus menjaga) atas persyaratan/perjanjian mereka, kecuali persyaratan yang mengharamkan yang dihalalkan atau menghalalkan yang haram.”</em> (<strong>Shahih Sunan At-Tirmidzi</strong> no. 1352, lihat <strong>Irwa`ul Ghalil</strong> no. 1303)</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify"><strong>Menunaikan Nadzar dan Membayar Hutang</strong></div><div align="justify">Di antara bentuk menunaikan janji adalah membayar hutang apabila jatuh temponya dan tiba waktu yang telah ditentukan. Nabi <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda:</div><div align="justify"><br />
</div><div align="right"><b>مَنْ أَخَذَ أَمْوَالَ النَّاسِ يُرِيْدُ أَدَاءَهَا أَدَّى اللهُ عَنْهُ، وَمَنْ أَخَذَهَا يُرِيْدُ إِتْلاَفَهَا أَتْلَفَهُ اللهُ</b></div><div align="justify"><em>“Barangsiapa yang mengambil harta manusia dalam keadaan ingin menunaikannya niscaya Allah akan (memudahkan untuk) menunaikannya. Dan barangsiapa mengambilnya dalam keadaan ingin merusaknya, niscaya Allah akan melenyapkannya.”</em> (HR. Ahmad, Al-Bukhari dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah <em>radhiyallahu ‘anhu</em>, lihat <strong>Faidhul Qadir</strong>, 6/54)</div><div align="justify">Adapun menunaikan nadzar, maka Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> berfirman:</div><div align="justify"><br />
</div><div align="right"><b>يُوْفُوْنَ بِالنَّذْرِ وَيَخَافُوْنَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهُ مُسْتَطِيْرًا</b></div><div align="justify"><em>“Mereka menunaikan nadzar dan takut akan suatu hari yang adzabnya merata di mana-mana.”</em> (<strong>Al-Insan</strong>: 7)</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify"><strong>Janji yang Paling Berhak Untuk Dipenuhi</strong></div><div align="justify">Nabi <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda:</div><div align="right"><b>أَحَقُّ الشُّرُوْطِ أَنْ تُوَفُّوا بِهَا مَا اسْتَحْلَلْتُمْ بِهِ الْفُرُوْجَ</b></div><div align="justify"><em>“Syarat/janji yang paling berhak untuk ditepati adalah syarat yang kalian halalkan dengannya kemaluan.”</em> (HR. Al-Bukhari no. 2721)</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Yakni syarat/janji yang paling berhak untuk dipenuhi adalah yang berkaitan dengan <em>akad nikah</em> seperti <em>mahar</em> dan sesuatu yang tidak melanggar aturan agama. Jika persyaratan tadi bertentangan dengan syariat maka tidak boleh dilakukan, seperti seorang wanita yang mau dinikahi dengan syarat ia (laki-lakinya) menceraikan isterinya terlebih dahulu. (Lihat <strong>Fathul Bari</strong>, 9/218)</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify"><strong>Larangan Ingkar Janji terhadap Anak Kecil</strong></div><div align="justify">Sikap mengingkari janji terhadap siapapun tidak dibenarkan agama Islam, meskipun terhadap anak kecil. Jika ini yang terjadi, disadari atau tidak, kita telah mengajarkan kejelekan dan menanamkan pada diri mereka perangai yang tercela.</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Al-Imam Abu Dawud <em>rahimahullahu</em> telah meriwayatkan hadits dari shahabat Abdullah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhuma dia berkata: “Pada suatu hari ketika Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> duduk di tengah-tengah kami, (tiba-tiba) ibuku memanggilku dengan mengatakan: ‘Hai kemari, aku akan beri kamu sesuatu!’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan kepada ibuku: ‘Apa yang akan kamu berikan kepadanya?’ Ibuku menjawab: ‘Kurma.’ Lalu Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda:</div><div align="justify"><br />
</div><div align="right"><b>أَمَا إِنَّكِ لَوْ لَمْ تُعْطِهِ شَيْئًا كُتِبَتْ عَلَيْكِ كِذْبَةٌ</b></div><div align="justify"><em>“Ketahuilah, seandainya kamu tidak memberinya sesuatu maka ditulis bagimu kedustaan.”</em> (HR. Abu Dawud bab <strong>At-Tasydid fil Kadzib</strong> no. 498, lihat <strong>Ash-Shahihah</strong> no. 748)</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Di dalam hadits ini ada faedah bahwa apa yang biasa diucapkan oleh manusia untuk anak-anak kecil ketika menangis seperti kalimat janji yang tidak ditepati atau menakut-nakuti dengan sesuatu yang tidak ada adalah diharamkan. (<strong>‘Aunul Ma’bud</strong>, 13/ 229)</div><div align="justify">Abdullah bin Mas’ud <em>radhiyallahu ‘anhu</em> berkata:</div><div align="justify"><br />
</div><div align="right"><b>لاَ يَصْلُحُ الْكَذِبُ فِي جِدٍّ وَلاَ هَزْلٍ، وَلاَ أَنْ يَعِدَ أَحَدُكُمْ وَلَدَهُ شَيْئًا ثُمَّ لاَ يُنْجِزُ لَهُ</b></div><div align="justify"><em>“Kedustaan tidak dibolehkan baik serius atau main-main, dan tidak boleh salah seorang kalian menjanjikan anaknya dengan sesuatu lalu tidak menepatinya.”</em> (<strong>Shahih Al-Adabul Mufrad</strong> no. 300)</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify"><strong>Larangan Menunaikan Janji Yang Maksiat</strong></div><div align="justify">Menunaikan janji ada pada perkara yang baik dan <em>maslahat</em>, serta sesuatu yang sifatnya <em>mubah</em>/boleh menurut syariat. Adapun jika seorang memberikan janji dengan suatu kemaksiatan atau kemudaratan, atau mengikat perjanjian yang mengandung bentuk kejelekan dan permusuhan, maka menepati janji pada perkara-perkara ini bukanlah sifat orang-orang yang beriman, dan wajib untuk tidak menunaikannya. Nabi <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda:</div><div align="right"><b>لاَ وَفَاءَ لِنَذْرٍ فِي مَعْصِيَةِ اللهِ</b></div><div align="justify"><em>“Tidak boleh menepati nadzar dalam maksiat kepada Allah.”</em> (HR. Ahmad dari sahabat Jabir <em>radhiyallahu ‘anhu</em>, lihat <strong>Shahihul Jami’</strong> no. 7574)</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify"><strong>Surga Firdaus bagi yang Menepati Janji</strong></div><div align="justify">Tidak akan masuk surga kecuali jiwa yang beriman lagi bersih. Dan surga bertingkat-tingkat keutamaannya, sedangkan yang tertinggi adalah Firdaus. Darinya memancar sungai-sungai yang ada dalam surga dan di atasnya adalah ‘Arsy Ar-Rahman. Tempat kemuliaan yang besar ini diperuntukkan bagi orang-orang yang memiliki sifat-sifat yang baik, di antaranya adalah menepati janji. Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> berfirman:</div><div align="justify"><br />
</div><div align="right"><b>وَالَّذِيْنَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُوْنَ</b></div><div align="justify"><em>“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.”</em> (<strong>Al-Mu`minun</strong>: 8)</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Nabi <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda (yang artinya): <strong><em>“Jagalah enam perkara dari kalian niscaya aku jamin bagi kalian surga; jujurlah bila berbicara, tepatilah jika berjanji, tunaikanlah apabila kalian diberi amanah, jagalah kemaluan, tundukkanlah pandangan dan tahanlah tangan-tangan kalian (dari sesuatu yang dilarang).”</em></strong> (HR. Ahmad, Ibnu Hibban, Al-Hakim dan Al-Baihaqi dalam <strong>Syu’abul Iman</strong>, lihat <strong>Ash-Shahihah</strong> no. 1470)</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify"><strong>I</strong><strong>ngkar Janji Mendatangkan Kutukan dan Menjerumuskan ke dalam Siksa</strong></div><div align="justify">Siapapun orangnya yang masih sehat fitrahnya tidak akan suka kepada orang yang ingkar janji. Karenanya, dia akan dijauhi di tengah-tengah masyarakat dan tidak ada nilainya di mata mereka.</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Namun anehnya ternyata masih banyak orang yang jika berjanji hanya sekedar igauan belaka. Dia tidak peduli dengan kehinaan yang disandangnya, karena orang yang punya mental suka dengan kerendahan tidak akan risih dengan kotoran yang menyelimuti dirinya. Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> berfirman:</div><div align="justify"><br />
</div><div align="right"><b>إِنَّ شَرَّ الدَّوَابِّ عِنْدَ اللهِ الَّذِيْنَ كَفَرُوا فَهُمْ لاَ يُؤْمِنُوْنَ. الَّذِيْنَ عَاهَدْتَ مِنْهُمْ ثُمَّ يَنْقُضُوْنَ عَهْدَهُمْ فِي كُلِّ مَرَّةٍ وَهُمْ لاَ يَتَّقُوْنَ</b></div><div align="justify"><em>“Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang kafir, karena mereka itu tidak beriman. (Yaitu) orang-orang yang kamu telah mengambil perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya pada setiap kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya).”</em> (<strong>Al-Anfal</strong>: 55-56)</div><div align="justify">Nabi <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda:</div><div align="right"><b>لِكُلِّ غَادِرٍ لِوَاءٌ عِنْدَ إِسْتِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ</b></div><div align="justify"><em>“Bagi setiap pengkhianat (akan ditancapkan) bendera pada pantatnya di hari kiamat.”</em> (HR. Muslim bab Tahrimul Ghadr no. 1738 dari Abu Sa’id Al-Khudri <em>radhiyallahu ‘anhu</em>)</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify"><strong>Khatimah</strong></div><div align="justify">Demikianlah indahnya wajah Islam yang menjunjung tinggi etika dan adab pergaulan. Ini sangat berbeda dengan apa yang disaksikan oleh dunia saat ini berupa kecongkakan Yahudi, Nasrani, dan musyrikin serta pengkhianatan mereka terhadap kaum muslimin.</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Saat menapaki sejarah, kita bisa menyaksikan, para pengkhianat perjanjian akan berakhir dengan kemalangan. Tentunya tidak lupa dari ingatan kita tentang nasib tiga kelompok Yahudi Madinah, yaitu Bani Quraizhah, Bani An-Nadhir, dan Bani Qainuqa’ yang berkhianat setelah mengikat tali perjanjian dengan Rasulullah <em>Shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> yang berujung dengan kehinaan. Di antara mereka ada yang dibunuh, diusir, dan ditawan.</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Mungkin watak tercela itu sangat melekat pada diri mereka karena tidak adanya keimanan yang benar. Tetapi bagi orang-orang yang mendambakan kebahagiaan hakiki dan ditolong atas musuh-musuhnya, mereka menjadikan etika yang mulia sebagai salah satu modal dari sekian modal demi tegaknya kalimat Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> dan terwujudnya harapan. Yakinlah, Islam akan senantiasa tinggi, dan tiada yang lebih tinggi darinya. </div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify"><em>Wallahu a’lam.</em></div>Sumber: http://www.asysyariah.com/print.php?id_online=539Anwar Baru Belajarhttp://www.blogger.com/profile/14667538452526034774noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6001209238866381321.post-3894925986447907512011-10-25T08:23:00.011+08:002011-10-25T12:28:51.789+08:00Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dan Pengikutnya MEMPERKOSA ??? ( Fitnah Yang Hina Dan Keji Oleh Orang Yang Bermartabat Rendah )<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKm8vQtaX_0ny9a8msgbGD0OmaKyR2-NSDUyBZWZMlZXqlGcadF51htzOoDojEwr8IUp_KqG9Z0aETeYpB4peT5k72Q9DWK1WD5oC05Px62rB2Hu_8DT8_xK-8aRK8PMg3Fyztrtyz2mk/s1600/Scan10041.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKm8vQtaX_0ny9a8msgbGD0OmaKyR2-NSDUyBZWZMlZXqlGcadF51htzOoDojEwr8IUp_KqG9Z0aETeYpB4peT5k72Q9DWK1WD5oC05Px62rB2Hu_8DT8_xK-8aRK8PMg3Fyztrtyz2mk/s640/Scan10041.JPG" width="408" /></a></div><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
<a name='more'></a></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Salah satu tuduhan dan fitnah yang saya anggap paling keji yang dituduhkan oleh Idahram kepada Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dan para pengikutnya adalah tuduhan <b style="color: red;">MEMPERKOSA</b>. Dapatkah engkau buktikan tuduhanmu tersebut wahai Idahram ?<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Idahram mengatakan : Tidak aneh jika Muhammad ibnu Abdul Wahab dan para pengikutnya berani merampas, menjarah, <b style="color: red;">memperkosa</b>, bahkan membunuh umat Islam yang tidak sefaham dengan mereka. Karena dalam keyakinan mereka, umat Islam yang tidak mengikuti fahamnya dianggap sebagai umat yang sesat dan kafir, yang dengan kata lain, darah, harta, dan <b style="color: red;">kehormatannya menjadi halal untuk dinodai</b>. Demikianlah faktanya. (buku SBSSW hal. 112)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Saya katakan kepadamu wahai Idahram;</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><i><b>Apakah halal bagi Syaikh Muhammad ibnu Abdul Wahab dan para pengikutnya untuk <span style="color: red;">memperkosa</span> wanita umat Islam? Dan</b> <b style="color: red;"><span style="color: black;">karena berbeda faham lantas</span> kehormatannya menjadi halal untuk dinodai</b></i><i><b> ? Dan bagaimana juga wanita non muslim yang juga jelas-jelas mereka tidak sefaham? Halalkah memperkosa mereka ?</b></i><br />
