Senin, 30 Agustus 2010

I'tikaf Pada 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan [ Hukum dan Keutamaanya]

Segala pujian dan sanjungan hanya bagi Allah, Rabb seluruh penghuni bumi. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada junjungan dan teladan kita Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam seorang hamba yang diutus Allah subhanahu wata’ala sebagai rahmat bagi alam semesta, demikian pula semoga tercurah kepada seluruh keluarga dan para shahabatnya.

Dengan risalah singkat ini penulis mengaharapkan agar dapat memberi manfaat, secara khusus bagi pribadi penulis dan umumnya kepada kaum muslimin.

Minggu, 29 Agustus 2010

Dusta [Bohong] adalah Penyakit Kronis Yang Sulit Disembuhkan

”Tidaklah ada akhlaq yang lebih dibenci oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam daripada dusta…”(Shahih, lihat Silsilah ash-Shahihah 2052)

Sesungguhnya dusta adalah penyimpangan akhlaq, dia adalah salah satu akhlak/perilaku yang paling buruk, dan sifat yang tercela. Ia menjadikan manusia seperti binatang yang tidak bisa diambil faidah dari ucapannya, bahkan binatang tidak berbahaya ucapannya, sedangkan para pendusta bisa menimpakkan bahaya dengan ucapannya.

STOP MENGGUNJING...!!!

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Sesungguhnya seorang hamba benar-benar mengucapkan kata-kata tanpa tabayyun yang menyebabkan dia tergelincir ke dalam neraka yang jaraknya lebih jauh antara timur dan barat." (HR. Bukhari dan Muslim)

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun telah memberikan nasihat kepada Mu'adz radhiyallahu 'anhu:

TUTUPLAH AIB SAUDARAMU

Saudariku muslimah…

Bagi kebanyakan kaum wanita, ibu-ibu ataupun remaja putri, bergunjing membicarakan aib, cacat, atau cela yang ada pada orang lain bukanlah perkara yang besar. Bahkan di mata mereka terbilang remeh, ringan dan begitu gampang meluncur dari lisan. Seolah-olah obrolan tidak asyik bila tidak membicarakan kekurangan orang lain. “Si Fulanah begini dan begitu…”. “Si ‘Alanah orangnya suka ini dan itu…”.

Kamis, 26 Agustus 2010

JANGAN KAU HANGUSKAN SENDIRI AMAL SHALIHMU...!!

Tidak sedikit di antara kita yang menuliskan pada statusnya di FB: " Tahajjud sudah, dzikir sudah, baca al-Qur'an sudah. Sekarang apalagi ya?" Atau, ada lagi yang menuliskan bahwa dia sudah makan ini dan minum itu untuk sahur, agar diketahui orang lain bahwa dia sedang mengerjakan amal shalih puasa sunnah. Sebagian lagi ada yang berkata,"Mari kita tengok diri kita masing-masing, apa yg sudah kita persembahkan untuk Islam dan muslimin..." (seolah-olah ingin mengumumkan bahwa dirinya telah mempersembahkan untuk Islam). Atau menulis komen yang menjelaskan bahwa menyumbang ke sini sudah dan menyumbang ke sana sudah. Subhanallah...!!

Ghibah atau Nasihat?

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan jin dan manusia untuk beribadah kepada-Nya. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad yang telah bersabda:

من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Amma ba’du.

SIFAT UJUB

Salah seorang ulama salaf pernah berkata: “Seorang yang ujub akan tertimpa dua kehinaan, akan terbongkar kesalahan-kesalahannya dan akan jatuh martabatnya di mata manusia.”

Salah seorang ahli hikmah berkata: “Ada seorang yang terkena penyakit ujub, akhirnya ia tergelincir dalam kesalahan karena saking ujubnya terhadap diri sendiri. Ada sebuah pelajaran yang dapat kita ambil dari orang itu, ketika ia berusaha jual mahal dengan kemampuan dirinya, maka Imam Syafi’i pun membantahnya seraya berseru di hadapan khalayak ramai: “Barangsiapa yang mengangkat-angkat diri sendiri secara berlebihan, niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menjatuhkan martabatnya.”

Lemah lembutlah Dalam Bertutur Kata

Segala puji bagi Allah, Rabb yang berhak disembah. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga akhir zaman.