<br />
<i><b>Hukum Allah yang mana yang memperbolehkan memperkosa atau menodai orang lain hanya karena berbeda faham dan tanpa ikatan pernikahan yang sah ? </b></i><br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><i><b>Begitu rendahnya dirimu wahai Idahram ! Semoga engkau sadar dan mendapatkan hidayah kebenaran.</b></i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">---------------------------------------------</div><div style="text-align: justify;">Allahu a'lam</div><div style="text-align: justify;"><b>Anwar Baru Belajar</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>Anwar Baru Belajarhttp://www.blogger.com/profile/14667538452526034774noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6001209238866381321.post-64011241422743948662011-10-23T13:32:00.008+08:002011-11-22T17:49:09.781+08:00Fitnah Syaikh Idahram Untuk Menyudutkan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><b>Silahkan dilihat buku 'Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi' , penulis Syaikh Idahram yang diterbitkan oleh Pustaka Pesantren, pada halaman. 110</b> </div><div style="text-align: justify;">Terlihat jelas Syaikh Idahram (baca :<b>Syaikh Majhul</b>) ingin menghubung-hubungkan aqidah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dengan aqidah umat Nasrani. Tujuannya agar opini masyarakat terbentuk dan semakin membenci beliau, sebab mengadopsi aqidah dari umat non muslim. Padahal <b>Ibnu Bisyr</b> dengan sangat jelas tidak ada mengatakan '<b style="color: red;">pemberkatan</b>' dalam kalimat yang dikutip oleh Syaikh Idahram sendiri pada bukunya <b>Unwan al Majd</b>. Maka jelaslah bahwa Syaikh Idahram terlalu sangat berlebihan. Bisa jadi karena kedengkiannya yang amat sangat, sehingga tidak ada kebaikan sedikitpun yang dilakukan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab di dalam benaknya. Dibawah ini hasil scan dari buku SBSSW tersebut:<br />
<a name='more'></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEia_oEKtHocn5jqDsyhBLf4k8vmHeIHgEGJlwjbRQxEIZ_ROcbA_iubif8D31ihoqeyT3_2XwU-oe5Rn9FMyPeY9JAlSUJyHXKFifygWX-ykx9z7bE1knBGONERqvYqi1305ncGcoXa_wo/s1600/Scan10040.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEia_oEKtHocn5jqDsyhBLf4k8vmHeIHgEGJlwjbRQxEIZ_ROcbA_iubif8D31ihoqeyT3_2XwU-oe5Rn9FMyPeY9JAlSUJyHXKFifygWX-ykx9z7bE1knBGONERqvYqi1305ncGcoXa_wo/s640/Scan10040.JPG" width="366" /></a></div><br />
<span style="font-size: large;"><b>Mengenal Kata 'Pemberkatan'</b></span><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">Kata 'Pemberkatan' sudah dikenal sejak zaman Perjanjian Baru, bahkan sejak masa Yesus sendiri. Jadi sebenarnya kata pemberkatan terkait erat dengan agama Nasrani. Ini contohnya: </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: black; text-align: justify;"><b><span style="font-size: large;">Markus 10</span> </b></div><div style="text-align: justify;"><b>10:16</b>. <b>Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia</b> <b style="color: red;">memberkati</b><b> mereka</b>.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><br />
<div style="text-align: justify;">Menurut pemahaman umat Nasrani, arti dari “pemberkatan” (blessing): pernyataan, permohonan, atau pemberian restu serta rahmat ilahi yang biasanya disertai dengan tanda salib (dari “Kamus Teologi”). Tampaknya, ini satu tingkat di bawah "konsekrasi" (consecration), yang biasanya memang lebih ditujukan pada hal-hal yang terkait ibadah langsung. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dan bukan hanya manusia, tetapi alat-alat kerja dan tempat-tempat yang digunakan untuk kegunaan bagi orang banyak pun bisa diberkati (rumah, kantor, kendaraan, tempat usaha). Pemberkatan semacam itu tidak lebih bagus atau lebih jelek ketimbang “pemberkatan manusia”. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Memberkati sesuatu” dapat berarti “berdoa agar sesuatu/seseorang tersebut dipersembahkan kepada Tuhan (baca : Yesus) dan dapat berguna/berfungsi sesuai dengan yang dikehendaki oleh Tuhan”. Jadi, kita berharap agar orang atau sesuatu tersebut dipenuhi oleh rahmat/karunia Tuhan agar dapat berguna/berfungsi sesuai dengan yang dikehendaki oleh Tuhan. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tentu saja, hal-hal yang lazim diberkati sangat tergantung pada daerah-daerah tertentu. Ini bisa berbeda dari satu budaya dengan budaya lain. Di budaya tertentu, pemberkatan rumah mungkin merupakan hal yang lazim, sementara di tempat lain, alat-alat kerja justru yang lebih lazim. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Intinya, semuanya harus tidak bertentangan dengan ajaran dan hukum Gereja. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Oh ya, setiap membuat tanda salib dan sebagainya (misalnya masuk ke gereja dan mengambil air suci serta membuat tanda salib), sebenarnya itu adalah "ritus pemberkatan". </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Wallahu a'lam</div><div style="text-align: justify;"><b>Anwar Baru Belajar </b></div><div style="text-align: justify;"></div>Anwar Baru Belajarhttp://www.blogger.com/profile/14667538452526034774noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6001209238866381321.post-53161091563249330502011-10-22T07:44:00.000+08:002011-10-22T07:44:08.190+08:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrMIZFh9WM8UWnZ1SzijdzS1Bb4_jdKw8I0ivh8e-x5nHVG4gznQSB9vqIs50Sh02YOEbcOZA7c5XSe5PuGPOUKpa32aJy6mgApvBuIgX_uPu-XAm23o7yd-0qYy8mIUHFvJWWK_JtCXs/s1600/halal-bi-halal-fotografer-medan-300x248.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="165" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrMIZFh9WM8UWnZ1SzijdzS1Bb4_jdKw8I0ivh8e-x5nHVG4gznQSB9vqIs50Sh02YOEbcOZA7c5XSe5PuGPOUKpa32aJy6mgApvBuIgX_uPu-XAm23o7yd-0qYy8mIUHFvJWWK_JtCXs/s200/halal-bi-halal-fotografer-medan-300x248.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;"><strong>Pengertian <em>Halal Bihalal</em> dan Sejarahnya</strong></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div> </div><div style="text-align: justify;">Secara bahasa, <em>halal bihalal</em> adalah kata majemuk dalam bahasa Arab dan berarti halal dengan halal atau sama-sama halal. Tapi kata majemuk ini tidak dikenal dalam kamus-kamus bahasa Arab maupun pemakaian masyarakat Arab sehari-hari. Masyarakat Arab di Makkah dan Madinah justru biasa mendengar para jamaah haji Indonesia –dengan keterbatasan kemampuan bahasa Arab mereka- bertanya ‘halal?’ saat bertransaksi di pasar-pasar dan pusat perbelanjaan.</div><a name='more'></a> Mereka menanyakan apakah penjual sepakat dengan tawaran harga yang mereka berikan, sehingga barang menjadi halal untuk mereka. Jika sepakat, penjual akan balik mengatakan “halal”. Atau saat ada makanan atau minuman yang dihidangkan di tempat umum, para jamaah haji biasa bertanya “halal?” untuk memastikan bahwa makanan / minuman tersebut gratis dan halal untuk mereka.<br />
<div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Kata majemuk ini tampaknya memang ‘<em>made in Indonesia’</em>. Kata <em>halal bihalal</em> justru diserap Bahasa Indonesia dan diartikan sebagai “hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadhan, biasanya diadakan di sebuah tempat (auditorium, aula, dsb) oleh sekelompok orang dan merupakan suatu kebiasaan khas Indonesia.” <a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn1"><sup>[1]</sup></a></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Penulis Iwan Ridwan menyebutkan bahwa <em>halal bihalal</em> adalah suatu tradisi berkumpul sekelompok orang Islam di Indonesia dalam suatu tempat tertentu untuk saling bersalaman sebagai ungkapan saling memaafkan agar yang haram menjadi halal. Umumnya kegiatan ini diselenggarakan setelah melakukan salat Idul Fitri.<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn2"><sup>[2]</sup></a> Kadang-kadang, acara <em>halal bihalal</em> juga dilakukan di hari-hari setelah Idul Fitri dalam bentuk pengajian, ramah tamah atau makan bersama.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Konon, tradisi <em>halal bihalal</em> mula-mula dirintis oleh KGPAA Mangkunegara I (lahir 8 April 1725), yang terkenal dengan sebutan ‘Pangeran Sambernyawa’. Untuk menghemat waktu, tenaga, pikiran, dan biaya, maka setelah salat Idul Fitri diadakan pertemuan antara raja dengan para punggawa dan prajurit secara serentak di balai istana. Semua punggawa dan prajurit dengan tertib melakukan sungkem kepada raja dan permaisuri. Apa yang dilakukan oleh Pangeran Sambernyawa itu kemudian ditiru oleh organisasi-organisasi Islam dengan istilah <em>halal bihalal</em>. Kemudian instansi-instansi pemerintah/swasta juga mengadakan <em>halal bihalal</em>, yang pesertanya meliputi warga masyarakat dari berbagai pemeluk agama.<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn3"><sup>[3]</sup></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><em>Halal bihalal</em> dengan makna seperti di atas juga tidak ditemukan penyebutannya di kitab-kitab para ulama. Sebagian penulis dengan bangga menyebutkan bahwa <em>halal-bihalal</em> adalah hasil kreativitas bangsa Indonesia dan pribumisasi ajaran Islam di tengah masyarakat Indonesia<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn4"><sup>[4]</sup></a>. Namun, dalam kaca mata ilmu agama, hal seperti ini justru patut dipertanyakan; karena semakin jauh suatu amalan dari tuntunan kenabian, ia akan semakin diragukan keabsahannya. Islam telah sempurna dan penambahan padanya justru mengurangi kesempurnannya. Tulisan pendek ini berusaha mengulas keabsahan tradisi <em>halal bihalal</em> menurut pandangan syariah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan <em>halal bihalal</em> bukanlah tradisi saling mengunjungi di hari raya Idul Fitri yang juga umum dilakukan di dunia Islam yang lain. Tradisi ini keluar dari pembahasan tulisan ini, meskipun juga ada acara bermaaf-maafan di sana.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><strong>Hari raya dalam Islam harus berlandaskan dalil (tauqifiy)</strong></div><div style="text-align: justify;"><strong><br />
</strong>Hukum asal dalam bab ibadah adalah bahwa semua ibadah haram sampai ada dalilnya. Sedangkan dalam bab adat dan muamalah, segala perkara adalah halal sampai ada dalil yang mengharamkannya. Perayaan hari raya (<em>‘id</em>) sebenarnya lebih dekat kepada bab <em>mu’amalah</em>. Tapi masalah <em>‘id</em> adalah pengecualian, dan dalil-dalil menunjukkan bahwa<em> ‘id</em> adalah tauqifiy (harus berlandaskan dalil). Hal ini karena <em>‘id</em> tidak hanya adat, tapi juga memiliki sisi ibadah. Asy-Syathibi mengatakan:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: justify;">وإن العاديات من حيث هي عادية لا بدعة فيها، ومن حيث يُتعبَّد بها أو تُوْضع وضْع التعبُّد تدخلها البدعة.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">“Dan sungguh adat istiadat dari sisi ia adat, tidak ada bid’ah di dalamnya. Tapi dari sisi ia dijadikan/diposisikan sebagai ibadah, bisa ada bid’ah di dalamnya.” <a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn5"><sup>[5]</sup></a></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Dan <em>tauqifiy</em> dalam perayaan <em>‘id</em> memiliki dua sisi:</div><div style="text-align: justify;"> </div><ol style="text-align: justify;"><li><em>Tauqifiy</em> dari sisi landasan penyelenggaraan, di mana Nabi –<em>shallallah ‘alaih wasallam</em>- membatasi hanya ada dua hari raya dalam satu tahun, dan hal ini berdasarkan wahyu. <div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px;">عَنْ أَنَسِ بْنَ مَالِكٍ قَالَ: قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ وَلَهُمْ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا هَذَانِ الْيَوْمَانِ؟ قَالُوا: كُنَّا نَلْعَبُ فِيهِمَا فِي الْجَاهِلِيَّةِ. قَالَ: إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ أَبْدَلَكُمْ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا؛ يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ النَّحْرِ.</div>Anas bin Malik berkata: “Rasulullah –<em>shallallah ‘alaih wasallam</em>- datang ke Madinah dan penduduknya memiliki dua hari di mana mereka bermain di dalamnya. Maka beliau bertanya: “Apakah dua hari ini?” Mereka menjawab: “Dahulu kami biasa bermain di dua hari ini semasa Jahiliyah.” Beliaupun bersabda: “<em>Sungguh Allah telah menggantikannya dengan dua hari yang lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.</em>” (HR Abu Dawud no. 1134, dihukumi shahih oleh al-Albani) <a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn6"><sup>[6]</sup></a>Maka, sebagai bentuk pengalaman dari hadits ini, pada zaman Nabi –<em>shallallah ‘alaih wasallam</em>- dan generasi awal umat Islam tidak dikenal ada perayaan apapun selain dua hari raya ini <a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn7"><sup>[7]</sup></a>, berbeda dengan umat Islam zaman ini yang memiliki banyak sekali hari libur dan perayaan yang tidak memiliki landasan syar’i.<br />