Semakin maju zaman, semakin manusia menjauh dari akhlaq yang mulia. Perangai jahiliyah dan kekasaran masih meliputi sebagian kaum muslimin. Padahal Islam mencontohkan agar umatnya berakhlaq mulia, di antaranya adalah dengan bertutur kata yang baik. Akhlaq ini semakin membuat orang tertarik pada Islam dan dapat dengan mudah menerima ajakan. Semoga Allah menganugerahkan kepada kita perangai yang mulia ini.

Hijrah Di Jalan Allah

Oleh : Syaikh Dr Fadhl Ilahi

Allah Azza wa Jalla menjadikan hijrah di jalan Allah sebagai kunci di antara kunci-kunci rizki. Saya akan membicarakan masalah ini –dengan memohon taufik Allah- melalui dua point berikut ini.

Pertama, Makna Hijrah Di Jalan Allah Ta’ala.

Kedua, Dalil Syar’i Bahwa Hijrah Di Jalan Allah Termasuk Kunci Rizki.

Ciri-Ciri Ahli Bid’ah

Oleh : Abu ‘Utsmaan Ismaa’iil bin ‘Abdirrahmaan Ash-Shaabuuniy rahimahullaah

(373 – 449 H)

Ada baiknya jika saya tuliskan sedikit pemaparan biografi Al-Imam Abu ‘Utsman Ash-Shaabuuniy rahimahullah.

“Beliau adalah Abu ‘Utsmaan Ismaa’iil bin ‘Abdirrahmaan bin Ahmad bin Ismaa’iil bin ‘Aamir bin ‘Aabid Ash-Shaabuuniy An-Naisaabuuriy, Al-Haafidh, Al-Mufassir, Al-Muhadiits, Al-Faqiih, Al-Mulaqqib, Syaikhul-Islaam. Lafadh ‘Ash-Shaabuuniy’ dinisbatkan kepada pekerjaan beliau sebagai pembuat/pedagang sabun, sebagaimana disebutkan oleh As-Sam’aaniy rahimahullah dalam kitab Al-Ansaab.

Rabu, 25 Agustus 2010

Memilih Pasangan Idaman

Terikatnya jalinan cinta dua orang insan dalam sebuah pernikahan adalah perkara yang sangat diperhatikan dalam syariat Islam yang mulia ini. Bahkan kita dianjurkan untuk serius dalam permasalahan ini dan dilarang menjadikan hal ini sebagai bahan candaan atau main-main.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

ثلاث جدهن جد وهزلهن جد: النكاح والطلاق والرجعة

“Tiga hal yang seriusnya dianggap benar-benar serius dan bercandanya dianggap serius: nikah, cerai dan ruju.’” (Diriwayatkan oleh Al Arba’ah kecuali An Nasa’i. Dihasankan oleh Al Albani dalam Ash Shahihah)

Nikah Beda Agama

Mengkritisi Argumentasi Kaum Liberal

disusun oleh : Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawi

Waspadailah JIL, ikhwah...

Nikah beda agama dalam pembahasan ini maksudnya adalah wanita muslimah menikah dengan lelaki non Muslim baik ahli kitab maupun tidak.

Masalah ini hingga kini masih menjadi fenomena yang mencuat di permuakaan. Dahulu, diberitakan:

Tata Cara Pernikahan Dalam Islam

Oleh : Ust. Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Islam telah memberikan konsep yang jelas tentang tata cara pernikahan berlandaskan Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahih sesuai dengan pemahaman para Salafush Shalih, di antaranya adalah:

1. KHITBAH (PEMINANGAN)
Seorang laki-laki muslim yang akan menikahi seorang muslimah, hendaklah ia meminang terlebih dahulu karena dimungkinkan ia sedang dipinang oleh orang lain. Dalam hal ini Islam melarang seorang laki-laki muslim meminang wanita yang sedang dipinang oleh orang lain. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

AKAN MUNCUL DAI-DAI YANG MENYERU KE NERAKA JAHANNAM


Oleh : Syaikh Salim bin Ied Al-Hilali

Dari Hudzaifah bin Al-Yaman Radhiyalahu ‘anhu beliau berkata : “Dahulu manusia bertanya kepada Rasulullah tentang hal-hal yang baik tapi aku bertanya kepada beliau tentang hal-hal yang buruk agar jangan sampai menimpaku”
Aku bertanya : “Wahai Rasulullah, dahulu kami berada dalam keadaan jahiliyah dan kejelekan lalu Allah mendatangkan kebaikan (Islam,-pent) ini, apakah setelah kebaikan ini akan datang kejelekan ?”