</li>
<li><em>Tauqifiy</em> dari sisi tata cara pelaksanaannya, karena dalam Islam, hari raya bukanlah sekedar adat, tapi juga ibadah yang sudah diatur tata cara pelaksanaannya. Setiap ibadah yang dilakukan di hari raya berupa shalat, takbir, zakat, menyembelih dan haramnya berpuasa telah diatur. Bahkan hal-hal yang dilakukan di hari raya berupa keleluasaan dalam makan minum, berpakaian, bermain dan bergembira juga tetap dibatasi oleh aturan-aturan syariah <a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn8"><sup>[8]</sup></a>.</li>
</ol><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><strong>Pengkhususan membutuhkan dalil</strong></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Di satu sisi Islam telah menjelaskan tata cara perayaan hari raya, tapi di sisi lain tidak memberi batasan tentang beberapa sunnah dalam perayaan <em>‘id</em>, seperti bagaimana menampakkan kegembiraan, bagaimana berhias dan berpakaian, atau permainan apa yang boleh dilakukan. Syariah Islam merujuk perkara ini kepada adat dan tradisi masing-masing.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Jadi, boleh saja umat Islam berkumpul, bergembira, berwisata, saling berkunjung dan mengucapkan selamat. Bahkan kegembiraan ini perlu ditekankan agar anggota keluarga merasakan hari yang berbeda dan puas karenanya, sehingga mereka tidak tergoda lagi dengan hari besar-hari besar yang tidak ada dasarnya dalam Islam <a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn9"><sup>[9]</sup></a>.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Namun mengkhususkan hari Idul Fitri dengan bermaaf-maafan membutuhkan dalil tersendiri. Ia tidak termasuk dalam menunjukkan kegembiraan atau berhias yang memang disyariatkan di hari raya. Ia adalah <em>wazhifah</em> (amalan) tersendiri yang membutuhkan dalil.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Nabi –<em>shallallah ‘alaih wasallam</em>- dan para sahabat tidak pernah melakukannya, padahal faktor pendorong untuk bermaaf-maafan juga sudah ada pada zaman mereka. Para sahabat juga memiliki kesalahan kepada sesama, bahkan mereka adalah orang yang paling bersemangat utnuk membebaskan diri dari kesalahan kepada orang lain. Tapi hal itu tidak lantas membuat mereka mengkhususkan hari tertentu untuk bermaaf-maafan.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Jadi, mengkhususkan Idul Fitri untuk bermaaf-maafan adalan penambahan syariah baru dalam Islam tanpa landasan dalil. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: justify;">فَكُلُّ أمرٍ يَكُوْنُ المُقْتَضِي لِفعْلِه عَلَى عَهْدِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَوْجُوْداً لَوْ كَانَ مَصْلَحَةً وَلَمْ يُفْعَلْ، يُعْلَمُ أنَّهُ لَيْسَ بِمَصْلَحَةٍ.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">“Maka setiap perkara yang faktor penyebab pelaksanaannya pada masa Rasulullah –<em>shallallah ‘alaih wasallam</em>- sudah ada jika itu <em>maslahat</em> (kebaikan), dan beliau tidak melakukannya, berarti bisa diketahui bahwa perkara tersebut bukanlah kebaikan.” <a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn10"><sup>[10]</sup></a></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><strong>Serupa dengan bersalam-salaman setelah shalat dan mengkhususkan ziarah kubur di hari raya</strong></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Karena tidak dikenal selain di Indonesia dan baru muncul pada abad-abad terakhir ini, tidak banyak perkataan ulama yang membahas secara khusus tentang <em>halal bihalal</em>. Namun ada masalah lain yang memiliki kesamaan karakteristik dengan <em>halal bihalal</em> dan sudah banyak dibahas oleh para ulama sejak zaman dahulu, yaitu masalah berjabat tangan atau bersalam-salaman setelah shalat dan pengkhususan ziarah kubur di hari raya.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Berjabat tangan adalah sunnah saat bertemu dengan orang lain, sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: justify;">عَنِ الْبَرَاءِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَتَفَرَّقَاََََ</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Dari al-Bara’ (bin ‘Azib) ia berkata: Rasulullah –<em>shallallah ‘alaih wasallam</em>- bersabda: “<em>Tidaklah dua orang muslim bertemu lalu berjabat tangan, melainkan keduanya sudah diampuni sebelum berpisah.</em>” (HR. Abu Dawud no. 5.212 dan at-Tirmidzi no. 2.727, dihukumi shahih oleh al-Albani) <a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn11"><sup>[11]</sup></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Tapi ketika sunnah ini dikhususkan pada waktu tertentu dan diyakini sebagai sunnah yang dilakukan terus menerus setiap selesai shalat, hukumnya berubah; karena pengkhususan ini adalah tambahan syariah baru dalam agama. Di samping itu, bersalama-salaman setelah shalat juga membuat orang tersibukkan dari amalan sunnah setelah shalat yaitu dzikir <a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn12"><sup>[12]</sup></a>.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Ibnu Taimiyyah ditanya tentang masalah ini, maka beliau menjawab: “Berjabat tangan setelah shalat bukanlah sunnah, tapi itu adalah <em>bid’ah</em>, <em>wallahu a’lam</em>“ <sup><a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn13">[13]</a>.</sup></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Lebih jelas lagi, para ulama menghitung pengkhususan ziarah kubur di hari raya termasuk bid’ah<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn14"><sup>[14]</sup></a> ,padahal ziarah kubur juga merupakan amalan yang pada dasarnya dianjurkan dalam Islam, seperti dijelaskan dalam hadits berikut:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px; text-align: justify;">عَنْ بُرَيْدَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنِّي كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا؛ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْآخِرَة</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Dari Buraidah (al-Aslami) ia berkata: Rasulullah –<em>shallallah ‘alaih wasallam</em>- bersabda: “<em>Sungguh aku dulu telah melarang kalian berziarah kubur, maka sekarang berziarahlah; karena ia mengingatkan akhirat.</em>” (HR Ashhabus Sunan, dan lafazh ini adalah lafazh Ahmad (no. 23.055) yang dihukumi shahih oleh Syu’aib al-Arnauth)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Demikian pula berjabat tangan dan bermaaf-maafan adalah bagian dari ajaran Islam. Namun ketika dikhususkan pada hari tertentu dan diyakini sebagai sunnah yang terus menerus dilakukan setiap tahun, hukumnya berubah menjadi tercela. <em>Wallahu a’lam</em>.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><strong>Beberapa pelanggaran syariah dalam <em>halal bihalal</em></strong></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Di samping tidak memiliki landasan dalil, dalam <em>halal bihalal</em> juga sering didapati beberapa pelanggaran syariah, di antaranya:</div><div style="text-align: justify;"> </div><ol style="text-align: justify;"><li>Mengakhirkan permintaan maaf hingga datangnya Idul Fitri. Ketika melakukan kesalahan atau kezhaliman pada orang lain, sebagian orang menunggu Idul Fitri untuk meminta maaf, seperti disebutkan dalam ungkapan yang terkenal “urusan maaf memaafkan adalah urusan hari lebaran”. Dan jadilah “mohon maaf lahir batin” ucapan yang “wajib” pada hari Raya Idul Fitri. Padahal belum tentu kita akan hidup sampai Idul Fitri dan kita diperintahkan untuk segera menghalalkan kezhaliman yang kita lakukan, sebagaimana keterangan hadits berikut: <div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px;">عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ كَانَتْ عِنْدَهُ مَظْلِمَةٌ لِأَخِيهِ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهَا؛ فَإِنَّهُ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلا دِرْهَمٌ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُؤْخَذَ لِأَخِيهِ مِنْ حَسَنَاتِهِ، فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ أَخِيهِ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ</div>Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah –<em>shallallah ‘alaih wasallam</em>- bersabda: “<em>Barang siapa melakukan kezhaliman kepada saudaranya, hendaklah meminta dihalalkan (dimaafkan) darinya; karena di sana (akhirat) tidak ada lagi perhitungan dinar dan dirham, sebelum kebaikannya diberikan kepada saudaranya, dan jika ia tidak punya kebaikan lagi, maka keburukan saudaranya itu akan diambil dan diberikan kepadanya”</em>. (HR. al-Bukhari nomor 6.169)<br />
</li>
<li><em>Ikhtilath </em>(campur baur lawan jenis) yang bisa membawa ke maksiat yang lain, seperti pandangan haram dan zina. Karenanya, Nabi –<em>shallallah ‘alaih wasallam</em>- melarangnya, seperti dalam hadits Abu Usaid berikut: <div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px;">عَنْ أَبِى أُسَيْدٍ الأَنْصَارِىِّ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ وَهُوَ خَارِجٌ مِنَ الْمَسْجِدِ فَاخْتَلَطَ الرِّجَالُ مَعَ النِّسَاءِ فِى الطَّرِيقِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لِلنِّسَاءِ « اسْتَأْخِرْنَ فَإِنَّهُ لَيْسَ لَكُنَّ أَنْ تَحْقُقْنَ الطَّرِيقَ عَلَيْكُنَّ بِحَافَاتِ الطَّرِيقِ ». فَكَانَتِ الْمَرْأَةُ تَلْتَصِقُ بِالْجِدَارِ حَتَّى إِنَّ ثَوْبَهَا لَيَتَعَلَّقُ بِالْجِدَارِ مِنْ لُصُوقِهَا بِهِ.</div>Dari Abu Usaid al-Anshari ia mendengar Rasulullah –<em>shallallah ‘alaih wasallam</em>- berkata saat keluar dari masjid dan kaum pria bercampur baur dengan kaum wanita di jalan. Maka beliau mengatakan kepada para wanita: “<em>Mundurlah kalian, kalian tidak berhak berjalan di tengah jalan, berjalanlah di pinggirnya.” Maka para wanita melekat ke dinding, sehingga baju mereka menempel di dinding, saking lekatnya mereka kepadanya”</em>. (HR. Abu Dawud no. 5272, dihukumi hasan oleh al-Albani) <a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn15"><sup>[15]</sup></a><br />
<sup> </sup> </li>
<li>Berjabat tangan dengan lawan jenis yang bukan mahram. Maksiat ini banyak diremehkan oleh banyak orang dalam <em>halal bihalal</em>atau kehidupan sehari-hari, padahal keharamannya telah dijelaskan dalam hadits berikut: <div style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 22px;">عن مَعْقِل بن يَسَارٍ يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:”لأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ أَحَدِكُمْ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لا تَحِلُّ لَهُ”</div>Dari Ma’qil bin Yasar ia berkata: Rasulullah –<em>shallallah ‘alaih wasallam</em>- bersabda: “<em>Sungguh jika seorang di antara kalian ditusuk kepalanya dengan jarum dari besi, itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya”.</em> (HR. ath-Thabrani, dihukumi shahih oleh al-Albani) <a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn16"><sup>[16]</sup></a><br />
Al-Albani berkata: “Ancaman keras bagi orang yang menyentuh wanita yang tidak halal baginya. Di dalamnya terkandung dalil haramnya menjabat tangan wanita, karena tidak diragukan lagi bahwa berjabat tangan termasuk menyentuh. Banyak umat Islam yang jatuh dalam kesalahan ini, bahkan sebagian ulama.” <a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftn17"><sup>[17]</sup></a> </li>
</ol><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><strong>Penutup</strong></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Dari paparan di atas, bisa kita simpulkan bahwa yang dipermasalahkan dalam <em>halal bihalal</em> adalah pengkhususan bermaaf-maafan di hari raya. Pengkhususan ini adalah penambahan syariah baru yang tidak memiliki landasan dalil. Jadi seandainya perkumpulan-perkumpulan yang banyak diadakan untuk menyambut Idul Fitri kosong dari agenda bermaaf-maafan, maka pertemuan itu adalah pertemuan yang diperbolehkan; karena merupakan ekspresi kegembiraan yang disyariatkan Islam di hari raya, dan batasannya merujuk ke adat dan tradisi masyarakat setempat. Tentunya jika terlepas dari pelanggaran-pelanggaran syariah, antara lain yang sudah kita sebutkan di atas. Selain di Indonesia, pertemuan yang umum disebut <em>mu’ayadah</em> (saling mengucapkan selamat <em>‘id</em>) ini juga ada di belahan dunia Islam lain tanpa pengingkaran dari ulama.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Bagi yang mengatakan “<em>ah, cuma begini saja kok tidak boleh!</em>“, ingatlah bahwa Nabi –<em>shallallah ‘alaih wasallam</em>- menyebut setiap perkara baru dalam agama sebagai <em>syarrul umuur</em> (seburuk-buruk perkara). Maka bagaimana kita bisa meremehkannya? Setiap muslim harus berhati-hati dengan perkara-perkara baru yang muncul belakangan. Amalkanlah sunnah dan Islam yang murni, karena itulah wasiyat Nabi tercinta –<em>shallallah ‘alaih wasallam</em>-. <em>Wallahu a’lam</em>.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">—</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref1" id="#_ftn1">[1]</a> http://bahasakita.com/2009/08/23/halal-bi-halal2/<br />
<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref2" id="#_ftn2">[2]</a> http://bahasakita.com/2009/08/23/halal-bi-halal2/<br />
<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref3" id="#_ftn3">[3]</a> http://bahasakita.com/2009/08/23/halal-bi-halal2/<br />
<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref4" id="#_ftn4">[4]</a> http://bahasakita.com/2009/08/23/halal-bi-halal2/<br />
<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref5" id="#_ftn5">[5]</a> <em>Al-I’tisham,</em> 2/98<br />
<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref6" id="#_ftn6">[6]</a> <em>Shahih Sunan Abi Dawud,</em> 4/297<br />
<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref7" id="#_ftn7">[7]</a> <em>Iqtidha’ ash-Shirath al-Mustaqim,</em> 1/499<br />
<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref8" id="#_ftn8">[8]</a> <em>Mi’yarul Bid’ah</em> hal. 262<br />
<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref9" id="#_ftn9">[9]</a> <em>Iqtidha’ ash-Shirath al-Mustaqim,</em> 2/6<br />
<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref10" id="#_ftn10">[10]</a> <em>Iqtidha’ ash-Shirath al-Mustaqim,</em> 2/101<br />
<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref11" id="#_ftn11">[11]</a> <em>As-Silsilah ash-Shahihah,</em> 2/24 no. 525<br />
<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref12" id="#_ftn12">[12]</a> <em>Fatawa Syaikh Abdullah bin ‘Aqiel,</em> 1/141.<br />
<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref13" id="#_ftn13">[13]</a> <em>Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyyah,</em> 23/339<br />
<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref14" id="#_ftn14">[14]</a> <em>Al-A’yad wa Atsaruha ‘alal Muslimin,</em> hal. 247<br />
<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref15" id="#_ftn15">[15]</a> <em>As-Silsilah ash-Shahihah,</em> 2/355 no. 856<br />
<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref16" id="#_ftn16">[16]</a> <em>Ghayatul Maram,</em> 1/137<br />
<a href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html#_ftnref17" id="#_ftn17">[17]</a> <em>Majmu’ Fatawa al-Albani,</em> 1/220 (asy-Syamilah)</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">—</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Penulis: Ustadz Anas Burhanuddin MA.<br />
Artikel <a href="http://muslim.or.id/" title="Halal Bi Halal">Muslim.Or.Id</a></div>Anwar Baru Belajarhttp://www.blogger.com/profile/14667538452526034774noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6001209238866381321.post-27334130453682492232011-10-11T07:36:00.011+08:002011-11-14T13:33:40.033+08:00Buku Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi Menghina Hadits Rasulullah<h3 class="post-title entry-title" style="font-weight: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Dalam buku Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi, halaman 195, pengarangnya mengatakan bahwa perkataan "<b style="color: red;">Man tasyabbaha bi qaumin fa huwa minhum"</b> (siapa yang mirip dengan suatu kaum maka dia termasuk kaum tersebut) adalah </span><span style="background-color: yellow; color: black; font-size: large;">hanya pepatah Arab</span><span style="font-size: large;">. Si pengarang berkomentar: <b style="color: red;">Dalil yang sangat lemah dan rapuh seperti lemahnya sarang laba-laba</b>. (dikutip dari buku "Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi", silahkan lihat scan halaman di bawah). Ini sangat jelas menghina hadits Rasulullah. Tapi tidak mengherankan karena memang buku tersebut penuh sarat dengan fitnah dan kebohongan yang nyata.</span></h3><span style="font-size: large;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6001209238866381321&postID=2733413045368249223&from=pencil" name="more"></a></span><br />
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Padahal, ini adalah hadits nabi shallallahu alaihi wasallam, diriwayatkan Imam Ahmad, Abu Dawud, al-Baihaqi, dll. dari Ibnu Umar. dihasankan ibnu Hajar (dalam Fathul Bari. dalam Bulughul Maram, beliau berkata: dishahihkan ibnu Hibban) dan dishahihkan al-Iraqi (dalam takhrij al-ihya'). Dan di dalam al-Fatawa al-Haditsiyah, al-Haitami menyebut hadits ini dengan mengatakan: <i>wa qod waroda</i>, yang artinya beliau mengakui eksistensi hadits ini.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Silahkan dilihat scan buku tersebut;</span></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL17dwyHEKTHGgXfIVKr9Txb91dvVa8jwoMWSs8VQX5rQHd1EMVQKKfDNPRXiD4M3tgAKOjhgvTLv8apO7hvEKtPpJjSqMSZYLMcOMh_eUUWG2xNGIYVazEKEVQW_HC3GGe5tsM0BB_rI/s1600/Scan10038.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL17dwyHEKTHGgXfIVKr9Txb91dvVa8jwoMWSs8VQX5rQHd1EMVQKKfDNPRXiD4M3tgAKOjhgvTLv8apO7hvEKtPpJjSqMSZYLMcOMh_eUUWG2xNGIYVazEKEVQW_HC3GGe5tsM0BB_rI/s640/Scan10038.JPG" width="402" /></a></div><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXs0RxSIw4OQI5a7BrMV0Pdy6erpjPBdkII-w1NmqFes1IB59Vsj65ohIENjQ7xlLJh-f71muup7gNELCCSRFFw7zp3xGt2pTT4pY2ErOU81GM5ShLZ0IBWnM5l4b-HMklYDjHXOnq2c0/s1600/Scan10039.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXs0RxSIw4OQI5a7BrMV0Pdy6erpjPBdkII-w1NmqFes1IB59Vsj65ohIENjQ7xlLJh-f71muup7gNELCCSRFFw7zp3xGt2pTT4pY2ErOU81GM5ShLZ0IBWnM5l4b-HMklYDjHXOnq2c0/s640/Scan10039.JPG" width="395" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><div style="text-align: center;"> Anwar Baru Belajar.http://hijrahdarisyirikdan<span class="word_break"></span>bidah.blogspot.com<br />
____________________________________________________ </div><a href="http://hijrahdarisyirikdanbidah.blogspot.com/2011/10/buku-sejarah-berdarah-sekte-salafi.html" rel="nofollow nofollow" target="_blank"></a><br />
Silahkan dilihat takhrij hadits tersebut pada blog Abu Al Jauzaa:<br />
<h3 class="post-title entry-title"><a href="http://abul-jauzaa.blogspot.com/2011/01/takhrij-hadits-barangsiapa-yang.html">Takhrij Hadits : “Barangsiapa yang Menyerupai Suatu Kaum, Maka Ia Termasuk Golongan Mereka” dan Faedah Ringkas yang Terdapat di dalamnya</a></h3></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span class="post-author vcard"><span class="fn"><b>Abu Al-Jauzaa</b>' :,</span> <span class="date-header">09 Januari 2011</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span class="post-author vcard"><span class="date-header"> </span> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Rasulullah <i>shallallaahu ‘alaihi wa sallam</i> bersabda :</span></div><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: right;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: blue; font-family: Tahoma,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ</span><span style="color: blue; font-family: Tahoma,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><i><span style="color: blue; font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka</span></i><span style="color: blue; font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">”.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Hadits ini diriwayatkan dari beberapa jalan :</span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span><br />
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5664399705976786588" name="more"></a><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">‘Abdullah bin ‘Umar <i>radliyallaahu ‘anhumaa</i>.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Diriwayatkan oleh Abu Daawud<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5664399705976786588" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[1]</span></span></span></a> no. 4031, Ahmad<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5664399705976786588" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[2]</span></span></span></a> 2/50 & 2/92<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5664399705976786588" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[3]</span></span></span></a>, Ath-Thabaraaniy dalam <i>Musnad asy-Syaamiyyiin</i><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5664399705976786588" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[4]</span></span></span></a> no. 216, ‘Abdun bin Humaid dalam <i>Al-Muntakhab</i><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5664399705976786588" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[5]</span></span></span></a><i> </i>no. 846, Ibnu Abi Syaibah<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5664399705976786588" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[6]</span></span></span></a> 5/313 & 12/531, Abu Ya’laa Al-Maushiliy sebagaimana dibawakan Al-Bushairiy dalam <i>Ittihaaful-Khairah</i><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5664399705976786588" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[7]</span></span></span></a><i> </i>no. 5437 & 6205, Ibnul-‘Arabiy dalam <i>Mu’jam</i>-nya<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5664399705976786588" name="_ftnref8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[8]</span></span></span></a> no. 1137, Ad-Diinawawiy dalam <i>Al-Mujaalasah wa Jawaahirul-‘Ilmi</i><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5664399705976786588" name="_ftnref9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[9]</span></span></span></a><i> </i>no. 147, Al-Baihaqiy dalam <i>Syu’abul-Iimaan</i><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5664399705976786588" name="_ftnref10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[10]</span></span></span></a><i> </i>no. 1199, Al-Harawiy dalam <i>Dzammul-Kalaam</i><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5664399705976786588" name="_ftnref11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[11]</span></span></span></a><i> </i>no. 476, Al-Khathiib dalam <i>Al-Faqiih wal-Mutafaqqih</i><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5664399705976786588" name="_ftnref12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[12]</span></span></span></a><i> </i>2/73, Tamaam Ar-Raaziy dalam <i>Al-Fawaaid</i><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5664399705976786588" name="_ftnref13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[13]</span></span></span></a> no. 