SEJARAH USHUL FIQIH VERSI AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH

Oleh : Ust. Kholid Syamhudi, Lc.

Ilmu ushul fikih menurut ahlu sunnah wal jama’ah sebagaimana bidang keilmuan lainnya mengalami dan melalui beberapa tahapan penting.

1. Marhalah Tadwin (kodefikasi) atau penulisan dasar-dasar ilmu ushul fikih yang dipelopori oleh imam Muhammad bin Idris asy-Syafi’i

2. Marhalah Ittijaah al-Haditsi (ushul fikih dengan metodologi hadits) yang dipelopori imam Al-Khothib al-Baghdadi dan Ibnu Abdilbarr.

PERKAWINAN BEDA AGAMA

PERKAWINAN BEDA AGAMA

Oleh: Kodiran Salim

Peneliti Independen Lintas Kitab Suci

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh


Senin, 23 Agustus 2010

Kelemahan Hadits Ramadhan Dibagi Tiga: Rahmat, Ampunan, dan Pembebasan dari Neraka

Memasuki 10 hari kedua dibulan Ramadhan ini semakin gencar para khotib shalat jumat atau penceramah pada saat sholat terawih memberikan materi tentang keutamaan-keutamaan bulan Ramadhan, mereka mengingatkan kita kepada keutamaan 10 hari pertama, kedua dan terakhir bulan ramadhan yang merupakan rahmat, turunnya maghfiroh (pengampunan) Allah kepada hamba-hambaNya serta pembebasan dari api neraka. Mereka mengatakan bahwa Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda:

Kamis, 19 Agustus 2010

Sifat Shalat Tarawih Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Sifat Shalat Tarawih Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal Hafizhahullah

Dari Abu Salamah bin ‘Abdirrahman, dia mengabarkan bahwa dia pernah bertanya pada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Bagaimana shalat malam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadhan?”. ‘Aisyah mengatakan,

مَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَزِيدُ فِى رَمَضَانَ وَلاَ فِى غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً

Rabu, 18 Agustus 2010

3 (Tiga) Dosa yang Paling Besar Di Sisi Allah Subhanahu Wata’ala

Pada suatu hari, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam sedang duduk bermajelis bersama para shahabatnya dan memberikan pelajaran kepada mereka. Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam kemudian mengatakan:

أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ؟

“Perhatikanlah (wahai para shahabat), maukah aku tunjukkan kepada kalian dosa-dosa yang paling besar?” Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam mengatakannya tiga kali. Kemudian para shahabat mengatakan: “Tentu wahai Rasulullah.”

Senin, 16 Agustus 2010

Keagungan Wanita dalam Naungan Islam

Ditengah gencarnya arus dan gelombang persamaan gender serta emansipasi wanita, terutama pada bulan yang mereka mengenangnya sebagai sebuah sejarah perjuangan wanita . Tanggal 21 April dikenanglah nama Seorang RA Kartini dengan kumpulan suratnya : "Door Duisternis Tot Licht" yang terlanjur diterjemahkan oleh seorang sastrawan Armin Pane dengan judul "Habis gelap terbitlah terang", yang nama ini semua dijadikan sebuah simbol perjuangan wanita untuk memperjuangkan hak–hak mereka yang terzalimi.

Kamis, 12 Agustus 2010

Hukum Mengucapkan Ta'liq Talaq Sesudah Aqad Nikah Menurut Keputusan Muktamar NU dan Fatwa MUI

MASALAH DINIYAH KEPUTUSAN MUKTAMAR NAHDATUL ULAMA KE-3 Di Surabaya pada tanggal 12 Rabiul Tsani 1347 H / 28 September 1928 M.


37. Soal :

Bagaimana pendapat Muktamar tentang hukum Ta'liq talaq sesudah aqad nikah berlangsung atas perintah penghulu / naib, sebagaimana berlaku di Indonesia ?

Jawab :

Rabu, 11 Agustus 2010

Sahur Dan Hal-hal Yang Berhubungan Dengannya

1. Hikmahnya, Pembeda Dengan Agama Lain

Allah mewajibkan puasa kepada kita sebagaimana telah mewajibkan kepada orang-orang sebelum kita dari kalangan Ahlul Kitab. Allah berfirman.

”Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” [Al-Baqarah : 183] [1]

Do'a Berbuka Puasa Yang Sesuai Sunnah



Sabtu, 07 Agustus 2010

Benarkah "Perselisihan Umatku Adalah Rahmat " adalah Perkataan Rasulullah?

"Perselisihan umatku adalah rahmat“. Hampir tidak ada di antara kita yang tak pernah mendengar atau membaca kalimat populer ini. Ia sangat begitu akrab dan populer sekali, baik di kalangan penceramah, aktivis dakwah, penulis, bahkan oleh masyarakat biasa masa kini.

Hanya saja, sebuah pertanyaan yang membutuhkan jawaban: Apakah kemasyhuran ungkapan tersebut berarti kualitasnya bisa dipertanggungjawabkan?! Pernahkah terlintas dalam benak kita untuk mengkritisi ungkapan tersebut dari sudut sanad dan matan-nya?! Tulisan berikut mencoba untuk mengorek jawabannya. Semoga Allah menambahkan ilmu yang bermanfaat kepada kita. Amiin.

Ahlus Sunnah Harus Tetap Ta'at Pada Pemimpin [Pemerintah]

Alhamdulillah wash sholaatu was salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Dari Abu Najih, Al ‘Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata;

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi nasehat kepada kami dengan satu nasehat yang menggetarkan hati dan menjadikan air mata berlinang”. Kami (para sahabat) bertanya, “Wahai Rasulullah, nasihat itu seakan-akan adalah nasihat dari orang yang akan berpisah, maka berilah kami wasiat.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Selasa, 03 Agustus 2010

Cadar dalam Kitab-Kitab NU (3)

Di antara kitab dasar untuk belajar fiqh Syafii adalah Matan al Taqrib atau Matan Abi Syuja’ karya Ahmad bin al Husain yang terkenal dengan sebutan Abu Syuja’. Syarh ringkas untuk matan Abi Syuja’ yang umum dipakai dan dipegang oleh para ustadz atau kyai NU adalah buku yang berjudul Fath al Qorib al Mujib karya Syaikh Muhammad bin Qasim al Ghazzi.

Ketika membahas syarat-syarat sah shalat dalam Fath al Qorib al Mujib hal 13 disebutkan sebagai berikut:

Cadar dalam Kitab-Kitab NU (2)

Syarh ‘Uqud al Lajjiin fi Bayan Huquq al Jauzain karya Syarh Muhammad bin Umar Nawawi al Jawi adalah buku wajib santri NU yang ingin mewujudkan keluarga sakinah dalam rumah tangganya. Di dalamnya terdapat beragam nasihat untuk suami dan istri sehingga buku ini “wajib” dikaji oleh santri atau santriwati yang hendak menikah.

Sebatas pengetahuan saya penulis matan Uqud al Lajjiin yang bermakna untaian perak adalah anonim alias tidak diketahui secara pasti.

Cadar dalam Kitab-Kitab NU (1)

Yang dimaksud dengan kitab-kitab NU di sini adalah kitab-kitab yang sering dikaji oleh saudara-saudara kita yang berafiliasi kepada NU.

Di antara buku yang terkenal di kalangan NU adalah kitab Safinatun Najah yang maknanya adalah perahu keselamatan.

Buku adalah buku pemula bagi orang yang hendak belajar fikih Syafii. Buku ini ditulis oleh Salim bin Sumir al Hadhrami-berasal dari Hadramaut Yaman- namun beliau meninggal di Jakarta.

Ketika membahas tentang aurat, penulis mengatakan:

Bercadar Mazhab Resmi NU


Jika saudara kita di Muhammadiyah terkenal dengan keputusan Majelis Tarjih maka saudara kita Nahdhiyyin terkenal dengan keputusan Bahtsul Masail. Keputusan Bahtsul Masail yang paling bergengsi di NU tentu adalah hasil Bahtsul Masail di muktamar NU. Berikut ini saya kutipkan fatwa resmi NU yang telah menjadi keputusan resmi muktamar NU.

Teks arab dan terjemahnya saya memakai yang terdapat dalam buku Ahkam al Fuqaha’ fi Muqarrati Mu’tamarat Nahdhatil Ulama’, Kumpulan Masalah2 Diniyah dalam Muktamar NU ke-1 s/d 15 yang diterbitkan oleh Pengurus Besar Nahdhatul Ulama dan Penerbit CV Toha Putra Semarang.