770, Ibnul-Jauziy dalam <i>Tabliis Ibliis</i><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5664399705976786588" name="_ftnref14" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[14]</span></span></span></a><i> </i>1/170, Muhammad bin Nashr Ar-Ramliy dalam <i>Tafsiir ‘Athaa’ Al-Khurasaaniy</i><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5664399705976786588" name="_ftnref15" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[15]</span></span></span></a><i> </i>no. 395, Al-Mizziy dalam <i>Tahdziibul-Kamaal</i><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5664399705976786588" name="_ftnref16" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[16]</span></span></span></a><i> </i>34/324, Adz-Dzahabiy dalam <i>As-Siyar</i><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5664399705976786588" name="_ftnref17" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[17]</span></span></span></a><i> </i>15/509, dan Ibnu Hajar dalam <i>Taghliiqut-Ta’liq</i><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5664399705976786588" name="_ftnref18" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[18]</span></span></span></a><i> </i>3/444; dari beberapa jalan, dari ‘Abdurrahmaan bin Tsaabit bin Tsaubaan : Telah menceritakan kepada kami Hassaan bin ‘Athiyyah, dari Abul-Muniib Al-Jurasyiy, dari Ibnu ‘Umar, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah <i>shallallaahu ‘alaihi wa sallam</i> :</span></div><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: right;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Tahoma,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">بُعِثْتُ بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ بِالسَّيْفِ حَتَّى يُعْبَدَ اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَجُعِلَ رِزْقِي تَحْتَ ظِلِّ رُمْحِي، وَجُعِلَ الذِّلَّةُ وَالصَّغَارُ عَلَى مَنْ خَالَفَ أَمْرِي، <span style="color: blue;">وَمَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ</span>"</span><span style="font-family: Tahoma,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">“Aku diutus dengan pedang menjelang hari kiamat hingga hanya Allah semata lah yang disembah, tidak ada sekutu bagi-Nya; dijadikan rizkiku di bawah bayangan tombakku; dan dijadikan kehinaan dan kerendahan bagi siapa saja yang menyelisihi perkaraku. <span style="color: blue;">Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka</span></span></i><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">”.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Keterangan para perawi :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;"><u><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">‘Abdurrahman bin Tsaabit bin Tsaubaan Al-‘Ansiy, Abu ‘Abdillah Asy-Syaamiy Ad-Dimasyqiy Az-Zaahid (75 – 165 H)</span></u><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Ahmad bin Hanbal berkata : “Hadits-haditsnya <i>munkar</i>”. Di lain tempat ia berkata : “Tidak kuat dalam hadits”. Di lain tempat ia berkata : “Ia seorang ahli ibadah dari kalangan penduduk Syaam”. Yahyaa bin Ma’iin berkata : “<i>Shaalih</i>”. Di tempat lain ia berkata : “<i>Dla’iif</i>”. Di tempat lain ia berkata : “Tidak mengapa dengannya”. Dan seperti itulah yang dikatakan oleh ‘Aliy bin Al-Madiiniy, Ahmad bin ‘Abdillah Al-‘Ijliy, dan Abu Zur’ah Ar-Raaziy (yaitu : “Tidak mengapa dengannya”). Berkata Mu’aawiyyah bin Shaalih, ‘Utsmaan bin Sa’iid Ad-Daarimiy, dan ‘Abdullah bin Syu’aib Ash-Shaabuuniy, dari Yahyaa bin Ma’iin : “<i>Dla’iif</i>”. Mu’aawiyyah menambahkan : “Aku bertanya (kepada Ibnu Ma’iin) : “Apakah ditulis haditsnya ?”. Ia menjawab : “Ya, bersama dengan kedla’ifannya. Ia seorang laki-laki yang shaalih”. Abu Bakr bin Abi Khaitsamah, dari Yahyaa bin Ma’iin berkata : “Tidak ada apa-apanya”. Ya’quub bin Syaibah As-Saduusiy berkata : “Para shahabat kami berbeda pendapat tentangnya. Adapun Yahyaa bin Ma’iin melemahkannya, sedangkan ‘Aliy bin Al-Madiiniy mempunyai pandangan yang baik terhadapnya. Ibnu Tsaubaan seorang laki-laki yang jujur, tidak mengapa dengannya…”. ‘Amru bin ‘Aliy berkata : “Hadits orang-orang Syaam itu semuanya <i>dla’iif</i>, kecuali beberapa orang, diantaranya : Al-Auzaa’iy, ‘Abdurrahmaan bin Tsaabit bin Tsaubaan,….”. Duhaim berkata : “<i>Tsiqah, </i>dituduh berpemahaman Qadariyyah. Al-Auzaa’iy menuliskan hadits kepadanya. Aku tidak tahu sesuatu yang menjadikan menolaknya”. Abu Haatim berkata : “<i>Tsiqah</i>”. Di tempat lain ia berkata : “….Berubah akalnya di akhir usianya, dan ia seorang yang haditsnya lurus (<i>mustaqiimul-hadiits</i>)”. Abu Daawud berkata : “Tidak mengapa dengannya”. An-Nasaa’iy berkata : “<i>Dla’iif</i>”. Di tempat lain ia berkata : “Tidak kuat”. Di tempat lain ia berkata : “Tidak <i>tsiqah</i>”. Shaalih bin Muhammad Al-Baghdaadiy berkata : “Orang Syaam yang jujur, kecuali ia punya madzhab Qadariyyah. Orang-orang mengingkari hadits-haditsnya yang ia riwayatkan dari ayahnya, dari Mak-huul. Ibnu Khiraasy berkata : “Dalam haditsnya terdapat kelemahan”. Ibnu ‘Adiy berkata : “Ia mempunyai hadits-hadits yang baik….. Ia seorang laki-laki yang shaalih, ditulis haditsnya bersamaan dengan kelemahannya. Adapun ayahnya seorang yang <i>tsiqah</i>”. Ibnu Hibbaan menyebutkannya dalam <i>Ats-Tsiqaat</i>. Abu Bakr Al-Khathiib berkata : “Ia termasuk orang yang disifati dengan zuhd, ahli ibadah, dan kejujuran dalam riwayat” [selengkapnya lihat : <i>Tahdziibul-Kamaal</i>, 17/12-18 no. 3775]. Abu Zur’ah Ad-Dimasyqiy pernah bertanya kepada ‘Abdurrahmaan bin Shaalih : “Apa pendapatmu tentang Ibnu Tsaubaan ?”. Ia berkata : “<i>Tsiqah</i>” [<i>Taariikh Abi Zur’ah</i>, hal. 44 – Syaamilah]. Ibnu Syaahiin berkata : “Tidak mengapa dengannya” [<i>Taariikh Asmaa’ Ats-Tsiqaat</i>, hal. 214 no. 765]. Ibnul-Jauziy memasukkannya dalam <i>Adl-Dlu’afaa’ wal-Matruukuun </i>(2/91 no. 1856).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Ibnu Hajar menyimpulkan : “<i>Shaduuq</i>, sering keliru (<i>yukhthi’</i>),<i> </i>dituduh berpemahaman Qadariyyah, dan berubah hapalannya di akhir usianya” [<i>At-Taqriib</i>, hal. 572 no. 3844]. Adz-Dzahabiy memasukkanya dalam kitab <i>Man Tukullima fiihi Wahuwa Muwatstsaqun au Shaalihul-Hadiits</i> (hal. 324-325 no. 206). Di tempat lain Adz-Dzahabiy menyimpulkan : “Ia bukanlah seorang yang banyak haditsnya, bukan pula hujjah, akan tetapi seorang yang <i>shaalihul-hadiits</i>’ [<i>Siyaru A’laamin-Nubalaa’</i>, 7/314]. </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial,sans-serif; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Al-</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Albaaniy berkata : “<i>Hasanul-hadiits</i>” [<i>Irwaaul-Ghaliil, </i>2/136]. Di tempat lain ia berkata : “<i>Hasanul-hadiits</i> apabila tidak ada penyelisihan” [<i>Ash-Shahiihah</i>,<i> </i>1/232]. Di tempat lain ia mengatakan : “<i>Padanya ada kelemahan</i>” [<i>Dhilaalul-Jannaah </i>no. 408]. Basyaar ‘Awwaad dan Al-Arna’uth berkata : “<i>Shaduuq hasanul-hadiits</i>” [<i>Tahriirut-Taqriib</i>, 2/309-310 no. 3820].</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kesimpulan : Yang nampak di sini – <i>wallaahu a’lam</i> – ia seorang yang ahli ibadah lagi jujur. Akan tetapi ia diperbincangkan dari segi hapalannya. Oleh karena itu, haditsnya <i>hasan </i>bila tidak ada penyelisihan, sebagaimana dikatakan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy. Apalagi, dalam periwayatan dari Hassaan bin ‘Athiyyah ia tidak bersendirian.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;"><u><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Hassaan bin ‘Athiyyah Al-Muhaaribiy, Abu Bakr Asy-Syaamiy (w. setelah tahun 120 H).</span></u></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Ibnu</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;"> Hajar berkata : “Seorang yang <i>tsiqah</i>, <i>faqiih</i>, lagi <i>‘aabid</i>” [<i>Taqriibut-Tahdziib</i>, hal. 233 no. 1214]. Dipakai Al-Bukhaariy dan Muslim dalam <i>Shahih</i>-nya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;"><u><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Abul-Muniib Al-Jurasyiy Ad-Dimasyqiy Al-Ahdab.</span></u></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Al-‘Ijliy berkata : “Orang Syaam, <i>taabi’iy, tsiqah</i>’. Ibnu Hibbaan menyebutkannya dalam kitab <i>Ats-Tsiqaat</i> [<i>Tahdziibul-Kamaal,</i> 34/324-325]. Ibnu Hajar berkata : “<i>Tsiqah</i>” [<i>Taqriibut-Tahdziib</i>, hal. 1211 no. 8461]. Adz-Dzahabiy berkata : “<i>Tsiqah</i>” [<i>Al-Kaasyif</i>, 2/464 no. 6859]. Sejumlah perawi <i>tsiqah </i>meriwayatkan darinya (Tsaur bin Yaziid, Hassaan bin ‘Athiyyah, Daawud bin Abi Hind, Zaid bin Waaqid, dan ‘Aashim Al-Ahwal).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kesimpulannya : Ia seorang yang <i>tsiqah</i>. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">‘Abdurrahmaan bin Tsaabit dalam periwayatannya dari Hassaan bin ‘Athiyyah mempunyai <i>muttabi’ </i>dari Al-Auza’iy, sebagaimana diriwayatkan oleh Ath-Thahawiy dalam <i>Musykilul-Aatsaar</i><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5664399705976786588" name="_ftnref19" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[19]</span></span></span></a><i> </i>no. 231 dan Ibnu Hadzlam dalam <i>Juz</i>-nya<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5664399705976786588" name="_ftnref20" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[20]</span></span></span></a> no. 31.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Al-Auzaa’iy, ia adalah ‘Abdurrahmaan bin ‘Amru bin Abi ‘Amru, Abu ‘Amru Al-Auzaa’iy; seorang imam <i>tsiqah</i>, <i>jaliil</i>, lagi <i>faqiih </i>(w. 157 H). Dipakai Al-Bukhaariy dan Muslim dalam <i>Shahih</i>-nya [<i>Taqriibut-Tahdziib</i>, hal. 593 no. 3992].</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Sanad hadits ini adalah <i>shahih</i>.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Hudzaifah bin Al-Yamaan <i>radliyallaahu ‘anhu</i>.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Diriwayatkan oleh Al-Bazzaar dalam <i>Al-Bahruz-Zakhaar</i><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5664399705976786588" name="_ftnref21" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[21]</span></span></span></a><i> </i>7/368 no. 2966 dan dalam <i>Kasyful-Astaar </i>no. 144, serta Ath-Thabaraaniy dalam <i>Al-Ausath</i><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5664399705976786588" name="_ftnref22" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[22]</span></span></span></a><i> </i>no. 8327; dari jalan Muhammad bin Marzuuq, ia berkata : Telah mengkhabarkan kepada kami ‘Abdul-‘Aziiz bin Al-Khaththaab, ia berkata : Telah mengkhabarkan kepada kami ‘Aliy bin Ghuraab, ia berkata : Telah mengkhabarkan kepada kami Hisyaam bin Hassaan, dari Muhammad bin Siiriin, dari Abu ‘Ubaidah bin Hudzaifah, dari ayahnya <i>radliyallaahu ‘anhu</i> : Bahwasannya Nabi <i>shallallaahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda :</span></div><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: right;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Tahoma,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><span dir="RTL"></span>" <span style="color: blue;">مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ</span> "،</span><span style="font-family: Tahoma,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka</span></i><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">”.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Keterangan para perawi :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;"><u><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Muhammad bin Muhammad bin Marzuuq bin Bukair/Bakr Al-Baahiliy, Abu ‘Abdillah Al-Bashriy</span></u><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">; seorang yang <i>shaduuq</i>, namun mempunyai beberapa keraguan (w. 248 H). Dipakai Muslim dalam <i>Shahih</i>-nya [<i>Taqriibut-Tahdziib</i>, hal. 893-894 no. 6311].</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;"><u><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">‘Abdul-‘Aziiz bin Al-Khaththaab Al-Kuufiy, Abul-Hasan</span></u><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;"> (w. 224 H). Abu Haatim berkata : “<i>Shaduuq</i>”. Ya’quub bin Syaibah berkata : “<i>Tsiqah </i>lagi <i>shaduuq</i>”. ‘Amru bin ‘Aliy berkata : “<i>Tsiqah</i>” [selengkapnya lihat : <i>Tahdziibul-Kamaal</i> 18/126-128 no. 3441]. Ibnu Hajar menyimpulkan : “<i>Shaduuq</i>” [<i>Taqriibut-Tahdziib</i>, hal. 611 no. 4118]. Adz-Dzahabiy berkata : “<i>Tsiqah</i>” [<i>Al-Kaasyif</i>, 1/655 no. 3382].</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kesimpulan : <i>Tsiqah</i>.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;"><u><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">‘Aliy bin Ghuraab Al-Fazaariy, Abul-Hasan</span></u><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;"> (w. 184). Ahmad bin Hanbal berkata : “Aku mendengar darinya dalam satu majlis, dan ia melakukan <i>tadliis</i>. Dan aku tidaklah melihatnya kecuali ia seorang yang <i>shaduuq</i>”. Di lain tempat ia berkata : “Haditsnya termasuk hadits <i>ahlush-shidq</i>”. Yahyaa bin Ma’iin berkata : “<i>Shaduuq</i>”. Di lain tempat ia berkata : “’Aliy itu tidak mengapa, akan tetapi ia berbuat <i>tasyayyu’</i>”. Di lain tempat ia berkata : “<i>Tsiqah</i>”. Di lain tempat ia berkata : “Orang-orang telah berbuat dhalim terhadapnya ketika membicarakannya”. Muhammad bin ‘Abdillah bin Numair berkata : “Ia mempunyai beberapa hadits <i>munkar</i>”. Abu Haatim berkata : “Tidak mengapa dengannya”. Abu Zur’ah berkata : “’Aliy bin Ghuraab menurutku <i>shaduuq</i>, dan ia lebih aku senangi daripada ‘Aliy bin ‘Aashim”. Abu Daawud berkata : “<i>Dla’iif</i>, orang-orang meninggalkan haditsnya”. ‘Iisaa bin Yuunus berkata : “Ia seorang yang <i>dla’iif</i>, dan aku ttidak menulis haditsnya. Abu Daawud mengatakan hal itu”. An-Nasaa’iy berkata : “Tidak mengapa dengannya, dan ia sering melakukan <i>tadlis</i>”. Ibraahiim bin Ya’qqub Al-Juzjaaniy : “<i>Saaqith</i>”. Mengomentari perkataan Al-Juzjaaniy ini, Al-Khathiib berkata : “Aku mengira Ibraahiim mencelanya dikarenakan madzhabnya, karena ia ber-<i>tasyayyu’</i>. Adapun riwayatnya, orang-orang telah mensifatinya dengan kejujuran”. Ad-Daaruquthniy berkata : “Digunakan sebagai <i>i’tibar</i>”. Ibnu Hibbaan berkata : “Ia meriwayatkan hadits-hadits <i>maudlu’</i>, sehingga batallah berhujjah dengannya. Ia seorang yang berlebih-lebihan dalam <i>tasyayyu’</i>”. Ibnu ‘Adiy berkata : “Ia mempunyai riwayat-riwayat <i>ghariib</i> dan <i>afraad</i>. Dan ia termasuk orang yang ditulis haditsnya”. Ibnu Sa’d berkata : “Ia seorang yang <i>shaduuq</i>, dan padanya ada kelemahan. Ia bershahabat dengan Ya’quub bin Daawud – yaitu waziir Al-Mahdiy - , sehingga orang-orang meninggalkannya”. Muhammad bin ‘Abdillah bin ‘Ammaar : ia seorang <i>shahiibul-hadiits</i>, yang luas pengetahuannya,… dan ia ber-<i>tasyayyu’</i>”. Ibnu Qaani’ berkata : “Orang Kuufah, Syi’ah, <i>tsiqah</i>”. ‘Utsmaan bin Abi Syaibah berkata : “<i>Tsiqah</i>” [selengkapnya lihat : <i>Tahdziibul-Kamaal </i>21/90-96 no. 4120 dan <i>Tahdziibut-Tahdziib</i> 7/372]. Ibnu Hajar menyimpulkan : “<i>Shaduuq, sering berbuat </i>tadlis (<i>yudallis</i>), dan ber-<i>tasyayyu’</i>. Ibnu Hibbaan telah berlebihan dalam melemahkannya” [<i>Taqriibut-Tahdziib</i>, hal. 703 no. 4817].</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kesimpulannya adalah sebagaimana kesimpulan Ibnu Hajar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;"><u><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Hisyaam bin Hassaan Al-Azdiy, Abu ‘Abdillah Al-Bashriy</span></u><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">; seorang yang <i>tsiqah</i>, dan paling <i>tsabt </i>riwayatnya dari Muhammad bin Siiriin (w. 147/148 H). Dipakai Al-Bukhaariy dan Muslim dalam <i>Shahiih</i>-nya [<i>idem</i>, hal. 1020-1021 no. 7339].</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 0.25in; text-align: justify;"><u><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Muhammad bin Siiriin Al-Anshaariy</span></u><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;">, <i>tabi’iy masyhur</i>; seorang yang <i>tsiqah</i> lagi <i>tsabat</i> (w. 110 H). Dipakai Al-Bukhaariy dan Muslim dalam <i>Shahih</i>-nya [<i>idem</i>, hal. 853 no. 5985].</span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><b style="color: #660000;">Sumber:</b></span> <br />
<div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><a href="http://abul-jauzaa.blogspot.com/2011/01/takhrij-hadits-barangsiapa-yang.html">http://abul-jauzaa.blogspot.com/2011/01/takhrij-hadits-barangsiapa-yang.html</a></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><br />
</div>Anwar Baru Belajarhttp://www.blogger.com/profile/14667538452526034774noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6001209238866381321.post-60948908160745339872011-10-08T07:17:00.001+08:002011-10-08T07:29:51.309+08:00Ibnu Taimiyyah Menolak Fahaman Tajsim Dan Tasybih<div class="MsoNormal" style="line-height: 18pt; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Verdana;"><span style="font-size: 12pt;">Judul sebenar kitab yang dinisbahkan oleh Al-Ghari kepada Ibn Taimiyyah ialah <i>Al-<sup>’</sup>Aqidah Al-Wasitiyyah Wa Majlis Al-Munazarah Fiha Baina Syeikh Islam Ibn Taimiyyah Wa <sup>‘</sup>Ulama <sup>‘</sup>Asrih</i>. Berdasarkan judul ini, dapat difahami secara mudah bahawa kitab itu sebenarnya bukan karya Ibn Taimiyyah, tetapi karya ulasan oleh ulama terkemudian. Karya Ibn Taimiyyah yang sebenar ialah <i>Al-Aqidah Al-Wasitiyyah</i>.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 18pt; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Verdana;"><span style="font-size: 12pt;">Demikian juga bagi kitab <i>Mukhtasar As-Sawa<sup>’</sup>iq Al-Mursalah, </i>ia adalah ringkasan daripada karya asal Ibn Al-Qayyim yang berjudul <i>As-Sawa<sup>’</sup>iq Al-Mursalah</i> <i>Fi Ar-Rad <sup>‘</sup>Ala Al-Jahmiyyah Wa Al-Mu<sup>’</sup>attilah</i>. <a name='more'></a></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 18pt; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Verdana;"><span style="font-size: 12pt;">Bila dirujuk kepada kitab <i>Al-<sup>’</sup>Aqidah Al-Wasitiyyah</i> dari awal sehingga akhir, maka didapati Ibn Taimiyyah langsung tidak menyebut ungkapan yang menunjukkan bahawa beliau berpegang dengan fahaman <i>tajsim</i> atau <i>tasybih</i>, sebaliknya keseluruhan kenyataan beliau berkenaan sifat-sifat Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i> menjurus kepada penolakan terhadap dua jenis fahaman sesat, iaitu <b><i>tajsim</i></b><i> </i>(menjisimkan Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala </i>atau <i>tasybih</i>) dan <b><i>ta<sup>’</sup>til</i></b><i> </i>(menafikan sifat bagi Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i>). Bahkan, Ibn Taimiyyah sebenarnya langsung tidak menyebut perkataan <b><i>takwil</i></b> dalam kitabnya<i> Al-Aqidah Al-Wasitiyyah</i> seperti yang didakwa oleh Al-Ghari itu. Kata Ibn Taimiyyah:</span></span></div><div class="MsoNormal" dir="rtl" style="direction: rtl; margin: 0in 0in 6pt 37.4pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Verdana;"><span lang="AR-SA" style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 18pt;">فهذا اعتقاد الفرقة الناجية المنصورة إلى قيام الساعة، أهل السنة والجماعة وهو الإيمان بالله...ومن الإيمان بالله الإيمان بما وصف به نفسه في كتابه وبما وصفه به رسوله محمد صلى الله عليه وسلم <b style="color: red;"><u>من غير تحريف ولا تعطيل ومن غير تكييف ولا ثمثيل</u></b> بل يوءمنون بأن الله سبحانه ليس كمثله شيء وهو السميع البصير <b style="color: red;"><u>فلا ينفون</u></b> عنه ما وصف به نفسه <b style="color: red;"><u>ولا يحرّفون</u></b> الكلم عن مواضعه <b style="color: red;"><u>ولا يلحدون</u></b> في أسماء الله وآياته <b style="color: red;"><u>ولا يكيّفون</u></b><u style="color: red;"> <b>ولا يمثّلون</b></u> صفاته بصفات خلقه <b style="color: red;"><u>لأنه سبحانه لا سميّ له ولا كفو له ولا ند له ولا يقاس بخلقه</u></b> سبحانه وتعالى...</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 18pt; margin: 0in 0in 6pt 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: Verdana;"> Maksudnya: “Maka ini adalah i<sup>’</sup>tiqad <i>firqah najiah</i> (puak yang selamat) <i>Ahli Sunnah Wal Jamaah </i>yang beroleh pertolongan sehingga hari Kiamat, iaitu beriman dengan Allah… Dan di antara (cara) beriman dengan Allah ialah<span dir="rtl"> </span>beriman dengan apa yang Dia telah sifatkan diriNya dengannya dalam kitabNya dan dengan apa yang telah RasulNya Muhammad <i>Shallallahu ‘alaihi wasallam</i> menyifatkanNya dengannya, tanpa <b><i>tahrif</i> </b>(mengubah atau menukar ganti makna) [</span></span><i>Tafsir Pimpinan Ar-Rahman</i>, Bahagian Hal Ehwal Islam Jabatan Perdana Menteri, 1995, tafsiran ayat 46, surah An-Nisa’, Hal: 196]<span style="font-size: 12pt;"><a href="http://ahbash-sesat.blogspot.com/2008/02/ibn-taimiyyah-sebenarnya-menolak.html#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 12pt;"></span></span></a><span style="font-family: Verdana;">, tanpa <b><i>ta<sup>’</sup>til</i></b><i> </i>(menafikan sifat bagi Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i>), tanpa <b><i>takyif</i></b><i> </i>(menggambarkan rupa bentuk sifat) dan tanpa <b><i>tamthil</i></b> (mengumpamakan makna dengan sesuatu). </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 18pt; margin: 0in 0in 6pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: Verdana;">Bahkan, mereka (<i>Ahli As-Sunnah Wal Jamaah</i>) beriman sesungguhnya Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i> tidak sebanding (Zat, Sifat-Sifat dan pentadbiran) Nya dengan sesuatu apapun, dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat [</span></span>Asy-Syura 42: 11].<span style="font-size: 12pt;"><a href="http://ahbash-sesat.blogspot.com/2008/02/ibn-taimiyyah-sebenarnya-menolak.html#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 12pt;"></span></span></a></span><span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: Verdana;"> Mereka (<i>Ahli Sunnah Wal Jamaah</i>) tidak menafikan dariNya apa yang Dia telah sifatkan diriNya dengannya, mereka tidak men<b><i>tahrif</i></b>kan perkataan dari tempat-tempat (atau maksud)nya yang sebenar, mereka tidak meng<b><i>ilhad</i></b>kan (menolak secara anti) nama-nama Allah serta ayat-ayatNya, mereka <b>tidak membentukkan rupa makna</b> dan mereka <b>tidak mengumpamakan sifat-sifatNya dengan sifat-sifat makhlukNya</b>, kerana sesungguhnya (Allah) <i>Subhanahu wa Ta’ala</i> <b>tidak ada yang menyamai namaNya</b>, <b>tidak ada yang menyetaraiNya</b>, <b>tidak ada yang menyekutuinya</b> dan <b>tidak boleh dikiaskanNya dengan makhlukNya</b>, Subhanahu Wa Ta<sup>’</sup>ala…” [</span></span>Ibn Taimiyyah, Ahmad Ibn <sup>‘</sup>Abd Al-Halim Al-Harrani,<i> Al-Aqidah Al-Wasitiyyah</i>, Tahqiq: Muhammad Ibn <sup>‘</sup>Abd Al-<sup>’</sup>Aziz Ibn Mani<sup>’</sup>, Ar-Riasah Al-<sup>’</sup>Ammah Li Al-Ifta’, Riyadh, Arab Saudi, 1412H, Hal: 5-7].<span style="font-size: 12pt;"><a href="http://ahbash-sesat.blogspot.com/2008/02/ibn-taimiyyah-sebenarnya-menolak.html#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 12pt;"></span></span></a><span style="font-family: Verdana;"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 18pt; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Verdana;"><span style="font-size: 12pt;">Di halaman yang lain, Ibn Taimiyyah berkata: </span></span></div><div class="MsoNormal" dir="rtl" style="direction: rtl; margin: 0in 0in 6pt 37.4pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Verdana;"><span lang="AR-SA" style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 18pt;">فإن الفرقة الناجية أهل السنة والجماعة يؤمنون بذلك كما يؤمنون بما أخبر الله به في كتابه من غير تحريف ولا تعطيل ومن غير تكييف ولا تمثيل بل هم الوسط في فرقة الأمة كما أن الأمة هي الوسط في الأمم فهم وسط في باب صفات الله سبحانه وتعالى بين أهل التعطيل الجهمية وأهل التمثيل المشبهة...</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 18pt; margin: 0in 0in 6pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: Verdana;">Maksudnya: “Maka sesungguhnya<i> firqah najiah</i> <i>Ahli Sunnah Wal Jamaah</i> beriman dengan yang demikian itu (nas-nas hadith berkenaan sifat Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i>), sebagaimana mereka beriman dengan apa yang difirmankan oleh Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i> dengannya dalam kitabNya, tanpa <b><i>tahrif</i></b>, tanpa <b><i>ta<sup>’</sup>til</i></b>, tanpa <b><i>takyif</i></b><i> </i>dan tanpa <b><i>tamthil</i></b>. Bahkan merekalah yang sederhana di kalangan puak umat ini sebagaimana umat ini juga yang sederhana di kalangan umat-umat (yang lain), kerana mereka (<i>Ahli Sunnah Wal Jamaah</i>) sederhana dalam bab sifat-sifat Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i> di antara <b><i>ahli Ta<sup>’</sup>til Al-Jahmiyyah</i></b> dan <b><i>ahli Tamthil Al-Musyabbihah</i></b>” [</span></span>Ibn Taimiyyah, Ahmad Ibn <sup>‘</sup>Abd Al-Halim Al-Harrani,<i> Al-Aqidah Al-Wasitiyyah</i>, Tahqiq: Muhammad Ibn <sup>‘</sup>Abd Al-<sup>’</sup>Aziz Ibn Mani<sup>’</sup>, Ar-Riasah Al-<sup>’</sup>Ammah Li Al-Ifta’, Riyadh, Arab Saudi, 1412H, Hal: 23-24].<span style="font-size: 12pt;"><a href="http://ahbash-sesat.blogspot.com/2008/02/ibn-taimiyyah-sebenarnya-menolak.html#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 12pt;"></span></span></a><span style="font-family: Verdana;"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 18pt; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: Verdana;">Berdasarkan kata-kata di atas, ternyata bahawa Ibn Taimiyyah berpegang dengan pegangan <i>Ahli Sunnah Wal Jamaah</i> dalam memahami nas-nas Sifat, iaitu tanpa <b><i>tahrif</i> </b>(mengubah atau menukar ganti makna), tanpa <b><i>ta<sup>’</sup>til</i></b><i> </i>(menafikan sifat bagi Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i>), tanpa <b><i>takyif</i></b><i> </i>(menggambarkan rupa bentuk sifat) dan tanpa <b><i>tamthil</i></b> (mengumpamakan makna dengan sesuatu). Ini jauh berbeza dengan golongan <i>Al-Mujassimah</i> dan <i>Al-Musyabbihah</i> yang berpegang dengan fahaman <i>tajsim</i> dan <i>tasybih</i> kerana mereka menyamakan <i>kaifiyyat</i> (bentuk dan ciri) sifat-sifat Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i> dengan makhluknya. Dalam kata-katanya itu, Ibn Taimiyyah cuba menjelaskan kesederhanaan pegangan <i>Ahli Sunnah Wal Jamaah</i> yang berada antara dua jenis fahaman sesat yang melampau, iaitu fahaman <b><i>tajsim</i></b> (atau <i>tasybih</i>) dan fahaman <b><i>ta’til </i></b>[</span></span>Disebabkan kesederhanaan pegangan<i> Ahli Sunnah Wa Al-Jamaah</i> itu, maka beliau judulkan kitabnya dengan judul <i>Al-Wasitiyah</i> yang bermaksud ‘sederhana’].<span style="font-size: 12pt;"><a href="http://ahbash-sesat.blogspot.com/2008/02/ibn-taimiyyah-sebenarnya-menolak.html#_ftn12" name="_ftnref12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 12pt;"></span></span></a><span style="font-family: Verdana;"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 18pt; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Verdana;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam kitabnya yang lain Ibn Taimiyyah berkata:</span></span></div><div class="MsoNormal" dir="rtl" style="direction: rtl; margin: 0in 0in 6pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: Verdana;"><span lang="AR-SA" style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 18pt;">فلا بد من إثبات ما أثبته الله لنفسه ونفي مماثلته لخلقه، فمن قال: ليس لله علم ولا قوة ولا رحمة ولا كلام ولا يحب ولا يرضى ولا نادى ولا ناجى ولا استوى كان معطّلا جاحدا ممثّلا لله بالمعدومات والجمادات، ومن قال: له علم كعلمي أو قوة كقوتي أو حب كحبي أو رضا كرضاي أو يدان كيديّ أو استواء كاستوائي كان مشبّها ممثّلا لله بالحيوانات، <b style="color: red;"><u>بل لا بد من إثبات بلا تمثيل وتنـزيه بلا تعطيل.</u></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 18pt; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Verdana; font-size: 100%;">Maksudnya: “Maka tidak dapat tidak, mesti menetapkan apa yang telah Allah tetapkan bagi diriNya dan menafikan penyerupaanNya dengan makhlukNya. Sesiapa yang kata Allah tidak ada ilmu, tidak ada kekuatan, tidak ada kasihan belas, tidak ada percakapan, tidak ada kasih sayang, tidak ada keredaan, tidak memanggil, tidak menyeru dan tidak meninggi, maka dia adalah seorang pembatal yang ingkar (terhadap sifat Allah) dan yang menyamakan Allah dengan benda yang tiada atau benda yang kaku. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 18pt; margin: 0in 0in 6pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: Verdana;">Manakala sesiapa yang kata ilmuNya seperti ilmuku, kekuatanNya seperti kekuatanku, kasih sayangNya seperti kasih sayangku, keredaanNya seperti keredaanku, tanganNya seperti tanganku dan meninggiNya seperti meninggiku, maka dia adalah seorang <i>musyabbih</i> yang menyamakan Allah dengan haiwan (makhluk). Justeru, <b>tidak dapat tidak,</b> <b>mesti meng<i>ithbat</i>kan (menetapkan) tanpa penyamaan dan mesti mensucikan tanpa pengingkaran</b>” [</span></span>Ibn Taimiyyah, Ahmad Ibn <sup>‘</sup>Abd Al-Halim Al-Harrani, <i>Ar-Risalah at-Tadmuriyyah</i>, Hal: 30. Dipetik daripada Sa<sup>’</sup>id Ibn <sup>‘</sup>Ali al-Qahtani 1411H, <i>Syarh Asma’ Allah al-Husna Fi Dau’ al-Kitab Wa as-Sunnah,</i> Wazarah al-I<sup>’</sup>lam, Riyadh, Arab Saudi, Hal: 64].<span style="font-size: 12pt;"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Verdana;"> </span><a href="http://ahbash-sesat.blogspot.com/2008/02/ibn-taimiyyah-sebenarnya-menolak.html#_ftn13" name="_ftnref13" title=""><span style="color: black; font-family: Verdana; font-size: 12pt;"></span></a></span><span style="font-family: Verdana;"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 18pt; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Verdana;"><span style="font-size: 12pt;">Penjelasan Ibn Taimiyyah ini sudah tentu dilihat sebagai akuan dan penetapan beliau terhadap kebenaran pegangan <i>Ahli Sunnah Wal Jamaah</i> yang sederhana itu, dan bukan sebagai akuan terhadap fahaman <i>tajsim</i>. Adalah sangat tidak munasabah jika seorang tokoh ulama yang telah menjelaskan kesesatan fahaman <i>tajsim</i> tiba-tiba dituduh berpegang dengan fahaman tersebut.</span></span></div><span style="font-size: 85%;"><span style="font-style: italic;">- Dinukil daripada Buku 'Siapakah Ahli Sunnah Wal Jamaah Yang Sebenar?' Oleh Dr. Azwira Abdul Aziz, Penjelasan Terhadap Tohmahan Zamihan Mat Zin al-Ghari ke Atas Pengangan Ahli Sunnah Dan Para Tokohnya. </span></span>Anwar Baru Belajarhttp://www.blogger.com/profile/14667538452526034774noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6001209238866381321.post-49236177989895426552011-10-08T07:12:00.001+08:002011-10-08T07:13:18.604+08:00Allah Bersemayam Di Atas 'Arasy ( الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى )<div style="text-align: justify;">Hadis daripada Mu'awiyah bin Al-Hakam As-Salami menceritakan ketika beliau hendak membebaskan (Jariah) hamba perempuannya, maka beliau bertanya kepada Rasulullah s.a.w. kemudian baginda (Nabi s.a.w) menyuruh agar hamba tersebut dipanggil lalu baginda bersabda:</div><div align="justify"><span style="font-size: 180%;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span style="font-size: 180%;"><span style="font-weight: bold;">أَيْنَ اللَّهُ قَالَتْ فِي السَّمَاءِ قَالَ مَنْ أَنَا قَالَتْ أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ قَالَ أَعْتِقْهَا فَإِنَّهَا مُؤْمِنَةٌ</span></span></div><br />
<span style="font-weight: bold;">Di manakah Allah? dia menjawab: Di Langit baginda bertanya lagi : Siapa aku? Jawab Jariah: Kamu Rasulullah. Lalu baginda berkata: merdekakan dia kerana dia adalah Mukminah.</span></div><div align="justify"><a name='more'></a><br />
Takhrij hadis ini seperti berikut:<br />
<br />
<ul><li>Muslim bin Hajjaj dalam Sahih Muslim, no: 537.</li>
<li>Malik bin Anas dalam al-Muwattha', no: 1468.</li>
<li>Abu Daud al-Tayalisi dalam al-Musnad, no: 1105.</li>
<li>Muhammad bin Idris as-Syafi'i dalam al-Umm, no: 242.</li>
<li>'Abd al-Razzaq dalam al-Musannaf, no: 16851.</li>
<li>Ibn Abi Syaibah dalam al-Musannaf, no 30333.</li>
<li>Ahmad bin Hanbal dalam al-Musannaf, no: 7906, 23762, 23765 & 23767.</li>
<li>Abu Daud al-Sajastani dalam Sunan Abu Daud, no: 930 & 3282.</li>
<li>Ibn Qutaibah dalam Ta'wil Mukhtalaf al-Hadis, no: 272.</li>
<li>'Utsman bin Sa'id al-Darimi dalam al-Rad 'ala al-Jahmiyyah, no: 62.</li>
<li>al-Harith bin Abi Usamah dalam al-Musnad, no: 015.</li>
<li>'Amr bin Abi 'Ashim al-Shaibani dalam al-Sunnah Li Ibn Abi 'Ashim, no: 489.</li>
<li>al-Nasai dalam Sunan al-Nasai, no: 1142, 7708, 8535 & 11401.</li>
<li>Ibn Jarud dalam al-Muntaqa, no: 212.</li>
<li>Ibn Khuzaimah dalam Kitab al-Tauhid wa Itsbat Sifat al-Rabb 'Azza wa Jalla, no: 178, 179, 180, 181 & 182.</li>
<li>Abi 'Uwanah dalam al-Musnad, no: 1727 & 1728.</li>
<li>Abu al-Husain 'Abd al-Baqi' dalam al-Mu'jam al-Sahabah, 735.</li>
<li>Ibn Hibban dalam Sahih Ibn Hibban, no: 165 & 2247.</li>
<li>al-Thabrani dalam Mu'jam al-Kabir, no: 937 & 938.</li>
<li>Muhammad bin Ishaq bin Manduh dalam al-Iman, no: 091.</li>
<li>al-Lalaka'I dalam Syarah Usul I'tiqad Ahl al-Sunnah, no: 652.</li>
<li>Abu Nu'aim al-Asbahani dalam al-Musnad al-Mustakhraj 'ala Sahih Imam Muslim, no: 1183.</li>
<li>Ibn Hazm dalam al-Muhalla, no: 1664.</li>
<li>al-Baihaqi dalam al-Sunan al-Kubra, no: 15266, 15268, 19984 & 19985.</li>
<li>'Abd Allah bin Muhammad bin 'Ali al-Harawi dalam al-'Arba'in fi Dalail al-Tauhid, no: 011.</li>
</ul><br />
Hadis di atas adalah SAHIH. Imam Muslim telah memasukkan hadis ini kedalam kitab Sahihnya pada kitab ( <span style="font-size: small;"><b>المساجد والمواضع الصلاة</b></span> ) dalam bab (<span style="font-size: small;"><b>تحريم الكلام في الصلاة ونسخ ما كَان مِن إباحتِه</b></span> ). Bahkan sangat masyhur kerana banyaknya hadis ini diriwayatkan sepertimana takhrij di atas. Ada sebahagian golongan yang sangat anti kepada wahabi atau salafi, mereka kononnya berhujah berlandaskan al-Quran dan Sunnah padahal hanyalah mengikut nafsu semata kerana mereka ingkar aqidah para salaf bahawa Allah di atas ‘Arasy. Mereka mempertahankan aqidah “ALLAH WUJUD BILA MAKAN” tidak di atas, tidak dibawah, tidak di depan, tidak di belakang, tidak di dalam dan tidak di luar. Bahkan, mereka ingkar dengan hadis di atas dengan menjatuhkan darjatnya kepada dha’if semata-mata ingin membenarkan hujah mereka. Kemudian mereka pula mencerca ulama hadis yang tidak bersalah dengan tuduhan yang tidak berasas seperti Muhammad Nasiruddin Al-Albani dengan tuduhan menipu awam dan sebagainya. Lihat di bawah:<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYf83U1CQlU2hbrvSRmoo4-AsdrKkw69ZLriXI7z9ApcQUYrA9NQq3uLBAirTPfurVfXsRHac9T1n30TMnz_ErPQfSL3HKKhsnZGqgCOsl4VUxRvOivdodzzxH29A-WGaJz7x5rmo_dmyb/s1600-h/bankwahabi.JPG"><img alt="" border="0" height="263" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5195064658674475522" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYf83U1CQlU2hbrvSRmoo4-AsdrKkw69ZLriXI7z9ApcQUYrA9NQq3uLBAirTPfurVfXsRHac9T1n30TMnz_ErPQfSL3HKKhsnZGqgCOsl4VUxRvOivdodzzxH29A-WGaJz7x5rmo_dmyb/s400/bankwahabi.JPG" style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" width="400" /></a><a href="http://www.bankwahabi.wordpress.com/">www.bankwahabi.wordpress.com</a></div>Para Salafus Soleh tidak pernah pun mentakwil ataupun menukar (tahrif) makna hadis ini. Hadis ini juga menunjukkan tidak salah jika berkata Allah itu di atas langit kerana Allah itu di atas 'Arasy dan 'Arasy itu adalah di atas langit. Sebagaimana Firman Allah:<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><span style="font-size: 180%;"><span style="font-weight: bold;">الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى</span></span></div><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Tuhan yang Maha Pemurah beristiwa di atas 'Arasy.</span> [Surah Taha: 5]<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><span style="font-size: 180%;"><span style="font-weight: bold;">ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ اِئْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ</span></span></div><br />
<span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Kemudian Dia beritiwa ke arah langit dan langit itu masih merupakan asap.</span> [Surah Fushsilat: 11]<br />
<span style="font-size: 180%; font-weight: bold;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span style="font-size: large;"><b>اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ</b></span> </div><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Allah, Dialah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia beristiwa di atas 'Arasy.</span> [Surah al-Sajdah: 4]<br />
<br />
<br />
Apakah yang dimaksudkan dengan "Istiwa"? Istiwa (<b>استوى</b>) bermaksud tinggi di langit (<b>ارتفع إلى السماء</b>). Ini sebagaimana pendapat yang dikuatkan oleh Ibn Jarir r.a dalam Tafsir At-Tobari. Setelah itu Ibn Jarir r.a menyebut: "Makna yang paling benar tentang firman Allah (<b>ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ</b>) adalah tinggi di atas langit dan meninggi, kemudian Ia mengatur langit dengan kekuasaan-Nya dan menciptakannya menjadi tujuh langit."<br />
<br />
Berkata Ibn Kathir Rahimahullah:<br />
<br />
<div style="font-weight: bold; text-align: right;"><span style="font-size: 180%;">وأما قوله تعالى: { ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ } فللناس في هذا المقام مقالات كثيرة جدا، ليس هذا موضع بسطها، وإنما يُسلك في هذا المقام مذهب السلف الصالح: مالك، والأوزاعي، والثوري،والليث بن سعد، والشافعي، وأحمد بن حنبل، وإسحاق بن راهويه وغيرهم، من أئمة المسلمين قديما وحديثا، وهو إمرارها كما جاءت من غير تكييف ولا تشبيه ولا تعطيل. ...</span></div><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">“Dan adapun FirmanNya Ta’ala: (ثم استوى على العرش) maka bagi manusia pada masalah ini pendapat yang banyak dan bukanlah di sini tempat membahaskannya dan sesungguhnya hendaklah diikuti dalam masalah ini mazhab Salaf As-Soleh: Malik, Auza’i, As-Tsaury, Al-Laith bin Saad, Asy-Syafi’i, Ahmad bin Hanbal, Ishaq bin Rahuwaih, dan selainnya daripada imam-imam muslimin dahulu dan sekarang iaitu melalukannya seperti mana datangnya tanpa takyif (memberi rupa), dan tidak pula tsaybih (penyerupaan), dan tidak pula ta’thil (membatalkan sifat)....”</span> –Tafsir al-'Adzhim.</div><br />
Inilah pandangan Salafus Soleh dan inilah pendapat yang lebih patut didahulukan berbanding pendapat ulama-ulama mutaakhirin yang telah mengubah atau mentakwil Istawa dengan makna 'menguasai' seperti golongan pelampau asya’irah.<br />
<br />
Ibn 'Abd al-Barr menjelaskan tentang hadis ini:<br />
<br />
<div style="font-weight: bold; text-align: right;"><span style="font-size: 180%;">وأما قوله في هذا الحديث للجارية: أين الله ؟ فعلى ذلك جماعة أهل السنة وهم أهل الحديث، ورواته المتفقهون فيه، وسائر نقلة، كلهم يقول ما قال الله تعالى في كتابه: ((الرحمن على العرش الستوى)) وأن الله عز وجل في السماء وعلمه في كل مكان.</span></div><br />
<span style="font-weight: bold;">"Dan adapun hadis jariah: Di manakah Allah? Maka menjadi pegangan atasnya oleh jamaah ahli sunnah dan mereka mereka adalah juga ahli hadis dan seluruh perawi yang memahaminya, mereka semua berkata sebagaimana firman Allah dalam kitabnya: "al-Rahman Bersemayam di atas 'Arasy." Dan bahawa sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla di langit dan Ilmunya pada setiap tempat. </span>–Al-Istizkar: al-Jamii' li mazhab Fuqaha al-Ansor wa 'Ulama al-Aqtar<br />
<br />
Perkataan Ulama Imam Empat Mazhab<br />
<br />
1. <b>IMAM ABU HANIFAH</b><br />
<br />
Imam Abu Hanifah berkata: “Tidak patut bagi seseorang untuk mengatakan sesuatu tentang Zat Allah kecuali kepada diriNya, dan tidak boleh seseorang mengatakan sesuatu tentang Allah dengan pendapat (ra’yu)nya. Maha Suci serta Maha Tinggi Allah Ta’ala, Rabb semesta Alam.” –Syarhul Aqidah at-Tahawiyah (2/472), tahqiq Dr. At-Turky, Jalaulm’Ainain, ms. 368<br />
<br />
Ketika Imam Abu Hanifah ditanya tentang nuzulul Ilah (turunnya Allah), ia menjawab: “Ia turun dengan tidak kita menanyakan bagaimana (kaifiatnya) caranya.” –Aqidatus salaf Ashabil Hadis, ms. 42, al-Asma’ Was Sifat oleh al-Baihaqi, ms. 456<br />
<br />
Imam Abu Hanifah berkata lagi: Barangsiapa yang berkata: “Aku tidak tahu Rabbku, di langit atau di bumi?” bererti ia kafir. Begitu juga seseorang menjadi kafir apabila mengatakan bahawa Allah itu di atas ‘Arasy, tetapi aku tidak tahu adakah ‘Arasy itu di langit atau di bumi. –al-Fiqhul Absath, ms. 46<br />
<br />
Imam Abu Hanifah berkata kepada seseorang wanita yang bertanya: “Dimanakah Ilahmu yang engkau sembah itu?” Ia menjawab: “Sesungguhnya Allah itu ada di langit bukan di bumi.” Lalu datanglah seorang pemuda mengajukan pertanyaan: “Bagaimana dengan ayat: وهو معكم اين ما كنتم? “Dia bersama kamu dimana kamu berada.” (Surah al-Hadid: 4).<br />
<br />
Imam Abu Hanifah menjawab: “Dia seperti engkau menulis surat kepada seorang lelaki dengan mengatakan, sesungguhnya aku selalu bersamamu, padahal engkau tidak ada di sampingnya.” –al-Asma’ was Sifat, ms. 429<br />
<br />
2.<b> IMAM MALIK BIN ANAS</b><br />
<br />
Abu Nu’aim mentakhrijkan dari Ja’far bin Abdillah berkata: “Ketika kami sedang berada di samping Malik bin Anas, datanglah seorang pemuda lalu bertanya: “Wahai Abu Abdillah, Ar-Rahman (Allah yang Maha Pengasih) bersemayam di atas ‘Arasy bagaimana bersemayamNya?” Mendengar pertanyaan ini, Imam Malik menjadi berang dan marah. Lalu ia menundukkan muka ke bumi seraya menyandarkannya ke tongkat yang dipegangnya hingga tubuhnya bersimbah peluh. Setelah ia mengangkat kepalanya, ia lantas berkata: “Cara bersemayamNya tidak diketahui (tidak dapat digambarkan), sedang istiwanya (bersemayamnya) telah jelas dan diketahui, beriman kepadanya adalah wajib, dan bertanya tentangnya adalah bid’ah. Aku menyangka engkau adalah si pelaku bid’ah.” Lalu beliau menyuruh orang itu keluar. –Hilyatul Aulia’ (VI/325-326), Ibn Abdil Barr dalam at-Tauhid (VI/151), Al-Baihaqi dalam al-Asma’ Was Sifat, ms. 498, Ibn Hajar dalam Fathul Bari (XIII/406-407), Az-Zahabi dalam al-Uluw, ms. 103<br />
<br />
3. <b>IMAM MUHAMMAD IDRIS AS-SYAFI’I</b><br />
<br />
Imam Syafi’i Rahimahullah berkata: “Allah Tabaraka wa Taala memiliki asma’ (nama-nama) dan sifat-sifat yang telah disebutkan oleh KitabNya dan diberitakan oleh NabiNya s.a.w. kepada umatnya, yang tidak boleh diingkari oleh sesiapa pun dari makhluk Allah S.W.T. yang telah sampai kepadanya dalil bahawa al-Quran turun membawa keterangan tentang hal tersebut, juga sabda Nabi s.a.w. yang diriwayatkan oleh perawi yang adil dan tsiqah telah jelas-jelas sahih yang menerangkan masalah itu. Maka barangsiapa yang mengingkari atau berbeza dengan semuanya itu padahal hujah (dalil/ keterangan) tersebut telah jelas baginya, bererti ia kafir kepada Allah S.W.T. Adapun jika ia menentang kerana belum mendapat hujah/ keterangan tersebut, maka ia diampuni kerana kebodohannya, kerana pengetahuan tentang semuanya itu (sifat-sifat Allah dan asma’Nya) tidak dapat dijangkau oleh akal dan pemikiran.<br />
<br />
Yang termasuk ke dalam keterangan-keterangan seperti itu adalah juga keterangan-keterangan Allah S.W.T. bahawa Dia Maha Mendengar dan bahawa Allah itu memiliki tangan sesuai dengan firmanNya: “Bahkan Tangan Allah itu terbuka.” (Surah al-Maidah: 64). Dan bahawa Allah memiliki tangan kanan, sebagaimana dinyatakan: “...Dan langit digulung dengan tangan kananNya.” (Surah az-Zumar: 67) dan bahawa Allah itu memiliki wajah, berdasarkan firmanNya yang menetapkan: “Dan tiap-tiap sesuatu itu pasti binasa, kecuali Wajah Allah...” (Surah Al-Qasas: 88), “Dan kekallah wajah Rabbmu yang mempunyai keagungan dan kemulian.” (Surah Ar-Rahman: 27). Juga bahawa Allah mempunyai tumit, sesuai dengan pernyataan Rasulullah s.a.w: “Sehingga Rabb Azza wa Jalla meletakkan tumitNya pada Jahannam.” (Riwayat Bukhari, no: 4848 dan Muslim, no: 2848) dan Allah ketawa berdasarkan sabda Rasulullah s.a.w. tentang orang yang mati fi sabilillah: “Ia akan bertemu dengan Allah Azza wa Jalla sedang Allah tertawa kepadanya....” (Riwayat Bukhari, no: 2826 dan Muslim, no:1890).<br />
<br />
Dan bahawa Allah turun ke langit dunia pada setiap malam berdasarkan hadis Rasulullah s.a.w. tentangnya. Begitu juga keterangan bahawa Allah S.W.T. itu tidak buta sebelah mataNya berdasarkan pernyataan Nabi s.a.w. ketika baginda menyebut dajjal, baginda bersabda: “Dajjal itu buta sebelah matanya, dan sesungguhnya Rabbmu tidaklah buta (sebelah mataNya).” (Riwayat Bukhari, no: 7231 dan Muslim, no: 2933). Dan bahawa orang-orang mukmin pasti akan melihat Rabb mereka pada hari kiamat dengan pandangan mata mereka seperti halnya mereka melihat bulan di malam purnama, juga bahawa Allah S.W.T. mempunyai jari-jemari seperti ditetapkan oleh sabda Nabi s.a.w: “Tidaklah ada satu jari pun melainkan ia berada di antara dua jari dari jari-jari ar-Rahman Azza wa Jalla.” (Riwayat Ahmad IV/182, Ibnu Majah I/72, Hakim I/525 dan Ibn Mandah ms.87. Imam Hakim mensahihkannya dipersetujui oleh az-Zahabi dalam at-Talkhis)<br />
<br />
Semua sifat-sifat ini yang telah ditetapkan oleh Allah S.W.T. sendiri bagi diriNya dan oleh Rasulullah s.a.w. untukNya, hakikatnya tidaklah dapat dijangkau oleh akal atau fikiran dan orang yang mengingkarinya kerana bodoh (tidak mengetahui keterangan-keterangan tentangnya) tidaklah kafir kecuali jika ia mengetahuinya tetapi ia mengingkarinya, barulah ia kafir. Dan bilamana yang datang tersebut merupakan berita yang kedudukannya dalam pemahaman seperti sesuatu yang disaksikan dalam apa yang didengar, maka wajib baginya sebagai orang yang mendengar berita tersebut untuk mengimani dan tunduk kepada hakikat hal tersebut dan mempersaksikan atasnya seperti halnya ia melihat dan mendengar dari Rasulullah s.a.w.<br />
<br />
Namun kita tetapkan sifat-sifat ini dengan menafikan (meniadakan) tasybih sebagaimana Allah telah menafikannya dari diriNya dalam firmanNya: “Tidak ada sesuatu pun yang menyerupai Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Surah As-Syura: 11). –Dinukil daripada I’tiqadul Aimmatil Arba’ah oleh Dr. Muhammad bin Abdurrahman al-Khumais<br />
<br />
4. <b>IMAM AHMAD BIN HANBAL</b><br />
<br />
Syeikh Ibn Taimiyyah menyebut kata-kata Imam Hanbal: “Kita beriman kepada Allah itu di atas ‘Arasy sesuai dengan kehendaknya tanpa dibatasi dan tanpa disifati dengan sifat yang kepadanya seseorang yang berusaha mensifatinya telah sampai atau dengan batas yang kepadanya seseorang yang membatasinya telah sampai. Sifat-sifat Allah itu (datang) dariNya dan milikNya. Ia mempunyai sifat seperti yang Ia sifatkan untuk diriNya, yang tidak dapat dijangkau oleh pandangan.” –Ta’arudh al-‘Aqli wa al-Naqli (II/30)<br />
<br />
Ibnul Jauzi dalam al-Manaqib menyebutkan tulisan (surat) Imam Ahmad bin Hanbal kepada Musaddad yang di antara isinya ialah: “Sifatilah Allah dengan sifat yang denganNya Ia telah mensifati diriNya dan nafikanlah dari Allah apa-apa yang Ia nafikan dari diriNya. –Manaqib Imam Ahmad, ms. 221<br />
<br />
Di dalam kitab ar-Raddu ‘ala al-jahmiah tulisan Imam Ahmad, ia mengucapkan: “Jahm bin Safwan telah menyangka bahawa orang yang mensifati Allah dengan sifat yang dengannya Ia mensifati diriNya dalam kitabNya, atau dengan yang disebutkan Rasulullah s.a.w. dalam hadisnya adalah seorang kafir atau termasuk Musyabbihah (orang yang menyerupakan Allah dengan makhluk).” –Ar-Raddu ‘ala al-Jahmiah, ms. 104<br />
<br />
Demikian di atas saya nukulkan kenyataan-kenyataan para Imam empat bagi membuktikan aqidah para salaf adalah sama dan tidak ada penambahan juga tidak ada pengurangan. Tidak ada takwil dengan makna tahrif apatah lagi menta’tilkan iaitu mengosongkan dari sebarang sifat. Maka, jelas aqidah yang benar dan selamat adalah mengatakan Allah bersemayam di atas ‘Arasy sebagaimana hujah-hujah telah diberikan di atas tadi. Mereka puak-puak asya’irah bermati-matian hendak menyelengkan fakta yang ada sebaliknya jawapan mereka sendiri menguburkan hujah mereka kerana ketidakjujuran mereka dalam menaqalkan tulisan ulama-ulama silam. Semoga Allah membukakan hati mereka agar terus mengkaji sehingga menemui kebenaran yang amat lazat jika dapat dirasakan oleh sesiapa yang pernah merasakannya yang dinamakan sebagai al-Hidayah. </div><br />
SalafiahWahabiah<br />
<a href="http://www.wahabiah.blogspot.com/">www.wahabiah.blogspot.com</a>Anwar Baru Belajarhttp://www.blogger.com/profile/14667538452526034774noreply@blogger.com